seorang gadis yatim piatu bernama Miranda yang di besarkan di sebuah panti asuhan setelah kedua orang tua nya meninggal dunia karena sakit.
besar di panti membuat Miranda menjadi sosok yang kuat dan mandiri,hingga dia berhasil membuka beberapa usaha yang mempunyai beberapa cabang.
suatu hari bertemu dengan seorang wanita bersama anak laki lakinya,kedekatan Miranda dengan Ratmi dan Rangga anak laki laki nya membuat Miranda mendapat figur seorang kakak.
tepat hari dimana Miranda meminta Ratmi menjadi kakak angkatnya,miranda juga bertemu dengan seorang pria yang sangat menarik perhatiannya.
seiring berjalannya waktu kedekatan Miranda dan pria itu semakin intens hingga akhirnya si pria meminta Miranda menjadi kekasihnya,bukan hanya Miranda tapi Ratmi sang kakak angkat pun ikut senang dengan kabar yang di berikan adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cageor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berlibur dengan temannya 2
Setelah berkenalan Mira terlihat sedang pamit pada sang adik,Mira juga seperti sedang menasehati sang adi dan sang adik tetap patuh walaupun sambil tertawa,jika orang lain yang melihat pasti akan mengatakan Gia kurang ajar,namun yang aku lihat itu seperti bahasa cinta yang dia berikan pada Mira dan begitu juga sebaliknya.
Aku sempat terpana saat melihat cara pamit yang di lakukan kedua wanita itu,mereka memang bukan orang yang terlalu religi namun mereka terlihat natural melakukan semuanya.
Mira masuk ke bangku depan tepat di samping supir,aku melihat Gia tersenyum begitu manis pada Mira dan sejujurnya itu hal yang hampir tidak pernah aku lihat,karena Gia memang jarang berinteraksi dengan ku.
"hati hati" aku membaca gerak bibir Gia pada kakaknya yang di jawab anggukan,Mira langsung kembali ke posisi semula saat Gia sudah tek terlihat.
"apa kamu belum pernah pergi sejauh ini sebelumnya?" tanya Anto pada Mira.
"tidak... Aku selalu membawa Gia turut serta bersama ku! Terkecuali saat mas mengajakku pergi mendadak waktu itu"
"pantas saja..."
Saat Mira dan Anto sedang berbincang tiba tiba Robert dengan tingkat percaya diri yang amat sangat mengatakan hal yang membuat Anto tertawa dengan sangat keras.
"Mir...ade lu udah ada pacar nya?"
"setahu Mira sih gak ada bang! Kenapa?"
"gua gak nolak Mir jadi pacar nya ade lu!"
"tapi ade nya bakal tolak lu!" ucap Anto menyahut sahabat nya itu membuat semua yang ada di dalam mobil tertawa termasuk Mira.
'setelah di pikir pikir iya juga ya... Gia memang hampir tidak pernah terlihat dengan seorang pria mana pun! Di saat dia masih sekolah ataupun sekarang.' ucap Mira hanya di dalam hati nya.
*****
Pov Gia
Sementara Mira pergi ke puncak,aku terkejutkan dengan teriakan seorang anak kecil di depan rumahnya,aku yang sudah tahu suara itu langsung buru buru keluar tidak mau membuat mereka menunggu.
"kakak...." panggil rangga saat melihat ku keluar disusul dengan seorang wanita paruh baya yang aku minta menginap sampai hari senin nanti,dia adalah mba amah ART yang membantu ku dan ka Mira.
Mba Amah adalah wanita paruh baya yang bekerja di rumah kami,beliau hanya datang 2 hari sekali untuk membersihkan rumah dan menyetrika,karena kadang kami mencuci sendiri dan memasak sendiri. Bahkan terkadang mba Amah suka protes karena tidak ada pekerjaan yang dia lakukan karena kami keseringan melakukannya sendiri.
Rangga dan mba Ratmi masuk ke rumah,aku melihat mba Ratmi yang terkagum dengan rumah ini.
"mba sama rangga udah istirahat belum?"
"udah de... Tadi ayahnya Rangga pulang kerja bawa makanan banyak"
"oh ya? Terus kemana dia?"
"gak ikut ada kegiatan dari kerjaan nya katanya"
"ouh... Tapi dia tahu kan mba nginep?"
"iya dong... Mba kan istri orang,jadi kemana mana kudu ijin"
"iya iya deh... Yaudah langsung ke kamar yuk... Biar istirahat"
Aku mengajak mereka ke kamar ku,bahkan aku mengajak mba Amah juga,namun mba amah menyusul ku dengan membawa kasur lantai,mba Ratmi yang merasa tak enak langsung ikut turun.
"jangan mba... Mba di atas aja!" ucap mba amah pada mba Ratmi.
Mereka berebut untuk tidur di kasur lantai membuat ku kesal karena waktu tidur kami akan berkurang lagi karena berdebat,
"kalau masih pada rebutan aku yang tidar di bawah" uca ku kesal.
Akhirnya mba Ratmi mengalah dan naik ke atas tempat tidur,ber gabung dengan aku dan Rangga.
"mba Amah... Aku sudah minta mba amah untuk tidur di atas ya tapi mba yang gak mau jadi jangan sampai nanti ada gosip kalau aku tidak memperlakukan mba amah dengan baik"
"non Gia bisa aja!"
"lho ini bener mba..."
"masa sampe gosip... Kita kan bukan artis"
"hehehe" gia terkekeh. "kali aja mba amah percaya terus langsung naik..."
"gak apa apa mba... Saya di sini aja!"
Malam itu mereka beristirahat di kamar yang sama,mba amah bangun pagi pagi sekali untuk sholat subuh,lalu mulai membersihkan halaman belakang.
*****
perjalanan sudah hampir selesai,sebentar lagi mereka akan sampai di villa yang akan mereka pakai untuk acara kantor. Udara sudah mulai dingin,apalagi kaca sekarang di buka ,udara dingin makin masuk menusuk tulang,dua pasang di belakang sudah saling memeluk dan bertukar saliva.
Anto dan Mira hanya saling berpegangan tangan walau orang orang di belakangnya sudah saling menc*mb*
"akhirnya sampai..." ucap Anto memasuki sebuah gerbang dengan bangunan yang cukup luas di dalamnya.
Mira langsung keluar dari mobil tanpa menunggu dua perempuan di belakang,dia sudah cukup gerah dengan suara des*han dan ecapan yang terjadi saat memasuki area dengan udara dingin.
"gila ini mah gede banget!" Heru kagum dengan Vila pilihan Anto.
"masuk istirahat dulu aja! besok kita keliling foto foto buat laporan" ajak Anto sambil menarik sang kekasih.
Mereka masuk ke kamar masing masing dan Mira satu kamar dengan Anto,awal Mira menolak namun Anto bicara padanya dengan lembut agar Mira mengerti,bahwa tidak akan ada yang terjadi jika Mira tidak mau karena Anto tidak akan memaksa apa yang teman teman nya lakukan pada Mira.
"aku menyukai kamu bukan karena aku mau kamu melayani aku layaknya nya suami istri! Aku mau kamu tahu aku tulus mencintai mu walaupun tidak terjadi hal apapun antara kita." Anto mencoba memberikan pengertian pada Mira dengan lembut.
"makasih ya mas" ucap nya lalu mencium pipi Anto.
Malam itu Anto dan Mira tidur di kamar yang sama dan ranjang yang sama,namun tidak seperti kamar lain yang sudah terdengar teriakan dan des*han ,kamar mereka hening,bahkan sangat hening karena dua orang itu tertidur sambil saling memeluk tanpa melakukan hal lain! buat mereka itu sudah cukup,karena merasa saling ada satu sama lain.
*****
Keesokkan hari nya Mira sudah sibuk membuat sarapan pagi pagi sekali,sementara itu Anto yang merasa tak ada orang di samping nya langsung buru buru bangun dan mencari kekasih nya.
Pemandangan luar biasa yang dia dapat,sang kekasih sedang menyiapkan sarapan,pemandangan ini adalah pemandangan impian setiap laki laki jomblo.
Anto menuruni tangga dan memeluknya dari belakang,membuat Mira terkejut karena tiba tiba ada tangan yang memeluknya.
"sayang... Kenapa tidak membangunkan ku?" tanya Anto dengan nada yang di buat kesal.
"membangunkan mu? Memang apa yang mau kau lakukan?"
"aku akan membantu mu memasak!"
"kau yakin masakkan itu bisa di makan setelah kau membantu ku memasaknya?"
"kamu meremehkan ku sayang..."
"hahaha... Aku hanya bercanda! Aku yakin makanannya akan sangat enak karena kamu membuatnya dengan cinta"
"hahaha... Biar aku bangunkan yang lain!"
"terima kasih sayang"
30 menit kemudian Anto turun bersama teman temannya dalam keadaan rapi,dia sudah mandi dan berpakaian.
"Mira... Kamu kenapa gak bangunin kita?" Indri merasa tidak enak karena Mira masak sendiri.
"memang nya kalau dia membangunkan mu,kamu akan memasak?" yang mejawab nya malah Anto.
"tentu saja!"
"dan kau akan membuat kami buang air terus sehingga tidak menikmati liburan kami" sahut Anto lagi yang langsung di jawab lemparang korek dari Indri.
"sialan loe to! Gini gini gua bisa masak! pacar gua aja nih memanjakan gua dengan beli beli dan beli."
Kata kata Indri di sambut tawa yang lain membuat meja makan jadi ramai,mereka pun sarapan sambil sesekali melontarkan beberapa lelucon.
Mira,Anto dan teman lainnya siang itu berjalan jalan sebentar sambil foto sebagai bukti mereka survei tempat,lalu mereka pulang. Tidak lupa di perjalanan mereka mampir ke salah satu pusat oleh oleh untuk membawakan ke orang orang yang mereka tinggal di rumah.