NovelToon NovelToon
Berkorban Demi Cinta

Berkorban Demi Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:28.9k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Morgan Zavierson, dipenjara demi kekasih tercintanya, Kelly Thompson. Akibat kesalahpahaman membuat Morgan membenci sang gadis tersebut.

Apa sebabnya Kelly yang dikenal gadis polos dan ceria, dianggap mengkhianati Morgan? sehingga pada akhirnya Morgan memilih menikahi Zoanna, yang adalah sekretarisnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelly dibawa Orang Asing

"Kelly, apakah kamu takut aku akan mengkhianatimu? Aku bukan tipe pria yang suka bermain wanita. Percayalah padaku. Apa kamu tidak sudi bertunangan denganku?" tanya Morgan dengan lembut, senyumnya mencoba menenangkan hatinya.

Kelly memandang Morgan dengan tatapan yang sulit dibaca, hatinya penuh keraguan. "Apakah proyek ini sangat penting bagimu?" tanyanya pelan, mencoba memahami prioritas Morgan.

Morgan mengangguk. "Iya, walau bukan pertama kali aku mendapatkan proyek yang mengaut banyak keuntungan. Aku tetap tidak akan melepaskannya. Karena aku telah berjanji pada mendiang papaku. Kalau aku akan mengembangkan bisnisku hingga ke beberapa negara," jawabnya, senyumnya penuh keyakinan.

Kelly menghela napas, menatap Morgan sejenak sebelum berkata, "Baiklah, kalau begitu kamu jangan cemaskan aku. Aku bukan orang yang tidak pengertian atau egois. Lakukan saja kerjamu. Aku juga bisa jaga diriku baik-baik." Senyumnya terasa dipaksakan, mencerminkan kekhawatiran yang masih mengganjal di hatinya.

Morgan menggenggam tangan Kelly, menatapnya dalam-dalam. "Apa kamu yakin padaku?" tanyanya, suaranya penuh keprihatinan.

"Aku tidak yakin apakah kamu akan tetap mencintaiku setelah bersama mantanmu selama satu tahun di sana," batin Kelly.

Namun, dia menutupi perasaannya dan menjawab, "Percaya, mana mungkin aku tidak percaya," dengan senyum yang dipaksakan.

Morgan menarik Kelly ke dalam pelukannya, berusaha meyakinkan dirinya dan Kelly. "Sebelum tidur, kita akan saling menghubungi. Aku berjanji padamu!" ucapnya dengan nada penuh keyakinan.

Kelly memaksakan senyuman, mencoba meyakinkan dirinya sendiri. "Bisnis keluargamu jauh lebih penting dari segalanya. Mana mungkin saat ini aku harus mengutamakan perasaanku," pikirnya. "Ke depannya apakah kamu berubah atau tidak, itu adalah risiko yang harus aku terima."

Jam dinding menunjukkan pukul 02.00. Kelly masih belum bisa memejamkan matanya. Ia duduk menyandarkan dirinya dan menatap Morgan yang terlelap di sampingnya, perasaan bingung dan cemas menghantuinya.

"Morgan, bukankah kita adalah pasangan? Kenapa kau masih saja menyembunyikan hubunganmu dengan Juny? Aku tidak menyalahkanmu dengan siapa kamu bersama dulu. Aku hanya ingin kamu beritahu aku sendiri. Kalau aku yang mengatakannya, kamu pasti menganggap aku tidak dewasa dan menghalangimu berbisnis di luar negeri. aku telah berusaha menjadi seorang yang pengertian walau perasaanku tidak nyaman sekali," batin Kelly, matanya berkaca-kaca.

Kelly menghela napas dalam-dalam, berusaha menenangkan hatinya yang gelisah. Dia memalingkan pandangannya dari Morgan, mencoba mencari ketenangan dalam keremangan kamar. Semua pikiran dan kekhawatirannya berkecamuk dalam benaknya, membuatnya sulit untuk tidur.

"Apakah aku benar-benar bisa mempercayainya?" Kelly bertanya-tanya dalam hati. "Apakah perasaanmu padaku mampu mengalahkan hubungan masa lalumu dengan Juny?"

"Morgan, aku tahu kenapa kamu tidak ingin memberitahu aku, kamu pasti takut aku akan menghalangimu bekerja sama dengannya. Tenang saja! Aku tidak akan menghalangimu. Aku sadar kalau aku tidak mampu membantumu dalam berbisnis. Sedangkan Juny bisa membuatmu mengaut banyak keuntungan. Aku akan berusaha percaya padamu walau hatiku tidak nyaman dan takut. Aku akan menjadi orang bodoh yang tidak tahu apa-apa," batin Kelly.

Keesokan harinya, Morgan dan Kelly sedang sarapan bersama di meja makan. Sinar matahari pagi masuk melalui jendela, menerangi ruangan dan menciptakan suasana hangat.

Morgan mengangkat pandangannya dari piring dan menatap Kelly dengan penuh perhatian. "Apakah hari ini kamu akan pergi cari kerja lagi? Bagaimana kalau aku membantumu mencari pekerjaan?" tanyanya dengan nada penuh perhatian.

Kelly menelan sarapannya sebelum menjawab. "Tidak perlu! Aku ingin mereka menerimaku karena keterampilanku, bukan karena dukunganmu. Kalau karena bantuanmu, aku tidak akan tahu kekuranganku di mana," jawabnya dengan tegas namun lembut, mencoba menegaskan independensinya.

Morgan mengangguk, menghargai semangat Kelly. "Baiklah, kalau begitu. Ingat bawa handphonemu! Aku akan menjemputmu setelah kamu selesai," ujarnya, tersenyum meyakinkan.

"Tenang saja! Aku masih ingat jalan pulang," kata Kelly sambil tersenyum, lalu melanjutkan dengan nada penuh harap, "Hm...apakah kamu ingat hari ini hari apa?"

Morgan berhenti sejenak, tampak bingung. "Hari ini? Apakah hari istimewa?" tanyanya, berusaha mengingat.

Kelly tersenyum kecil, sedikit kecewa namun mencoba menyembunyikannya. "Hari ini adalah ulang tahunku. Aku memasak dan ingin makan bersamamu. Apakah kamu bisa pulang lebih awal?" tanya Kelly, suaranya terdengar lembut namun penuh harap.

Morgan terkejut dan merasa bersalah karena lupa. "Ternyata hari ulang tahunmu. Baiklah, aku akan pulang. Aku berjanji!" ucapnya dengan senyum lebar.

Kelly tersenyum lega, tapi masih ada sedikit keraguan di hatinya. "Aku akan menunggu," katanya sambil menatap Morgan dengan penuh harap.

Saat mereka selesai sarapan, Morgan bersiap-siap untuk berangkat kerja. Dia mengenakan jas dan merapikan dasinya di cermin. "Kelly, aku janji aku akan pulang lebih awal. Kita akan merayakan ulang tahunmu bersama," katanya sambil mendekati Kelly dan memberikan ciuman di keningnya.

Kelly mengangguk, meskipun hatinya masih sedikit bimbang. "Aku akan menunggumu makan bersama," jawabnya pelan.

Setelah Morgan berangkat kerja, Kelly mengeluarkan bahan-bahan dari kulkas. Berbagai jenis bahan yang dia siapkan untuk makan malam nanti.

"Morgan adalah pacarku, seharusnya aku tidak curiga padanya. Dia berjanji akan pulang cepat malam ini," gumam Kelly dengan tersenyum, mencoba meyakinkan dirinya sendiri sambil mulai menyiapkan makanan.

Jam dinding menunjukkan pukul 5 sore ketika Kelly telah selesai memasak.

"Sushi kepiting adalah keahlianku, Morgan sangat menyukainya. Makanan malam ini adalah kesukaannya," ucap Kelly dengan wajah berseri-seri, mengingat senyum Morgan setiap kali menyantap masakannya.

Kelly mengganti apron dan merapikan rambutnya di depan cermin dapur. Setelah memastikan segala sesuatu siap di meja makan, ia mengambil dompetnya dan bersiap ingin pergi.

"Sudah sore, aku harus pergi beli kue dulu. Beli saja yang kecil. Yang penting Morgan pulang makan bersamaku," ucap Kelly dengan semangat, menatap ke arah jam dinding sebelum bergegas keluar rumah.

Kelly yang berjalan dengan santai di pinggir jalan, menikmati angin sore yang sejuk, tiba-tiba terkejut ketika sebuah mobil hitam berhenti di sampingnya.

Kelly menghentikan langkahnya, matanya melebar saat melihat tiga pria berbadan tinggi dengan setelan hitam keluar dari mobil dan menghalangi langkahnya.

"Kalian siapa?" tanya Kelly dengan suara tegas namun penuh ketakutan.

"Nona, Tuan kami ingin bertemu denganmu," jawab salah satu pria itu dengan sopan, meski tatapannya dingin.

"Apakah Billy? Tidak mungkin, Billy masih ditahan oleh Morgan," gumam Kelly dengan bingung. Pikirannya berputar, mencoba memahami situasi yang tiba-tiba ini.

"Siapa tuan kalian?" tanya Kelly lagi, kali ini dengan nada yang lebih tegas, berusaha tenang.

"Ikut kami dan Anda akan segera tahu," jawab pria itu sambil memberi perintah. Tanpa memberinya waktu untuk bereaksi, kedua anggotanya dengan cekatan mengangkat Kelly, memaksanya masuk ke dalam mobil.

Kelly berusaha melawan, tapi kekuatan mereka jauh di atasnya. Ia mendapati dirinya terdorong ke dalam kursi belakang mobil dengan pintu yang segera dikunci dari luar. Kelly melihat keluar jendela, matanya mencari-cari bantuan, tetapi jalanan tampak sepi.

"Kalian ingin membawaku kemana? Apakah kalian adalah mafia?" tanya Kelly. Mereka diam seribu bahasa dan mengabaikan pertanyaan gadis itu.

"Tidak mungkin adalah anggota Billy, mereka lebih sopan dan berwibawa. Sedangkan anggota Billy sangat kasar," gumam Kelly.

Mobil hitam itu berhenti di depan sebuah gedung megah, yang membuat Kelly merasa cemas dan bingung. Dua pria bertubuh kekar segera membuka pintu mobil dan mengangkat tubuh Kelly yang gemetar, membawanya ke dalam gedung tersebut. Salah satu teman mereka berjalan di depan dan menuju Lift.

"Tolong turunkan aku, apa yang kalian lakukan padaku?" teriak Kelly dengan kesal.

Namun, kedua pria itu tidak menggubris teriakannya. Mereka terus membawanya masuk, masing-masing menggenggam erat kedua tangan dan kaki Kelly.

"Siapa kalian? Mafia? Perdagangan organ manusia?" tanya Kelly dengan suara yang gemetar dan tak henti-hentinya.

Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut kedua pria tersebut, membuat Kelly semakin ketakutan. Mereka akhirnya masuk ke dalam lift, dengan Kelly yang masih diangkat oleh mereka seperti seorang boneka. Matanya melirik ke segala arah, mencari bantuan atau jalan keluar, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan selain pasrah.

"Siapa lagi mereka, kenapa harus membawaku dengan cara seperti ini," gumam Kelly.

1
Citra Merdeka
pemanasan nya semalam besok baru goal 😁
yuning
waktu nya belah membelah 😁
Kinara Widya
ahirnya hari yg dinantikan tiba...
FITRI LUTHFIA RACHMI
wah makin seru kayaknya. lanjut lagi donk ceriranya.
Citra Merdeka
😅😅😅😅😅😅ya ampun kelly..... ngidam drakula kamu
Kinara Widya
🤣🤣🤣🤣🤣bagus kelly gigit terus s nenek lampir biar mukanya tambah jelek....🤣🤣🤣🤣
Lasman Silalahi
kok jadi suka gigit sich.
masa,anak gadis suka menggigit org
yuning
hajar ulat bulu ,aku bantu santet online 😁
Lasman Silalahi
lanjut
FITRI LUTHFIA RACHMI
lanjut lagi donk ceritanya. soalnya makin bagus aja allur ceritanya. aq tunggu malam ini.
yuning
juny itu racun
yuning
akupun penasaran Kelly
Lasman Silalahi
lanjut
Citra Merdeka
😁😁😁😁markus ngelawak loh
Citra Merdeka: 😅😅😅😅lanjut Thor terima kasih
Pikachu: Calon penghuni peti si Markus😂😂
total 2 replies
FITRI LUTHFIA RACHMI
Kejujuran morgan di pertanyakan oleh kelly. lalu apalagi rahasia morgan yg di katakan junny ke kelly. lama kelamaan morgan bisa sering memijat keningnya krn omongan si junny ke kelly. Morgan....morgan....km bisa minum obat sakit kepala tiap hari krn pengaruh omongan junny membuat kelly percaya sm km. lanjut lagi donk hari ini. makin bagus aja. aq tunggi.
Kinara Widya
kenapa Markus gak bisa jaga mulutnya selalu saja ceplas-ceplos ....juny bohong Kelly...jgn percaya
Author 88
Luar biasa
FITRI LUTHFIA RACHMI
Makanya kamu, markus. jadi orang jangan buat morgan lebih dari keganasan morgan. bisa saja punyamu yang akan di gigit hewan peliharaan morgan. lanjut lagi donk hari ini, soalnya semakin bagus saja alur ceritanya.
Citra Merdeka
ya ampun si jaqob kok lemah banget sih 😂
Lasman Silalahi
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!