NovelToon NovelToon
Bayi Kembar Presdir Tampan

Bayi Kembar Presdir Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:548.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ika Dw

"Aku tidak menyangka kau begitu tega padaku. Di saat aku bertugas di luar kota, kau malah selingkuh di belakangku. Aku menyesal karena sudah menikahi wanita sepertimu!"

Devina ditalak dan dituduh telah berselingkuh dengan pria lain yang tak lain adalah sahabat dari mantan suaminya, Marcell. Hidupnya jadi menderita dan terlunta-lunta ketika berpisah dari suaminya. Fitnah keji itu membuat anak kembar yang dilahirkannya harus menanggung beban penderitaan karena keegoisan orang tua. Dalam keadaan serba kekurangan, Devina berdiri sendiri untuk menjadi ibu sekaligus Ayah buat kedua anaknya.

Mampukah Devina melewati segala cobaan yang datang silih berganti dalam hidupnya?

Mungkinkah dia bersatu kembali dengan mantan suami setelah tahu dia memiliki anak yang harus dijaga bersama?

Kisah Devina hanya ada di Noveltoon, dengan judul Bayi Kembar Presdir Tampan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22. Pergi dari Rumahku!

Marcell tak menggubris omelan Devina. Baginya tak masalah kalaupun harus digebuki orang satu kampung dan diteriaki maling, asalkan bisa bertemu dan mendekati anak-anaknya. Apapun alasan Devina ingin menolaknya, tak membuatnya mundur untuk kembali mendapatkannya kembali.

"Panggil saja warga, teriaki saja aku maling! Apa kau pikir aku bakalan takut dan mengurungkan niatku untuk bertemu dengan anak-anak? Tidak Vina, aku akan tetap menemui mereka. Aku akan memperjuangkan mereka. Aku tidak rela kalau anak-anakku ada di tangan orang yang salah. Aku akan ambil anak-anakku dan akan kubuat mereka bahagia bersamaku."

Dengan berjalan mencari keberadaan anak-anaknya, Marcell mengomel. Devina dengan geram mengekorinya hingga mereka berhenti di sebuah kamar berukuran kecil.

"Jangan ganggu mereka! Mereka baru saja tidur."

Devina mendahului Marcell dan berdiri di tengah-tengah pintu dengan posisi tangan terlentang menghalangi Marcell yang berniat ingin masuk ke dalam.

"Vina! Ada apa denganmu? Kemarin kau baik-baik saja saat aku membantumu membawa mereka ke rumah sakit, sekarang kau mati-matian tidak memberiku izin untuk menemui mereka. Kalaupun mereka sedang tidur, aku janji tidak akan mengganggunya, aku akan tunggu mereka sampai bangun. Apa susahnya kamu kasih kesempatan buat aku deketin mereka. Bukannya kamu sendiri yang bilang kalau mereka ini anak-anakku, lalu kenapa sekarang kau beri jarak diantara kamu? Kau jahat Vin, kau hanyalah seorang ibu yang gagal, kau tidak bisa membuat anak-anakku bahagia, kau membuat mereka menderita dengan tinggal di rumah sekecil ini."

Dengan penuh amarah, Marcell melontarkan kata-kata kasar dengan mengejeknya. Pada kenyataannya memang benar, hidup Devina sangat memprihatinkan. Berpisah dengannya tidak membuatnya berkumpul dengan keluarganya, tapi malah hidup susah di perantauan.

"Berhenti mencaciku!"

Dada Devina bergemuruh panas mendengar cacian, hinaan yang dilontarkan oleh mantan suaminya. Selama ini ia mengandung dan merawat anaknya sendirian, tak seorangpun ada yang mempedulikannya, kini ada seseorang menghujat buruk tentang keadaannya.

"Memangnya kau ini siapa? Kau tidak punya hak menghinaku serendah ini. Kalau kedatanganmu hanya untuk memakiku, mendingan keluar sekarang juga! Aku tidak butuh belas kasihmu, aku masih bisa menafkahi anak-anakku, walaupun kehidupan yang kujalani tak seperti dirimu. Aku memang orang susah, buat makan pun susah, tapi kau tak berhak untuk menghinaku, kau bukan apa-apaku, kau hanya seorang mantan, orang yang tak menginginkanku."

Devina berapi-api tidak bisa mentolelir untuk diajak berdamai. Hatinya remuk hancur mendapatkan perlakuan yang begitu buruk dari orang yang dulu pernah memuliakannya.

Marcell merutuki kebodohannya, karena terlalu emosi sampai ia lupa diri, menghina Devina hingga membuatnya menangis.

"Dev, maafkan aku, aku nggak ada maksud buat menghinamu, aku tadi terbawa emosi."

Mendapati mantan istrinya menangis, ia pun jadi salah tingkah. Belum mendapatkan maaf, sudah berulah kembali, didekatinya sang mantan dan mencoba untuk menenangkannya.

"Vina, tolong maafin aku ya? Aku khilaf, aku terlalu emosi, aku nggak ada niatan untuk menghinamu, percayalah Vina, kamu harus percaya sama aku!"

Kedua tangan Marcell memegang bahu Devina yang bersandarkan pintu. Devina terisak-isak sedih merutuki dirinya yang begitu bodoh tidak mampu untuk membuat anak-anaknya bahagia dan memberinya kehidupan yang layak.

"Pergilah dari sini! Aku mohon!"

Dengan mata terpejam, dia berniat untuk mengusir Marcell, tetapi harapannya selalu gagal, Marcell tidak mau pergi meninggalkannya.

"Enggak," ucapnya menggelengkan kepala. "Aku nggak mau pergi sebelum kamu mengizinkan aku buat ketemu sama anak-anak. Aku merindukan mereka, aku ingin berbagi kebahagiaanku bersama mereka. Tolonglah Vina, kalau kau tidak menginginkanku, tidak masalah, tapi setidaknya jangan usir aku sebelum bertemu dengan anak-anakku. Kau boleh menghukumku dengan cara apapun, tapi tolong jangan egois, ingin menjauhkanku dari anak-anakku sendiri."

Tangan kekarnya beralih memegang telapak tangan Devina dan menggenggamnya erat-erat. Devina sendiri juga tidak memberontak, dia hanyut dalam kesedihan yang diciptakan oleh mantan suaminya.

"Vina bicaralah, aku mohon maafkan Aku, aku nggak ada niatan untuk menghinamu, aku hanya ...,"

Dengan cepat Devina menyahutnya. "Hanya ingin menyakitiku kan? Apa belum puas kau menyakitiku selama ini? Kau sudah hidup bahagia bersama orang-orang yang kau cintai, untuk apa kau datang mengganggu kehidupanku bersama dengan anak-anakku, aku tidak butuh bantuanmu, aku tidak butuh belas kasihmu, yang aku butuhkan hanyalah ketenangan, tolong jangan ganggu aku dan juga anak-anakku, berbahagialah dengan pilihan orang tuamu, wanita sepertiku sangatlah tidak pantas berdampingan dengan orang sepertimu, kau memiliki segalanya, aku hanya orang miskin, apalagi aku hanyalah wanita yang hina!"

Marcell menangis dan berjongkok di depan Devina. Dengan segala penyesalannya, ia bersimpuh di kaki Devina hanya ingin mendapatkan maaf darinya.

Devina memundurkan kakinya yang tersentuh oleh tangan Marcell. Sangatlah tak pantas wanita sepertinya disembah seperti seorang ratu.

"Bangunlah! untuk apa kau menyembahku seperti ini? Aku bukan Tuan Putri yang patut untuk kau sembah, Aku juga bukan seorang Ratu yang harus kau hormati. Orang yang patut kau sembah adalah orang tua kandungmu sendiri, orang yang selalu memuliakanmu dengan segenap jiwanya, bukan wanita seperti aku. Aku hanyalah wanita murahan yang hina dan tidak bisa menjaga harkat dan martabatku sebagai seorang istri, tak pantas kau merendah seperti ini padaku!"

Suara tangisan mereka terdengar oleh kedua bocah yang tengah pulas tertidur di dalam kamar. Kenzo seketika bangun dan memanggilnya.

"Mommy! Mom?"

Mendengar panggilan anak laki-lakinya, buru-buru Devina mengusap air matanya. Ia tidak ingin terlihat lemah di depan anak-anaknya.

"Bangunlah, lebih baik kau pergi saja. Aku tidak ingin anak-anakku sedih melihatmu di sini."

Kembali Devina mengusir Marcell dan masih keukeh untuk tidak memberinya izin bertemu dengan anak-anaknya.

Marcell bangun dan mengambil kembali paperbag yang ditaruhnya di atas meja. Dia ingin memberikan makanan buat anak-anaknya, sebenarnya dia ingin menikmati makanan itu bersama-sama, tapi karena Devina sendiri tak mau diajak berdamai, mungkin lebih baik mengalah.

"Vina, sebelum aku pergi, izinkan aku bertemu mereka sebentar saja, aku ingin memeluk mereka sebentar saja, aku memang bukan Ayah yang baik buat mereka, tapi tolong, izinkan aku untuk menemui anakku."

Tatapan memohon pria itu membuat hati kaku Devina mulai tersentuh. Sangat jahat jika dirinya terlalu kasar tak mengizinkan seorang Ayah bertemu dengan anak-anaknya sendiri. Dengan pertimbangan yang cukup lama, akhirnya ia mengalah dan mengizinkannya untuk masuk ke dalam kamar menemui anak-anaknya.

"Baiklah, aku izinkan kamu masuk, tapi ingat, jangan lama-lama, waktumu hanya lima menit."

Devina langsung masuk dan membukakan pintunya. Marcell sangat senang karena pada akhirnya Devina memberinya izin untuk menemui si kembar, walaupun waktu yang diberinya hanya lima menit saja.

"Terimakasih ya Vin, kamu udah ngizinin aku bertemu dengan mereka."

Baru saja melangkah masuk, anak perempuannya sudah bersorak senang mendapatinya datang. "Hole! Daddy datang ke cini. Daddy bawa apa itu?"

Tatapan Azalea tertuju pada tangan Marcell yang tengah menenteng paperbag.

"Sayang, bagaimana kabar kalian? Kalian baik-baik saja kan? Ini Daddy bawain kalian makanan, kita makan bareng-bareng ya?"

Marcell menyerahkan paperbag itu pada anak-anaknya, hanya Azalea yang mau menerimanya.

"Ini isinya apa dad?" tanya Azalea yang dibuat penasaran oleh isi paperbag.

Dia membuka paperbag itu dan ingin melihat icinya. "Wah, yayam doyeng! Icinya yayam doyeng kecukaanku, acikk!!"

Azalea seperti diratukan oleh Ayahnya, selama ini ia hanya mengenal makanan sederhana, tapi setelah bertemu dengan Ayahnya, ia bisa menikmati makanan yang enak.

"Daddy baik banget cama kita. Daddy tau nggak, kita nggak pelnah makan enak cepelti ini, mommy nggak pelnah beliin yayam doyeng."

Marcell menitikkan air matanya, hatinya terenyuh mendengar aduan dari anak perempuannya.

"Sayang, maafin Daddy ya? Daddy nggak pernah tau kalau kalian ada, Daddy janji akan selalu ada buat kalian, Daddy ...,"

"Waktumu sudah habis, silahkan keluar!"

1
die
Luar biasa
Melia Gusnetty
su"udzon muluu lo devina...
Melia Gusnetty
ku rasa marcel bukan ank kandung si ema genduro...
Melia Gusnetty
aneh sikap marcel...apa ank nya gk ada yg mirip sm bpk nya...secara kn ank kandung nya...
kosa kata nya msh belepotan thort
Wiwik Suliati
lanjut, biar cepet kebongkar kejahatan nya erna, manusia kejam tu si erna, dan nadia bisa cepet,,berkumpul sama anak,,nya sekali gus cucu,,nya
Hendro 212
saudara macam ap demi harta membuat saudara kandung sendiri menderita,haduuh
Nur Nuy
mampus mak lampir sebentar lagi lu dibawa ke polisi
Umiie'ne Naza
jangan bertele " tor, udh cukup baik cerita nya,
Nuri 73749473729
ayo thor bikin segera terungkap kalau nadia adalah ibu kandung marcel lanjut
Nur Nuy
sebelum lampir murka mending Marcel tau Nadia itu emaknya dia dah Thor kasian
ikka
sudah habis dan gk up lagi
sendy kiki
up
Nur Nuy
hadeh buruan dah keungkap semuanya ga pake lama wkwkkwkw
Astuti Setiorini
jangan2 marcell dan adeknya bukan anak kandung erna...cerita makin seru...kejahatan erna harus terbongkar
Mazree Gati
uda ketebak pasti balikan,,maaf throo,,,sampai sini aja,,end..
Ika Dw: silahkan, nggak usah balik, bye🖐️
total 1 replies
Mazree Gati
ini pasti ujungnya balikan,,,kabur kek kaya ga ada tempat lain,,,end...
Nur Nuy
semoga Marcel ga kenapa kenapa
Hafni Lisa
mantab ceritanya
sendy kiki
mantap Marcel bongkar semua y
Nuroden Lina
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!