Terlahir kembali di dunia yang dikuasai iblis dan makhluk ketiadaan, Ling Tian mengerahkan seluruh kekuatan dan pengetahuan dari kehidupan sebelumnya.
Namun takdir sekali lagi menempatkan dirinya dalam posisi sulit. Meskipun akar spiritualnya lemah dan memiliki roh pelindung saling berlawanan yang bisa menghancurkan dirinya kapan saja, tak membuat Ling Tian gentar sedikitpun.
Dengan tekad baja, Ia berjuang melawan nasib buruknya, mengubah setiap kelemahan menjadi kekuatan, dan menantang kekuasaan iblis yang menindas dunia.
Mampukah Ling Tian mengatasi keterbatasannya, menyatukan roh pelindung yang berlawanan, dan mencapai ranah tertinggi? Ataukah dia akan terperangkap dalam lingkaran kehancuran yang menunggu dibalik kekuatan kegelapan?
Penuh ketegangan dan intrik, ikuti petualangan dan pertarungan intens yang ada di dalam cerita ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ega Jast, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pil Pemulih Akar Spiritual
Merasakan aura merah darah milik orang-orang barbar, membuat Ling Tian tersenyum tipis, kemudian mengacungkan jari telunjuk menantang mereka untuk maju bersamaan.
Mendapatkan penghinaan dari seorang anak kecil, Du Ping dan kedua rekannya menghentak tanah kuat sampai hancur, melesat dengan penuh amarah seraya melepaskan pukulan kuat dari tiga arah yang berbeda.
“Sett!”
“Wushhh!”
Saat serangan mendekat, tubuh Ling Tian seakan melebur dengan bayangan, dalam kedipan mata menghilang dari pandangan semua orang, meninggalkan siluet samar seolah menari di antara serangan.
Teknik langkah bayangan membawanya melesat sampai nyaris mustahil diikuti mata, seakan Ia adalah angin yang menghindar tanpa suara, tak terjangkau dan tak terhentikan, lalu memancing mereka keluar dari halaman rumah Yue Xi.
“Kejar anak itu! Jangan biarkan dia lolos!” pekik Du Ping dengan suara lantang.
Mencari tempat yang aman, Ling Tian lantas berbalik arah, membentuk segel tangan singkat, menciptakan manifestasi puluhan pedang cahaya yang beterbangan.
“Hujan Pedang Cahaya!”
“Sring… Sring… Sring…”
Mendapatkan serangan dadakan itu, membuat ketiganya mengerutkan kening, kemudian meletakkan kedua tangan di depan muka, menciptakan pelindung semu untuk memblokir serangan Ling Tian.
“Ketiganya berada di ranah Pembentukan Inti Spiritual. Seharusnya serangan seperti ini sudah cukup untuk menghentikan mereka,” batin Ling Tian di dalam hati, terus melancarkan hujan pedang cahaya ke arah ketiganya.
“Keghh… Padahal hanya bocah ranah Pemurnian Sumsum. Tapi memiliki kekuatan yang luar biasa! Siapa sebenarnya bocah ini?” batin Du Ping terus memblokir serangan yang menerjang dengan sengit, sampai terseret beberapa meter ke belakang.
“Bos… Apa yang harus kita lakukan?” tanya salah satu rekan Du Ping dengan luka beret yang melintang di muka.
“Hehh… Serangan seperti ini tidak akan bisa mengalahkanku!”
“Haaaatt…”
BWASHHHHH
Melancarkan ledakan aura yang mengandung niat membunuh kian mencekam ke segala arah, membuat teknik hujan pedang cahaya sontak dipatahkan.
Tampak tubuh Du Ping seketika mengalami perubahan, dengan otot dan tulang semakin kokoh dan membesar, dengan sepasang mata merah membara menatap Ling Tian dengan tatapan buas.
“Mode mengamuk? Salah satu teknik bawaan klan barbarian. Menarik, ternyata bisa meningkatkan kekuatan sampai menembus ranah Master Spiritual,” gumam Ling Tian tipis, merasa tertantang untuk bertarung melawan bos barbarian.
“Bocah! Bersiaplah untuk mati!”
“Brakkk!”
“Wushhh!”
Keduanya menghentak tanah kuat sampai hancur, saling beradu pukulan sampai menciptakan hempasan angin kuat yang menerjang ke segala arah.
“Tidak buruk, ternyata kamu bisa menahan pukulanku, kalau begitu bagaimana dengan ini!”
“Haaattt…”
Menarik siku sedikit ke belakang, Du Ping melesatkan pukulan kuat ke arah Ling Tian, namun dengan mudah Ling Tian menghindar.
Memasang kuda-kuda rendah, dengan tangkas Ling Tian maju selangkah, kemudian melepaskan sikutan kuat ke arah ulu hati yang terbuka.
“Bughh!”
“Keughh…”
Terkena serangan telak itu, membuat Du Ping terseret mundur beberapa meter ke belakang, dengan rasa sakit yang menembus sampai ke tulang.
“Hehh… Aku tidak percaya tidak bisa mengalahkan bocah ini! Sekali lagi!”
“Haaatt…”
BLAM BLAM BLAM BLAM BLAM
Melancarkan pukulan bertubi-tubi, Ling Tian dengan mudah menghindari semua pukulan Du Ping, terus berkilah lincah sesekali menangkis dengan teknik bela diri miliknya, lantas melancarkan serangan balik mengincar titik-titik kematian.
“Meskipun kekuatan dan ketahanan meningkat drastis, tapi mode mengamuk membuat penggunanya kehilangan keseimbangan pikiran sampai menunjukkan banyak celah. Sudah saatnya mengakhiri pertarungan ini,” batin Ling Tian di dalam hati, memusatkan tenaga dalam pada kepalan tangan, dan kemudian,
“Wushhh!”
“Bughhh!”
BLARRRRR
Pukulan yang diselimuti qi hitam dan putih menghantam dagu Du Ping dengan sangat kuat, membuat Ia sontak terpental ke belakang sampai menumbur bangunan yang ada di belakang dirinya.
Melihat pertarungan intens itu, membuat kedua rekan Du Ping kian terperangah, kemudian dengan cepat menghampiri Ia yang sudah kehilangan kesadaran.
“Bos… Bos… Kamu tidak apa?” panggil mereka beberapa kali, mengguncang tubuh Du Ping kuat yang sudah dipenuhi luka lebam biru kehitaman.
“Kalian berdua! Sekarang giliran kalian,” tandas Ling Tian dengan suara berat, meregangkan pergelangan tangan sembari melangkah menghampiri mereka.
Merasakan aura dingin yang memancar ke segala arah, membuat kedua rekan Du Ping sontak bergedik merinding, kemudian dengan tangkas menggotong bos barbarian itu lari tunggang langgang.
“Maafkan kami… Kami tidak akan kembali lagi!” pekik keduanya sampai menggema di angkasa, membuat Ling Tian yang sudah bersemangat untuk bertarung terdiam menatap mereka dengan tatapan heran.
Setelah melakukan adu pukul dengan seorang barbarian, Ling Tian kembali ke tempat Yue Xi berada, mengintip dari celah pintu yang terbuka, memperlihatkan gadis anggun tengah melakukan pemurnian pil.
Tak ingin menggangu konsentrasi Yue Xi, Ling Tian menutup pintu perlahan, duduk bersila di tengah halaman yang dikelilingi akan tanaman obat, lantas masuk ke dalam kultivasi mendalam sembari menghirup aroma tanaman obat yang memenangkan.
Di bawah langit senja, Ling Tian duduk tenang dalam keheningan. Sekelilingnya mengalir lembut qi keemasan, membentuk pusaran cahaya yang memancarkan kehangatan dan kekuatan.
Setiap partikel bercahaya seakan menari di udara, melilit tubuhnya dengan sinar lembut yang murni dan agung.
Dalam keheningan itu, cahaya qi menyatu dengan napasnya, perlahan menyusup ke dalam dirinya, mengisi setiap sudut tubuhnya dengan energi yang penuh kedamaian namun tak terbatas.
***
Mengerahkan segenap kemampuan, Yue Xi akhirnya menyelesaikan pemurnian pil tingkat lima yang telah menguji ketabahannya selama tiga hari penuh.
Keheningan malam yang dibalut remang cahaya lentera membersamai semburat sinar lembut dari pil yang mengambang di hadapannya, memancarkan kilau halus dengan aroma manis dan hangat mulai memenuhi seluruh ruangan.
Membuka tungku merah kehitaman, tampak sebuah pil berwarna keemasan melayang di udara, kemudian masuk ke dalam botol giok putih yang sudah disiapkan.
“Huh… Akhirnya selesai, tidak ku sangka akan memakan waktu tiga hari tiga malam,” pungkas Yue Xi setelah menghela napas panjang, meregangkan tubuh yang terasa kaku dan pegal.
Bangkit dari tempatnya berada, Yue Xi kemudian membuka pintu yang tertutup rapat, menatap Ling Tian yang sedang memahami sebab akibat dua qi yang berlawanan.
“Adik Ling… Apa yang sedang kamu lakukan?” tanya Yue Xi dengan suara lembut, membuat Ling Tian perlahan membuka kedua mata, memperlihatkan pupil mata biru langit sedikit berkilau.
“Alkemis Yue, apa kamu sudah selesai memurnikan pil pemulih akar spiritual?” balas Ling Tian balik bertanya sembari bangkit dari tempatnya berada.
“Emp… Ini pil yang kamu pesan, aku harap bisa membantumu dalam pelatihan,” timpal Yue Xi mengulurkan botol giok putih ke arah Ling Tian.
“Terima kasih alkemis Yue, berapa biaya pemurniannya?” sambut Ling Tian meraih botol giok putih yang ada di telapak tangan Yue Xi.
“Tidak perlu, kamu sudah membantuku mengusir orang-orang barbar itu, bahkan menjagaku tiga hari berturut-turut. Anggap saja sebagai rasa terima kasihku,” papar Yue Xi seraya tersenyum hangat, memancarkan kecantikan murni yang terselubung dalam penampilan sederhana.
“Terima kasih, kalau begitu aku akan menerimanya dengan senang hati. Untuk pemurnian pil kedepannya aku harap alkemis Yue bisa terus membantuku.”
“Tidak masalah, aku akan mendukungmu sebisaku,” balas Yue Xi menerima kerja sama yang akan menjadikan dirinya alkemis ternama di masa depan.
Setelah melakukan pembicaraan singkat itu, Ling Tian pun kembali ke asrama, bersiap untuk memulihkan akar spiritual yang lemah, menapaki jalan bela diri yang penuh akan rintangan.
Sesampainya di asrama, Ia duduk bersila di atas tikar jerami, menutup mata perlahan dan merasakan aliran energi lemah yang mengalir di dalam nadinya, seakan mengisyaratkan kemauan yang tak mau padam.
Dalam kesunyian malam yang menusuk, Ling Tian memusatkan kesadaran pada akar spiritualnya, menggenggam erat keinginan untuk bangkit dan menembus batas dunia fana.
***