Siapa yang menyangka jika bryan memiliki papa seorang pengusaha.
setelah meninggalnya ibu yang dia sayangi bryan bersama sahabat yang seperti saudara ke kota mengadu nasib dan kisah mereka akan semakin berwarna.
yuuk ikuti terus kisah bryan sang ahli waris dan selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ahza rumaissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
"Bryan bisa kita bicara,! " kata kanaya menatap pemuda yang sudah sejak pertama bertemu telah membuatnya jatuh cinta.
"Mau bicara apa.?" tanya bryan masih dengan rasa enggan berlama lama dengan wanita yang dia tahu jika Kanaya menaruh rasa padanya.
"Seminggu lagi aku ulang tahun dan akan membuat acara dan aku kamu mau datang nanti," kata Kanaya berharap
"Akan aku usahakan." kata bryan
walaupun tidak menjanjikan kehadirannnya itu sudah membuat wanita di hadapannya itu tersenyum senang.
"Aku senang jika kamu hadir dan aku akan menunggu. " kata kanaya
Bryan meninggalkan Kanaya dan menghampiri motor merahnya, segera melajukan ke jalan raya dan menuju kafe.
Sore hari masih tidak banyak pelanggan di kafenya, meskipun begitu kafe tidak pernah sepi dan riko, aska dan darren nampak santai.
"Baru pulang.?" tanya riko
"Hmmm.. bagaimana? " tanya bryan
"Lumayan." kata riko
Bryan masuk ke dalam tangannya dan mendesah lelah, bukannya lelah karena pekerjaan tapi rasa rindu di hati kini yang dia rasakan.
Perasaannya merasakan rindu teramat kepada kalisya, wanita yang sudah berada di hatinya beberapa tahun dan hatinya yang belum bisa melepaskan jika mereka sudah berpisah lama.
Sebelum menjadi gila,aku akan mencari pengganti kalisya untuk mengisi hari hariku," pikir bryan
Kemarin bryan tidak sengaja melihat pria yang sama seperti foto bersama ibunya, ya.. bagas atmaja dia bertemu papa nya.
Benar papa nya sangat tampan dan berkharisma, sepertinya dia pria yang baik dan hangat.
Ingin sekali bryan menyapanya tapi sangat sayang bagas kala itu bersama wanita yang di perkirakan bryan adalah istrinya, mereka sedang ke swalayan berbelanja.
Melihat papa dan wanita lain bryan mengurungkan diri menghampiri dan berlalu meninggalkan mereka yang tertawa bahagia.
"Sepertinya dia bahagia bersama keluarganya dan aku tidak ingin merusak hal itu jika aku menampakkan diri dan biarlah seperti ini, jika takdir ingin kami bertemu pasti akan bertemu. " bryan meyakinkan dan memasrahkan diri pada kehendakNya.
Hari beranjak malam dan kafe sudah mulai rame, bryan menanti pakaiannya dengan seragam kaos yang sama dengan yang lain.
Melihat bryan keluar dari ruangan para gadis banyak yang mencuri pandang bahkan ada yang terlihat jelas jika mereka mengidolakan bryan.
Bryan dengan santainya berjalan ke arah meja kasir dan menggantikan aksa meminta aksa ikut membantu yang lain.
"Sepertinya mereka terpesona dengan wajah tampanmu bro." kata aksa pergi sambil tertawa kecil.
Bryan tertawa ringan mendengar ledekan temannya itu.
Tak lama setelah bryan duduk sudah ada beberapa wanita mengantri untuk membayar, padahal itu hanya alasan mereka agar bisa melihat idola mereka.
Selena menghampiri riko dan menarik bajunya lalu berbisik.
Para wanita itu seperti kucing yang di kasih ikan, mereka seperti ingin memakan sahabatmu itu habis habis, lihatlah!" kata selena
"resiko jadi pria tampan, beruntung aku tidak tampan." balas riko
"Siapa bilang tidak tampan, buktinya aku tergila gila padamu. " kata selena menatap kekasihnya itu.
"Benar aku tampan hanya untukmu dan akan selalu menjadi pria tampan untukmu." kata riko tersenyum senang.
Saat hendak memeluk selena, wanita itu gerjep memberi alasan untuk meninggalkan riko karena yakin kemana mereka akan berakhir nantinya.
"Aku akan memberikan pelayanan pada meja yang baru duduk,pelanggan.... pelanggan." kata selena memberi alasan.
Riko sendiri tersenyum dengan rasa gemas di hatinya, " awas saja nanti akan aku buat kamu meminta untuk tidak melepaskan...nanti. " kata riko dalam hati
Riko memang selalu bisa membuat selena terbuai dengan sensasi buaian tak terbantahkan nikmatnya dan selalu menjerit dalam indahnya percintaan malamnya tanpa kenal kata bosan.
Jam sepuluh malam bryan sudah ingin pulang ke apartemennya,walaupun kafe masih ramai tapi bryan ingin beristirahat cepat melepaskan lelah.
"Aksa aku pulang duluan. " kata bryan
"Hati hati di jalan." kata aksa
Saat keluar bryan menabrak seseorang dan gadis kecil di hadapannya itu mengaduh.
"ouch... sakit sekali untung saja tidak jatuh." kata gadis itu masih belum tahu siapa yang di tabraknya.
Saat kedua mata mereka saling memandang, bryan dan gadis itu sama sama terdiam dalam hati berkata.
"Gadis yang tempo hari menabrakku." kata bryan dalam hati
Pria tampan kembaran papa. " kata katrina bercicit
"Maaf," kata katrina
"Ngk papa," kata bryan lalu berjalan meninggalkan kafe, sedangkan katrina masih memperhatikan pemuda yang sudah dua kali bertabrakan dengannya.
"Suatu hari perjumpaan kita yang ketiga kalinya akan menjadi hal yang menyenangkan." kata katrina tersenyum.
"Katrina ada apa?" kata ayu teman katrina
"Ngk papa, kamu sudah mencari tempat.?" tanya katrin
Karena melihat banyaknya pengunjung bahkan tadi untuk mencari pakiran mobil sangat susah terlalu banyak pengunjung kafe.
Jika bukan karena ajakan teman temannya katrina tidak tahu jika ada kafe yang begitu banyak pelanggannya.
Gosip dari teman temannya di sekolah kafe BNf ini pelayannya semua tampan tampan dan katrina menjadi penasaran untuk itu dia malam ini datang dan melihat nya sendiri katrina merasa semakin penasaran.
"Ah... akhirnya dapat juga tempat duduk." kata katrina menghempaskan badannya di tempat duduk.
"Gila mana yang katanya tampan tampan.? " tanya katrina
"Nah...lo beb, tadi yang nabrak kamu tadi memang belum cukup tampan. " kata ayu memberikan minuman ke sahabatnya itu.
"Pemuda tadi, kamu melihatnya.?" tanya katrina
"Lah..kalau ngk lihat mana bisa aku berkata. " kata ayu
"Kalau pemuda yang tadi bekerja di kafe ini berarti mata kalian sudah benar, mengatakan pria pria tampan. Aku setuju kafe ini menjadi kafe paling populer." kata katrina sok menilai
"huh... ngk jelas loe bebs, kata teman teman katrina menyoraki nya.
Tiga teman katrina tertawa dengan perkataan katrina yang di nilai terlambat sadar untuk mengetahui tempat nongkrong baru mereka.
Karena mereka sudah berkali kali datang ke tempat ini dan selama ini katrina memang belum pernah nongkrong bareng lagi semenjak ada bondan kakaknya.
"beb.. lo ngk penasaran siapa nama pemuda yang menabrakmu tadi,?" tanya lisa
"lo tahu...?" tanya katrina
Dengan cengir kuda dan membuat penasaran Lisa berkata " NgK. " dan itu sukses membuat ketiga temannya merasa gemas dan mereka kompak menepuk jidad mereka masing masing.
"lah... elah lo ..lisa, kirain lo tahu gitu, PeA. " kata ayu gemas.
"Kalian aja yang begitu serius," kata lisa tertawa sendiri karena ketiga temannya kompak kesal.
Mereka berempat tertawa bersama dalam canda dan memang mereka sudah berteman sejak bangku SMP.
Jadi setiap candaan mereka selalu membuat sukses ramai dan itu tidak luput dari penglihatan aksa dan darren.
Mereka berdua yang membawakan pesanan makanan dan minuman, walau tak tahu apa yang mereka bicarakan tapi sepertinya mereka asyik bercanda melontarkan kata kata lucu mereka. " ABG jaman sekarang., " kata aksa dalam hati