NovelToon NovelToon
She'S Become Untouchable

She'S Become Untouchable

Status: tamat
Genre:Tamat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ratna Jumillah

Amora Tithania Genovieve atau sering di panggil Mora, telah mati karena pembulyan yang di terimanya di sekolah.
Tiba - tiba sosok jiwa bergentayangan yang kebetulan bernama Mora juga, masuk kedalam tubuh Mora yang mati.

Mora yang kembali hidup itu akhirnya bertekad untuk membalaskan dendam atas pembulyan yang di terima oleh Mora yang telah mati, sebelum dia membalaskan dendamnya sendiri.

Akankah orang - orang sadar bahwa Mora bukanlah Mora?? Dan bisakah Mora mendapatkan keadilan atas Mora yang sudah mati?

BACA A GIRL ENTANGLED IN MEMORIES, untuk mengikuti kisah ini dari awal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 19. Tidak bisa mengubur jasad sendiri.

Byan terlihat kebingungan sendiri sekarang, dia ingin melihat keadaan Mora tetapi menggunakan alasan apa? Mora bahkan mungkin tidak mengenalnya dan dia sudah pasti akan di pandang aneh jika dia datang ke rumah Mora sekarang.

"Ah, sh*t!" Byan memukul stir mobilnya.

"Sepertinya aku harus selangkah lebih maju, aku tidak mau kejadian serupa dialaminya. Kenapa dia sering sekali di tindas? Awal bertemu juga dia sepertinya sedang di tindas temannya." Gumam Byan.

Akhirnya Byan mengurungkan niatnya untuk pergi dan berakhir hanya menyuruh seseorang menyelidiki apa sebenarnya yang terjadi pada Mora.

_______________________________

Beberapa hari setelah hari itu, Aby terancam mendapatkan hukuman penjara selama 3 tahun atas kasus percobaan pembunuhan yang di rencanakannya melalui dua pria tua itu di tambah video Aby yang beredar dan sampai di tangan polisi akhirnya Aby di periksa kembali. Ponsel, tablet, apapun benda elektronik milik Aby di periksa polisi dan hasilnya rupanya Aby terlibat open BO.

Aby pun terancam terkena pasal tambahan berupa 6 tahun penjara, kini Aby masih di dalam penjara sendirian karena ibunya tidak bisa melakukan apapun sebab kini sudah tidak tinggal di rumah Andreas dan Andreas juga tidak mau menolongnya.

"Kenapa bisa begini, kenapa Mora tidak mati saja waktu itu." Aby bergumam sendirian.

Dia semakin menanam kebencian terhadap Mora, rasa iri dan dengki membuat dia tidak memiliki pandangan lain selain persaingan terhadap Mora, padahal dia mendapatkan lebih dari segala perhatian semua orang tapi dia selalu merasa tidak cukup.

Sementara Mora, kini Mora sedang memakan sarapannya di suapi oleh Andreas. Mora merasa menang tentu saja, karena akhirnya dia bisa menendang dua perempuan berwajah manusia tapi berhati iblis itu.

"Papa tidak ke kantor?" Tanya Mora.

"Tidak, nak. Papa tidak tega meninggalkan kamu sendirian." Sahut Andreas.

"Aku tidak apa - apa, pa. Papa pergi saja ke kantor, aku bisa sendiri di rumah." Ujar Mora. Bagaimanapun jika kegiatannya terus di pantau Andreas, dia tidak bisa bebas.

"Baiklah, papa pergi ke kantor setelah selesai menyuapimu." Ucap Andreas dan Mora mengangguk.

Tak lama makanan Mora pun habis, Mora pun kini pindah ke ruang tengah untuk menonton tv sementara Andreas bersiap untuk pergi ke kantor.

"Papa pergi dulu, ya? Kamu jika butuh sesuatu bisa hubungi papa." Ujar Andreas.

"Ya, pa." Sahut Mora, Andreas pun pergi.

Mora tersenyum smirk setelah Andreas pergi, misinya menyingkirkan Aby dan ibunya berhasil. Kini tinggal dia memikirkan bagaimana memberi hukuman untuk Leah dan kawan - kawannya.

'Tapi Mora bilang padaku tubuhku berada di rumah sakit, bagaimana caranya aku menguburkan tubuhku dengan Layak.' Batin Mora bingung.

"Lalu pasangan laknat itu, bagaimana caranya aku membalas mereka berdua? Aku tidak memiliki satupun bukti." Gumam Mora.

Mora tampak berpikir keras, sampai dia terpikirkan dengan atasannya yang misterius yang selalu memberinya misi. Tapi orang itu bahkan lebih sulit di hubungi dan tidak pernah bisa di hubungi kecuali orang itu sendiri yang menghubungi.

"Tidak ada harapan. Beginilah resikonya kerja ilegal, ketika mati ya tidak ada kaitan sama sekali, malangnya aku jasadku sendiri tidak bisa aku kebumikan." Gumam Mora.

Tapi di sisi lain, lebih tepatnya di kantor.. Lodi berjalan dengan langkah cepatnya, dan dia masuk kedalam ruangan Byan.

"Apa karena aku baik padamu jadi kamu seenaknya keluar masuk ke ruanganku tanpa permisi?" Ujar Byan, tanpa melihat kearah Lodi.

"Maaf tuan, saya terlalu terburu - buru. Salah satu agen kita yang beberapa hari ini tidak bisa di hubungi rupanya tewas." Ujar Lodi.

"Apa? Siapa?" Tanya Byan.

"Black 07." Sahut Lodi. Mereka tidak memanggil agen mereka dengan nama, tapi dengan nomor urut.

"Kali terakhir dia menyelesaikan misinya itu adalah pagi hari, dan dia terlihat pulang ke apartemennya. Setelah dari sana, Black 07 tidak lagi bisa di lacak atau di hubungi." Jelas Lodi.

"Apakah ini perbuatan musuh?" Tanya Byan.

"Masih kami selidiki dan dokter forensik sedang melakukan autopsi untuk mencari tahu penyebab kematiannya." Sahut Lodi.

"Jika sudah selesai di autopsi, makamkan dia dengan layak." Ujar Byan.

"Baik tuan." Sahut Lodi.

"Dan itu tuan, satu lagi.." Ujar Lodi menggantung.

"Apa?" Tanya Byan.

"Keponakan anda bilang pamannya tidak sayang lagi padanya, dan dia sedang merajuk sekarang." Ujar Lodi.

"Ck, anak itu bar - bar di luar tapi masih bisa merajuk seperti bocah. Dia pasti hanya menginginkan barang baru, tanyakan mobil baru atau motor baru kali ini." Ujar Byan.

"Em, sebenarnya hari ini hari ulang tahun keponakan anda, tuan." Ujar Lodi, seketika Byan melihat ke arah asistennya itu.

"Katakan padanya malam ini aku akan datang menemuinya." Ujar Byan, dan Lodi mengangguk.

Kembali ke sisi Mora, Mora sedang bergulung san berguling tidak jelas di kamarnya, beberapa hari tidak masuk sekolah membuatnya bosan.

"Haihh! Sehari rasanya seperti setahun jika tidak melakukan apapun, aku bisa mati bosan jika begini." Gumam Mora.

Mora akhirnya duduk dan turun dari ranjang, dia lantas keluar untuk mencari kesibukan diri. Ia melihat pelayan yang sedang sibuk bekerja, tukang kebun yang sedang sibuk berkebun dan beberapa supirnya yang sedang membersihkan mobil.

"Non Mora mau kemana?" Tanya salah satu supirnya.

"Hanya sedang bosan dan ingin melihat - lihat, pak." Sahut Mora, supir itu pun mengangguk.

Sampai Mora melihat salah satu supirnya sedang mengelap sebuah motor besar yang membuat mata Mora menjadi berbinar.

"Wahhh..." Gumam Mora.

'Ini adalah salah satu motor yang aku impikan, astaga aku tidak menyangka bisa melihatnya sedekat ini.' Batin Mora, dia terkesima sambil jalan mendekati motor itu.

Motor besar dari brand ternama HD, sudah lama menjadi incaran Mora yang mencintai hal - hal maskulin, Mora bukan gadis feminin jadi kesukaan nya agak lain.

"Pak, ini motor siapa?" Tanya Mora.

"Ini motor tuan, non." Sahut supir itu.

Mora menyentuh nya sampai mengelilingi motor itu dengan semangat dan senang. Motor yang dulu hanya bisa dia impikan bisa di lihat secara langsung, dan kini bahkan dia bisa menyentuhnya sesuka hati karena itu milik ayah Mora.

'Kenapa di ingatan Mora tidak ada motor ini, padahal ini keren.' Batin Mora.

"Pak, boleh aku keliling dengan motor ini?" Tanya Mora.

"Ee.. non Mora kan tidak bisa mengemudikan motor, sepeda saja non Mora tidak bisa." Ujar sang supir.

'Astaga..' Batin Mora, menepuk keningnya sendiri.

"Aku sudah belajar lho pak, aku bisa mengemudikan motor sekarang." Ujar Mora, mencoba meyakinkan supir ayahnya.

"Ee.. Tapi nanti tuan.." Ujar supirnya menggantung.

"Tenang, aku akan telpon papa sekarang." Ujar Mora. Mora mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Andreas.

"Halo papa, pa aku sangat bosan di rumah, boleh tidak aku berkeliling sebentar?" Tanya Mora.

Mora tidak menyebut dia mau berkeliling menggunakan motor besar itu, supir nya yang mendengar itu pun hanya bisa menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"Berkeliling dimana, sayang?" Tanya Andreas.

"Tidak jauh, please papa." Ujar Mora mengeluarkan jurus manja nya.

"Ya, boleh.. minta supir mengantarkanmu, ya." Ujar Andreas.

"Terimakasih papa, love you." Lalu langsung di matikan.

"See? Aku sudah minta ijin papa." Ujar Mora pada supirnya.

"Tapi non Mora tidak bilang mau bawa motor ini." Ujar supirnya.

"Sama saja, aku ganti baju dulu." Ujar Mora dan berlari sambil berjingkrak - jingkrak.

Supir - supir lain yang melihat itu hanya bisa menggelangkan kepalanya saja, memang Mora banyak berubah, dan mereka lebih menyukai Mora yang sekarang dari pada Mora yang dulu yang murung dan pendiam.

Tak sampai 10 menit, Mora kembali keluar dan sudah siap dengan jaket dan celana jeans panjangnya, tak lupa kaca mata hitam menghiasi matanya dan rambutnya di kuncir kuda.

"Non Mora yakin bisa mengendarai motor? Non Mora bahkan tidak bisa menjaga keseimbangan sepeda." Ujar supirnya.

"Bapak ketinggalan berita." Ujar Mora.

"Berita apa non?" Tanya supirnya.

"Berita kalau aku sudah bisa mengendarai motor, lihat ini.." Ujar Mora.

Mora duduk di atas motor itu tapi kakinya harus berjinjit dan itu nyaris membuat motor itu roboh.

"Weleh- weleh!" Mora panik karena hampir roboh, supir itu langsung sigap memegangi motor itu.

"Nah kan, kaki non Mora saja tidak sampai." Ujar supir, Mora hanya menyengir kuda mendengarnya.

'Aku lupa, tinggiku dengan tinggi Mora tidak sama. Tapi aku harus mengendarainya, kapan lagi mencoba motor impian.' Batin Mora.

"Itu hanya menakuti bapak saja, aku bisa menangani ini." Ujar Mora, dia kepala batu.

Dia lantas menyalakan mesin motornya dan terdengar lah bunyi yang menggelegar seperti bunyi petir, dan Mora bahagia mendengarnya.

"Aku jalan dulu, pak." Ujar Mora dan motor pun melaju pergi.

Para supir di sana terkejut karena melihat Mora bisa membawa motor besar, padahal mereka ingat betul Mora bahkan tidak bisa mengendarai sepeda.

"Aku akan berkeliling, yuhu.." Mora bahagia karena bisa mengendarai motor impiannya.

...TO BE CONTINUED.....

1
nacho
Luar biasa
nacho
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
D̶͔̭̪̻Hͥ̽ͣ̃̔A̷͙ͭͫ̕N̺̻̔̆ͅI̍̅̀̎̊
keren
Aflona Sero
bagus ceritanya
Hikam Sairi
baca
Ratna Jumillah: Selamat membaca kak.
total 1 replies
Wahyu Purwati
gak ada lanjutannya kah?
berasa cpt bgt cerita nya
Rey Linae
Luar biasa
Marianti Lim
10 m habis begitu saja...gila
Marina Abdul
Luar biasa
Mahyuni Suanti
wkwkwwkwk🤣🤣🤣❤️
Mahyuni Suanti
aduhhhh ya ampunnn sakit mulut ku cekikiann bacanya thorrr🤣🤣🤣🤣🤣
dahsyattt author nya the best💖💖💖
Mahyuni Suanti
sumpahhhh aku bacanya sampek berderai air mata sangkin lucunya🤣🤣
bener" seruuuu ceritanya thorr💖💖💖💖
Mahyuni Suanti
seruuuuuu bangetttt😁😁🫰
Mahyuni Suanti
😍😍😍
Mahyuni Suanti
sumpahhh ngakakkk thorrr😅🤣
tapiii ini seriusss kerenn x ceritanya ada kocak" nya 😁
aku suka x thor❤️❤️
terimah kasih bnyak thor🫰❤️
Mahyuni Suanti: iya sama" thor🥰🥰
Mahyuni Suanti: ☺️❤️❤️
total 5 replies
Lii Art
Luar biasa
Miss Yeye
Keren . Tdk membosankan.
my+ng
bagusssss ceritanya 👍👍👍👍👍👍👍
Ramlah
happy ending 🤗😘🥰🫶 thanks thor baca ceritamu seperti makan permen nano nano semua rasa ada didalamnya 💯% suka
Warijah Warijah
Oh iya Thor . ini sekolah tahun berapa y. Ko ga ada cctv y..secara ini sekolah bonanavid masa g ada cctvnya 🙏
Ratna Jumillah: Ada kak, seperti yang kita tahu, sekolahnya melindungi si Leah. dan saat pembulian terjadi, itu di tempat yang nggak terpantau cctv.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!