Senson 1. Pernikahan Marcell dengan Gracella.
Senson 2. Pernikahan Markus dengan Caroline
Senson 3. Pernikahan Marcella dengan Jonathan
Marcella mengalami kecelakaan dan hilang ingatan hingga dirinya menikah dengan pria yang mengaku menolong dirinya. Namun di malam pertamanya dirinya tidur dengan pria asing dan melahirkan sepasang anak kembar.
Suaminya mau menerimanya walau bukan Ayah kandungnya namun di usia pernikahan menginjak 2 tahun suaminya selingkuh dan membawanya untuk tinggal bersamanya. Belum lagi Ibu mertuanya mendukung anaknya untuk menikah lagi membuat Marcella meminta cerai.
Apa yang terjadi selanjutnya? Yuk ikuti novelku
Noted :
Tolong jangan di boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update agar novel ini dapat bab terbaik. Terima kasih banyak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pakai Gaun
"Mommy salah karena memanggil Daddy dengan sebutan Tuan Marcell." Jawab kedua anak kembarnya dengan serempak.
"Kami saja memanggilnya Daddy bukan Tuan Marcell." Sambung Max.
"Ok ... Ok ..." Ucap Gracella dengan pasrah.
Tidak berapa lama mereka sudah sampai di mansion, Gracella turun dari mobil begitu pula dengan ke dua anak kembarnya.
"Mommy, malam ini Grace tidur sama Mommy ya? Karena Grace ingin tidur di peluk Mommy." Pinta Grace penuh harap.
"Oke." Jawab Gracella dengan singkat.
Kemudian Gracella dan Grace berjalan ke arah kamarnya begitu pula dengan Max. Max yang mendengar percakapan Gracella dengan dokter Maria membuat Max tidak tidur melainkan mengambil laptop untuk meretas cctv.
"Kejadian ini sudah enam tahun yang lalu dan Aku membutuhkan bantuan Maxi tapi Maxi ada di mansion milik Daddy." Ucap Max sambil berpikir.
"Kalau Aku telepon, apakah Daddy curiga?" Tanya Max mengingat suaranya hampir mirip dengan suara Grace dan Maxi.
"Sudahlah telepon saja nanti kalau di tanya tinggal jawab kan suara anak kecil semuanya sama dan tidak bisa dibedakan." Ucap Max setelah beberapa saat dirinya berpikir.
Max kemudian menghubungi Adik kembarnya dan sambungan pertama langsung di angkat.
("Hallo, siapa ini?" Tanya Maxi).
("Ada Daddy ya?" Tanya Max yang bisa menebak kenapa adik kembarnya bertanya siapa ini).
("Bukan, baby sister." Jawab Maxi).
("Bilang saja teman sekolah ingin mengobrol." Ucap Max).
("Grace, kenapa kamu tidak mau pakai gaun?" Tanya Marcell yang tiba - tiba masuk ke dalam kamarnya).
("Daddy, Aku bosan pakai gaun karena lebih nyaman pakai pakaian yang Aku kenakan." Jawab Maxi berbohong).
'Enak saja pakai gaun, orang Aku laki - laki.' Ucap Maxi dalam hati.
("Kamu itu perempuan jadi pakai baju perempuan." Ucap Marcell dengan nada lembut).
Max yang mendengar percakapan Marcell dan Maxi rasanya ingin tertawa tapi dirinya tidak tega mengingat Maxi menyamar menjadi Grace. Max hanya terdiam dan berpikir untuk mencari ide sambil mendengarkan percakapan mereka.
("Pokoknya tidak mau." Jawab Maxi bersikeras).
("Grace." Panggil Marcell dengan nada kesal).
Maxi yang ingin menjawab ucapan Marcell tiba - tiba ponselnya berdering sekali tanda ada pesan masuk. Maxi membuka pesan tersebut dan membacanya dengan cepat.
("Baik. Asalkan Grace bertemu dengan Mommy." Ucap Maxi).
("Wanita itu bukan Mommmynya Grace." Ucap Marcell).
("Huaaaaaaaa...." Tangis pecah Maxi).
Hal itu membuat Max menjauhkan ponselnya sedangkan Marcell menutup ke dua telingannya dengan ke dua tangannya.
("Baik - baik. Setelah kamu minum obat, kita pergi ke rumah Mommy." Ucap Marcell pasrah).
("Terima kasih Daddy." Ucap Maxi sambil tersenyum kemudian memeluk kaki kanan Marcell karena Marcell sangat tinggi).
("Ya. Tapi hanya hari ini karena besok - besok Daddy tidak bersedia." Ucap Marcell sambil melepaskan pelukan Maxi kemudian menggendongnya).
("Baik, Daddy." Jawab Maxi).
'Untuk besok - besok pikirkan lagi karena yang terpenting sekarang Aku bisa bertemu dengan Mommy.' Sambung Maxi dalam hati.
("Ya sudah kamu ganti pakaian dan Daddy tunggu di bawah." Ucap Marcell sambil menurunkan Maxi dari gendongannya).
("Oke." Jawab Maxi dengan singkat).
Marcell kemudian keluar dari kamarnya dan meninggalkan Maxi bersama baby sister.
("Nona Muda Kecil, ayo bibi bantu memakai pakaian." Ucap baby sister).
("Bibi, biar Grace pakai sendiri saja." Ucap Maxi).
'Bisa gawat kalau sampai Bibi tahu kalau Aku ini laki - laki.' Sambung Maxi dalam hati.
("Maaf Nona Muda Kecil, nanti Saya kena marah kalau Nona Muda Kecil memakai pakaian sendiri." Ucap baby sister).
'Apa yang harus Aku jawab?' Tanya Maxi dalam hati sambil berpikir.