Jodohku Adalah Anak Bosku

Para tamu yang diundang pun berdatangan, walaupun akad yang sederhana akan tetapi dewa tetap mempersiapkan sebaik mungkin, bahkan itu sudah tergolong mewah dikampung halaman Ayana.

Dewa memanggil Make up pengantin yang terbaik dan terkenal dikampung Ayana. karena dewa ingin yang terbaik di momen terpenting sekali seumur hidupnya itu.

Dewa yang sudah siap dengan kemeja putih dipadukan dengan jas berwarna hitam pun, sudah bersiap duduk didepan penghulu. Sedangkan Ayana yang sudah siap dengan make up pengantin yang sangat cantik dan terlihat pangling itu menunggu akad nya selesai dikamarnya .

"Baik semuanya, apakah sudah siap" Ucap penghulu disitu.

"Sudah" Ucap para tamu yang hadir.

"Mas dewa sudah siap? " Tanya penghulu.

"Siap pak" Jawab dewa dengan tegas.

Kemudian bapak wali hakim menjabat tangan dewa dan mulai membacakan ijab kabul

"Bismillahirrahmanirrahim, saya nikahkan dan kawinkan Ayana rosalia binti almarhum bapak budiana yang di walikan oleh saya,dengan engkau dewa anggara bin almarhum bapak malik anggara dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang 50 juta rupiah dibayar tunai" Ucap wali hakim. Kemudian dewa segera mengucapkan ijab kabul nya.

"Saya Terima nikah dan kawinnya Ayana rosalia binti almarhum bapak budiana dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" Ucap dewa dengan tegas dan lantang.

"Bagaimana para saksi" Ucap penghulu.

"Sah " Ucap para saksi dan tamu undangan.

"Alhamdulillah " Ucap semua orang yang berada disitu.

Kemudian semua orang yang berada disitu memanjatkan do'a bersama.

"Baik, sekarang pengantin perempuan dipersilahkan untuk masuk dan duduk disamping mempelai laki laki" Ucap pak penghulu.

Kemudian Ayana beranjak dari duduknya dan keluar menuju pelaminan, ditemani oleh temannya neya dan ibu dewi.

Ayana yang mengenakan kebaya pengantin berwarna putih ,dipadukan dengan make up yang menyatu dengan wajahnya yang cantik membuat semua orang yang melihat terpanah dengan kecantikan Ayana.

Dewa melihat ayana tanpa berkedip sama sekali,dia terpesona oleh kecantikan ayana yang kini sudah menjadi istrinya.

Ayana pun duduk di samping dewa. Dan  kemudian  penghulu memerintahkan Ayana untuk mengecup punggung tangan dewa yang kini telah menjadi suaminya, kemudian dilanjut dengan  dewa mengecup puncakrambut Ayana.

"Cantiknya istriku" Bisik dewa dengan suara yang sangat lembut yang hanya bisa didengar oleh Ayana.

"Ah mas bisa aja, aku jadi malu" Jawab Ayana yang tersenyum malu.

Kemudian para tamu dipersilahkan untuk menyantap hidangan yang sudah disediakan, dan juga ada beberapa tamu yang langsung  pamit pulang ,kemudian mengucapkan selamat dan mendoakan pernikahan Ayana dan dewa.

Hari pun sudah mulai malam, hampir semua tamu undangan sudah berpamitan pulang, hanya tersisa beberapa tetangga Ayana yang ikut membantu dan membereskan rumah Ayana.

"Ayana dewa, lebih baik sekarang kalian istirahat yah, pasti kalian sudah sangat lelah karena mempersiapkan semuanya dadakan seperti ini" Ucap Ibu dewi.

"Iyah mah, dewa ke kamar dulu yah"  Pamit dewa.

"Iyah nyonya" Ucap Ayana.

"Ayana, panggil mamah saja jangan panggil nyonya lagi oke"

"Anggap mamah seperti Ibu kamu yah sayang" Lanjut Ibu dewi.

"Emm, Iyah mah terimakasih banyak mah" Jawab Ayana sedikit gugup.

"Dewa, jaga Ayana baik baik yah sayang, mamah doakan yang terbaik untuk pernikahan kalian " Ucap Ibu dewa menasehati dan mendoakan pernikahan Ayana dan dewa.

"Dan jangan lupa, cepat cepat bikinin cucu buat mamah yah" Ledek Ibu dewa kepada anaknya .

"Iyah siap mamahku sayang" Jawab dewa bersemangat sambil tertawa geli.

Ayana hanya tersenyum malu malu mendengar obrolan Ibu dan anak itu.

"Ya sudah, kalian cepat kekamar istirahat, besok kita harus siap siap berangkat ke Jakarta" Ucap Ibu dewa memerintahkan mereka agar segera istirahat.

"Siap mamahku sayang" Ucap dewa sambil mengecup pipi ibunya.

"Mamah juga istirahat yah mah" Ucap Ayana kemudian mencium punggung tangan Ibu dewa yang sekay menjadi mertuanya.

Kemudian Ayana dan dewa berjalan menuju kamar Ayana.

Ayana dan dewa berganti membersihkan badannya dan bersiap siap untuk tidur.

Ayana yang sudah duluan membaringkan tubuhnya diatas ranjang ,kemudian disusul dewa membaringkan tubuhnya disamping Ayana.

Tanpa berfikir panjang dewa langsung mendekatkan wajahnya ke wajah Ayana.

Ayana tersentak kaget dengan tindakan dewa.

"Mas, mau ngapain? " Ucap Ayana kemudian menghindar.

"Jangan dulu mas, aku belum siap" Lanjut Ayana kemudian menutupi tubuhnya dengan selimut,mukanya sudah merah merona gugup.

"Iyah aku tau Ayana, lagian kamarnya kan engga ada pintunya ay, takut ada yang ngintip" Ucap dewa sambil tertawa geli.

"Hemm, itu mas tau" Ucap ayana sedikit kesal dengan muka cemberut.

"Jangan cemberut gitu dong sayang, nanti aku makan nih" Ucap dewa meledek Ayana.

"Ih mas, apa sih, udah ah aku mau tidur" Ucap Ayana kemudian menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut termasuk wajahnya ikut serta ditutup selitmut juga.

"Sayang, jangan gitu dong, wajah istriku yang cantik jadi engga keliatan" Ucap dewa memelas.

Ayana yang tak tega kemudian membuka selimut yang menutupi wajahnya.

"Nah gitu kan keliatan wajah istriku yang cantik ini" Ucap dewa senang kemudian mengecup singkat pipi Ayana.

Seketika muka Ayana merah merona menahan malu.

"Mas dewa"Panggil Ayana sambil menatap wajah suaminya.

"Iyah sayang, ada apa? " Jawab dewa yang membalas tatapan Ayana.

"Mas, besok sebelum kita berangkat kejakarta, kita ke makam Ibu dulu yah mas" Ucap Ayana dengan wajah yang kembali muram dan mata yang sudah berkaca kaca.

Kemudian dewa membelai puncak rambut istrinya dan mengecupnya dengan lembut.

"Iyah sayang" Ucap dewa menyetujuinya.

"Makasih yah mas" Jawab Ayana tersenyum bahagia.

"Iyah istriku sayang" Jawab dewa dengan panggilan barunya kepada Ayana.

"Sudah yah, kita tidur dulu sudah larut malam loh" Ajak dewa.

"Iyah mas" Jawab Ayana patuh dan mulai memejamkan matanya.

Dewa pun mulai memejamkan matanya, tidak butuh waktu lama dewa sudah tertidur pulas, tak disengaja dewa reflek memeluk Ayana.

Sedangkan Ayana yang baru saja pulas dengan tidurnya ,dibuat kaget dengan kelakuan dewa yang tiba tiba memeluk dirinya seperti memeluk guling.

"Mas, berat" Ucap Ayana berusaha menyingkirkan tubuh dewa.

"Eh maaf sayang, aku kira kamu guling" Ucap dewa tertawa meledek Ayana.

"Kalo kaya gini engga berat kan? " Tanya dewa yang kemudian memeluk ayana kembali.

"Iyah engga mas" Jawab ayana pasrah dengan kelakuan suaminya itu.

ayana dan dewa pun melanjutkan tidurnya dengan sangat nyenyak.

Pagi yang  cerah ,matahari mulai memancarkan sinarnya menembus celah dari jendela kamar ayana, membuat ayana terbangun dari tidurnya karna merasa silau.

Ayana yang melihat dewa tertidur disampingnya sedikit kaget karena dia belum terbiasa dengan hal itu.

Ayana tidak langsung beranjak dari ranjangnya, dia menikmati pemandangan barunya, memandang setiap inci wajah dewa yang kini menjadi suaminya.

Ayana membelai halus wajah dewa, melihat wajah suaminya dari jarak dekat membuat Ayana kagum dengan ketampanan suaminya itu.