NovelToon NovelToon
Jeratan Obsesi Tuan Mafia

Jeratan Obsesi Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Mengubah Takdir
Popularitas:21.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lestari

Selena Almaheera, mahasiswi lulusan kedokteran dengan prestasinya yang luar biasa. tak sedikit orang memujanya karena kemampuan yang hebat saat beraksi diruang operasi. namun, pada suatu hari takdir buruk menyeret dirinya ke dalam lubang malapetaka.
Diego Ethan Federico, bajingan kelas kakap yang tampan rupawan dan kaya raya. ia meneruskan dunia hitam sang papa juga pewaris utama dari pasangan Matteo Denaro Federico dan Natalia Avila Beltran.
Pertemuan pertama saat dalam keadaan sekarat menjadikan bos mafia itu terobsesi pada dokter cantik yang menanganinya kala itu, hingga satu tahun sudah berlalu keduanya dipertemukan kembali saat dokter cantik itu menangani Sania Ainsley Beltran, yang tak lain adalah adik kandungnya.
Diego sadar obsesinya pada Selena itu bahaya dan ingin menguasai seluruh hidupnya. akan tetapi, ada sang kakak yang justru ikut terlibat dalam perasaan cinta itu.
Lantas siapa diantara dua mafia kakak beradik itu yang berhasil mendapatkan dan meluluhkan hati Selena?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 19

Ethan menghadapi deretan polisi di lantai dasar, begitu lift terbuka, senjata laras panjang mengarah kepadanya. ia menyeringai, membawa tubuh Selena ke belakang tubuhnya lalu memberi kode Maxime untuk membawa Selena lebih dulu ke mobil demi keamanan.

Namun, Selena menolak keras, dia tetap berdiri menggenggam tangan Ethan. ia bersembunyi di balik tubuh sang mafia yang kekar, gagah dan tinggi. tak bisa dipungkiri bahwa ia ketakutan melihat orang-orang berseragam serba hitam berdiri tak jauh dari hadapannya.

Tak lama, datang segerombolan anak buah pria itu memberondong masuk dan berbalik mengarahkan senjata kepada mereka. ditengah kerumunan, sosok misterius berada diantara mereka membuat Ethan menyipitkan mata dan tersenyum kecil.

Ketakutan melanda semua orang, berkasak-kusuk mencari tempat untuk berlindung. Ethan tak perduli disaat orang-orang disana berbondong-bondong naik ke lantai atas untuk menyelamatkan diri, yang jadi minatnya sekarang adalah polisi dan musuhnya, Dominic Patino Darwis.

"Bawa Selena keluar!" perintah sang bos mendorong tubuh Selena ke hadapan Maxime.

"Tidak, aku tetap disini bersamamu" ucapnya cepat.

"Turuti perkataanku, Selena. aku tidak mau ambil resiko, tempat ini terlalu berbahaya"

"Bukannya lebih aman jika aku berada di sisimu daripada keluar sendirian?"

"Ada Maxime, dan Marvel akan melindungimu dengan senjatanya. cepat keluar!" meninggikan suara satu oktaf, Ethan menyentak tangan Selena yang tak mau melepas genggaman.

Selena menggeleng, menepis tangan Maxime yang hendak membawanya keluar. "Aku tidak mau, jangan sentuh aku, lepaskan!"

"Bos bisa marah, ayo ikut disini bahaya. ada tempat aman untukmu berlindung"

"Kau menyuruhku keluar disaat polisi mengepung bosmu? heii.....tidak, aku tidak mau"

"Tidak usah memikirkan bosku, kau tidak tau taktiknya ketika bekerja, dia lebih cerdik dari dugaanmu. ingat, bos ku bukan orang sembarangan!" Maxime menarik paksa, Selena kalah tenaga hanya bisa pasrah, ia terus menoleh ke belakang saat tubuhnya diseret keluar. disana, pria itu dilindungi oleh anak buahnya. aura bringas dan iblis pria itu terlihat sangat menonjol.

Netra hitam pekat Ethan terlihat tenang, tapi tidak ada yang tau isi permukaan otaknya. terbiasa mengendalikan kejahatan, rencana dan gerakan pria itu tidak mudah ditebak.

"Selena....."

Maxime berhenti, keduanya menoleh ke sumber suara.

Robby dengan bersimbah keringat berdiri menatap cemas kekasihnya. setelah mendapat kabar bahwa Selena berada di gedung yang sama dengannya, ia menghiraukan Carolina dan berlarian menuruni tangga darurat. sampai di lantai dasar, ia tak menyangka ternyata banyak polisi dan anak buah sang mafia.

"Ini, ini aku. bagaimana kabarmu sayang?"

Sayang? Maxime ingin muntah tak tahan ingin meninju mulut sampah itu. "Berani kau memanggilnya sayang? dia wanita milik bosku, tuan Ethan Federico!"

"Hei...pak tua, menyingkir kau. lepaskan kekasihku!"

"Urusi kekacauan yang kau buat. apa satu kejutan tidak membuatmu takut? kalau begitu, akan ada banyak kejutan yang menunggumu. tunggu saja waktunya tiba!"

"Selena, dengarkan aku..... semua ini aku lakukan untukmu, aku mau membantumu terbebas dari bajingan itu, ini adalah kesempatan bagus supaya kamu tidak terjerat dengannya lagi" Robby melangkah maju hendak menggapai tangan Selena, tapi Maxime berdiri didepan Selena untuk menghalangi.

Maxime menggeram, mencengkram erat. "Jangan membuat pengorbanan bosku sia-sia, dia tidak peduli nyawa jika sudah berurusan tentangmu!" tegasnya.

"Jangan dengarkan dia, kamu percaya padaku, kan?aku bisa saja menghentikan polisi jika kamu mau menurutiku, my love"

Selena gundah, pikirannya carut marut antara percaya dan tidak. "Kita perlu bicara!"

"Iya sayang, kita memang perlu bicara. banyak hal yang terlewati karena bajingan itu memisahkan kita, aku nyaris gila, sungguh" Robby tersenyum lebar, hatinya lega setelah melihat Selena dalam keadaan baik-baik saja.

Menarik nafas dalam-dalam, ia menguatkan hati. didepan sana tak sengaja melihat tatapan Ethan yang begitu menghunus, pria itu tetap berdiri di tempat seraya memperhatikan penuh peringatan. tatapannya seakan menghunus jantung. tidak ada pergerakan, melalui logika saja ia tau bahwa sang mafia sedang mencoba menguji kesetiaannya.

"Selena, tunggu apalagi? kau bisa berlari kepadaku dan masalah selesai"

"Iya" jawaban Selena merekahkan senyuman. lain hal dengan Ethan yang menatapnya semakin menajam.

Memejamkan mata sejenak. "Masalah selesai, kita juga selesai"

"Apa maksudmu?"

"Hubungan kita selesai. aku, kamu, semuanya selesai. sekarang giliranmu, tolong hentikan semua polisi yang ada disini. aku mau keluar dengan tenang"

"Tidak....tidak....tunggu dulu, aku tidak mengerti kenapa kamu menyudahi hubungan kita, apa pria bajingan itu meracuni pikiranmu, hm?"

Robby melangkah cepat, membanting tubuh Maxime ke samping lalu meraih tubuh Selena. Maxime bangkit, mendapat gelengan kepala dari Ethan seolah untuk membiarkan dua insan itu melepas rindu. sekali lagi ia tekankan, seberapa setia Selena terhadapnya.

Semua orang diam ditempat, Selena berusaha menghindar namun lagi-lagi Robby menariknya. gerak-gerik Robby tidak luput dari penglihatan sang mafia, Ethan menahan diri saat melihat wanitanya dipeluk pria lain, kini kecemburuan kian menguasai dirinya.

"Aku mencintaimu, hubungan kita sudah bukan main-main lagi, sayang. kenapa kamu menyudahi? aku salah apa?"

"Tidak ada waktu untuk menjelaskan, intinya saja, kita selesai!"

"Aku tidak mau jika alasanmu tidak masuk akal. aku yakin bajingan itu meracuni pikiranmu, kamu harus bebas dan aku akan membantumu" bantah Robby yang semula menggenggam tangan Selena kini ia menangkup wajah Selena yang mana membuat Ethan mendidih tak kira-kira.

"Jangan bermain-main denganku, aku sudah susah payah mengerahkan polisi untuk membantumu, kenapa perjuanganku tidak kamu lihat, hah?"

"Karena cintamu penuh dengan kebohongan!" geram Selena mendorong kasar dada Robby.

"Kebohongan apa? justru aku-"

"Tidak perlu melakukan pembelaan, aku sudah tau semua kebohonganmu. aku baru menghilang dua minggu tapi kamu sudah bercinta dengan banyak wanita!"

"Perjuangan apa yang dimaksud? bahkan darah dagingmu sendiri tidak dianggap selama empat tahun. damn it, you are absolute trash!"

"Omong kosong apa ini, Selena? i really don't understand what do you mean?" erangnya panik.

"Hahaha.....fucking bullshit. kau memiliki anak di belakangku, membiarkan anak itu terlantar diatas kebahagiaan kita. where's your brain located?"

"A-anak a-apa? aku sungguh tidak mengerti" elak pria itu terbata.

Selena tertawa hambar menunjukkan punggung tangan ke udara, memperlihatkan cincin indah tersemat di jari manisnya. ia melepaskan cincin lalu melemparkannya di hadapan Robby, tatapan benci menyayat hati.

"Makan semua janji manismu, aku sudah muak!"

"Aku tidak menyangka, aku pikir seorang mafia adalah pria paling bajingan, ternyata aku salah. kau lebih bajingan dari padanya!" hinanya menohok. tak tanggung-tanggung mencaci maki pria yang pernah menjadi belahan jiwanya.

Robby mengepalkan tangan, amarah bergemuruh membakar dirinya. rahangnya mengeras dan gerakan cepat ia melayangkan tamparan keras pada Selena.

Ia sudah berjuang, mempertaruhkan nyawa karena tau siapa yang akan ia hadapi, tapi nyatanya menghabiskan kesabaran. Selena terdiam beberapa detik merasakan rasa panas di pipinya. hingga di detik berikutnya keadaan pecah tak terkendali.

"Beraninya berkata kurang ajar padaku, aku ini tunanganmu, Selena!"

"Atau jangan-jangan kau bukan hanya diracuni pikiran, tapi kau disentuh bagaikan seorang j4lang"

BUGHK

"Jaga mulutmu, brengsek. kalau tidak, aku tidak akan segan-segan memecahkan kepalamu!" Maxime marah.

Tubuh Selena ditarik dan dilindungi Maxime, ada Gio dan Marvel saling mengangkat senjata dan tak lama keadaan semakin ricuh karena sang bos membidik acak ke arah polisi, satu per satu lecutan peluru bersarang di dada hingga akhirnya tumbang. ini yang Ethan takutkan, Selena terseret ke dalam masalah dan terluka karena dirinya.

"KAU TIDAK BISA KELUAR DARI SINI, ETHAN. POLISI SUDAH MENGEPUNGMU!"

"Sialan, Dominic ada disini" bisik Gio pada Marvel.

"Kau harus ditangkap karena sudah menculik tunangan orang, dan aku disini bersaksi untuk semua bisnismu yang bergerak secara ilegal!" ledak tawa menggelegar. Dominic berdiri ditengah kerumunan para polisi. datang bersama anak buah tidak mungkin tidak ada maksud tersembunyi.

"Masalah ini tidak ada hubungannya denganmu, bajingan licik sepertimu tidak sepadan dengan bosku!" sahut Gio berpura-pura tidak tau bahwa Dominic adalah kakak Robby.

"Wow.......kenapa kalian sombong sekali? aku datang karena ingin menyaksikan momen indah dalam hidupku, melihat tuan Ethan dibekuk dan diseret polisi masuk ke penjara, hahaha....."

Ethan menggeram marah, rahangnya mengeras dan menatap tajam. pria itu bergerak ke kanan mendekati Selena yang berada dibelakang tubuh Maxime, semua polisi menggerakkan senjata mengikuti kemana mafia itu melangkah.

Selena ketakutan, meringkuk ke dalam pelukan saat Ethan mendekapnya erat. hal itu membuat Robby kebakaran jenggot. bajingan itu bergabung dengan barisan polisi untuk membekuk sang mafia.

"Jangan takut, ada aku disini" bisik Ethan.

Selena mengangguk. "Kapan kita bisa keluar?"

"Sebentar lagi" jawab pria itu seraya mengusap lembut pipi Selena, mencari bekas tamparan dan sialnya meninggalkan jejak, seketika ia murka.

"Maafkan aku, aku sudah gagal menjagamu"

"Jangan pikirkan itu, kita harus segera keluar tanpa meninggalkan jejak sedikitpun" jawab Selena berkaca-kaca.

"Tuan, sebentar lagi orang-orang kita datang lewat pintu belakang. di bagian depan mereka menyamar sebagai polisi, hanya melihat lambang tengkorak di lengan kanannya maka itu adalah orang-orang yang berpihak kepada kita" bisik Gio melangkah mundur tapi tangannya masih mengangkat senjata.

"Dominic hanya datang bersama beberapa anak buahnya, selebihnya dia hanya mengandalkan polisi"

"Ada tiga puluh lima polisi, mereka adalah orang-orang yang ingin menjatuhkan anda namun selalu gagal" imbuh Marvel.

"Tidak masalah, orang-orang kita lebih banyak. kejadian ini sudah terbayang di benakku" Ethan tersenyum penuh arti.

"Gio, hubungi pihak kepolisian dibawah kuasa daddyku, katakan kalau kita sedang diserang"

"Baik, tuan"

"Dan, kalian berdua.... lindungi aku dari belakang, aku akan membawa Selena keluar tanpa lecet sedikitpun"

Rencananya gagal, Dominic menarik senjata dari balik jasnya kemudian membidik satu per satu anak buah Ethan. polisi tercengang, polisi pun siap memasang badan meskipun tidak tau apa yang sedang terjadi. mereka hanya diberi kabar bahwa Ethan muncul di tengah kota. tapi setelah datang, keributan justru memicu malapetaka lain.

Karena menganggap mereka adalah aparat negara, jadi ikut membela Dominic dan Robby. alih-alih berhasil menangkap Ethan adalah bonus terbaik tahun ini.

"JANGAN GUNAKAN SENJATA API, DISINI ADA SELENA!" bentak Ethan kepada anak buahnya.

"Bos, anda keluar lewat samping, aku sudah memerintahkan yang lain menyiapkan mobil untuk kalian bisa kabur" ucap Marvel.

"Tidak perlu cemaskan masalah ini, kami akan membereskannya" sahut Maxime.

Ethan tidak menjawab, ia menatap Selena penuh penyesalan. menyesal karena telah membawanya ke kota hingga timbul kericuhan.

"Tuan, tidak ada waktu lagi. anda percaya pada kami, bukan?"

"Tentu, aku percaya pada kalian semua"

"Bagaimanapun caranya, bawa bajingan itu ke hadapanku. aku perlu memberinya pelajaran karena sudah berani menyentuh milikku!"

Pria itu menggenggam erat tangan Selena, mengendap keluar pelan lalu berlari. Gio, Marvel, Maxime dan semua anak buah Ethan merapatkan posisi melindungi bos nya untuk sampai ke pintu tanpa hambatan apapun.

Sedikit lagi menggapai gagang pintu, berondongan peluru terdengar keras, Selena sampai jatuh karena terkejut, suara tembakan seakan memecahkan gendang telinga.

Tubuhnya runtuh seraya menutupi kedua telinganya, Ethan menutup kedua mata Selena supaya tidak melihat apa yang sedang terjadi. ia tau bahwa wanitanya memiliki trauma karena menyaksikan aksi kejinya beberapa waktu lalu, dan kini hal itu tidak ingin ia ulangi.

"Kamu percaya padaku?"

"Lupakan semua yang pernah terjadi, anggap kalau kamu tidak pernah melihat adegan seperti ini, Selena"

Tepat setelah dia berkata, dua orang muncul dari balik jendela seraya mengarahkan pistol. "Jangan ingat adegan ini juga" lalu lecutan peluru ia berikan hingga melubangi kepala dua orang tersebut.

Ethan pria kejam, berani mencari masalah dengan berarti siap pulang tanpa nyawa atau kepala.

"Aku mencintaimu" mengecup lembut bibir Selena, kemudian membawanya dalam gendongan.

"Tuan, ini kunci mobilnya"

"Segera bereskan semuanya!"

Tubuh Selena ia dudukkan di dalam mobil di samping kursi kemudi, saat Ethan berputar hendak membuka pintu sebelahnya, satu anak buahnya menghampiri dan memberi kabar penting.

"Anda diminta datang menemui nona Carla di mansion utama karena ada yang ingin disampaikan terkait perusahaan, tuan"

"Mansion utama?"

"Ya, tuan. di kediaman tuan Matteo"

"Minta dia datang ke mansionku, aku tidak ada waktu untuk kesana"

"Anda yakin memberinya akses masuk ke wilayah anda, tuan?"

"Ya, katakan juga ke penjaga untuk mengizinkan dia masuk ke wilayahku. sisanya aku yang urus!" ucap Ethan kemudian masuk ke dalam mobil, mengendarainya dengan kecepatan full dan diikuti tiga mobil anak buahnya.

Pria itu tersenyum karena tersanjung atas kerja keras mereka semua, terutama pada tiga orang kepercayaannya. selalu peduli dan setia padanya tanpa ada rasa takut.

"Aku senang kamu mengundangku, tunggu aku disana, honey" satu pesan dari Carla ia baca melalui layar dashboard mobil.

1
Neneng Dwi Nurhayati
bodoh Sania, keluarga mafia mau dihasut
Sri Ayu
lanjutt.... mana smabungngannnyaa
lestari: tunggu ya...
total 1 replies
Areum
Bilang nya Ethan g main perempuan cerita sebelumnya main sama ular d kolam renang juga sofa 🤔
Yulleanz Yuniie
mana kelanjutan nya
Yulleanz Yuniie
ayo lanjutkan
whiteblack✴️
loh gimana ceritanya tuw??
ternyata mereka punya masa lalu gelap 😨
Neneng Dwi Nurhayati
biar rasa
Neneng Dwi Nurhayati
keren kakek matheo
whiteblack✴️
Gila 😤😒😣
lebih Rumit berurusan dg Mafia Selene ...bisa merasakan skenario Mafia seperti itu😤😔😑
whiteblack✴️
tunggu dulu darren tau masalah itu? kok banyak Rahasia 😤
whiteblack✴️
😨 serius ini lah kok bisa????😤 tapi darren cocok sebagai kakak kandung 😤😔
whiteblack✴️
Merasa Kehilangan eh ethan setan , maaf ya aku pilih darren dari pada loe setan😏
Neneng Dwi Nurhayati
asti Ethan
gak bisa kak buat Selena pergi dulu dari Ethan biar dia sadar semua kelakuannya
kasian disiksa terus Selena
Neneng Dwi Nurhayati
buat Selena pergi sama kakak Ethan Thor, biar Ethan berfikir
Neneng Dwi Nurhayati
tinggalin Ethan ser, kalau pilih Ethan ada cewek ular,adiknya, orang tua nya yg bakal nyiksa & nghina.
semoga kak author bikin cerita Selena pergi dari Berlin dan ikut daren ke L.A
whiteblack✴️
😤 JANGAN BODOH SELENE😤😒
whiteblack✴️
aku setujuh darren lebih baik selene LEPAS dari JERATAN ethan Setan tuw😤 selene terimalah demi baby🥺
whiteblack✴️
aku setujuh perkataanmu selene, memang cocok ethan setan hatinya mati😎
whiteblack✴️
😤.... 😒......😡😡😡😡😡.... situasinya masih berkabut, chap ini bikin Selena menderita lebih baik menjauhsejauh mungkin biar ethan menyesal seumur hidupnya😡🤬🤬🤬🤬
Neneng Dwi Nurhayati
bagus Selena, gugurin aja,biar tau Ethan, gmna rasanya, jadi elena, pergi jauh dari orang2 toxic
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!