NovelToon NovelToon
Bukan Benih Suami

Bukan Benih Suami

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Terlarang / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:178.1k
Nilai: 5
Nama Author: Moena Elsa

Meyra Melati adalah istri dari Reynand, seorang manager perusahaan swasta yang besar.
Menjadi seorang manager mengharuskan dirinya untuk mengikuti segala kegiatan yang ada di kantor. setiap rapat internal tak ada yang boleh dilewatkan olehnya.
Hingga suatu hari, perusahaan tempat Meyra bekerja mengadakan pesta ulang tahun perusahaan. So pasti, Meyra pun ada ada di sana.
Tepat tengah malam Meyra merasakan pening yang luar biasa.
Saat sadar didapatinya, dirinya polos bertelanjang dada dan berada di ranjang yang sama dengan sang bos.
Apa yang terjadi? Bagaimana jika suamiku tahu? Saat pikiran sedang berkecamuk, sang bos terbangun.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? No one knows.
Stay tune di sini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moena Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Tak Sengaja

Tok...tok...terdengar pintu diketuk.

"Masuk!" suruh Adnan.

Pintu terbuka dan Meyra berdiri di tengah pintu yang terbuka dengan membawa pesanan Adnan.

Leo menatap siapa yang datang, wanita yang beberapa hari ini membuatnya gelisah.

Adnan belum hilang dari rasa keterkejutannya.

Bagaimana bisa, malah Meyra sendiri yang mengantarkan pesanan.

Tak salah juga sih karena Meyra tak tahu jika proyek yang tak jauh dari kafe nya adalah proyek perusahaan Leo.

"Meyra?" terucap juga nama itu dari bibir Leo.

"Selamat siang tuan-tuan. Saya mau mengantarkan pesanan tuan Adnan," kata Meyra untuk memecah kekakuan suasana.

"Siang, silahkan duduk Mey," ucap Adnan.

"Terima kasih, tapi maaf aku tak bisa meninggalkan kafe lama-lama," alibi Meyra.

Meski ingin melupakan masa lalu, tapi dengan melihat Leo ada ketakutan sendiri di diri Meyra.

Meyra tak ingin kedua anaknya diambil oleh Leo, yang notabene adalah ayah biologis Rafa dan Rafi.

"Saya permisi dulu," Meyra bergegas meninggalkan tempat itu.

"Oh ya Mey, bill nya aku transfer aja ya?" sela Adnan sebelum Meyra melewati pintu. Meyra mengangguk sebelum pergi.

.

Beberapa waktu sebelumnya di kafe Meyra.

"Kak, ada pesanan dari tempat proyek di depan," beritahu Melanie dari meja kasir.

"Tapi masalahnya...," Melanie menjeda ucapannya.

"Kenapa?"

"Pesanan mau diantar kak. Kalau sekarang mana bisa, kafe sedang ramai-ramainya," seru Melanie.

"Proyek di depan itu kan? Hotel yang hampir jadi itu?" tandas Meyra. Melanie pun mengangguk.

"Kakak aja yang antar, tak baik juga menolak rejeki," seru Meyra sembari melihat pesanannya apa saja.

"Baiklah, kak Meyra memang terbaik," puji Melanie.

Dan terjadilah pertemuan tak sengaja antara Meyra dan Leo.

"Dunia ternyata sempit sekali, perusahaannya sekarang berdiri kokoh di depan mataku," gumam Meyra lirih saat meninggalkan ruangan barusan.

.

Sepeninggal Meyra, Leo menatap tajam ke arah Leo.

"Kamu hutang penjelasan Adnan," tuntut Leo di sinar matanya.

Adnan tak lagi bisa menghindar dari sergapan singa yang berada di depannya itu.

Tatapannya sungguh menuntut.

"Apa yang harus dijelaskan tuan? Aku tak sengaja bertemu dengan Meyra yang kebetulan ada di kafe seberang jalan sono noh," beritahu Adnan.

"Selebihnya aku belum sempat untuk menyelidiki," Adnan ingin sang bos bergerak untuk memperjuangkan Meyra yang jelas-jelas telah melahirkan putra-putra penerus perusahaan milik keluarga Armando.

Meski sekarang tak ada getar cinta di antara keduanya.

"Di mana posisi kafenya?" Leo beranjak dari duduk.

"Apa nggak terlalu buru-buru?" sela Adnan.

Leo mencibir.

"Terlalu lama aku membiarkan Meyra bebas, sementara dia membawa anakku," kata Leo tegas.

"Apa nggak salah? Bukannya anda sendiri yang saat itu mengingkari kenyataan dan menolaknya. Perlu anda ingat, Meyra mengatakan semua dengan jujur saat itu," ucap Adan untuk membalas sang bos. Leo terlalu semena-mena terhadap Meyra.

"Lo itu mihak siapa sih?" ucap Leo mencelos.

"Kebenaran," tukas singkat Adnan.

"Apa gue salah? Ingat status Meyra saat itu," kata Leo.

"Tapi setelah tahu, apa anda tak ingin memperjuangkannya?" tanggap Adnan.

"Kalau masalah itu, tentu saja tak perlu kamu ajarin Adnan. Tentu saja akan aku perjuangkan darah dagingku," tegas Leo.

"Apa bos ingin memisahkan anak dengan ibunya?" Adnan ingin memperjelas ucapan Leo.

"Kalau perlu. Apa aku harus memaksanya jika dia tak mau? Toh kita berdua juga tak saling cinta," kata Leo.

"Isssshhh, anda terlalu kejam bos," ucap Adnan tak setuju.

"Cepat beritahu posisi kafe Meyra!" suruh Leo.

"Kafe depan yang ramai itu," beritahu Adnan.

Leo melangkah meninggalkan rasa kesal di diri Adnan.

Padahal Leo hanya realistis saja, memberikan hak kepada anaknya. Meski itu hasil dari hubungan ketidaksengajaan. Benar menurut Leo belum tentu benar bagi yang lain.

.

Leo langsung mendekati meja kasir yang nampak ramai melayani pengunjung yang datang.

"Selamat siang, Meyra nya ada?" tanya Leo begitu saja.

Yang ditanya adalah Melanie.

Melanie malah bengong melihat wajah tampan Leo.

"Kenalan kak Mey kenapa tampan-tampan?" gumam Melanie bermonolog.

"Hei, Nona. Apa aku bisa ketemu sama Meyra?" ulang Leo.

Melanie tersenyum simpul.

"Kak Meyra barusan pulang tuan," beritahu Melanie setelah sempat bengong tadi.

"Alamatnya?" kejar Leo.

Melanie mengernyitkan alis. Tuan di depannya ini kelihatan ngotot sekali, membuat Melanie curiga.

"Hhmmm maaf, tapi aku tak tahu tuan. Aku cuman karyawan baru di sini," alibi Melanie.

"Sial," umpat Leo lirih.

"Nomor ponselnya?" Leo masih penasaran akan Meyra.

"Nomor kak Mey, juga nomor yang dipakai kafe ini," jelas Melanie.

Meyra jarang memberikan nomor pribadinya ke sembarang orang.

"Tapi ponsenya selalu stanby di kafe ini, tidak dibawa pulang," lanjut Melanie.

Leo menepuk jidat, hari ini menemui jalan buntu.

Leo meninggalkan begitu saja meja kasir.

Melanie bergegas mengirim pesan ke Meyra, yang tadi bilang mau pulang sebentar karena waktunya menyusui si kembar.

.

Leo tak pupus harapan, esok hari dia sudah menunggu kedatangan Meyra di pintu depan kafe yang masih terkunci.

Melanie yang datang di belakang Leo tentu saja dibuat heran.

'Tuan ini semangat sekali,' pikir Melanie.

"Meyra nya sudah datang?" tanya Leo.

Melanie membuka pintu kafe yang masih terkunci tanpa perlu menjawab tanya tuan di sampingnya.

"Kak Mye bilang telat hari ini," jelas Melanie.

"Hah?" Leo tetap mengikuti langkah Melanie masuk ke dalam kafe.

Melanie nyungir kuda. Apa tuan tampan ini tidak sibuk? Dari kemarin mencari kak Meyra.

Melihat tampilannya sih dia bukan pengangguran.

Tapi caranya mencari kak Mey saat jam kerja begini membuat Melanie ragu kalau Leo bekerja.

'Jangan-jangan dia penipu? Sok-sok an mencari kak Mey, padahal hanya alibinya saja,' pikir Melanie waspada.

Leo duduk di pojokan kafe sambil mengawasi pintu masuk, menunggu kedatangan Meyra.

Hampir satu jam dia berada di sana, tapi Meyra tak kunjung datang. Leo mulai bosan tentu saja.

"Tuan, apa anda tak pesan sesuatu? Rugi dong kafe ini, kalau anda cuman numpang duduk aja," seloroh Melanie yang pura-pura mengelap meja di dekat tempat duduk Leo.

"Issshhh enak aja. Aku cuman nunggu Meyra," seru Leo.

"Kalau begitu anda bisa nunggu di luar aja, kursi ini bisa buat pengunjung lain," ucap Melanie membuat Leo menatap tajam ke arah Melanie.

Melanie menunjukkan senyum termanisnya buat mengusir Leo.

"Aku booking kafe ini hari ini," kata Leo tegas.

Gadis kecil di depannya ini terlalu menyepelekan dirinya.

"Hah?" gantian Melanie yang bengong menanggapi.

Leo menyentil kening Melanie yang berada tepat di depannya.

"Aku booking kafe ini, jangan biarin pengunjung lain masuk. Berapa omset kamu sehari? Nih aku bayar lunas," Leo menyodorkan sebuah black card untuk digesek oleh Melanie.

Melanie masih bengong di tempat.

"Tak perlu," sela seseorang tepat di belakang Melanie, membuat Leo kembali ke mood semula.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Tetap berusaha dan semangat berkarya, semoga saja berkenan untuk novel ini.

Happy reading guyssssss

1
guntur 1609
itulah kebodohan leo. sdh jelas2 alea buron. sdh tahu otg ya dmna masih saja me yepelekanya
guntur 1609
ohh brti dirga sama rey ada kelainan. meyra hanya dijafikan kedok agar gak ada yg tahu tentang kelainan mereka
guntur 1609
pa penghiantanya adnan ya. karna dia berteman sm rey
guntur 1609
kau ja yg bodoh leo
guntur 1609
kau ngajak meyra hidup bersama. tapi kau belum juga cepat memyelesaikan masalahmu sm alea. dasar bos begok
guntur 1609
dasar bodat juga kau leo. laki2 plin plan..sdh tahu anaknya tubanak dia. tapi masih gak mau bertanggung jawab. karakter leo dsni kok begok amat ya
guntur 1609
mamous lah kalian dapat barang bekas
Titin Sri
sama kak. ulet bulu y terlalu pandai. apa ceo y yg bloon
Salsa 1933
jengg..jjeeengggg...
Dwi Estuning
ceritanya asik Thor
Ratna Sari
terlalu berputar putar aku jadi greget thor
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
Romi Wasini
selamatkan bayinya thor,kasihan Leo sama Meyra
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
Romi Wasini
dan akhirnya meyra sembuh dr amnesia
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
mitra kreasindo
kelamaannnn...
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
Tania
lanjutkan
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!