NovelToon NovelToon
Dendam Gadis Teraniaya

Dendam Gadis Teraniaya

Status: tamat
Genre:Tamat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Pa'tam

Apa salah dirinya? Dia sendiri pun tidak tau. Tetapi dia dibully dan dianiaya hampir setiap hari. Itulah yang terjadi pada seorang gadis yang bernama Mentari.
Dia melapor kepada kepala sekolah, tapi hanya makian dan penganiayaan yang ia dapatkan. Bahkan ia sampai dikeluarkan dari sekolah.
Dalam keputusasaan ia mencoba membunuh diri. Tapi ia urungkan, karena itu percuma saja. Kemudian ia bertekad untuk membalas semua yang mereka lakukan kepadanya.
"Aku akan kembali untuk membalas kalian satu persatu, aku bersumpah akan kubuat kalian menderita," gumam Mentari.
Bagaimanakah cara Mentari membalaskan dendamnya? Penasaran? Ikuti yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menemui Aminah.

.

.

.

Abiyan masih berdiri ditempatnya. karena kursi hanya ada dua. Kemudian Abiyan memberanikan diri untuk duduk. Sementara Mentari hendak bangkit, dengan repleks Abiyan memegang tangan Mentari.

Mentari menoleh ke Abiyan dengan tatapan tajam. Abiyan bergidik melihat tatapan tajam dari Mentari.

"Tunggu, kamu mau kemana?" tanya Abiyan.

"Menemui suamiku, kenapa?" tanya Mentari.

"Bisakah menunggunya disini saja," ucap Abiyan dengan tatapan genit.

Mentari menyentak tangannya sehingga pegangan itu terlepas. Kemudian Ferdinan pun datang, setelah melakukan pembayaran.

"Kita pergi sekarang?" tanya Ferdinan. Mentari mengangguk.

Sebenarnya Ferdinan tadi melihatnya saat Abiyan menangkap tangan Mentari saat Mentari hendak bangkit.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Ferdinan.

"Tidak, hanya aku merasa risih dengan pria itu," jawab Mentari.

Kemudian mereka pun pergi meninggalkan restoran tersebut. Abiyan segera membayar makanannya padahal belum disentuh sedikitpun.

Abiyan berlari kecil keluar dari restoran tersebut dan langsung menghampiri mobilnya. Abiyan mengikuti mobil Ferdinan.

"Sepertinya dia mengikuti kita," kata Mentari.

"Dia menginginkanmu," ucap Ferdinan.

"Lebih cepat lagi," titah Mentari.

"Ini sudah cepat," jawab Ferdinan.

"Sini gantian, biar aku yang nyetir," kata Mentari.

Tanpa menghentikan mobilnya mereka bertukar posisi. Sebelumnya Ferdinan menyetel dengan mengemudi mobil secara otomatis.

Kini mereka sudah tukar posisi, dengan kecepatan tinggi, Mentari menyetir mobilnya. Sehingga Abiyan kehilangan jejak mereka.

"S*al, aku kehilangan jejak mereka," umpat Abiyan sambil memukul-mukul setir mobil.

Sedangkan Mentari dan Ferdinan sudah tertawa senang.

"Kamu sibuk gak?" tanya Mentari.

"Tidak, kenapa?" tanya Ferdinan balik.

"Aku ingin menemui seseorang di desa xxxx," jawab Mentari.

"Laki-laki atau perempuan?" tanya Ferdinan.

"Perempuan. Dan beliau sudah aku anggap seperti ibuku sendiri," jawab Mentari.

"Baiklah, kemanapun kamu pergi aku siap," kata Ferdinan.

Abiyan yang merasa kehilangan jejak pun memutuskan untuk kembali ke apartemen miliknya. Dengan mengendarai mobil sport miliknya ia dengan cepat tiba di gedung tersebut.

Abiyan pun masuk kedalam lift dan menuju lantai 15, ia ingin menemui sahabatnya.

Tiba dilantai yang dimaksud, Abiyan keluar dari dalam lift. Dan menekan bel pintu apartemen tersebut.

Tidak berapa lama pintu pun terbuka, tampak sosok seorang pria yang baru bangun dari tidurnya.

"Baru bangun kamu?" tanya Abiyan.

"Aku kurang enak badan, entah kenapa aku tiba-tiba bisa lupa. Kadang aku sendiri pun tidak tahu apa yang terjadi?" tanya Brandon.

"Kok bisa? kamu tidak lagi minum obat terlarang, kan?" tanya Abiyan.

"Tidaklah, mana ada aku mengkonsumsi barang seperti itu?" tanya Brandon.

"Kita memang g*la, main wanita dan minuman. Tapi jangan yang satu itu," pesan Abiyan.

"Aku juga tau," kata Brandon.

"Bro, aku menyukai seseorang wanita, cantik dan lembut," kata Abiyan.

"Haah ... Tumben banget, biasanya tidak pernah bermain perasaan," kata Brandon.

"Ini beda, tapi sayangnya sudah punya suami," ucap Abiyan.

"Jangan cari penyakit kamu," kata Brandon.

Bukankah wanita single masih banyak?" tanya Brandon.

"Iya, tapi yang ini benar-benar beda. Aku sudah beberapa kali satu lift dengannya," kata Abiyan.

"Jangan bilang kalau cewek yang kamu maksud adalah penghuni lantai 20," kata Brandon.

"Benar, dia tinggal satu lantai denganku," jawab Abiyan.

"Terserah kamu deh, kalau dapat masalah jangan cari aku," kata Brandon.

Sementara Ferdinan dan Mentari masih dalam perjalanan menuju desa xxxx.

"Kamu yakin, sayang ini jalannya?" tanya Ferdinan.

"Yakinlah, aku sudah mencari tahu tentang Bu Aminah," jawab Mentari.

"Sayang, sebenarnya siapa pria tadi?" tanya Ferdinan.

"Namanya Abiyan Santoso, dan dia baru pulang dari luar negeri setelah menyelesaikan kuliahnya," kata Mentari.

"Aku sudah mencari tahu tentang pria itu dan juga keluarganya," kata Mentari lagi.

"Tunggu ... Santoso bukankah pengusaha yang masuk 10 besar dalam jajaran bisnis di negara ini?" tanya Ferdinan.

"Benar, aku sudah menyelidikinya, dan dia mempunyai anak perempuan bernama Aprilia," kata Mentari.

"Aprilia sepertinya aku kenal nama itu," ucap Ferdinan.

"Tentu, dia juga ikut andil dalam pembullyan di sekolah kita dulu, dan dia juga yang telah menganiaya aku," kata Mentari.

"Hmmm, sepertinya mereka saling berhubungan," kata Ferdinan.

Perjalanan yang mereka tempuh masih sangat jauh, lebih kurang 2 jam lagi baru mereka akan sampai di desa tersebut.

"Jalanan disini kurang bagus, kalau tahu begini bawa mobil yang lebih tinggi," kata Ferdinan.

"Sudah, ikhlaskan saja. Nanti beli baru lagi," ucap Mentari. Seolah beli mobil sama seperti beli jajanan di warung.

"Satu jam lagi kita sampai," ucap Mentari. Ferdinan hanya mengangguk saja.

Akhirnya mereka pun tiba di desa yang dimaksud. mereka melihat seorang wanita paruh baya sedang berjalan kaki sendirian. Ferdinan pun menghentikan mobilnya.

Wanita itu terlihat takut saat melihat mobil berhenti didepannya. Ternyata Ferdinan hanya ingin memberikan tumpangan kepada wanita itu.

"Mari Bu aku antar," kata Ferdinan.

"Siapa kalian?" tanya wanita itu.

"Kami dari kota, Bu dan ingin berkunjung ke tempat saudara kami," jawab Mentari.

"Mari naik, Bu," ucap Mentari lagi.

"Tidak usah, rumah saya dekat sini," jawab wanita itu.

"Ya sudah kalau begitu, kami jalan dulu," kata Mentari.

"Kamu tau rumahnya, sayang?" tanya Ferdinan.

"Tau, jalan saja terus, nanti diujung desa itulah rumahnya," jawab Mentari.

"Kok kamu bisa tau seakurat itu, sayang?" tanya Ferdinan.

"Aku sudah mencari tahu dan ternyata pencarian ku tidak sia-sia," jawab Mentari.

Para warga desa pun keluar dari rumah mereka saat melihat ada mobil mewah melintasi desa mereka.

Mereka semua takjub dengan mobil mewah tersebut. karena baru kali ini mereka melihat mobil sebagus itu.

"Orang kaya mana tuh?" tanya warga 1.

"Pastilah orang kota," jawab warga 2.

"Iya itu aku tau, maksudku ia mau kerumah siapa?" tanya warga 1.

"Mungkin kerumahnya Aminah," jawab warga 3.

"Oh iya benar, Aminah dulu kan punya suami orang kota," kata warga 4.

"Mari kita lihat," ucap warga 5.

Mereka pun mengikuti mobil tersebut. Dan benar saja, mobil itu berhenti di depan rumah Aminah yang terlihat sangat sepi.

"Sayang, kamu yakin ini rumahnya?" tanya Ferdinan.

"Yakin, mengikut pencarianku memang inilah rumahnya," jawab Mentari.

"Neng, mau cari siapa ya?" tanya seorang wanita paruh baya yang tidak jauh dengan rumah Aminah.

"Apa benar ini rumahnya Bu Aminah?" tanya Mentari balik.

"Benar Neng, tapi ...." perkataan ibu itu terjeda.

Mentari sudah mulai cemas, banyak pikiran negatif dalam benaknya. Berpikir kalau Aminah sudah meninggal.

"Tapi apa Bu?" tanya Mentari.

"Tapi Aminah nya lagi di kebun," jawab wanita itu.

Mentari yang tadinya cemas, kini bisa bernafas lega.

"Tidak apa-apa, Bu. kami akan menunggu disini," jawab Mentari.

Ferdinan dan Mentari pun duduk dibawah pohon mangga, yang kebetulan berbuah lebat. Juga buah-buahan lain yang juga berbuah.

Ferdinan sudah menyiapkan sarung tangan karetnya, agar tidak bersentuhan dengan wanita yang ada di desa ini.

.

.

.

1
Endang Werdiningsih
nyimak dulu
Thari Sinaga
crt nybagus dn gk berteletele
Fajar Ayu Kurniawati
.
RoSz Nieda 🇲🇾
aku suka baca ❤️
Pa'tam: terima kasih banyak.
total 1 replies
Nur Aliyah Zainal
Luar biasa
Adriana Wiriadinata
bagus kak ceritanya..👍👍
Firman Firman
amin🤲doa yg sama buat athour..
dan terimakasih sudah menghadirkan sebuah novel yg keren ini ,,ttp semangat dan terus berkarya ya athour 💪 semoga athour selalu sehat panjang umur dan rejeki nya selalu melimpah amin 🤲
Firman Firman
astaga gara ulat keket hampir saja pangeran kodok koit 😄🤭
Firman Firman
dasar😡 wanita jlng suruh siapa kmu mau jadi wanita murahan jadi jngn. salahkn. kalau dia menikah dengn pilihan hati nya
Firman Firman
membayangkan nya saja sudah senang dn bahagia pa lagi di dunia nyata ya athour u
Firman Firman
semoga kedepannya kalian juga selalu bahagia 💞💞
Firman Firman
ha ha titisan pangeran kodok akn segera hadir🤗
Firman Firman
badar badar kmu akn merasakan kemarahan singa betina yg haus darah 😡
Firman Firman
lanjut
Firman Firman
astaga 🤦 masih juga ada parasit pantas mntari blum bisa tenang
Firman Firman
knpa ada ja wanita jalang yg suka jadi pnggoda 😄🤭
Firman Firman
jngn di obral di semprot ja pake baigon 😄🤭
Firman Firman
lnjut
Firman Firman
lnjut,, sselamat babng kodok semoga kalian bahagia mnjadi pasangan yang sakinah mawadah warohmah 🤲amin
Firman Firman
wah wah babng bucin pandai ceramah juga😄🤭GK nyangka pangeran kodok bisa bijak juga dalm bersair
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!