NovelToon NovelToon
Cinta Lama Belum Usai

Cinta Lama Belum Usai

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:295.6k
Nilai: 4.5
Nama Author: neng_86

Dara diam-diam suka pada murid baru disekolah nya namun sang cowok sudah memiliki kekasih yang merupakan murid populer di sekolah.

namun malam naas menimpa Dara jelita tepat di malam puncak perpisahan. tragedi yang merubah hidup seorang Dara Jelita hingga menjungkir balikan dunia dan impiannya. tragedi yang juga meninggalkan rasa benci mendalam terhadap Sagara, laki-laki yang menghancurkan hidup Dara.

Namun siapa sangka keduanya dipertemukan kembali saat mereka sudah sama-sama dewasa.

Pertemuan tak terduga antara dua anak manusia dan membuka satu rahasia yang pernah tersimpan didalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bicara Evan

Dara hari ini baru saja selesai mengantarkan putranya ke sebuah kindergarten tak jauh dari rumah Oma Dewi. Ini hari pertamanya bersekolah setelah beberapa hari lalu Diaz merengek ingin bersekolah, dan seperti yang terlihat, bocah laki-laki berusia empat tahun itu begitu bersemangat dan ceria.

Setelah mengantarkan Ardiaz, Dara langsung mengarahkan mobilnya menuju kantor yang berlawanan arah dengan sekolah Ardiaz.

Sebelum menuju gedung perkantoran, Dara menyempatkan diri untuk mampir ke sebuah coffe shop tak jauh dari kantor Corel karena ia yang tadi belum sempat sarapan meski Oma sudah menyiapkan bekal untuknya. Bau aroma kopi bercampur dengan wangi kue-kue yang baru saja keluar dari pemanggangan menyambut siapa saja yang memasuki coffe shop tersebut.

"Banana cake nya satu dan caramel macchiato" pinta Dara pada seorang barista.

"Saya juga pesan seperti nona ini pesan" tiba-tiba Evan muncul dibelakang Dara.

Dara terkejut dan mendelik.

"Jangan menatapku seperti itu. Aku tak ingin bersaing dengan Gara" canda Evan yang ditanggapi biasa saja oleh Dara.

Pesanan mereka telah siap dan Evan juga telah membayar pesanan tersebut meski ada sedikit perdebatan diantara mereka sebelumnya. Tapi Dara segera mengalah karena tak ingin memancing keributan dan antrian panjang.

"Aku akan membayarnya" ucap Dara dan segera berlalu dari hadapan Evan.

"Ra ... Bisa kita bicara sebentar? Jangan berlagak kamu tak mengenal saya" Evan terus berjalan disamping Dara.

Dara menghentikan langkahnya. Ini memang harus dibicarakan karena ia tak ingin seluruh orang kantor berfikir macam-macam tentangnya. Dan disini lah mereka berdua berada. Dara dan Evan duduk disebuah bangku disekitar coffe shop.

"Bagaimana keadaan mu dan keponakan ku?" Evan memulai pembicaraan.

"Seperti yang terlihat, aku baik-baik saja dan begitu juga putra ku" sahut Dara sedikit ketus.

Evan tersenyum. Sejak pertama kali mengenal Dara, Evan sudah terbiasa dengan sikap ketus gadis ini.

"Kamu nggak berniat mengenalkan Gara dan anaknya? Walau bagaimanapun darah Adyaksa mengalir di dalam tubuhnya" ucap Evan hati-hati.

Kembali Dara mendelik kesal.

"Cepat atau lambat, putra kalian akan bertanya perihal keberadaan ayahnya" gumam Evan diiringi nafas berat.

Dara menelan ludahnya kasar. Tanpa Evan berbicara seperti itupun, Diaz putranya juga tak henti-hentinya menanyakan keberadaan sang ayah. Apalagi sekarang Diaz sudah bersekolah, pasti pertanyaan itu akan lebih sering muncul karena melihat teman sebayanya yang ke sekolah diantar oleh orang tua yang lengkap.

"Ra... Aku bukan ingin membela perbuatan Gara. Aku tahu dia salah. Tapi seperti yang kamu tahu, malam saat kejadian itu , Gara dijebak dan yang menjebak nya adalah Reva yang ingin menikah dengan Gara secara instan. Tetapi Gara lebih memilih melampiaskannya padamu. Karena Gara juga memiliki perasaan terhadap mu. Dia bukan pria yang asal dan kamu adalah yang pertama untuknya" ucap Evan sedikit membuka sosok Sagara Adyaksa.

"Lalu kenapa dia pergi jika dia pernah berjanji akan bertanggungjawab? Apa kalian tahu apa saja yang aku lalui selama lima tahun ini? Apa kalian tahu rasa sakit yang aku lewati bersama putra ku?" Dara sedikit emosional akan tetapi ia berusaha menahan air matanya.

"Dia juga menderita Ra... bukan kamu saja. Dia juga menahan semuanya demi keselamatan kalian berdua. Gara bahkan bekerja keras selama pendidikannya di London itu semata-mata karena jika ia kembali dia ingin melindungi kalian berdua. Dia juga tidak baik-baik saja Ra " Evan sedikit terpancing jika berbicara perihal Sagara meski pria itu tak pernah memintanya.

Dara terdiam. Entah mengapa hatinya juga sakit mendengar hal itu tapi ego dan ketakutannya lebih menguasai dirinya saat ini.

"Pikirkan lah" Evan kemudian berdiri dan meninggalkan Dara yang masih duduk diam di sana dengan pikirannya sendiri.

...----------------...

"Br***sek.... Ternyata dia ingin bermain-main dengan ku. Baik, aku akan meladeninya" ucap Reva saat ia menerima sebuah email yang berisikan informasi perihal Sagara selama di Singapura.

"Kamu ini kenapa sih sejak tadi marah-marah terus. Nggak baik untuk kesehatan kamu sayang..." ucap pria yang kini sedang mengendus-endus leher dan mengeksplor pundak Reva yang terbuka.

"Kamu diamlah... Dan cepat selesaikan urusan kita" perintah Reva.

Pria itu menurut dan tak bicara apapun lagi. Dia sadar jika dia hanya lah pria bayaran yang harus memuaskan tuannya dan setelah itu ia akan pergi.

Reva menghisap rokoknya dalam-dalam.

Setelah menerima laporan dari orang suruhannya yang ia minta untuk memata-matai kehidupan Sagara, hatinya benar-benar kacau.

Entah berapa gelas wine yang ia sesap. Dan entah berapa bungkus rokok yang ia hisap. Reva tak perduli.

"Mau sampai kapan kamu akan menyiksa diri sendiri? Meski kamu telah menikahi Gara tapi nyatanya dia tak pernah ada disisi mu selama ini dan publik juga tidak bodoh Reva. Mereka bisa mencium aroma tidak beres dalam pernikahan kalian" ujar wanita yang menjadi manager Reva.

"Kamu diamlah Ana!!!!!... Aku ini sedang pusing dan kamu bukannya membantu justru membuat aku bertambah pusing" umpat Reva kesal.

"Terserah padamu. Aku juga lelah tiap kamu kacau aku selalu mencarikan pria untuk mu. Kamu nggak takut terkena penyakit memangnya?" kesal Ana pada artis nya itu.

"Pesankan tiket pesawat, aku ingin menyusul suami ku " ucap Reva yang kini telah berlalu kekamar mandi.

Sekali lagi Ana menarik nafas panjang dan membuang kasar.

Ini yang tak ia sukai dari Reva, gadis itu suka seenaknya. Akan tetapi Reva adalah model papan atas dengan bayaran termahal sehingga Ana menahan diri untuk tidak mengundurkan diri dari pekerjaannya.

...----------------...

Seperti yang diminta Reva, kini ia telah berada di depan pintu apartemen milik Sagara. Hanya sendiri sedangkan Ana dimintanya menunggu di hotel.

Hampir tengah malam, Reva memencet bel apartemen dengan tak sabaran.

"Mau apa kau kemari? Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak pernah mengusik kehidupan masing-masing" sambut Gara kesal begitu ia membuka pintu apartemennya.

Reva yang tidak pernah perduli dengan amarah pria itu langsung memeluknya.

"Gara ... Aku merindukanmu. Apa kurangnya aku di matamu sehingga sudah bertahun-tahun kamu nggak pernah menoleh padaku. Kenapa harus gadis kampung itu? Kenapa??" racau Reva yang dalam pengaruh minuman karena sebelum tiba di depan unit Gara, Reva singgah ke sebuah bar dekat hotel ia menginap.

Gara menghempaskan tubuh Reva pada sebuah sofa di ruang tamu.

Meski terkesan kasar, tapi ini belum cukup dengan apa yang pernah gadis itu perbuat.

Belakangan Gara baru tahu jika ia juga bermain api dengan Papanya, tuan Robi Adyaksa.

Entah kesepakatan apa yang mereka lakukan sehingga Gara lah yang menjadi korbannya dan harus menikah dengan gadis itu.

Sebelum Gara membuka pintu apartemen, Gara baru saja mendapatkan laporan dari Evan jika tuan Robi Adyaksa terlihat selalu bersama dengan Reva bahkan sehari sebelum pernikahan pun mereka selalu terlihat bersama-sama.

Dan hal itulah yang semakin membuat Gara semakin tidak menyukai Reva.

"Gara ... aku benar-benar mencintaimu. Tapi kenapa kamu nggak pernah bersikap lembut sedikit pun sama aku. Kenapa??" teriak Reva.

"Sejak awal aku nggak pernah menyukai mu. Hanya kau yang selalu mengejar ku dan mengancam akan melakukan sesuatu yang buruk pada Dara karena orang tua mu yang memiliki kekuasaan " balas Gara tak kalah marahnya.

Reva tersenyum miring.

"Dara ..... Ah apa kabar j***ng itu? Apa dia sudah melahirkan? aku rindu padanya... Atau aku temui dia ya di kantor nya dan bilang kalau aku istri kamu...." racau Reva semakin melantur.

Gara mengepalkan tangannya kuat. Jika tak ingat ia memiliki misi untuk putranya mungkin saat ini Gara akan melempar Reva keluar gedung apartemennya.

Evan datang setengah jam kemudian.

"Dia tidur atau ma*i? Kamu nggak melakukan nya kan??" tanya Evan begitu ia melihat Reva yang sudah terkulai di sofa.

Gara mendelik ke arah pria yang memakai hoodie dan celana pendek karena ia baru pulang nge-gym.

"Meski ingin tapi aku masih waras. Urus dia, aku tak ingin dia tidur disini?" ucap Sagara dan langsung meninggalkan Evan dengan segala kebingungannya.

"Nggak istri nggak suaminya sama-sama bikin kesal" ucap Evan kesal dan menghubungi manager Reva agar dia membawa gadis itu keluar dari apartemen Gara.

to be continued....

1
ning_86
/Kiss/
Mukmini Salasiyanti
Astaghfirulloh...
si fardhan???
pantesaaannn....
jadi apalah keluarga ini....
Mukmini Salasiyanti
mau marah, gimana...
setidaknya Gara
tampak berusaha...
okelah, bro!!
Bravo!
yg pntg tdk terjebak...
Mukmini Salasiyanti
tekan terus papamu, gara...
biar tahu rassaaa
Mukmini Salasiyanti
ah author ini
.
kasihanilah,Dara..
🤣
Mukmini Salasiyanti
menyala, Darakuuuuu!!!
Mukmini Salasiyanti
aaaaaaaaaa bapeerrrrr
ganti judul dong, thor
Aku Bukan Pelakor!!!!
🤭🤣🤣
Mukmini Salasiyanti
mosok kalah sama ular??
berjuang dong, Gara..
demi cinta istri dan anakmu
Mukmini Salasiyanti
sabar, Van...
org sabar disayang Hanifa..., 😃🤣
Mukmini Salasiyanti
wahhh si author dikejar target jg yaa??
hihiii
Semangat, thor!!!
Mukmini Salasiyanti
oooohhhhhh begonooo
Mukmini Salasiyanti
gmn caranya, thor?
anak. kecil blm prnh lht foto ayahnya,
kok tetiba bs berfikir itu ayahnya?
Mukmini Salasiyanti
bongkar semua nya, Dude!!!
anakmu sdg menunggu kehadiranmu
Mukmini Salasiyanti
hmmmm
Gara...
gara...
emg buat gara2 aj, kamu...
Sinta Mi
hahaha baru ini ada org mati disyukuri. TPI emang bikin greget si pak tua itu👍👍👍
Mukmini Salasiyanti
hadehhh

pemaksaan total....
Mukmini Salasiyanti
hadehhhhhh
mumet deh....
Kalis Gomes
thor..mbok jangan di bikin oon banget sih...mosok adh tau jahat masih aja jadi anak nurut...
azeallnyvangenevieve_
sukaaa
Piet Mayong
gara disini kok lambat aksinya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!