NovelToon NovelToon
Love Her

Love Her

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Keluarga / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Esa210

Bryan dan Azura
Kisah benci berubah menjadi cinta
Kisah cinta yang di bumbu kesedihan, dan warna indah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Esa210, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Bryan

Hampir 30 menit menempuh perjalanan akhirnya kami tiba disebuah bioskop yang lumayan besar.

Di sebuah sofa berhadapan dengan kak Arka aku duduk menunggu stadium film dibuka. sembari menunggu ku edarkan pandangan ku menatap sekitar. ternyata tempat ini begitu ramai. ada yang datang dengan keluarga, teman dan juga kekasih mereka

Saat mengedarkan pandangan tanpa sengaja tatapan mata ku bertemu dengan tatapan mata seorang pria. dia menatap ku dengan sangat intens, kepalanya tertutup topi dan setengah wajahnya tertutup masker. jarak ku yang jauh dengannya membuat ku tak bisa menebak pemilik mata itu.

"BRYAN!" teriak seseorang di belakang ku. aku berbalik mencari siapa yang wanita dibelakang ku ini panggil.

"BRYAN AKU DISINI!" ucap wanita itu seraya melambaikan tangannya. Ternyata aku tak salah dengar benar dia menyebut Bryan. Aku kembali melihat pemuda yang memakai topi dan masker itu. semakin dia berjalan mendekat semakin nampak jelas matanya dan ternyata dia adalah Bryan yang selalu ku hindari.

Mengingat keselamatan kak Arka dan tak ingin Bryan membuat keributan aku segera berdiri dari duduk ku berniat untuk pergi sebelum dia semakin dekat

"Kak Arka aku ke toilet dulu!" pamit ku seraya mengambil tas ku.

"T-api!" belum selesai Arka berbicara aku sudah berjalan.

Saat berjalan aku menyadari kebodohan ku, bagaimana akan ke toilet jika aku tak tahu dimana keberadaan toilet. sebenarnya tak ada yang ingin ku lakukan ditoilet tapi aku harus bersembunyi darinya. aku mempercepat langkah ku melihat Bryan mengikuti ku dari belakang. tak ku sangka ternyata bioskop ini sangatlah luas hingga terdapat banyak lorong.

langkah ku berhenti saat menyadari jalan telah buntu tak ada lorong lagi di depan ku hanya ada dinding kaca yang menampakkan pemandangan luar bioskop

"Mau ke mana?" tanya Bryan sembari membuka topi dan maskernya ia berjalan ke arah ku. Aku bingung serta panik memikirkan bagaimana aku bisa selamat dari keadaaan ini

"Mau lihat lihat ke luar." ucap ku berpura-pura lalu berbalik sembari berusaha terlihat biasa saja agar Bryan tak menyadari kepanikan ku

"Mau lihat lihat atau mau kabur dari ku?" tanyanya di belakang ku. aku berbalik lalu tersenyum padanya

"Ngapain lari dari kamu?" tanya ku tersenyum simpul

"Kamu menyukainya?" tanyanya.

"Si-sia-pa?" tanya ku gelagapan. sebenarnya aku tahu yang dia maksud adalah kak Arka

"Si culun." jawabnya. aku mengelengkan kepala

"Tidak." jawab ku berusaha menyakinkan dirinya

"LALU KENAPA KELUAR BARENG DIA!" tanyanya mulai meluapkan emosi yang sejak tadi ditahannya. ketahuilah bukan Bryan namanya jika tak emosian

"Aku pengen nonton jadi aku ngajak dia." bohong ku demi menjaga keamanan kak Arka meski aku yang pasti menjadi pelampiasan kemarahannya

"Kenapa harus dia?" tanyanya merendahkan nada bicaranya

"Lalu siapa yang harus ku ajak aku tak punya teman selain Angela." jelas ku

"Kenapa kamu nggak mengajak Angela?" tanyanya lagi

"Karena.. " ucap ku terpotong sebab aku bingung harus mengatakan kebohongan apalagi kali ini. dahinya mengerut menunjukkan ekspresi bingung. wajahnya semakin memerah amarahnya semakin terlihat

"Karena dia sibuk sama pacarnya!" ucap ku.

"LALU KENAPA NGGAK NGAJAK AKU!" ucapnya

aku diam mencerna maksud ucapanya aku mengajak dia bagaimana mungkin aku mengajaknya

"Kenapa diam?" tanyanya sembari berjalan mendekat kearah ku. aku mundur agar jarak kami tak terlalu dekat namun semakin aku mundur semakin dia maju menghapus semua jarak diantara kami

"K-kamu punya pacar." jawab ku asal asalan

"Akan ku putuskan pacar ku!" ucapnya lalu mengeluarkan semua handphone bermerek dari saku celananya

"Halo!" ucap seorang wanita ditelepon

"Halo kenapa sayang kamu kangen ya?" ucap wanita didalam telepon yang di gengam Bryan. dari suara dan cara berbicaranya bisa ku pastikan dia adalah Anita pacar Bryan

"Aku mau putus." ucap Bryan singkat padat dan jelas

"Aku salah denger?"

"Aku mau kita putus!" sembari mengatakan itu Bryan menatap mata ku.

"Kenapa?"

"Aku mau putus," ucap Bryan seraya mengelus rambut ku. Usai mengatakan itu Bryan langsung mematikan teleponnya.

"Sudah putus!" ucapnya lalu memasukkan handphonenya di dalam tas yang ku gandeng

Aku sangat tak menyangka mengapa begitu mudahnya dia memutuskan hubungannya

"Kamu mau nonton film apa?" tanya Bryan seraya kembali memakai masker dan topi yang sebelumnya telah ia lepas. Lalu tanpa ku duga ia mengenggam tangan ku

"Aku nggak jadi nonton!" ucap ku sembari berusaha melepas tangan ku yang ia genggam

Namun genggaman tangannya terlalu kuat hingga sulit ku lepas

"Terus mau ke mana?" tanyanya

"Gramedia!" jawab ku

"Yaudah yuk ke sana!" ucapnya menarik tangan ku

"Punya masker lagi?" tanya ku berniat menutup wajah ku juga sebab tak ingin orang lain melihat ku sedang bersama dengan Bryan.

"Ini!" ucapnya mengeluarkan sebuah masker dari sakunya. Aku segera mengambil masker itu lalu ku kenakan di wajah ku

"Ayo!" ucapnya menarik tangan ku. sepanjang perjalanan melewati orang ramai aku terus menundukkan kepala sampai akhirnya kami tiba di mobil kesayangan Bryan

"Buka masker mu sekarang kita sudah berada didalam mobil." titah Bryan sembari melepas topi dan maskernya

Sepanjang perjalanan tak ada obrolan diantara kami, hanya suara musik dan lagu yang menemani kami.

"Pakai kembali masker mu, aku tidak ingin ada yang melihat kita bersama!" ucapnya sambil memakai masker

"Aku juga tidak ingin ada yang melihat!" ucapnya

Setelah aku dan dia siap kami segera keluar dari mobil. tak seramai di bioskop tempat ini justru sangatlah sunyi hanya ada beberapa orang didalamnya

"Kamu mau buku yang mana?" tanya Bryan

Sambil berjalan aku memperhatikan tiap buku yang tersusun rapi di rak. tak ada yang menarik sampai hati ku tertuju pada sebuah buku bersampul biru berjudul Indah pada waktunya

"Aku mau yang ini!" ucap ku mengambil buku dari rak

"Ada lagi?" tanyanya. mengingat jumlah tabungan ku yang sangat menipis, aku tak lagi berniat membeli buku

"Ini saja!" jawab ku sembari berjalan menuju kasir

"Harganya berapa kak?" tanya ku sembari mengeluarkan sebuah dompet dari tas ku.

"Ini!"

Bryan memberikan sebuah black card pada pegawai toko.

"Wah nyonya anda beruntung punya pacar sebaik tuan ini!" ucap pelayan itu lalu hendak mengambil black card yang disodorkan Bryan namun aku mencegah pelayan itu

"Jangan nanti saya yang bayar sendir!" cegah ku

"Ini aku yang bayarin." ucapnya.

cukup panjang drama perdebatan antara kami hingga akhirnya aku mengalah membiarkan Bryan yang membayar sebab beberapa orang telah tertawa melihat pertengkaran kami

"Nanti aku ganti!" bisik ku ditelingannya

Mendahului dirinya aku berjalan menuju parkiran tempat mobilnya yang ia parkir. namun, setiba ku di parkiran aku masih harus berdiri menunggu dirinya yang sengaja memperlambat langkahnya

"Buruan!" ucap ku karena cuaca tengah sangat panas. sedang dia hanya berjalan dengan santai

"Buruan!" ucap ku. bukannya berjalan ke arah ku Bryan justru menyerahkan kuncinya pada pak Security. security datang mengeluarkan mobilnya dari parkiran sedang dirinya hanya berdiri menunggu dan menyaksikan diri ku yang terlihat seperti orang bodoh di tengah parkiran.

1
myoungsoo
Semangat untuk update selanjutnya kak😍
creamylatte: Thank youuu🥰🥰
total 1 replies
Grindelwald1
Jangan bikin penggemarmu menderita terus thor 😭
creamylatte: Hihihi
total 1 replies
creamylatte
Mampir yuk guys. kisah cinta unik yang di tulis dengan gaya cerita yang indah😍💓
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!