Pembalasan Sukma

Selesai bernyanyi bersama mereka mulai berbincang-bincang bersama dengan pengantin baru. Rian yang tak mau kalah dengan sahabatnya yang sudah menikah semua , sedangkan dia yang masih sendiri, dia memperkenalkan Liza sebagai calon istri kepada sahabatnya.

Disela-sela perbincangan yang seru, Rian seperti melihat seorang gadis yang wajahnya sangat familiar baginya, seperti pernah melihatnya tapi tidak ingat dimana,

"sepertinya aku pernah melihat gadis itu, tapi dimana ya?" Gumam Rian dalam hati

"Seperti aku harus pamit dulu ya sob,, berhubung hari juga udah sore ni". Pamit

"Kok cepet sih,, udah lama ni kita ketemu, masak cuman sebentar doang?". Bagas mengerutkan kening dengan nada kesal.

"Iya.. Iyalah entar aku balik lagi kemari ya" ujar Riyan memeluk Bagas dan Dika.

"Pamit semua" Ucap Riyan sambil menggandeng Lia mengajak pulang bersama.

...****************...

Sukma yang berguru pada Mbah Inah Kini telah kembali, Dia telah menjadi dukun yang sakti bahkan melebihi dari Mbah Inah. Keyakinan nya untuk membalas dendam membuatnya yakin menuntut ilmu hitam walaupun harus mempertaruhkan nyawanya sendiri asal dendamnya terbalas.

Selama dia ini Sukma tidak pernah mengunjungi Bagas maupun anaknya. Tapi dia tau semua perkembangan yang telah terjadi dalam keluarga Bagas. Bahkan Sukma juga tau Bagas sudah menikah lagi. Karena Sukma telah mengirim Jin suruhannya untuk memantau setiap perkembangan yang terjadi.

Bahkan Sukma juga ada di acara pernikahan Bagas dan Liza. Namun Sukma hanya memantau saja tanpa ada pergerakan apapun darinya, mengingat situasi masih sangat ramai. dalam prinsip hidupnya dia hanya akan membalas dendam kepada tiga lelaki yang telah jahat kepadanya, selepas itu dia tidak punya urusan dengan orang lain.

Melihat Bagas yang sangat bahagia bersama istrinya membuat Sukma sangat murka. Dulu Bagas menyia-nyiakan dirinya bahkan tega membunuh nya disaat mengandung anaknya.

"Ayuk sayang" ujar Rian manja, masuk kedalam mobilnya.

"Oke"..... Sahut Lia santai

"Kamu kerja apa mas?" tanya Lia nada genit

Membuat Rian semakin terpancing, yang sedari tadi sudah dipendamnya.

"Kerjain kamu sayang" Rian memandangi Lia

"Iss apalah kamu mas, genit deh".. Lia menepuk bahu Riyan manja.

Riyan memulai serangannya,

Rian meletakkan tangannya di atas tangan Lia, melihat Lia sangat tenang, Riyan Mulai menggerakkan tangannya bebas, dimulai mengelus pipi dan mengusap-usap rambut lia. Membelai lembut rambut lia.memang terlihat sangat menawan. membuat Riyan tidak bisa memalingkan kedua matanya dari wajah cantik Lia.

Diam-diam Riyan mencium pipi Lia, membuat Lia kaget.

"Maas...mata liat kedepan dong,, fokus ah.. ntar celaka gimana" Lia yang memegang wajah Riyan membalikan pandangan untuk fokus ke jalan.

"Sedikit ajaaa" Ujar Riyan manja.

Riyan mulai terpikat dengan kecantikan Lia. Wajah tirus, bulu mata lentik dan body bagai gitar spanyol.

Riyan yang dari tadi mulai kegerahan dengan adanya Lia di sampingnya. Tubuhnya panas dingin tat kala memandang wajah indah Lia. Sayangnya dia hanya bisa menikmati wajah indah Lia.

Rasa tertarik juga dirasakan Lia pada Riyan.

Tampang Riyan yang tampan dengan setelan Jas dan kemeja. Ditambah dengan aksesoris yang mahal. Dan semua menggunakan barang-barang branded.

Sesekali Lia menggigit bibir bawahnya menggoda Riyan yang sedang mengemudikan mobilnya.

Pada akhirnya pertahanan Riyan jebol, tat kala Lia mulai menyambar bibirnya duluan dan akhirnya mereka saling melepaskan hasrat. Dan melakukan hubungan terlarang.

"Aahh.... " Mereka mencapai klimaksnya bersamaan.