I'M The Devil'S Princess

Di dunia kegelapan pagi hari dan malam hari sama saja namun bisa di bedakan dengan jam waktu di dunia tersebut walau begitu tetap saja Odeliah tidak bisa melihat matahari, Odeliah di minta untuk pergi ke meja makan sarapan bersama dengan Elvan dan anak-anak yang Elvan rawat di istana ini.

"Permisi saya boleh bertanya?" ujar Odeliah pada seorang pelayan yang mengantarkan nya ke meja makan.

"Tentu saja. Nona bisa panggil saya Berlin," beritahu nya dengan tegas dan sopan namun tidak ada ekspresi baik sedikit pun.

"Berlin. mengapa di sini tidak banyak anak-anak? kata Ayah ada banyak anak-anak seumuran ku tinggal disini," ternyata Odeliah baru sadar jika sepanjang jalan hanya dia dan pelayan saja yang lewat dan beberapa kamar juga terlihat terkunci rapat.

"Itu karena semua anak yang di adopsi tinggal di paviliun istana. Hanya Nona saja yang tinggal di istana bersama dengan Yang mulia Raja," beritahu Berlin.

Odeliah terkejut karena dia pikir semua anak tinggal di istana juga namun terhyata hanya dia karena Odeliah putri kandung Elvan.

"Saya juga heran mengapa Yang mulia Raja memberikan Nona kamar di istana. seharusnya Nona juga tinggal di paviliun bersama dengan anak-anak lain," ucap Berlin dengan wajah mengintimidasi.

Apa mereka tidak tahu aku putri kandung Ayah?

Odeliah hanya diam saja karena dia saat ini malas berpikir dengan perut kosong jadi sebaik nya dia isi perut nya dulu sebelum berdebat dengan orang lain.

"Kita sudah sampai."

"Selamat datang putri ku!" sapa Elvan dengan senyuman hangat nya.

"Terima kasih sudah menunggu," balas Odeliah dengan anggun.

Odeliah segera bergabung di meja makan, Odeliah melihat ada lima anak di meja makan juga. Ada 2 perempuan dan 3 laki-laki, dilihat mereka seperti seumuran dengan Odeliah namun ada 1 anak laki-laki yang sangat kecil seperti baru berusia 8 tahunan.

Apakah mereka mau menjadi teman ku ya. aku tidak sabar bermain dengan mereka semua.

"Anak-anak perkenalkan ini putri kesayangan ku Odeliah!" ucap Elvan dengan senyuman bangga.

"Salam kenal semua nya. Nama saya Odeliah!" ucap Odeliah sedikit canggung.

"Saya Darwin." Seorang anak laki-laki paling tua dan memiliki sifat paling dewasa.

"Saya Violet." Seorang gadis cantik dengan senyuman hangat namun tatapan nya sedikit sinis.

"Saya Arkan." Terlihat seumuran Odeliah namun dia sangat pemalu terlihat sekali.

"Saya Laura." Dia gadis dengan tatapan yang sangat datar.

"Saya Kian." Anak paling muda dan kecil.

Odeliah merasa sangat senang memiliki teman banyak sekarang, Odeliah sama sekali tidak keberatan Elvan mengadopsi anak-anak vampir, itu pasti terjadi karena Elvan merasa kesepian tidak bisa merawat Odeliah dengan baik, namun kini situasi berbeda.

"Kalian semua harus berteman akrab dengan Odeliah. Odeliah masih baru disini jadi berteman lah dengan dia dengan baik," ucap Elvan tegas.

"Baik Ayah."

...----------------...

Setelah selesai sarapan Odeliah pergi ke taman bermain istana, kata Berlin Anak-anak suka bermain disana menghabiskan waktu mereka jadi Odeliah ingin kesana bermain bersama dengan mereka tapi setiba Odeliah disana terlihat semua anak melihat ke arah nya lalu lanjut bermain lagi.

"Selamat datang Odeliah," sapa Darwin ramah, tapi seperti nya anak lain tidak suka dengan kedatangan Odeliah.

"Terima kasih. Apa saya boleh bermain bersama dengan kalian?" tanya Odeliah ragu.

"Silahkan saja. Saya sedang baca beberapa buku, kamu suka buku juga?"

Odeliah mengangguk kecil kemudian dia membaca buku bersama dengan Darwin, beberapa buku itu terlihat menarik tapi pembahasan nya sangat aneh tetap saja Odeliah harus membaca nya agar situasi canggung ini segera hilang.

"Apakah buku nya menarik?" tanya seorang gadis yaitu Violet.

"Lumayan," balas Odeliah masih mencoba mencerna buku yang dia baca.

"Boleh saya bertanya Odeliah?"

"Silahkan."

"Dimana Ayah memungut mu?" tanya Violet langsung membuat Odeliah terkejut.

"Memungut?"

"Iya sama seperti kita semua disini. saya penasaran dimana kamu di pungut Ayah dan mengapa Ayah sangat perhatian padamu?" tanya Violet dengan nada santai tapi seperti merendahkan.

"Maaf saya anak kandung Ayah," jawab Odeliah jujur karena dia memang tidak di pungut dari tempat sampah atau gorong-gorong.

"Tidak usah malu katakan saja. kami semua sama dengan mu," tegas Violet memaksa.

"Saya sudah jujur," balas Odeliah sedikit kesal.

"Mana ada anak pungut mau jujur disini," sela Arkan sinis.

"Kalian berdua berhenti lah," sela Laura sinis.

Odeliah meletakan buku nya lalu berdiri menghadapi Violet. "Apakah wajah saya terlihat berbohong?" ketus Odeliah bertanya.

"Tentu saja. Ayah tidak akan memperlakukan mu istimewa kecuali Ayah punya maksud lain. Apa yang sudah kamu lakukan?" Violet terus menekan dengan kata-kata yang menyudutkan Odeliah.

Odeliah sudah menduga jika anak-anak adopsi Elvan tidak tahu jika Odeliah adalah putri kandung Elvan sesungguhnya. karena memang baru pertama kali ini Odeliah datang ke dunia kegelapan dan sebelum nya Elvan juga masih membenci Odeliah sebelum Odeliah berubah, tentu saja Elvan pasti tidak memberitahu siapapun jika dia memiliki putri kandung.

"Mari kita pergi ke Ayah. Akan saya buktikan kepada kalian semua," ucap Odeliah kesal.

"Pergi ke Ayah? Ayah sudah pernah mengatakan kepada kami sebelum nya. Dia tidak memiliki putri kandung, jadi saat ini kamu sudah pasti sedang berbohong!" tegas Violet dengan seringai nya.

Odeliah mengepalkan telapak tangan nya kesal, terlihat semua anak kini menatap nya sinis termasuk Darwin yang Odeliah kira baik tapi tampak dia juga kesal dengan keberadaan Odeliah.

"Saya tidak berbohong!!" marah Odeliah yang sudah tidak bisa menahan amarah nya lagi.

Perlahan kedua taring Odeliah muncul dan kedua mata Odeliah merah menyala seperti darah yang mengalir deras, aura Odeliah yang sudah di tahan keluar semua membuat semua anak disana terduduk lemas bahkan Violet sampai muntah" di depan Odeliah.

"A-apa yang kamu lakukan?" tanya Violet panik.

"Kalian semua jahat!!"

"Ada apa ini?" tanya Elvan yang datang dengan wajah datar.

Elvan berjalan memeluk tubuh Odeliah untuk menenangkan Odeliah yang sedang marah, Odeliah yang sadar dia sudah kelepasan langsung mengendalikan emosi nya agar suasana tidak memburuk.

"Maaf Ayah," ucap Odeliah lemas lalu dia pun pingsan di pelukan Elvan.

Elvan menggendong tubuh Odeliah. "Apa yang sudah terjadi?" tanya Elvan ketus menatap Violet.

"Aku hanya bertanya dari mana Ayah memungut dia! tapi dia tidak mau mengaku dan malah mengatakan dia adalah putri kandung Ayah! sudah jelas dia berbohong!!" beritahu Violet dengan nada keras.

"Saya lupa memberitahu kalian, dengarkan baik-baik Odeliah adalah putri kandung saya," beritahu Elvan dengan tegas.

"Tidak mungkin! Ayah bilang Ayah tidak memiliki anak kandung!!" bentak Violet dengan air mata mengalir deras.

"Saya tidak peduli kalian percaya atau tidak. jika kalian keberatan dengan keberadaan Odeliah sebaik nya kalian pergi saja dari sini."