Apakah perjalanan kisah Zeva dan Askara kembali berlanjut setelah 6 tahun berpisah. Pertemuan keduanya di rumah sakit yang sama. Zeva yang sudah menjadi Dokter muda beberapa bulan di rumah sakit dan tidak lama Askara yang tiba-tiba bergabung di rumah sakit yang sama sebagai senior.
Kecanggungan pertemuan keduanya. Karena masa lalu yang mereka alami bersama. Kasus kematian model terkenal. Membuat keduanya kembali dekat. Askara yang mengetahui kelemahan Zeva sebagai seorang Dokter yang ternyata memiliki ketakutan dan bukan seperti seorang Dokter pada umumnya. Askara yang tetap mendampingi Zeva sebagai senior dalam profesional pekerjaan.
Namun kedekatan keduanya tidak lepas dari dari rasa sakit hati Zeva yang merasa di permainkan dan tidak ingin terjebak dengan masalah hati dengan pria yang sama untuk kedua kalinya.
Bagaimana hubungan mereka selanjutnya?
Bagaimana Askara yang menyembuhkan luka yang pernah di berikannya pada wanita yang dulu pernah mengisi hari-hari nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24. Jadi makan bersama.
Akhirnya Zeva mengantarkan Ciko pulang ke rumahnya dengan selamat. Chiko yang ingin keluar dari mobil dengan buru-buru.
"Eits Chiko!" sahut Zeva menegur dengan menggoyang-goyangkan jarinya.
"Maaf Tante!" sahut Chiko.
"Kamu sudah minta maaf kemarin sama Tante dan sekarang kamu ingin mengulanginya lagi?" tanya Zeva dengan alisnya terangkat.
"Tidak Tante. Chiko benar-benar minta maaf," ucap Chiko yang mengaku salah.
"Ya sudah pelan-pelan, jangan sampai Tante yang nanti akan di marahi," sahut Zeva.
"Iya Tante," sahut Chiko.
"Ya sudah biar Tante saja yang bukakan pintunya," ucap Zeva. Chiko hanya mengangguk dan Zeva langsung keluar dari mobil yang membukakan pintu untuk Chiko.
"Makasih Tante!" sahut Chiko dengan tersenyum.
"Sama-sama!"
"Ayo Tante!" ajak Chiko dan Zeva mengikut saja. Chiko membuka pintu rumah.
"Ayo Tante masuk!" ajak Chiko.
"Chiko tante harus pulang. Tante nggak bisa mampir lagi, yang penting kamu sudah sampai rumah," ucap Zeva memang tidak ingin berlama-lama di rumah Chiko yang takut bertemu dengan Laras. Karena tidak mau ribut dengan Laras. Apalagi dia pulang bersama Chiko.
"Tapi Tante ...." Chiko terlihat sedih.
"Chiko!" tiba-tiba terdengar suara wanita yang membuat Zeva menoleh.
"Eyang!" sahut Chiko. Wanita itu ternyata adalah Astuti Ibu dari askara.
"Zeva!" Astuti begitu terkejut saat pertama kali bertemu dengan Zeva.
"Kamu Zeva bukan?" tanya Astuti untuk memastikan sekali lagi yang memang baru pertama kali bertemu setelah Zeva pergi.
"Iya Tante, saya Zeva!" jawab Zeva.
"Ya ampun Zeva, sudah lama sekali Tante tidak bertemu dengan kamu," Astuti terlihat tenang bertemu dengan Zeva dan bahkan sampai memeluk gadis yang pernah dibawa putranya ke rumahnya.
"Kamu apa kabar Zeva?" tanya Astuti.
"Saya baik-baik saja tanpa seperti apa yang tanpa lihat," jawab Zeva.
"Alhamdulillah, Tante senang sekali mendengarnya. Kita udah lama kali tidak bertemu dan kamu sudah tambah dewasa dan tambah cantik," ucap Astuti yang tidak lupa untuk memuji.
"Tante bisa saja," sahut Zeva tersenyum tipis.
"Eyang kenal sama Tante Dokter?" tanya Chiko.
"Tante Dokter. Apa kamu sekarang sudah menjadi Dokter?" tanya Astuti.
"Iya Tante," jawab Zeva.
"Lalu Chiko, kenapa kamu bisa kenal dengan Tante Dokter?" tanya Astuti.
"Tante Dokter sama-sama bertugas di rumah sakit yang sama dengan Papa," jawab Chiko.
"Jadi Askara sudah bertemu dengan Zeva. Tetapi Askara tidak mengatakan apa-apa kepadaku. Apa ada sesuatu yang?" batin Astuti dengan kebingungan.
"Iya sayang Eyang memang kenal dengan Tante Dokter," sahut Astuti.
"Ya sudah Tante kalau begitu Zeva pamit pulang dulu," ucap Zeva sejak tadi memang gelisah yang ingin cepat-cepat pulang-pulang.
"Tunggu dulu Zeva!" Astuti yang menahan Zeva.
"Zeva ini pertama kali kamu datang ke rumah tante Setelah sekian lama. Tante sangat kangen sekali sama kamu dan, kebetulan Tante sedang memasak makanan yang enak. Sebelum pulang kamu makan dulu ya," ucap Astuti sejak dulu tidak pernah berubah selalu ramah kepada Zeva.
"Tapi Tante...."
"Jangan tapi-tapi Zeva. Kamu juga pasti kangen masak makanan Tante!" sahut Astuti.
"Ayo Tante kita makan dulu, Chiko juga lapar dan kita makan sama-sama," Chiko langsung menarik tangan Zeva yang tidak memberikan kesempatan untuk Zeva menolak. Zeva yang sudah di bawah oleh Chiko kemeja makan yang membuat Astuti tersenyum.
"Sepertinya banyak yang tidak aku ketahui. Bahkan Chiko yang terlihat begitu dekat dengan Zeva. Ada apa sebenarnya, Askara tidak menceritakan apa-apa. Zeva juga ada di sini. Apa sebenarnya Zeva sudah lama berada di Jakarta dan memang tidak bertemu dengan Askara. Karena Askara juga bolak-balik ke Milan," batin Astuti dengan penuh tanya.
********
Zeva mau tidak mau harus makan bersama dengan Mama Askara dan juga Chiko. Padahal sebelumnya dia sangat menghindari hal tersebut. Tetapi tetap saja Zeva tidak bisa menolaknya.
"Ayo Tante makan yang banyak!" ucap Chiko dengan mulutnya yang penuh dengan makanan.
"Iya Chiko!" sahut Zeva yang terlihat gugup dan kurang nyaman.
"Chiko kamu jangan hanya menyuruh Tante Dokter makan, kamu juga harus makan," ucap Astuti.
"Pasti Eyang, memang Eyang tidak lihat, mulut Chiko sudah penuh," sahut Chiko.
"Iya-iya deh, anak pintar yang makan dengan baik," sahut Astuti.
"Assalamualaikum!" sapa Askara yang sudah pulang saja dari rumah sakit.
"Astaga itu Askara. Dia sudah pulang, kenapa cepat sekali pulangnya, padahal ini baru jam berapa," batin Zeva panik.
"Walaikum salam," sahut Astuti.
"Papa!" Choki langsung turun dari kursinya dan menghampiri Askara.
"Chiko!" sapa Askara.
"Zeva! kenapa Zeva ada di sini?" batin Askara bingung.
"Papa tadi Tante Zeva sudah nolong Chiko tadi. Di sekolah ada orang jahat yang yang datang dan papa tahu tidak. Kalau Tante Zeva sangat baik yang sudah menolong Chiko. Jika tidur Chiko pasti di bawa orang tersebut," ucap Chiko.
"Apa maksudnya?" tanya Askara.
"Askara! Jadi tadi kebetulan Zeva lewat di sekolah Chiko dan ada orang yang tidak di kenal yang sepertinya ingin berniat jahat. Lalu untung saja Zeva ada dan mereka tidak sempat melakukan hal yang buruk kepada Chiko," sahut Astuti yang menambahi kalimat Zeva.
"Lalu kamu tidak apa-apa?" tanya Askara panik yang khawatir pada putranya.
"Tidak pah. Chiko tidak apa-apa kok. Papa lihat saja sendiri. Jika Chiko baik-baik saja dan semua karena Tante Zeva," jawab Chiko.
"Syukurlah jika kamu tidak apa-apa," sahut Askara dengan lega.
"Papa sih lama jemput Chiko," keluh Chiko.
"Maaf ya Chiko," sahut Askar.
"Ayo Askara kita makan malam bersama!" ajak Astuti. Askara mengangguk yang duduk bersama Chiko di samping Chiko dan berhadapan dengan Zeva.
Askara melihat ke arah Zeva yang makan dengan fokus yang sepertinya memang tidak ingin melihat Askara yang ada di depannya.
"Makasih Zeva!" ucap Askara
Namun Zeva diam yang tetap makan entahlah apa dia mendengar perkataan askara atau tidak. Sepertinya sengaja untuk pura-pura tidak dengar.
"Tante, papa sedang mengucapkan terima kasih kepada tante. Kenapa Tante diam saja?" tanya Chiko yang mendengar hal itu.
"Oh, begitu iya," sahut Zeva yang memang terkesan dingin.
"Ayo Chiko kita lanjutkan makan lagi!" ucap Astuti.
"Iya Eyang!" sahut Choki yang kembali makan dengan lahap.
*********
Setelah selesai makan malam, Zeva akhirnya pulang dari rumah Askara. Astuti dan Askara mengantarkan Zeva sampai keluar rumah menuju mobil Zeva.
"Tante makasih ya sudah mengajak Zeva makan malam. Makanannya sangat enak," ucap Zeva.
"Tante yang makasih Zeva, kamu sudah mau makan malam di rumah tante dan Tante berharap next kamu bisa makan malam lagi bersama kami," ucap Astuti.
"Iya Tante!" sahut Zeva.
"Ya sudah Tante kalau begitu Zeva langsung pamit saja!" ucap Zeva.
"Hmmm, Zeva ban mobil kamu apa tidak kempes?" tanya Astuti yang melihat ke arah ban mobil Zeva. Askara dan Zavier juga melihat.
"Astaga iya kempes. Pantes saat mau sampai tadi merasa ada yang aneh saat aku membawa mobil dan ternyata banyak kempes," ucap Zeva menepuk jidatnya yang memang sudah merasakan hal itu sebelumnya.
"Tante, Zeva boleh tidak nitip mobil di rumah tante. Zeva pulang naik Taxi dan Zeva akan suruh supir untuk menjemput mobilnya," ucap Zeva yang merasa tidak enak.
Bersambung
makasih mak othor,,,,selamat ya askara dan zeva, semangat terus berkarya ya mak othor,,,,
dan askara ma zeva jg akan berpisah,,,wiisss kabeh do pisah, gek bubar,,,wkk
berharapnya bgtu dg askara dan zeva ya mak othor,,,
kalau perlu dia bundir 😝😝
Mau pergi kemanapun
kalau memang udah jodoh
Zeva n Askara akan bertemu lagi👍👍