Revenge Of Lady Aryana

Aku membuka mataku perlahan dan penglihatan ku buram. Aku tak bisa melihat dengan jelas. Aku dapat merasakan aku sedang tertidur di sebuah kamar yang gelap dan seseorang sedang menggenggam tangan ku saat ini. Saat aku ingin menolehkan kepala ke arah di mana tangan ku di pegang hangat. Namun aku tak mampu, tubuh ku pun tak mampu di gerakkan.

dan aku tak tau di mana sekarang aku berada. Saat aku bingung dengan keadaan ku tiba-tiba masuk lah seseorang ke dalam kamar ini. Namun aku tetap tak bisa melihat dan mengerakkan tubuh ku yang terbaring lemah ini. "ayah!! Apa ibu sudah sadar?" suara anak kecil perempuan memenuhi gendang telinga ku. suara nya sarat akan kekhawatiran.

"Maurine.. Ibu masih belum sadar, nanti jika ibu sudah sadar akan ayah memberitahukan kepada mu Dan di mana adik mu Axelo?" ucap pria yang menggenggam tangan ku ini. Aku seperti familiar dengan suara nya, aku ingin sekali melihat wajah tersebut. Dan anak perempuan itu mendekat kearah ku. Siapa mereka, apa yang terjadi.

"Maurine rindu bermain sama ibu. Maurine juga rindu kue buatan ibu. Kapan ibu bisa sembuh ayah??" gadis kecil ini menggenggam tangan ku dengan lembut, apa dia memanggil ku dengan sebutan ibu? Tidak mungkin! Oh tubuh dan mata kumohon bekerja lah dengan normal.

Aku ingin melihat siapa mereka, kenapa aku begitu lemah sekarang. aku ingin tau siapa gadis kecil ini dan siapa Pria ini. Aku berusaha untuk menggerakkan kepala dan juga tangan ku namun hasil nya nihil.

"Maurine,, pergi lah bermain dengan adik mu. Biarkan ayah yang menjaga ibu sekarang. Ayah takut adik mu yang super aktif itu akan menghancurkan sesuatu lagi!" pria ini berkata lagi namun suara nya terdengar semakin kecil, aku seperti menjauh dari tempat tidur ini. Mata ku berat dan ingin sekali menutup, sayu-sayu aku mendengar gadis kecil ini mengucapkan nama wanita yang paling aku benci sedunia.

"ayah tenang saja Axelo sekarang sedang bersama bibi Isabella dan paman Evan!" walaupun suara gadis ini sekarang sangat kecil tapi aku yakin dia menyebut kan nama wanita iblis itu. dan sekarang kepalaku di serang pusing yang begitu kuat. siapa mereka dan apa hubungan mereka dengan wanita iblis Isabella. Dan kenapa tubuh ku dan mataku tak bisa berfungsi dengan benar.

Sakit di kepala ku semakin menjadi. Hingga aku tak mampu menahan nya, pandangan ku yang semula buram kini tak mampu melihat apa-apa lagi. Aku menutup kembali mata ku.

Tak berapa lama aku menutup mata, ku dengar lagi suara orang yang sedang berbicara.

"Riddle bagaimana keadaan Jack. Apa dia sudah sadar?" dan itu suara pria iblis Nicholas yang sedang berbicara dengan tangan kadan nya, Riddle Maxwhort.

"sudah, namun dia masih belum bisa menggerakkan tubuh nya. Efek dari pedang itu sangat berpengaruh pada tubuh Jack dan dia beruntung masih bisa selamat. aku sungguh penasaran dengan kejadian itu! Dan ada yang ingin ku sampaikan pada mu tapi tidak di sini." ternyata Jackstorn Gilbert masih selamat dari serangan ku itu. Dia benar-benar tangguh.

"baiklah, pergilah dulu ke ruangan kerja ku" setelah pria iblis Nicholas mengatakan hal itu ku dengar Riddle keluar dari kamar ini. Kemudian Pria iblis Nicholas kudengar langkah nya mendekati ranjang yang saat ini aku tempati.

dan saat langkah nya berhenti di samping ranjang ku tiba-tiba kurasakan sebuah benda kenyal yang lembut menempel di keningku. Pria ini mencium keningku dengan lembut. " cepat lah sadar istriku!" pria ini berkata dengan sangat lembut dan bersuara rendah. Dan setelah kuingat suara nya hampir sama dengan suara yang sama saat berbicara dengan gadis kecil sebelum aku berada di sini.

Setelah mengatakan perkataan itu Pria iblis Nicholas memanggil Maya untuk menjaga ku selama dia pergi.

kemudian setelah Pria iblis Nicholas pergi dari kamar ini aku mulai membuka Mata ku perlahan. Dan mata ku tidak lagi buram dan tubuh ku bisa di gerakkan. aku menggerakkan tangan ku dan ku dengar Maya memanggil nama ku.

"nona.. Anda sudah sadar.. Syukur lah..!" kini mataku terbuka dengan sempurna dan aku melihat sekelilingku ternyata aku berada di kamar pria iblis Nicholas. Apa pria itu kembali membawa ku ke kamar nya.

"Maya.. Haus." yah tenggorokan kan ku begitu kering dan sedikit sakit. Maya segera memberikan ku air untuk ku minum, aku meminum nya sampai habis. Sekarang aku duduk di atas ranjang dengan separuh tubuh ku menyandar di kepala ranjang besar ini.

Aku menatap Maya dengan lemah. "nona saya sangat bersyukur anda sadar.. Saya akan panggil kan tuan grand Duke nona!" Maya menatap ku dengan wajah yang bahagia dan berbinar-binar, aku pikir Maya akan memandang ku dengan tatapan takut seperti waktu itu.

"Maya tunggu.. Nanti saja kau memanggil nya.. Duduk lah dulu di kursi itu." dengan lemah aku menunjuk kursi yang ada di pinggir ranjang ini. Aku tak tau siapa yang memindahkan kursi tersebut begitu dekat dengan ranjang ku. Dengan ragu Maya duduk di kursi yang aku tunjuk dan menunggu perintah ku selanjutnya.

"Maya sudah berapa lama aku tertidur dan apa yang terjadi setelah aku pingsan di depan mata mu saat kejadian itu". Aku sungguh penasaran dengan kejadian yang terjadi setelah aku pingsan. Aku perlu mengetahui hal itu. Yang ku alami tadi adalah sebuah mimpi yang sangat panjang.

"anda tak sadarkan diri selama 18 hari nona, saya sangat takut melihat anda waktu itu nona. Mata dan wajah anda menggelap dan sekitar mata anda juga terdapat tato tulisan yang tidak saya mengerti, seperti bukan anda, dan Saya sangat takut ketika anda pingsan di depan saya dengan darah di mana-mana nona,, tuan Grand Duke menggendong anda menuju kereta kuda yang yang sebelumnya kita naiki untuk pergi ke rumah orang tua anda nona. Dan tuan Grand Duke memindahkan tubuh anda ke kamar ini. Dia meminta saya untuk membersihkan diri Anda. Tuan gran Duke juga memanggil pendeta agung untuk melihat keadaan Anda. Dan saat pendeta agung merapalkan sebuah mantra, anda kesakitan dan menjerit dalam tidur anda. setelah anda tenang pendeta agung mengatakan kepada tuan Grand Duke jika dewa Rue memilih anda sejak anda masih di dalam kandungan, Saya tidak mengerti apa yang pendeta agung katakan kepada tuan Grand Duke. Dan setelah nya pendeta agung kembali ke kuil. Selama anda tidak sadarkan diri tuan Grand Duke selalu berada di samping anda. Dan sesekali jika ada hal mendesak dia akan meminta saya untuk menjaga anda Nona".

Aku mendengar kan penjelasan dari Maya dan hal itu semakin membuat ku penasaran aku harus mencari tau semua hal ini jika perlu kan aku akan mengunjungi pendeta agung itu.

***