NovelToon NovelToon
Sang Pemilik Hati

Sang Pemilik Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:22.6k
Nilai: 5
Nama Author: Naira_w

Ardian Herlambang duda tampan yang tak memiliki keinginan untuk menikah lagi setelah sang istri meninggal harus berurusan dengan gadis yang selama ini selalu dihindarinya.
Kinanti Maheswari, dokter cantik yang selama ini selalu menatap satu pria di dalam hidupnya. Rasa cintanya yang besar membuatnya tak bisa berpaling dari Ardi, walaupun berkali-kali lelaki itu mematahkan hatinya.
Hingga akhirnya sebuah kesalahpahaman membuat Ardi terang-terangan membenci Kinanti dan mengucapkan kata-kata yang sangat menyakiti hati gadis itu. Hingga akhirnya Kinan memutuskan untuk benar-benar pergi.
"Jangan pernah menghubungiku hanya karena merasa bersalah, semua yang kamu ucapkan benar. Aku bukan siapa-siapa, hanya parasit yang menumpang hidup di tengah-tengah keluarga kalian." ucap Kinan pada Ardi sebelum berlalu menuju calon suami yang sudah menunggunya.
Akankah Ardi menyadari perasaannya setelah kehilangan Kinanti? Bagaimana kehidupan Kinanti bersama lelaki yang tak pernah bisa dicintainya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naira_w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lagi-lagi Selalu Seperti Ini

Kinan berjalan menyusuri lorong rumah sakit, dia baru saja selesai berkunjung ke ruangan Farhan. Anak itu baru saja menjalani operasi tadi siang.

Besok pagi orang tuanya akan datang ke kota ini. Dan tadi Ardi mengatakan ingin menjemput mereka di bandara.

Walaupun sebenarnya Kinan merasa senang, namun dia tak mau menunjukkannya pada Ardi dan hanya mengetikkan satu kata saja.

Seperti kata Bian, terkadang Kinan harus memberi pelajaran pada Ardi yang selalu menganggap remeh dirinya.

Bian, lelaki itu tak jadi kembali siang ini. Karena ada hal mendesak yang harus diselesaikannya. Padahal hari ini rencananya mereka akan pergi ke acara pernikahan teman kuliah Bian yang pasti dihadiri oleh Nana dan Noval.

"Kinan?!"

Kinan berhenti dan membalikkan badannya menoleh ke arah wanita yang memanggil namanya.

Wanita yang dikenal Kinan sebagai kekasih Ardi itu terlihat berbeda, lebih berisi dan perutnya lebih menonjol.

"Kamu dokter di sini?" tanya Winny heran dan Kinan hanya mengangguk saja sebagai jawaban.

"Oh, maaf. Kamu lagi kerja ya?" tanya Winny yang terlihat berbeda dari pertemuan mereka yang terakhir.

"Nggak saya lagi off, tadi hanya ke bangsal mengunjungi teman." jawab Kinan

"Bisa kita bicara sebentar? Kalau kamu nggak keberatan." tanya Winny

Kinan mengernyit heran, namun karena penasaran dengan apa yang mau dibicarakan oleh Winny, Kinan pun mengangguk dan mengajaknya ke kantin.

"Usianya empat bulan." kata Winny sambil mengelus perutnya.

"Ooh, selamat mbak." ucap Kinan berusaha untuk mengontrol ekspresi wajahnya.

"Bukan Ardi bapaknya, kalau itu yang kamu khawatirkan."

"Aku dan Ardi hanya teman kerja saja, saat itu dia minta bantuanku supaya kamu nggak lagi mengejar-ngejar dia." kata Winny

Mulut Kinan menganga bodoh lalu mengatupkan nya lagi. Benar kan dugaannya, Ardi itu tak mungkin sembarangan bercocok tanam. Kinan mengenal laki-laki itu seumur hidupnya, jadi dia lebih tau dari siapapun.

"Tapi bapak anak itu kemana, mbak?" tanya Kinan heran.

"Mati mungkin?" kata Winny sambil mengendikkan bahunya.

Kinan melihat pancaran kesedihan dan kecewa di mata wanita hamil itu.

'Dasar laki-laki kurang ajar, mau enaknya aja. Tanggung jawabnya nggak mau.' batin Kinan kesal.

"Dan sekarang, Ardi terlibat masalah gara-gara aku. Orang kantor mengira Ardi ayah bayi ini dan dia dipaksa menikah denganku." kata Winny.

"Mbak mau?" tanya Kinan dengan tak sabar.

"Kamu mengijinkan kalau aku nikah sama Ardi?" tanya Winny dengan senyum menggoda Kinan.

Kinan mendadak diam, apakah dia sanggup melihat Ardi menikah dengan wanita lain kali ini.

"Entahlah, aku bingung mbak." jawab Kinan jujur.

"Kadang aku juga berpikir apakah mencintai seseorang harus sesakit ini. Mungkin lebih baik dicintai daripada mencintai." kata Winny lirih.

"Bukankah lebih baik saling mencintai, mbak. Agar tak ada pihak yang tersakiti." kata Kinan

"Di jaman sekarang sulit untuk merasakan hal itu. Rasa cinta bisa hilang seiring waktu, terkikis oleh keegoisan dan ambisi. Kamu, jangan sia-siakan hidupmu karena cinta. Jangan jadi orang bodoh seperti aku. Kita sama-sama bodoh cuma beda versinya saja." kata Winny lalu terkekeh saat melihat wajah Kinan yang memerah.

Kinan memang bodoh karena mencintai Ardi, hingga merendahkan diri mengejar-ngejar Ardi seperti orang gila. Pantas saja Ardi tak menyukai dirinya yang selalu bertindak tanpa pikir panjang.

Mereka berbincang cukup lama, ternyata Winny adalah wanita yang menyenangkan, walaupun terlihat angkuh diawalnya.

Dia membatasi dirinya semenjak ditinggal kekasihnya yang menikahi putri atasannya.

Winny tak berani dekat dengan orang lain karena takut hubungan gelapnya dengan Reza terbongkar.

Walaupun sekarang semuanya sudah terbongkar, namun Reza membantah dan mengatakan jika Winny yang selalu datang ke ruangannya dan menggodanya.

Winny mengajukan surat pengunduran diri, namun masih ditangguhkan karena perusahaan masih membutuhkan dirinya. Winny adalah karyawan yang cerdas dan berbakat, sulit mencari penggantinya apalagi dalam waktu singkat.

"Kamu yakin nggak mau pulang bareng aku? Hari udah sore banget ini,, bakalan terlambat kamu ke tempat praktek kalau nungguin driver." tanya Winny yang menawarkan tumpangan padanya.

"Nggaklah mbak, aku pakai go*ek aja. Soalnya tempat praktek ku beda arah dengan rumah mbak." kata Kinan menolaknya dengan halus.

"Ya udah kalau begitu hati-hati ya." kata Winny sebelum berjalan ke parkiran.

"Mbak juga hati-hati nyetirnya." kata Kinan.

"Lain kali kita ketemuan ya." katanya lagi

Kinan pun mengangguk dan tersenyum, akhirnya dia mendapatkan teman baru lagi.

Winny tersenyum lalu melambaikan tangannya. Dia pun menyebrangi jalan khusus untuk ambulance menuju parkiran mobil.

Kinan baru saja hendak berbalik masuk ke dalam rumah sakit. Namun, terhenti karena suara tabrakan keras diiringi teriakan nyaring.

Wajah Kinan mendadak pucat saat melihat wanita yang baru saja tersenyum padanya terbaring di jalan dengan darah yang mengalir di tubuhnya.

"Mbak Winny!!!" pekikan Kinan seketika keluar dari rongga mulutnya.

Kinan berlari ke arah parkiran disusul tim media lainnya. Sementara si penabrak sudah melarikan diri bahkan meninggalkan kendaraan roda duanya yang tergeletak di sebelah Winny.

"Mbak... Mbak dengar suara saya, kan. Mbak Winny." kata Kinan yang membantu rekan-rekannya untuk membawa Winny ke IGD.

"Aa...a..nak..ku..." kata Winny lemah

"Mbak harus kuat, anak mbak juga pasti kuat." kata Kinan sekuat tenaganya membantu mendorong bed emergency beroda itu.

Kinan tak pernah merasakan takut seperti ini, dia takut kehilangan seseorang yang baru saja menjadi temannya.

Winny dibawa ke ruang tindakan. Karena bukan jadwal Kinan yang praktek maka dia tak bisa ikut masuk. Rekan dokter Kinan memintanya untuk mengisi form di administrasi.

Kinan.pun berjalan menuju bagian administrasi. Adel yang merupakan pegawai bagian administrasi membantunya mengisi form dan menyarankannya untuk membersihkan diri terlebih dahulu.

Kinan menatap tangannya yang terkena darah Winny. Dia pun segera ke toilet dan membersihkannya.

Setelah itu dia menghubungi tempat prakteknya dan mengatakan jika ada halangan sehingga tak bisa ke sana sekarang dan meminta bantuan rekannya untuk menggantikan dirinya.

Kinan menatap ponselnya, dia tak tau nomor orang tua Winny. Namun, dia tak bisa membiarkannya begitu saja.

Akhirnya Kinan menghubungi seseorang yang pasti bisa membantunya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, mas."

"Ada apa kamu menghubungiku?" tanya Ardi

"Mas bisa bantu aku?" tanya Kinan dengan hati-hati.

"Mbak Winny... Mbak Winny kecelakaan dan sekarang lagi ditangani di RS ku." kata Kinan

"Lagi-lagi kamu selalu bertindak kekanakan, Kinan." kata Ardi yang terdengar geram

"Aku nggak..."

Tut!!

Suara panggilan terputus, sebelum Kinan menyelesaikan ucapannya.

"Hah!!! Lagi-lagi selalu seperti ini." kata Kinan sambil tersenyum sinis, matanya menatap layar ponselnya yang kini sudah mati.

1
Endah Setyati
Berarti bukan salah ibu kandung Kinan,tp ayah kandung Kinan yg ga bisa nolak di jodohkan sama putri krna orangtua mereka saling kenal,,krna sebenarnya ayah ibu Kinan saling cinta ,Kinan ada juga krna mereka sudah menikah walau siri,,bukan krna hamil duluan
Endah Setyati
Emang bener Kinan spek bidadari,, cuma Ardi aja yg buta ga bisa liat itu🤪🤪
Endah Setyati
Ardi??? Rasain,,, kebiasaan di kejar Kinan terus,, ngelunjak kan,, pas liat Kinan sama orang lain pasti ada rasa rasa gimanaaaa gitu,, iya kan iya doong,, kenapa cemburuuu ya🤣🤣🤣 nikmatin deh mas Ardi sampe puas
Endah Setyati
Kinan berhentilah,, cukup Kinan,, semakin sakit jika di teruskan,, bersabar akan datangnya seorang yg mencintai kamu tulus,, cukuplah nanti menerima cinta yang berlimpah,, jangan menghambur cinta pada orang yang tak perduli dan peka padamu 😇😇
Endah Setyati
Jangn sampai Ardi di jebak wini soal kehamilannya sama Reza, malah Ardi nanti yg di kambing hitamkan
Rita Susanti
lama amat kak upnya
Susi Akbarini
lhoooooo...
gmna ini kak kelanjutannyaa...

kangen ini ..
❤❤❤❤❤❤❤
Dewi Asmara
semangat kinan-bian
Susi Akbarini
yezzz..

good job kinan..
❤❤❤❤❤❤
Rina Nurvitasari
bagus itu Kinan km emang harus membuka hati buat Bian, biar pengorbanan'ya gak sia2 untuk bikin km senang...dan lupakan Ardi
Arieee
bagus Kinan🥰🥰🥰🥰🥰🥰👍👍👍👍👍👍👍👍💪💪💪💪💪💪💪
Al Fatih
Tekadmu harus kuat lho Kinan. Jangan nanti om Ardi datang nangis2,, kamu sudah luluh lagi
tiara
bagus Kinan lupakan Ardi yang tak pernah menghargai pengorbananmu mulailah hidup baru dengan Bian
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus keren & menarik top mantap is the best👍👍👍
Rina Nurvitasari
semoga Kinan gak akan mundur untuk bersama Bian
Rina Nurvitasari
Ardi nyari wanita lain aja lah, nanti kasian bian udah berjuang
Rina Nurvitasari
lupakan Ardi buka lah hatimu buat Bian Kinan
Susi Akbarini
yezzzz...
❤❤❤❤❤❤
Al Fatih
aq berharap Kinan tidak akan mengecewakan mas bian. Bian mengerti keadaan hatimu dan dia memberikan kesempatan utk hatimu bisa move on,, skrg semua terserah author mau d jodohin sama siapa dokter Kinan. Karena kadang qta mau begini,, eeh ternyata akhirnya begitu,, jujur aq lebih kasian sama mas bian. Please,, biarkan mas bian tetep jadi sosok yg baik,, jangan hanya karna agar Kinan dan om Ardi bersatu,, tiba2 mas bian punya sifat jahat yg tersembunyi,, sehingga qta terpaksa setuju Kinan sama om Ardi lagi. Maaf,, Krn pada umumnya kisah2 akan seperti itu.
kalo pun misalnya pada akhirnya Kinan ga jadi sama mas bian,, itu karna mas bian akan bertemu jodoh yg lebih baik dari pada Kinan.
Itu harapan ku sih kak,, jangan marah yaaa🙏🏻
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!