NovelToon NovelToon
Peri Cintaku

Peri Cintaku

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / cintapertama / spiritual
Popularitas:15.4k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Kisah ini bermula saat wanita itu mulai menarik perhatianku. Entah mengapa segala pola tingkahnya membuatku jatuh cinta. Ia tidak membuatku terbuai lama di dalam angan. Tanpa basa-basi dia bersedia menjadi kekasihku. Namun, semuanya semakin pelik untuk dipercayai. Dia yang kuanggap gadis manis yang butuh perlindungan, rupanya seorang peri yang ditugaskan untuk melindungiku.

Jika bersamaku hanya akan membuat peri itu merasakan sakit dan pedih menjalani hidup sebagai manusia, apakah mengakhiri hubungan ini adalah satu-satunya jalan keluar agar aku tidak menyakitinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chpater 21

Namun terbesit di pikiran Rio untuk menghubungi Kakeknya yang bernama Sambo.

“Sepertinya aku harus meminta bantuan Kakek Sambo untuk bisa menemukan Leon,' gumam Rio. Rio pun kembali pulang ke rumahnya.

Kemudian keesokkan harinya adalah hari Minggu, Rio tidak berangkat bekerja. Dia pun meminta izin kepada sang istri untuk pergi ke rumah sang Kakek.

Beruntung saat itu di rumah Rio ada kedua orang tua dan adiknya yang bisa menjaga Tari, sehingga membuat Rio merasa tenang jika meninggalkan istri dan calon anak yang dikandung Tari.

Rio pun melakukan perjalanan ke rumah Sambo yang berada di sebuah desa yang cukup tenang dan asri.

Rio pun langsung menuju ke rumah Kakeknya, beruntung saat itu Sambo baru pulang dari sawah dan Sambo pun merasa senang melihat kedatangan cucu sulungnya.

“Akhirnya kamu datang juga ke rumahku, Rio!” seru Sambo yang menyambut Rio dengan pelukan hangatnya. Rio pun juga sangat rindu kepada Sambo, karena dia juga pergi sudah begitu lama tidak mengunjungi sang Kakek sejak menikah.

“Bagaimana kabar istrimu dan calon cicitku?” tanya Sambo, usianya memang sudah 89 tahun, tetapi Sambo masih nampak sehat dan bugar.

Bahkan setiap pagi dia selalu pergi untuk menyiangi sawahnya.

“Kabar istriku baik-baik saja, Kakek,” jawab Rio. Sambo kemudian membuatkan minuman Jaya hangat dengan sajian singkong dan ubi rebus sambil menikmati indahnya Desa itu sembari duduk di balai bambu.

“Tumben sekali kamu berkunjung ke sini, Rio? Apakah kamu ada perlu denganku? Atau sekedar menjengukku?” tanya Sambo.

Rio memang memiliki kemampuan indra keenam yang sama dengan Sambo, bahkan di rumah Sambo sendiri terdapat beberapa sosok penjaga berupa sosok tinggi besar yang berjumlah 4 sosok menjaga di seluruh sudut rumah Sambo, baik di utara, timur, barat, dan Selatan.

Sambo memang pernah ingin memberikan keempat pengawalnya kepada Rio. Tetapi Rio menolaknya dengan alasan Rio belum siap dikelilingi oleh para makhluk seperti mereka.

Namun Rio merasakan Sambo begitu damai dari gangguan makhluk apapun, sebelum bercerita Rio menikmati minuman jahe hangat dan juga sajian umbi-umbian rebus yang dibuat oleh sang Kakek.

Mereka pun berbincang sejenak, sebab Rio juga tidak ingin membuat sang Kakek menjadi tegang karena ceritanya. Walaupun Rio juga ingin segera menemukan Leon yang saat ini entah di mana.

“Baiklah, Rio. Ada apa kamu datang mengunjungiku? Kamu sekedar rindu padaku atau ada maksud lain?” tanya Sambo. Rio pun kemudian menghela napasnya, dia lalu menceritakan tentang hilangnya Leon yang dibawa oleh sosok bernama Fara.

Bahkan Rio juga menceritakan hubungan Fara dan Leon, saat Leon belum tahu siapa sebenarnya Fara.

Sambo pun kaget sekaligus antusias mendengar cerita dari cucunya itu.

“Astaga aku baru mendengar ada sosok peri yang membawa anak manusia. Apakah dia dibawa ke alamnya?” tanya Sambo. Rio pun mengangkat bahunya sambil menggelengkan kepalanya.

“Aku tidak tahu, Kakek. Oleh karena itu, aku minta bantuan Kakek agar bisa menemukan Leon. Sebab aku merasa kasihan kepadanya, dan aku takut terjadi sesuatu yang buruk kepada Leon saat ini,” kata Rio. Sambo mengerti maksud Rio.

Apa lagi Rio menceritakan jika Leon sebentar lagi akan menikah dengan Luna. Intinya jika Leon tidak ditemukan, maka bisa menjadi bencana bagi keluarga Leon dan juga keluarga Luna.

“Baiklah, Rio. Aku mengerti maksudmu,” ujar Sambo.

“Kalau begitu, apakah Kakek bisa menolongku untuk menemukan Leon, di manapun dia berada?" pinta Rio dengan wajah memelas. Sebab dia begitu mencemaskan nasib sahabatnya yang kini dibawa oleh Fara.

“Tenang saja, Rio. Pasti akan membantumu, tetapi terlebih dahulu. Kakek ingin mengunjungi di mana Leon terakhir dibawa oleh sosok peri itu,” pinta Sambo.

“Baiklah, Kakek. Aku bersedia mengantarkannya ke sana. Kapan Kakek bisa untuk ikut dengaku?” ujar Rio.

“Secepatnya. Sebab aku juga merasa khawatir dengan nasib sahabatmu jika terlalu lama dibawa oleh sosok peri itu,” kata Sambo. Rio pun merasa senang karena sang Kakek akan segera membantunya untuk menemukan Leon.

Sementara itu, Leon dibawa oleh Fara ke sebuah tempat yang begitu jauh. Leon pun tidak tahu di mana Fara membawanya.

Namun Leon yakin kalau dia masih dibawa ke manusia, tetapi tempat itu begitu sangat terasa asing.

Farah memang membawa Leon ke sebuah air terjun yang begitu indah, bahkan Leon bisa melihat pelangi di langit air terjun itu.

“Bagaimana, Sayang? Apakah kamu merasa senang berada di tempat ini?" tanya Fara. Leon hanya menganggukkan kepalanya, namun Leon juga merasa cemas dengan nasibnya sendiri ketika bersama dengan Fara.

“Akankah Farah membawaku pulang kembali ke rumah? Karena aku sangat merasa khawatir dengan kabar Luna dan juga keluargaku, pikir Leon.

'Lalu bagaimana Rio bisa menolongku? Aku sangat berharap Rio bisa segera menemukanku dan aku bisa segera terlepas dari Luna, pikir Leon dalam hatinya.

“Ada apa, Leon? Kenapa kamu nampaknya tegang? Apa kamu tidak merindukanku?' tanya Fara. Dia pun kemudian merangkul lengan Leon dan duduk di sampingnya, Fara juga menyandarkan kepalanya di bahu kiri Leon.

“Kamu tahu, Leon? Aku juga sangat menantikan kebersamaan ini saat kita masih resmi menjalin cinta,” ungkap Fara.

“Aku juga merasa bingung, bagaimana menjelaskannya kepadamu kalau aku ini bukan manusia,” sambung Fara.

“Tetapi kali ini aku berani mengungkapkannya kepadamu, sebab bagiku kini tidak ada halangan lagi agar bisa bersamamu untuk selamanya,” kata Fara.

Leon masih larut dalam lamunannya, dia masih menerka-nerka di mana keberadaannya saat ini dan bagaimana harus memberitahukan kepada semua orang untuk meminta bantuan agar bisa terbebas dari tempat itu.

Menyadari kalau Leon sedang melamun membuat Fara merasa jengkel.

“APAKAH KAMU SUDAH MEMIKIRKAN LUNA?” bentak Fara. Leon pun tersadar dari lamumannya saat mendengar seruan dari Fara yang begitu keras di telinganya.

“Tidak, Fara. Aku tidak sedang memikirkan Luna," jawab Leon.

1
Rembulan009
belum baca, tapi kaya nya seru
Star Kesha
Suka banget endingnya!
Odette/Odile
Mantap lah!
Beatrix
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!