Angga merupakan penipu ulung. Dia juga bekerja sebagai dubbing. Suatu hari adiknya Angga meninggal secara tidak wajar di sekolahnya. Angga lantas ingin membuktikan bahwa sang adik tidak bunuh diri.
Alhasil Angga turun tangan sendiri. Ia masuk ke sekolah adiknya dengan penyamaran sempurna. Dengan keahlian merubah suaranya, Angga bisa sangat mudah mengelabui semua orang. Bahkan para guru di sekolah khusus perempuan dimana adiknya bersekolah. Angga akan mencari siapa saja orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian adiknya.
Namun siapa yang menduga? Angga harus terjebak dengan beberapa gadis. Bahkan salah satu gadis yang terlibat dengan kasus kematian adiknya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35 - Bergabung Dengan Geng
'Nggak! Aku nggak akan biarkan Bu Sasya mengetahui identitasku yang sebenarnya,' batin Angga. Dia buru-buru menarik tangannya dari genggaman Bu Sasya.
"Maaf, Bu. Kau sepertinya salah sangka. Aku sama sekali tidak tertarik padamu," ungkap Angga.
"Ayolah, Gi. Aku tahu kau berbohong. Tenang saja. Di sini tidak akan ada orang yang berani menjudge kamu," tutur Bu Sasya.
"Ibu bicara apa sih? Aku nggak ngerti. Kalau sudah selesai, aku bisa pergi kan?" tanggap Angga. Dia lebih baik cepat-cepat pergi dari hadapan Bu Sasya.
"Kau anak yang tidak sopan ternyata," tukas Bu Sasya yang kini tampak cemberut.
"Maaf dan terima kasih makanannya, Bu!" pamit Angga sembari bergegas beranjak.
Bu Sasya terlihat kesal sekali. Namun untungnya dia tidak melakukan apapun pada Angga.
Sementara itu Angga melangkahkan kakinya dengan cepat. Dia terpaksa berhenti saat Luna tiba-tiba menghalangi jalannya.
"Di sini kau ternyata," ucap Luna sembari melipat tangan ke depan dada. Tak jauh di belakangnya ada ke-empat anggota gengnya yang melihat.
"Apa sekarang kau akan memasukkanku ke dalam geng?" Angga memastikan.
"Iya. Jadi bersikap baiklah padaku," balas Luna. Dia menarik tangan Angga. Membawa cowok itu ke hadapan empat anggota geng cleopatra yang lain.
"Kenalkan namanya Anggi. Dia akan menjadi bagian anggota geng kita mulai sekarang," ungkap Luna.
"What? Kenapa tiba-tiba sekali, Lun?" timpal Tasya yang merasa tidak percaya.
"Iya. Bukankah kau awalnya sangat membencinya?" Sari ikut menambahkan.
"Itu dulu. Tapi sekarang sudah enggak. Dia sudah banyak menolongku. Jadi aku ingin dia terus menjadi temanku," terang Luna.
"Bukankah ini terasa tiba-tiba sekali? Kau bahkan belum membicarakan ini sebelumnya," timpal Tiara.
"Aku ketuanya kan di sini? Jadi aku berhak dong melakukan ini. Memangnya kalian berani melawanku, hah?!" sahut Luna.
Angga melirik Luna. Mendengar perkataan cewek itu, seketika dia bingung. Karena jika memang Luna sangat berkuasa, lalu kenapa cewek tersebut tidak melakukan apapun padanya. Padahal Luna bisa menyingkirkan Angga dengan mudah. Apakah semuanya karena pengakuan Angga yang mengaku sebagai intel?
'Terserah apa alasannya. Yang penting aku sudah selangkah lebih dekat untuk menemukan orang yang terlibat dengan kematian Silvia,' pikir Angga.
Semua anggota langsung terdiam saat mendengar perkataan Luna barusan. Tidak ada satu pun dari mereka yang mampu membantah perkataan Luna.
"Sari! Temani aku ke toilet sebentar," ujar Luna.
"Iya." Sari langsung setuju. Dia dan Luna beranjak sejenak. Saat itulah Angga memanfaatkan waktu untuk bicara dengan ketiga anggota cleopatra yang lain. Terutama Andin. Sejak tadi cewek tersebut terlihat santai saja. Andin bahkan terkesan tidak keberatan dengan kehadiran Angga sebagai anggota geng.
"Apa yang sudah kau lakukan sama Luna, hah? Harga dirimu ya?!" timpal Tasya.
"Kan dia sudah bilang, kalau aku sudah beberapa kali menolongnya," tanggap Angga.
"Dih! Kau pasti sengaja melakukannya karena memang ingin dapat banyak kelebihan di sekolah ini kan?" balas Tasya.
"Sudahlah, Sya. Bagiku yang terpenting dia cantik. Itu kan adalah syarat utama untuk menjadi bagian geng ini," cetus Tiara.
"Cantik sih, tapi tidurnya ngorok," cibir Tasya. Dia dan yang lain lantas tertawa kecil. Kecuali Andin.
Atensi Angga sejak tadi tertuju pada Andin. Dia tentu sangat penasaran dengan cewek itu. Namun dirinya masih merasa kesulitan mengajak Andin bicara.
Tak lama kemudian Luna dan Sari kembali, mereka mengajak semua anggota untuk pergi ke kantin.
Seperti biasa, setibanya di kantin semua orang langsung diam saat melihat kehadiran geng cleopatra. Mereka tambah terkejut dengan bergabungnya Angga sekarang. Terutama Acha dan Yaya yang merupakan teman sekelas Angga.
Angga berusaha bersikap senormal mungkin. Tujuannya sekarang adalah bicara dengan Andin.
Kini Angga dan semua anggota geng cleopatra duduk. Saat itulah Tasya memanggil Nina. Nina sendiri adalah cewek berkacamata yang sekarang sering menerima bullyan dari Luna dan kawan-kawan.
Angga sengaja duduk di sebelah Andin. Itu membuat raut wajah Luna tampak cemberut. Karena dia ingin Angga selalu berada di sampingnya.
Alhasil Luna terpaksa duduk di hadapan Angga. Dia menatap cowok itu dengan perasaan kesal.
Ponsel Luna mendadak bergetar. Dia mendapat panggilan dari orang terpercayanya. Tanpa pikir panjang, Luna beranjak sebentar dari keramaian. Dia mengangkat panggilan saat berada di tempat sepi.
"Aku sudah menemukannya! Dia bukan intel, Nona!" ungkap Fadli dari seberang telepon.
Mendengar itu, Luna mengukir seringai senang.
Aries da kerjaan utkmu, menjinakkan singa betina 😅
lah jangan diserahkan ke aries... entar aries digoda sama Luna dan dilepaskan deh...😅
Andin yg kalem, kira2 menghanyutkan gak ya???
semua ikut edaann... 😂😂😂