The Wicery Town Story

Kami akhirnya sampai di ruangan rapat itu, dan terlihat ruangan itu cukup luas dan terlihat juga beberapa kursi dan para pahlawan kelas S lainnya, walaupun ada beberapa kursi yang kosong.

 Sesaat setelah kami memasuki ruangan itu, semua mata langsung tertuju kepada kami—terutama aku dan Finn. Amanda kemudian duduk, dan dia menyuruh kami duduk di kursi yang kosong itu.

Ada beberapa pahlawan kelas S yang menghadiri rapat itu, diantaranya sendiri adalah.

S-2 “Angel of Savior” , S-3 “Skylark”, S-4 “Desert Blade”, S-6 “Thorn Queen”, S-7 “Axe Overlord”, S-9 “Jack Eye” dan S-10 “Hide”

Aku dan Finn, kemudian duduk di beberapa kursi yang kosong, dan Finn… yah seperti yang kuduga, dia sangat antusias dengan posisinya saat ini. Dia duduk bersebelahan dengan “Thorn Queen” dan “Desert Blade”, dan aku duduk sebelah Amanda.

“H-hey Amanda, dimana Silent Death?”

Tanyaku pada Amanda, Amanda kemudian menjawab pertanyaanku.

“Entahlah, dia biasa begini—terutama pada saat rapat. Dia memang juga jarang muncul”

“Oh… oh begitu ya?”

Thorn Queen, kemudian melihat ke arahku dan bertanya.

“Eh, kalian pahlawan tingkat C yang baru saja terkenal di berita itu ya?”

“Eh… iya begitulah”

Jawabku dengan nada canggung, Thorn Queen—dengan menepuk tangannya secara pelan memiringkan kepalanya sambil tersenyum, dia berkata.

“Ahhh begitu toh, kalian terkenal banget loh. Tak ku sangka, pahlawan kelas C seperti kalian bisa menaklukan Oldice.”

“Aku jujur sangat kagum dengan kegigihan kalian, walaupun misinya sudah dibatalkan tapi kalian masih mampu menyelesaikan misinya.”

Aduh… aku malah salting, dapat pengakuan dari pahlawan kelas S—terutama kelas S top 10.

“E-eh anu, iya makasih ya”

Jawabku dengan wajah yang memerah sambil menggaruk kepalaku, setelah itu seorang pria berjas hitam tampak memasuki rapat.

“Baiklah mari kita mulai saja rapat kali ini. Belakangan ini ada beberapa serangan lagi di kota S.U.N bagian utara, lebih tepatnya pada kota ‘Aulgia’.

Kata pria berjas yang sedang duduk di antaraku dan Thorn Queen, dan secara tiba-tiba dia melihat kearahku dan Finn.

“Ekhem… siapa anak-anak ini?!”

“Ehhh anu pak Varenn, mereka ini para pahlawan yang sudah mengalahkan Oldice, justru akulah yang mengundang mereka.”

Jawab Amanda, dengan nada gugup.

“Ah, begitu ya? Baiklah aku pikir tindakan memang patut diapresiasi.”

“Omong-omong, seperti yang kubilang tadi—ada banyak sekali serangan monster yang terjadi di kota Aulgria. Dan yang lebih mengkhawatirkan lagi ialah, monster yang berkeliaran di sekitar itu adalah Gerombolan Behemoth”

“BEHEMOTH?!! Mungkin maksud anda adalah Bahamut??”

Jawab Desert Blade, dengan wajah yang nampak panik.

Fact 010 & 011: “Bahamut” adalah sejenis raksasa yang kurus dan tinggi sekitar 20-25 meter, tidak memiliki wajah dan berjalan dengan lambat. Beda dengan Bahamut “Behemoth” memiliki ciri yang hampir mirip dengan Bahamut, tapi dengan tubuh yang lebih berisi dengan tinggi 70-85 meter dan memiliki wajah dengan mata dan mulut yang tampak hampa, serta tulang belakang yang menjulang keluar.

..."Bahamut"...

..."BEHEMOTH"...

“Sayangnya… bukan”

BEHEMOTH DALAM JUMLAH BESAR?!! Kupikir Behemoth hanya muncul sendirian, tapi dalam kasus ini sangat berbeda.

“Gawat!! Kalau begitu kita harus cepat!! Celvin! Finn! Kalian pulang dulu, ini adalah misi yang penting!!”

Teriak Amanda, pada ku.

“Omong-omong kemana Si ‘Silent Death’ itu?”

Tanya pak Varenn, Skylark kemudian berkata.

“Entahlah… mungkin dia sudah ke TKP?”

“Begitu ya? Baiklah kalau begitu… kalian cepatlah ke kota Aulgria.”

Ya. Amanda dan pahlawan kelas S lainnya akhirnya pergi, dan sesuai kata Amanda tadi—kami akhirnya pulang.

“Aduh… nggak enak banget ya. Padahal kita juga sedang berkeliling, paling enggak biarin kita keliling bentar kek. Ini malah diusir”

Jawab Finn, dengan kesal padaku.

“Yahh. Mau bagaimana lagi? Lagian yang menyerang bukan hal yang bisa dianggap remeh, Gerombolan Behemoth!”

“Ya. Kamu ada benarnya juga”

Kami putuskan untuk jalan ketimbang naik kereta, karena uang yang kami pegang sudah habis. Huft… kayaknya lain kalo harus bawa uang lebih deh.

Jaraknya bisa kubilang cukup jauh, sekitar enam Kilometer dari kantor pusat untuk pulang. Bakalan makan waktu lama sih, tapi ya sudahlah.

Ketika sedang berjalan, kami melewati sebuah bukit yang dipenuhi pohon. Tiba-tiba aku melihat sesuatu yang aneh seperti berkeliaran di balik pohon-pohon itu, sontak aku berbalik dan berkata.

“T-tunggu! Apa itu?!”

“Hmm? Ada apa, Kau menemukan sesuatu?”

Tanya Finn, kepadaku.

“Ya… kupikir begitu”

“Palingan cuma rusa doang, ngapain dipikirin.”

Jawab Finn, dengan nada yang santai. Tapi aku langsung berlari untuk mengecek apa yang baru saja kulihat tanpa memperdulikan apa yang Finn katakan tadi.

“T-Tunggu!! Celvin, Kau mau kemana?!”

Finn, akhirnya terpaksa mengikutiku. Dan setelah berlari tak jauh, aku akhirnya menemukan hal yang kucari.

“Loh?! Beneran rusa”

“Tuh kan!! Kubilang juga apa? Ayo kita pulang”

Tak lama dari itu, sebuah suara terdengar dari bawah.

GRUK!!

Terdengar suara tanah longsor dari bawah, dan tanah yang kami injak kemudian runtuh yang membuat kami berdua jatuh kedalam lobang yang sangat dalam.

“AAHHHH CELVIN!! SUDAH KUBILANGKAN ITU CUMA RUSA!!”

...Bersambung…...

......•\=Pengumuman Singkat\=•......

Dikarenakan 1 Chapter akan memakan waktu dan tulisan yang sangat panjang, maka 1 chapter akan dipisah menjadi beberapa bagian. Dan untuk sementara beberapa ilustrasi hanya akan ditampilkan dengan bentuk sketsa pensil, dikarenakan Author sendiri nggak pintar gambar digital, jadi dimaklumi ya wahai pembaca. Sekian terima kasih atas dukungannya walau hanya dalam bentuk bacaan, karena itu sangat berharga bagiku.

...•\=\={Terima Kasih}\=\=•...

...Tambahan:Ilustrasi Amanda (Half Body)...