Sinta Maharani seorang wanita bertubuh tambun, terpaksa harus menikah karena perjodohan yang dilakukan oleh kakeknya dengan salah satu cucu sahabat baik sang kakek bernama Dirgantara sawito Atmojo
Sinta sering diabaikan dan dihina oleh orang tua suaminya dan Dirgantara sang suami tak pernah mau peduli karena mereka menikah tanpa cinta, Dirga sendiri sudah punya kekasih
akankah Sinta terus bertahan atau pergi meninggalkan semuanya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19 Bertemu mantan
"kamu kenapa war!?" tanya dirga saat tiba di kamarnya
"mas perut mawar sakit banget " jawab mawar
"kalu begitu kita kerumah sakit,mas panggil ibu dulu" ucap dirga dan segera berlari ke kamar ibunya
Setelah mama sita datang mereka membawa mawar ke rumah sakit
Sesampainya di rumah sakit mawar langsung di bawa keruang tindakan
Dirga dan mama sita menunggu di luar ruangan itu
Sedangkan di ruangan gawat darurat sinta di tangani oleh dokter karena saat di atas taksi online kepala sinta kembali terasa terputar-putar, perutnya juga serasa di aduk-aduk sinta meminta sopir taksi mengantarkan dirinya kerumah sakit karena sinta tidak tau harus kemana dengan kondisi seperti itu
Sopir taksi itu membantu sinta memanggil perawat untuk segera menanganinya sang sopir pun membawa koper pakaian milik sinta
"maaf pak bapak ini apanya pasien!?" tanya perawat pada sang sopir taksi
"oh saya hanya sopir taksi online yang di tumpangi mbak sinta sus" jawab pak Risal sang sopir taksi
"oh saya kira keluarganya pak" ucap perawat itu
"bukan sus emangnya ada apa ya sus!?" tanya pak Risal
" saya hanya ingin meminta bapak untuk mengurus Administrasi Milik ibu sinta saja pak " jawab perawat itu
"oh begitu ya,apa tidak bisa kalau suster yang menguruskannya karena saya sudah mau pergi lagi soalnya ini dapat penumpang lagi" ucap pak Risal memperlihatkan aplikasi di ponselnya
"Oh begitu ya kalau begitu silahkan pak biar nanti kami yang membantu bu sinta mengurus administrasinya " jawab sang perawat
di kamar pemeriksaan dokter
"bu sinta untuk sementara ibu harus di opname ya biar bisa istirahat total " ucap dokter Zulfikar sinta membaca nametag di seragam scrub dokter itu
"iya dok" jawab sinta lemah
"tapi apa tidak ada keluarga bu Sinta yang bisa menemani ibu!?" tanya dokter Zulfikar lagi
"tidak dok,saya di kota ini sendiri keluarga saya ada di kampung dok saya juga tidak mungkin meminta nenek saya datang kemari karena usianya yang sudah senja" jawab Sinta sendu
"adik atau kaka ibu!?" tanya dokter lagi
"saya anak tunggal dok kedua orang tua saya entah pergi kemana karena semenjak kecil saya di tinggalkan bersama nenek " jawab sinta tentunya berbohong karena sinta fikir tidak ada gunanya juga menelpon keluarganya karena semenjak Sinta menikah dengan dirga tak seorangpun keluarganya yang datang menanyakan kabarnya jamgankan datang untuk mengunjunginya bahkan sekedar menelpon menanyakan kabarnya saja tidak kecuali kakak sepupunya cakrawala yang sesekali menelponnya dan mengirimkan uang jatah bulanannya dan baru-baru ini juga Cakra mengirimkan sinta uang hasil penjualan tanah warisan bagian sinta dari sang Kakek dalam jumlah yang cukup besar
Tapi sinta tidak ingin merepotkan kakak sepupunya itu karena pasti mereka sangat lah sibuk dan juga anak-anak mereka siapa yang akan mengurus jika mereka datang untuk menemaninya jadi Sinta memutuskan untuk tidak mengatakan pada kakak sepupunya itu jika dirinya sedang dirawat
"maaf bu sinta saya tidak tau" ucap dokter Zulfikar
"tidak apa-apa dok malah saya yang harus minta maaf karena jadi curhat" jawab Sinta merasa tidak enak hati
"tidak apa-apa bu sinta kan saya bertanya pada ibu " ucap dokter Zulfikar tersenyum memperlihatkan lesung pipinya juga sepasang gigi ginsul nya
"kalau begitu saya permisi dulu ya bu,biar nanti di bantu sama perawat untuk pindah keruang rawat " ucap dokter Zulfikar lagi
"iya dok, terimakasih banyak " jawab sinta dan dokter Zulfikar pun meninggalkan sinta bersama salah seorang perawat
"mari bu saya antar ke ruang perawatan ibu" ucap Suter mikaila seperti yang tertulis di baju seragam cap nya
"iya sus" jawab sinta
suster Mikaila pun membantu sinta untuk turun dari brangkar pasien dan mendudukkannya di kursi roda yang sudah disiapkannya
Suster Mikaila pun mendorong kursi roda Sinta sedangkan kedua teman suster Mikaila Mikaila membantu membawakan koper milik sinta
Saat mereka berjalan di lorong rumah sakit sinta melihat dari kejauhan mantan suami dan ibu mertuanya
Sinta langsung mengambil masker didalam tas ransel yang di pangkuannya
Sinta memakai masker itu berharap mereka berdua tidak mengenalinya
Jantung sinta berdegup kencang karena takut mereka melihat dan menghinanya lagi
Saat mereka hampir sampai di dekat Dirga dan buk sita (kita panggil ibu ya karena sudah mantan 🤭🤭🤭) kedua suster teman suster Mikaila berpindah kesisi kanan dan kiri sinta seperti keduanya di komando untuk melindungi Sinta karena awalnya mereka berdua berjalan di belakang mereka
Sinta bersyukur karena bisa melewati ke dua orang itu tanpa melihatnya yang tepatnya tidak memperdulikannya lewat saat sinta akan berbelok ke lorong rumah sakit yang lain untuk menuju lift kelantai tiga ,sinta tadi masih dapat mendengar suara dokter berbicara pada Dirga bahwa mawar harus segera di operasi entah apa sebabnya
Kini sinta sudah tidak dapat melihat dirga lagi yang sempat melihat raut wajah khawatir dan sedih karena sudah terhalang dengan tembok
Kini sinta dan ketiga perawat yang membantunya telah sampai di ruang perawatannya yang berada di lantai tiga setelah menaiki lift
"makasih banyak sus, sudah membantuku " ucap Sinta yang kini sudah merebahkan tubuhnya
"iya Bu sama-sama karena ini sudah tugas kami" jawab suster Mikaila membantu menggantung botol infus sinta si tiang samping tempat tidurnya
Dikamar Sinta yang di tempatinya ada dua pasien lain hingga sinta tidak merasa kesepian nantinya
"bu kami permisi ya, nanti teman kami akan datang untuk memeriksa infus dan kondisi ibu karena kami harus kembali berjaga di gawat darurat " ucap suster Mikaila berpamitan
"lekas sembuh ya" ucap suster Maharani teman suster Mikaila
"aamiin,makasih sus doanya " jawab sinta
"iya bu sama-sama " ucap suster Maharani
Setelah berpamitan ketiga suster itu meninggalkan ruang perawatan sinta untuk kembali bertugas
"selamat siang ibu-ibu" ucap seorang suster masuk kedalam ruang perawatan Sinta
"siang sus" jawab mereka
" ini makan siangnya ya bu,ibu sinta yang mana ya!?" tanya suster itu
"saya sus" jawab sinta mengangkat tangan kanannya yang bebas dari jarum infus
"ini makanan dan obatnya ya bu! Semoga lekas sembuh " ucap suster itu dengan lembut senyuman di bibirnya tidak pernah lepas
Suster itu menyimpan makanan Sinta di nakas lalu membantu sinta untuk duduk
Sinta membaca nametag suster itu yang bernama suster Riska Yanti
"makasih sus" jawab Sinta
"sama-sama bu" ucap suster riska tersenyum lalu menyerahkan makanan Sinta kepangkuannya
Setelah membantu sinta suster itu melakukan hal yang sama pada pasien yang ada dalam ruang perawatan itu
Sinta makan dengan perlahan walaupun rasa makanannya hambar dan tidak enak turun ke lehernya namun sinta memaksakannya
Sinta harus bisa segera sembuh karena saat ini dirinya sendiri,sinta mengingat bik murni dan mang Udin yang selalu menghawatirkannya jika sinta sakit seperti ini
"bik sinta kangen bibik" ucap sinta sambil terus menyuap makanannya sesekali sinta mengusap air matanya
Walaupun bik murni dan mang Udin hanya menemaninya selama setahun ini tapi Sinta Sangat merasa dekat dan sayang pada mereka
Sinta menganggap keduanya seperti orang tua kandungnya
Kasih sayang dan perhatian yang mereka berikan tidak pernah sinta dapatkan dari kedua orang tuanya
"bik sinta sendirian di rumah sakit ini" gumam sinta
Makanan sinta pun habis, setelah itu sinta langsung meminum obatnya karena rasa mual menderanya kembali
Sinta berharap setelah minum obat rasa sakit di kepala dan mualnya hilang
Semoga aj oak Herman tidak sombong dan julid sama istri sandi.
Semoga bu Sawitri bisa sadar dan meminta maaf sama ibu mertua nya dan ke dua anaknya /Pray/
sinta yg bijaksana dan bocil yg bucin.ada-ada aja nih ide author/Good/
Masyaalloh para bocil saking asyiknya main air sampai lupa waktu, bikin semua orang jadi heboh /Joyful//Joyful//Joyful/