Tukar Suami?

"By, babi" Ada suara yang mengganggu telingaku.

"Heh Ruby! "kini memanggil aku dengan benar.

"Apa sih? Ya kalau manggil yang bener dong! " Sentakku yang tadi udah merem kini melek lagi.

"Memang pacar kamu nggak keberatan kalau tahu pacarnya tidur sekamar ama cowok lain. " Ucapannya bikin aku mau tertawa, dia masih percaya kalau aku punya pacar setelah tahu kamarku penuh dengan apa.

"Enggak! Dia nggak akan marah kok" tau kita hidup aja enggak Rel.

"Kamu jangan bilang ke dia kalau sudah nikah, kalau kamu mau sama pacar kamu aku nggak papa kok. Tapi nanti ya kalau situasi sudah mendukung. "

"Jadi kamu mengijinkan aku selingkuh. "

Sumpah pingin ngakak.

"Iya jadi kalau kamu ketemu dia aku nggak papa kok, tapi diam-diam aja. Jangan sampai aku tahu. Namanya juga selingkuh kan" imbuhnya makin susah nahan tawa aku.

Dia ini polos apa bego sih, masa ngizinin istrinya selingkuh. Tapi kayanya dia tuh yang selingkuhan aku.

"Memangnya kalau kamu tahu kenapa? Padahal rencananya aku mau ngajak kamu loh, bulan depan dia kesini. " Yang aku maksud adalah konsernya suga.

"Ya kali aku ikut"

"Ikut aja, bakalan seru pastinya. Nanti kamu yang bayar, ada Gina juga kok" kedengerannya aku istri yang tidak berperasaan ketemu selingkuhan yang bayar suaminya.

"Teman kamu yang kecentilan itu? Terus aku pura-pura jadi pasangan dia gitu maksudnya? " Dia nggak mikir tentang mbayarin tadi ternyata malah ingat Gina.

"Nggak usah juga nggak papa, kita bertiga datang aja selayaknya teman. "

"Tidak! Jangan aneh-aneh deh kamu! " Entah apa dalam pikiran ini cowok begitu saja aneh. "Lagian kenapa aku yang bayar kamu yang kencan huh! "

Dalam hatiku itu ngakak brutal hingga tak bisa ditahan kelepasan deh keluar ketawa ku.

"Heh malah ketawa,jangan mikir macem-macem ya aku nggak mau terlihat menyedihkan di depan pacarmu nantinya. Mana ada suami rela istrinya selingkuh didepan matanya. " ada itu kamu.

"Ok, kalau aku sama dia kamu mau cere in aku gitu? Bukannya kamu bilang nikah cuma sekali. " aku tes dengan pertanyaan ini.

"Ya habis itu aku nggak nikah lagi "jawabannya terdengar serius.

Aku senyum-senyum sendiri seandainya apa yang Karel kira itu beneran aku akan senang hati.

"By, babi! " Dia kayanya mau ditendang deh dari tadi manggil aku babi terus.

"Ayah kamu kayanya nggak suka sama aku deh, kalau pacar kamu dia suka apa enggak? "

"Belum pernah ketemu" ya iyalah aku aja belum pernah. "cuma lihat foto nya aja ayah mau bakar. " Ya Ayah soalnya nggak suka kalau aku suka kpop.

Dia tertawa, sumpah kaget tawanya itu tawa mengejek ngajak gelut.

"Tadi ayah kamu nanya aku kerja apa, ya aku bilang aja nggak kerja seperti apa anggapan mama. " Kini mode serius.

"Lah sebenarnya kamu tuh kerja apa enggak sih?"jadi penasaran.

"Kerja, tapi diam aja kamu. Cuma freelance. Eh tapi nanti kalau uang yang ku kasih cuma sejuta gimana?" tuh kan dia punya kerjaan.

"Ya nggak papa, aku syukuri. Gajiku malah cuma enam ratus ribu. "

"Nggak papa sih kamu kan perempuan, kalau nggak kerja juga nggak masalah. Soalnya kamu udah tanggung jawabku. " Dih sok sweet gaji sejuta mau makan apa.

Lama kelamaan aku ngantuk, ngobrol sama Karel sebelum tidur gini ternyata asik juga.

"By, aku dibawah aja deh" Karel kini sudah ada di pinggir kasur dan wajahnya kebawah otomatis seperti berada di atasku. Duhhhh kenapa ni anak ribet banget sih?

"Emang kenapa? "

"Tuh ada poster mirip sama aku, kan jadinya kaya ngaca. Nggak bisa tidur aku,cepetan pindah? " Yang dia maksud poster yang menempel ditembok berhadapan langsung sama kasur kalau lagi rebahan bakalan langsung lihat itu posternya Jin BTS.

"Tadi apa kamu bilang? Mirip? Ngaca woi! " Aku pindah ke atas. Karel langsung menggelinding kan diri kebawah.

"Gantengan juga aku By babi!" Pingin banget aku tendang ni bocah, ngeselin banget dari tadi.