NovelToon NovelToon
BERMAIN DIBELAKANG SAHABATKU

BERMAIN DIBELAKANG SAHABATKU

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: mealvineaaaa

Di balik kehidupan pernikahan yang tampak sempurna, tersembunyi jejak pengkhianatan yang perlahan menguak kebenaran yang pahit. Hanna adalah seorang wanita karier sukses yang selalu mengutamakan keluarganya. Ia percaya bahwa pernikahannya dengan Reza adalah contoh dari hubungan yang ideal, penuh cinta dan kesetiaan. Namun, dunianya mulai runtuh ketika ia mulai mencurigai bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mealvineaaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18: Rahasia Terbongkar

Happy Reading...

...🦋🦋🦋...

Pintu kamar hotel Suite Presidential terbuka, memperlihatkan interior mewah dengan tirai tebal berwarna marun dan perabotan yang elegan. Hanna melangkah masuk, mengenakan gaun merah yang melekat pada tubuhnya, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang menggoda. Di belakangnya, seorang pria berpenampilan rapi dengan wajah yang tampan mengikutinya dengan senyum penuh harap.

Mereka berdua tidak menyadari bahwa di lantai atas, di sebuah ruangan yang menghadap langsung ke suite itu, seorang pria sedang memasang kamera tersembunyi. Mata-mata Anisa, seorang pria berwajah serius dengan sorot mata tajam, mengatur peralatan pengintaiannya dengan teliti. Dia tahu bahwa malam ini, dia akan mendapatkan bukti yang bisa menghancurkan Hanna.

Di dalam suite, Hanna dan pria itu duduk di sofa yang empuk. Pria itu, yang dikenal sebagai Mr. Z, melemparkan pandangan penuh hasrat pada Hanna. "Kau terlihat sangat cantik malam ini, Hanna," katanya dengan suara rendah yang menggetarkan.

Hanna tersenyum, pandangan matanya penuh godaan. "Terima kasih. Kau juga terlihat tampan seperti biasa, Mr. Z," balasnya sambil mengusap pipi pria itu dengan lembut.

Mereka berdua mulai berbincang-bincang, tapi pembicaraan itu tidak bertahan lama. Dalam sekejap, mereka sudah terlibat dalam ciuman yang panas dan penuh gairah. Tangan Hanna mulai menjelajahi tubuh Mr. Z, membuka kancing kemejanya satu per satu. Sementara itu, Mr. Z meremas pinggang Hanna, menariknya lebih dekat.

Di lantai atas, mata-mata Anisa memfokuskan kamera ke arah mereka, menangkap setiap gerakan. "Bagus," gumamnya pada dirinya sendiri. "Teruskan, kalian berdua. Berikan aku lebih banyak bukti."

Hanna dan Mr. Z kini berada di tempat tidur. Hanna menarik napas dalam-dalam, menatap Mr. Z dengan mata yang penuh gairah. "Apa yang kau tunggu?" bisiknya dengan nada menggoda.

Mr. Z tidak menjawab dengan kata-kata. Dia menarik Hanna ke arahnya, melumat bibirnya dengan ciuman yang lebih intens. Tangan mereka sibuk membuka pakaian satu sama lain, menciptakan tumpukan kain di lantai kamar hotel.

Sementara itu, mata-mata Anisa memeriksa rekaman video yang sudah ia dapatkan. "Ini akan cukup untuk menghancurkan reputasi Hanna," pikirnya. Dia memutuskan untuk mengambil beberapa foto sebagai bukti tambahan, mengarahkan kamera ke arah pasangan yang sedang asyik di tempat tidur.

"Apa kau senang malam ini?" tanya Mr. Z sambil menatap Hanna dengan mata yang penuh gairah.

Hanna tersenyum dan mengangguk. "Sangat senang. Kau benar-benar tahu cara membuatku bahagia," jawabnya dengan suara yang terengah-engah.

Mr. Z tersenyum puas. "Aku selalu ingin membuatmu bahagia, sayang."

Di saat yang sama, mata-mata Anisa merasa cukup dengan bukti yang sudah dia kumpulkan. Dia mematikan kamera dan mulai membereskan peralatannya. "Ini akan menjadi hari yang panjang bagi Hanna," pikirnya sambil tersenyum sinis. "Anisa akan senang dengan apa yang kutemukan."

Kembali ke dalam suite, Hanna dan Mr. Z terus melanjutkan kegiatan panas mereka. Tangan Mr. Z mengelus punggung Hanna, sementara bibirnya terus mengeksplorasi setiap inci tubuhnya. Hanna menutup matanya, menikmati setiap sentuhan dan ciuman yang diberikan Mr. Z.

"Aku tidak pernah merasa sebahagia ini," bisik Hanna dengan suara yang penuh gairah.

"Aku juga," jawab Mr. Z sambil mencium lehernya. "Kau benar-benar wanita yang istimewa, Hanna."

Setelah beberapa waktu, mereka berdua berbaring di tempat tidur, kelelahan tapi puas. Hanna menatap langit-langit dengan senyum di wajahnya, sementara Mr. Z memeluknya dari belakang.

"Aku harap kita bisa terus seperti ini," kata Mr. Z dengan suara lembut.

Hanna mengangguk. "Aku juga. Kau benar-benar membuat hidupku lebih berwarna."

Namun, di lantai atas, mata-mata Anisa sudah meninggalkan tempat itu dengan hati yang penuh kepuasan. Dia tahu bahwa bukti yang dia kumpulkan akan menghancurkan Hanna dan memberikan Anisa kesempatan untuk membalas dendam. Dengan bukti di tangan, dia menuju ke tempat di mana Anisa menunggunya.

Sementara itu, Hanna tidak menyadari bahwa setiap gerakan dan tindakannya telah direkam. Dia tidak tahu bahwa malam panas itu akan menjadi awal dari kejatuhannya. Yang dia tahu hanyalah bahwa dia merasa bahagia, meskipun kebahagiaan itu berdiri di atas fondasi kebohongan.

Esok paginya, saat Hanna bangun, Mr. Z sudah pergi. Dia meninggalkan catatan kecil di meja samping tempat tidur. "Terima kasih untuk malam yang indah. Sampai jumpa lagi," tulisnya.

Hanna tersenyum membaca catatan itu, lalu beranjak dari tempat tidur dan mulai bersiap-siap untuk pulang. Dia tidak tahu bahwa di tempat lain, Anisa sedang memegang semua bukti yang bisa menghancurkan hidupnya.

Di sebuah kafe yang tenang, Anisa duduk dengan wajah serius, menunggu kedatangan mata-matanya. Tidak lama kemudian, pria itu datang dan duduk di depannya, memberikan sebuah flashdisk. "Ini semua yang kau butuhkan," katanya singkat.

Anisa mengambil flashdisk itu dengan senyum tipis. "Kerja bagus," katanya. "Aku akan pastikan kau mendapatkan bagianmu."

Pria itu mengangguk dan pergi, meninggalkan Anisa sendirian. Dia menatap flashdisk itu dengan pandangan penuh tekad. "Akhirnya, aku bisa menghancurkanmu, Hanna," pikirnya.

---

Sore harinya, Hanna kembali ke rumah dengan perasaan campur aduk. Dia mencoba menenangkan diri dan melanjutkan aktivitas seperti biasa, tanpa mengetahui bahwa saat itu, Anisa sedang merencanakan langkah berikutnya untuk mengungkap kebusukannya. Ketika Hanna duduk di ruang tamu, memikirkan malam indah yang baru saja dia lalui, dia tidak tahu bahwa kebahagiaan itu akan segera direnggut darinya.

Anisa mempersiapkan segala sesuatunya dengan hati-hati. Dia tahu bahwa untuk menghancurkan Hanna, dia perlu langkah yang tepat dan waktu yang sempurna. Dengan flashdisk di tangan, dia mulai merencanakan bagaimana cara terbaik untuk mempublikasikan bukti yang dia miliki.

Sementara itu, Hanna menjalani hari-harinya dengan normal, tanpa menyadari ancaman yang sedang mendekat. Dia berusaha menjadi istri yang baik bagi Reza, meskipun hatinya sering kali merindukan kegembiraan yang dia temukan di luar rumah.

Di suatu malam yang tenang, Anisa memutuskan untuk menghubungi beberapa media dan memberikan mereka bukti yang dia miliki. "Ini akan menjadi berita besar," katanya kepada salah satu wartawan. "Kalian akan mendapatkan skandal terbesar tahun ini."

Wartawan itu tampak tertarik dan setuju untuk bertemu Anisa. Mereka bertemu di sebuah kafe yang sepi, di mana Anisa memberikan flashdisk tersebut. "Pastikan ini tersebar luas," kata Anisa. "Aku ingin semua orang tahu siapa sebenarnya Hanna."

Wartawan itu mengangguk, melihat isi flashdisk dengan penuh antusias. "Ini akan menjadi berita utama, tidak diragukan lagi."

Anisa tersenyum puas. Dia tahu bahwa saatnya sudah dekat. "Kita lihat saja, Hanna. Bagaimana rasanya ketika semua orang tahu siapa dirimu sebenarnya," pikirnya dengan senyum penuh kemenangan.

Sementara itu, Hanna dan Reza menjalani hari-hari mereka seperti biasa, tanpa mengetahui badai besar yang akan segera menghampiri kehidupan mereka. Hanna masih terjebak dalam dunianya sendiri, mencari kebahagiaan di luar rumah tanpa menyadari bahwa semua itu akan segera hancur.

Di sisi lain, Anisa tidak sabar menunggu saat di mana Hanna akan jatuh. Dengan segala persiapan yang sudah dilakukan, dia yakin bahwa waktunya sudah dekat. Semua bukti sudah siap, dan dia hanya tinggal menunggu media untuk mempublikasikannya.

---

Suatu pagi, ketika Hanna sedang menikmati sarapan bersama Reza, ponselnya berbunyi. Dia menerima pesan dari seorang teman yang mengatakan bahwa ada berita besar tentang dirinya di internet. Hanna merasa aneh dan segera membuka ponselnya untuk melihat berita tersebut.

Ketika dia membaca berita itu, wajahnya memucat. Semua bukti tentang perselingkuhannya tersebar luas di media. Foto-foto dan video dari malam panas di hotel itu menghiasi layar ponselnya. Hanna merasa dunianya runtuh seketika.

Reza, yang melihat perubahan ekspresi di wajah Hanna, bertanya, "Ada apa, Hanna? Kau terlihat sangat terkejut."

Hanna tidak bisa menjawab, hanya bisa menatap layar ponselnya dengan perasaan campur aduk. Dia tahu bahwa ini adalah akhir dari segalanya. Semua kebohongan dan rahasia yang dia simpan begitu rapat akhirnya terbongkar.

Di tempat lain, Anisa tersenyum puas melihat berita tersebut. "

Ini baru permulaan, Hanna. Akan ada lebih banyak lagi," pikirnya. Dia tahu bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk melancarkan langkah selanjutnya dalam rencananya untuk menghancurkan Hanna.

Satu persatu ajang balas dendam anisa akan tercapai. Seorang antagonis bukan hanya seseorang yang jahat, pasti dibalik sifat itu terdapat masalalu yang kelam.

_Bersambung_

1
Yuli Ana
makin rumit... blm bisa meraba raba kira2 jalan ceritanya seperti apa... protagonisnya siapa... he he he... lanjut thor... semangat...
seru... penuh misteri...🥰🥰🥰🥰
ayudya
aku binggung alurnya ne, anisa apa Hanna yg tokoh utama, lucunya reza marah² gak jelas padahal dia sama saja dengan istrinya... sudahlah, semangat author.
Yuli Ana
ini sebenernya protagonisnya siapa sih... hana atau anisa... 😅
November
lanjut
Jumiah
ya anisa harus mengerti ,
klo yg kmu pacari suami orang..
Ma Em
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!