NovelToon NovelToon
Dinikahi Calon Ayah Mertua

Dinikahi Calon Ayah Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: Al-Humaira

Aura Mejalani hubungan dengan kekasihnya selama dua tahun, dan mereka sudah merencanakan sebuah pertunangan, namun siapa sangka jika Aura justru melihat sang kekasih sedang berciuman di bandara dengan sahabatnya sendiri. Aura yang marah memiliki dendam, gadis 23 tahun itu memilih menggunakan calon ayah mertuanya untuk membalaskan dendamnya. Lalu apakah Aura akan terjebak dengan permainannya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al-Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

_

"Om..ish!" Aura mengibas bahunya membuat pelukan Haikal terlepas.

Aura hanya bisa menunduk dengan wajah malu, sedangkan Haikal tampak biasa saja tanpa rasa malu.

Memang beda kalau orang cuek mah.

"Ada apa Ben?" Tanya Haikal yang kini sudah merapikan jasnya yang sedikit berantakan.

Beni yang berdiri membelakangi, kini berbalik, wajahnya tampak biasa saja meskipun dalam hatinya merutuki bosnya yang agresif.

"Waktunya untuk bertemu klien di restoran xxx Tuan," ucap Beni sambil melirik Aura yang masih menunduk.

Haikal berdecak, "Mengganggu saja," Ucap Haikal justru kesal.

Beni menghela napas, "Kalau ngak penting, ogah aku ganggu," gumamnya sendiri.

"Tunggu saja di parkiran bawah, aku akan turun,"

Beni mengangguk, "Baik." Dan pamit pergi.

Haikal kembali mendekati Aura dan memeluk gadis itu lagi. Sejak Aura menerima perasaan yang dimilikinya, dan memberikan kesempatan untuk hubungan mereka, saat itulah Haikal seperti mendapat rezeki durian runtuh, tak sia-sia dirinya mengatur semua dan berakhir ia mendapatkan wanita yang diinginkan.

"Temani aku bertemu klien," ucap Haikal yang masih bergelayut manja.

Haikal memeluk Aura seperti tadi, pria itu sudah seperti lem prangko, yang tak ingat umur.

Sebelumya Aura sempat tak percaya jika atasan dingin dan cuek itu memiliki sisi lain yang manja dan posesif, Haikal yang terkenal dingin ternyata sangat manja jika sedang berdua. Dan hal ini terkadang cukup membuat Aura geli namun ia menyukainya, menyukai sisi hangat Haikal hanya untuknya.

"Tapi pekerjaan ku?" Aura menoleh untuk menatap wajah kekasihnya, bukan lagi pria tua yang menyimpannya.

"Nanti aku berikan pada Enggar,"

"Mana bisa begitu, pak Enggar adalah atasan ku,"

"Jadi kau lupa aku siapa, hum!" Ucap Haikal memincingkan mata.

Aura menyengir, ia melupakan sesuatu.

"Ya..ya.. terserah Tuan bos!" Katanya sambil tertawa.

Haikal hanya bisa tersenyum, tangannya merangkul bahu Aura sambil berjalan keluar ruangan.

Lorong ruang meeting memang sepi, dan kini keduanya memasuki lift untuk menuju parkiran khusus petinggi perusahan. Hanya ada beberapa mobil diantaranya mobil Enggar dan Haikal dengan Beni yang mengemudi.

Beni membukakan pintu mobil saat melihat dua sejoli berjalan mendekat, meskipun keduanya berjalan dengan jarak, akan tetapi Beni adalah saksi kemesraan keduanya beberapa hari ini.

"Ben, kalau kamu ngak tahan,kamu boleh cuti menikah!" Ucap Haikal sambil menepuk pundak Beni sebelum masuk ke mobil.

Beni hanya mendengus jengkel, "Selama ini anda tidak sadar sudah menjadi otoriter, menikah hanya untuk orang yang sudah punya pasangan" kesal Beni.

Haikal hanya menanggapi dengan menggedikkan bahunya, membuat Beni benar-benar kesal dibuatnya.

Mobil segera melaju meninggalkan kantor, saat melewati depan lobby, Aura melihat sosok Mario yang baru saja turun dari mobilnya.

"Mario," gumamnya yang terdengar Haikal.

"Kau masih menginginkannya," ucap Haikal dengan suara dingin.

Haikal merasa cemburu, melihat cara Aura yang menatap Mario. Padahal mereka sedang bersama satu mobil.

Aura mengerutkan keningnya, "Memangnya dia barang? Tapi kalau dia barang di obral gratis pun aku tidak akan mau." Ketus Aura diiringi memanyunkan bibir.

"Good, dia barang yang tak berkelas..jadi mulai sekarang kau hanya boleh melihat ku saja."

Uhukk..

Beni sampai tersedak ludahnya sendiri mendengar ucapan bosnya yang begitu narsis.

Sedangkan Aura hanya bisa tersenyum kaku dan linglung.

'Apa dia salah minum obat hari ini,' Batin Aura.

*

*

Sampainya di hotel xxx yang telah di reservasi, ternyata mereka datang setelah beberapa kliennya juga baru datang.

Haikal sendiri yang menjelaskan dan bagaimana kesepakatan kerja sama tersebut, Beni hanya sesekali menimpali dan mengurus tanda tangan keduanya sampai keduanya berjabat tangan tanda kesepakatan, sedangkan Aura cukup takjub melihat bagaimana Haikal bisa menyakinkan klien asing dari luar negeri tersebut, sedikit banyak Aura bisa sambil belajar saat mendapat kesempatan seperti ini.

"Apa dia sekpri anda?" Tanya rekan Haikal sambil melirik Aura yang sedang tampak membantu Beni.

Klien Haikal bertanya menggunakan bahasa asing, yang tentu Aura belum sepenuhnya mempelajari bahasa itu.

"Dia sekertaris sekaligus calon istri," jawab Haikal dengan bangga sambil menatap kearah Aura.

Aura yang merasa di perhatikan menoleh, dan tersenyum saat tatapannya beradu dengan Haikal.

"Cukup mengagumkan, anda mendapatkan daun muda," kata klien itu sambil terkekeh.

Haikal menanggapinya juga dengan kakehan, ya dia beruntung mendapatkan daun muda seperti Aura.

"Jika menikah jangan lupa undangnya," Timpalnya lagi.

"Tentu saja Tuan," Jawab Haikal pasti.

Klien itupun pamit pergi karena harus kembali ke Aussie saat ini juga, karena pertemuan beberapa klien di Indonesia sudah selesai.

Haikal mengantarkan sampai pintu ruang reservasi sedangkan jatah Beni mengantar sampai mobil kliennya pergi.

Saat hendak berbalik masuk, namanya dipanggil seseorang membuat Haikal berhenti.

"Mas Haikal!" Panggil seorang wanita yang berpenampilan modis dengan senyumnya yang mengembang.

"Taun Haryo," Gumam Haikal saat melihat sosok pria paruh baya yang berada di sisi wanita itu.

"Aku pikir tadi salah lihat kamu Mas," Ucap wanita cantik yang selalu tersenyum hangat pada Haikal.

"Tuan Haryo, lama tidak bertemu, apa kabar." Sapa Haikal sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat.

"Baik, kamu sendiri," Pertanyaan balik itu membuat Haikal menarik senyumnya sedikit.

"Saya juga baik tuan," Haikal membalas nya dan berpindahan menatap wanita yang sejak tadi bicara namun tak Haikal gubris. "Vina apa kabar," Sapa Haikal juga.

"Baik Mas." Vina langsung maju dan melakukan cipika-cipiki pada Haikal, karena Vina begitu cepat megambil gerakan membuat Haikal tak sempat menghindar dan pasrah.

'Wanita ini,' batin Haikal yang tak nyaman.

"Kamu sama siapa Mas? Abis ketemu klien?" Vina ini tipe orang yang ngak mau diam saat didepan matanya ada pria tampan sejak dulu menjadi incarannya, meskipun sudah ditolak setelah ada acara perjodohan tapi Vina ini tak tahu malu dan pantang menyerah.

"Ya, tadi habis ketemu klien..dan ini sedang bersama seseorang," Haikal melirik pintu yang setengah terbuka.

Vina ikut melirik, namun tak begitu nampak sosok didalamnya hanya ada tas wanita di atas meja yang terlihat, dan itu tentu saja mengudang rasa penasaran Vina saat ini.

"Ayah, bagaimana kalau kita ikut gabung sama Mas Haikal, sudah lama kan kita gak ketemu dan kalian ngobrol bareng," Ucap Vina dengan penuh antusias, dibalik itu ada udang di balik pintu yang ingin ia lihat.

"Ya, kamu benar Vin.. bagaimana nak Haikal kita memang sudah lama nggak ketemu,"

Haikal merasa kesal dalam hati, tapi dirinya tak bisa menunjukan didepan pria paruh baya itu, Haikal sangat menghormati tuan Haryo sebagai klien yang sudah lama menjalin kerja sama.

"Ayoo Mas..Aku juga penasaran siapa yang kamu ajak makan." Vina tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya, membuat tuan Haryo hanya terkekeh.

"Em.. baiklah," Haikal tak bisa menolak, ia membuka pintu lebar-lebar di mana didalam sana Aura tersenyum untuk menyambut Haikal, namun siapa sangka jika Haikal membawa pasukan tambahan.

'Dia terlihat masih muda,' Batin Vina dengan tatapan menelisik Aura yang duduk di kursi.

Aura tampak canggung, apa lagi melihat sosok wanita cantik dewasa menatapnya penuh dengan selidik.

'Kenapa wanita itu menatap ku seperti seorang penjahat,' batin Aura.

"Aura, kenalkan ini Tuan Haryo dan putrinya."

Aura segera berdiri dari duduknya dan menyapa keduanya dengan bersalaman.

"Saya Aura," katanya memperkenalkan.

Mereka akhirnya duduk bersama, jika Haikal tampak santai, lain dengan Aura yang tampak canggung dan tak nyaman, apa lagi sejak pertama datang wanita didepanya selalu menatapnya dengan sinis.

"Selera kamu ternyata daun muda Mas, pantas saja kamu menolak perjodohan kita,"

Deg

1
*Septi*
🤣🤣🤣
Laila Isabella
persoalan di sini..knapa haikal berpakaian lusuh,ddk d tepi jambatan dan tdk memiliki tujuan hidup..adakah krana frustasi dgn kematian ibunya..jdi dia lari dari kekayaan nya dulu..
Herni Haryani
babak baru pernikahan emang sangat indah bahkan seakan2 dunia milik k7ta ber 2 ngk ada bosennya selalu berdua n tentu nya dengan ritual yg iya2 tiada henti paling jeda pas makan,kerja n di luar kalau udah di dalam rumah pasti itu2 lagi .
Erna Fadhilah
apa itu dulu aura sama haikal di masa lalu, aku kok masih belum faham
Herni Haryani
wah... begitu sah langsung unboxing tanpa di kasih ampun ya pak.haikal sampai aura nya tepar,semangat belah duren ya pak bos.
Herni Haryani
nah gitu dong haikal kalau iman nya tipis lebih baik nikah z dulu pesta mah belakangan daripada keblablasan... kasian aura itu sama saja ngk menghargai aura sebagai wanita terhormat.
Erna Fadhilah
Udara di kamar pengantin baru semakin panas karna mereka berdua 😅😅
Herni Haryani
jatuh cinta beneran ini mah aura kenapa sama mario ngk gitu ya,apa mungkin karena nyaman z or apa aura 🤔
Erna Fadhilah
kok kaya di luar negeri kalau nikah langsung ke catatan sipil, kalau di Indo kan kalau islam biasanya penghulunya di panggil ke suatu tempat apalagi kalau orang kaya kan gampang banget
Laila Isabella
jalan cerita nya menarik thor..teruskn perjuangan mu berkarya
Erna Fadhilah
iya ra karna haikal bener-bener udah ga tahan nahan sesuatu kalau berdekatan sama kamu
Erna Fadhilah
cepet aja halal biar bebas ra😃😃😃
Erna Fadhilah
karna Mario bukan anak kandung haikal lis, dia itu anak yang di pungut oleh haikal
Ningsih
karena aku hanya anak pungut😫puas kamu
Erna Fadhilah
wong edan tenan di rumah sakit masih sakit pula masih aja mikir dan nglakuin di RS sungguh pasangan serasi, berarti Haikal menghajar Mario nya masih kurang, karna di rumah sakit masih aja bisa ngrasain enak, kalau Mario parah kan ga sempat mr p nya bangun
Erna Fadhilah
ah aku kecewa😟😟 kenapa Mario cuma luka ringan dan paling tulang hidungnya yang patah kok ga sekalian aja kaki dan tangannya patah biar nyahok dia karna udah jahat sama aura
Erna Fadhilah
emang dasar tu si Mario sableng edan, udah salah malah ga mau ngaku eeeh malah jelek-jelekin aura, ya auto marah tu si Haikal karna orang yang di cintai dan sayangi telah di usik dan sakiti
Adhen Idho
mario terlalu bodoh, yang licik itu selingkuhanmu sudah licik murahan
Syiffa Fadhilah
mampus anak tidak tahu diri
Erna Fadhilah
kirain aura mau di perkaos sama Mario eeeh ternyata malah di bawa ke gudang dan di tinggal, tp mending begitu siiih daripada aura di apa-apain Mario lebih dari itu, semoga🤲🤲🤲 aura segera di temukan oleh Haikal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!