NovelToon NovelToon
Kesucian Untuk Tuan Adnan

Kesucian Untuk Tuan Adnan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Kisah cinta seorang wanita malam dan seorang Aparatur negara, Kisah cinta yang di awali dengan ketegangan berbuah manis karna seorang Aparatur negara berhasil menyelamatkan kehormatan sang wanita malam meskipun itu tidak berjalan dengan mudah. Banyak masalah yang mereka lalui.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17. Kehormatan Izza untuk Adnan.

"Aaaaaa ... Jangan Om ... Jangan ... Jangan rampas kehormatan saya Om, tolongggggg. " Teriak Izza terus berontak dan memohon pada Haris.

Sontak Adnan kaget, saat mendengar rintihan suara Wanita itu. " Izza ... "

"Brukkkkkkkk ! " Dengan satu tendangan keras, pintu itupun terbuka dengan keras sehingga Om Haris terbelalak kaget dan menoleh ke arah pintu.

" KAMU. " Ucap tak percaya Haris pada Adnan.

Wajah Adnan sangat murka saat itu, terlebih saat melihat keadaan Izza di sudut ruangan itu.

"DASAR BAJINGAN. " Dengus Adnan tak lama lagi langsung memukul keras tubuh Ayah tirinya itu. Dengan beberapa pukulan tubuh Om Haris ambruk.

Adnan langsung mengamankan senjatanya, lalu ia melangkah ke arah Izza. Izza yang sangat berantakan menatap kecil Adnan, Izza langsung memeluk Adnan dengan isakan tangis yang sangat menyakitkan.

Adnan tak terima Izza di perlakukan seperti itu, Adnan hendak memukuli Pm Haris kembali. Namun Izza menahannya, " Tolong ! "

Hingga Adnan sadar bahwa kini yang terpenting adalah Izza. Adnan mengangkat tubuh Izza menyambar Tasnya lalu pergi meninggalkan Om Haris yang sedang terbaring kemas di lantai penginapan itu.

Izza melingkarkan kedua tangannya di leher Adnan, ia menangis dalam dekapan Adnan. Adnan merasa sangat terpukul dengan kondisi Izza saat ini. Terlebih saat melihat wajah Izza yang memar dan darah segar keluar dari sudut bibir Izza.

"Tenang Za, kamu aman. " Ucap Adnan sedikit berlari ke arah mobilnya.

Saat berada di dalam mobil, Adnan mendekap kedua pipi Izza dengan kedua telapak tangannya. " Zahra kamu tenang, kita ke rumah sakit ya ? "

"Jangan ke rumah sakit, saya tidak mau semua orang melihat keadaan saya sekarang. " Pinta kecil Izza.

Adnan memutar otaknya cepat. " Baiklah, "

Adnan segera masuk ke dalam mobilnya, dan langsung melajukan kendaraannya. Adnan membawa Izza ke Apartemen nya, Adnan memakaikan jaket miliknya di tubuh Izza.

Saat sampai di dalam apartemen ternyata ke adaan Izza semakin memburuk, Izza semakin cemas. Adnan mendekat ke arah Izza yang kini sedang berbaring di atas tempat tidur.

"Zaa ... Apa sebenarnya yang terjadi ? apa yang sudah bajingan itu lakukan ? " Tanya Adnan menahan rasa emosi yang menggebu di dalam dirinya.

Adnan melihat Izza yang terus memegang lengan kanannya. Adnan segera melepaskan jaket itu dan melihat lengan Izza, " Ini seperti bekas suntikan. " Gumam Adnan.

Adnan segera beranjak dari duduknya berniat menghubungi Dokter, tak perduli pikiran jelek apa yang akan dia dapatkan nantinya.

Izza menarik lengan Adnan, hingga Adnan duduk kembali. " Kenapa Za ? Saya panggilan. Dokter dulu. "

Izza menarik telungkup leher Adnan, Izza dengan buas menguasai bibir Adnan. Adnan kaget hingga ia pun menjauhkan tubuh Izza ke atas tempat tidur itu lagi. Izza semakin cemas dan tak mau diam.

"Aaaaaaa ... Tolong Tuan, saya kepanasan. " Rintih Izza sangat ketir di telinga Adnan.

Adnan seketika tak tahu harus berbuat apa, " Za kamu tenang. Lawan rasa apa yang ada di dalam diri kamu, Ayo Za kamu bisa. "

"Aaaaaaa ... " Suara itu keluar lagi dari mulut Izza, suara itu sangat tak nyaman di telinga Adnan.

Racikan obat itu mampu meningkatkan gairah yang memakainya beberapa kali lipat, bahkan sang pemakai bisa merasakan ketidak sandaran di dalam dirinya.

Izza dengan tak sadar membuka pakaian atasnya yang sudah sobek itu, Adnan semakin salah tingkah dengan apa yang dia lihat.

Izza Manarik paksa Adnan agar mau melepaskan rasa yang ada di dalam dirinya. " Zaa sadar, ini tidak benar ! "

Izza tak memperdulikan ucapan Adnan, dengan buas Izza melepaskan pakaian Adnan. Adnan bisa saja menampar Izza namun ia merasa tidak tega.

"Zaa ... " Ucap Adnan saat tubuhnya tak bisa lepas dari dekapan Izza.

"Aaaaaaaaa. " Desa**n suara Izza benar-benar membuat Adnan tak bisa mengontrol lagi.

Izza yang sudah berhasil melepaskan semua pakaian Adnan, membuat Adnan terlihat polos begitupun dengan tubuh Izza.

Izza yang tadinya ada di atas tubuh Adnan, kini adnan yang mengambil alih posisi Izza. Dan akhirnya Adnan pun melakukan apa yang Izza ingin kan.

Jeritan Izza begitu dalam saat benda tajam Adnan berhasil memasuki area sensitif Izza. Izza mengeluarkan cairan bening di sudut matanya. Adnan mengusap cairan bening itu dan menghentikan sejenak aktivitasnya.

"Kamu benar-benar masih perawan Za, maaf kan saya. Saya akan bertanggungjawab atas hal ini. " Bisik Adnan dalam mengecup kening Izza.

Adnan pun melanjutkan aktivitas nya lagi, Izza beberapa kali menggeliat sampai cengkraman tangan Izza terasa kuat di punggung Adnan.

"Tuuuaaaannn ... Pelan, " Pinta Izza.

"Baik sayang, aku akan melakukannya perlahan. " Jawab Adnan menguasai bibir mungil Izza.

Hingga akhirnya keduanya merasakan penyatuan yang hebat. Di saat itu Izza sudah tenang dan mereka tidur salam satu selimut yang sama. Adnan tidak mau melepaskan tubuh Izza sedikitpun.

Rasa cintanya pada Izza saat itu benar-benar memuncak di diri Adnan, sampai pagi menjelang Adnan masih asyik tidur di alam bawah sadarnya. Izza yang lebih dulu Bagun sontak kaget saat melihat tubuhnya begitu polos tanpa balutan kain sehelai pun.

Terlebih saat dirinya melihat pakaian Adnan dan juga Pakaian nya berhamburan dimana-mana.

Izza terisak menangis, ia sadar betul bahwa kini kehormatan yang selalu ia jaga sudah bilang. Namun tangisannya itu ia tahan agar tidak membangunkan Adnan.

Rasa sakitnya kembali memuncak saat melihat keadaan pakaian nya yang terkoyah parah. Sekuat tenaga Izza bangun dari tempat tidur itu. Meletakkan tangan Adnan yang begitu erat melingkar di perutnya. Izza menyambar handuk kimono yang di sediakan oleh pihak Hotel untuk tamunya. Izza memakai handuk kimono itu.

"Aaaaaaaaa ... " Rintih Izza saat berjalan merasakan sakit di area sensitifnya.

Izza melihat darah segar menempel di kain tempat tidur itu. Izza kembali berjalan sampai ia tidak bisa tegak saat berjalan tubuhnya begitu sangat sakit.

Dengan masih menegangkan handuknya, Izza memutar keran air shower itu, hingga air keluar dari atas kepala Izza. Sekitar Izza ambruk membiarkan air itu membasahi tubuhnya. Izza menangis tanpa suara.

Hingga Adnan pun terbangun, bukan suara tangisan yang membuatnya bangun melainkan suara gemericik dari air shower yang jatuh ke lantai kamar mandi.

Adnan sontak kaget dengan semua pakaian yang berserakan di lantai itu, Adnan menepuk keras wajahnya. Beberapa saat dari itu Adnan langsung mengenakan celana pendeknya.

Ia melangkah ke arah kamar mandi itu, Adnan paham betul Izza ada di dalam kamar mandi itu. Adnan mengetuk pintu itu perlahan. " Zaa ... Ayo keluar, kamu sudah terlalu lama di dalam kamar mandi. "

Adnan tak juga mendengar sahutan jawaban dari dalam kamar mandi. Sehingga Adnan memutuskan untuk membuka pintu kamar mandi itu yang nyatanya tidak terkunci.

1
Lucy Lien Herniwati Quin
cerita yg menarik ....lanjut tor
Yulida Nurhainy
lagiiiii
Yulida Nurhainy
/Angry//Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!