Menyesal?
Itulah yang dirasakan oleh Denis Arkana pria berumur 27 tahun yang menjabat sebagai CEO di perusahaan nomor 1 di Asia.
Tapi itu semua hanya tinggal nama saja karena baru saja dikhianati oleh sahabat dan kekasihnya sendiri. Apa lagi ia dituduh sebagai tersangka pembunuh ibu kandungnya sendiri dan dijatuhi hukuman mati.
Denis sangat menyesal saat akan menjalani hukuman mati mengingat kelakuannya selama ini karena sudah durhaka kepads ibunya. Jika saja ia diberi kesempatan kedua maka ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatam itu.
Apakah ia akan diberi kesempatan kedua untuk mengubah takdirnya?? Ikuti kisah penuh konfliknya disini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HeavenGirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PAD | BAB 19
Mata tajam Denis ternyata menangkap keberadaan Kenzo yang baru saja pergi dari sana, setelah keluar dari tempat persembunyiannya yang tak jauh dari ruang ujian.
Bibirnya tersenyum smirk melihat hal itu dan Sandro yang sempat melihat senyum Denis menatapnya dengan bingung.
Ia lalu melihat ke arah yang sedang dilihat oleh Denis dan mengerutkan keningnya saat tak mendapati apa-apa disana.
Ia kembali melihat ke arah Denis yang masih menatap ke arah tadi, membuatnya semakin mengerutkan kening. Saat ia kembali melihat Denis ia langsung disambut tatapan tajam Denis, yang membuat dia menelan salivanya dengan susah.
Tatapanmu itu bos, batin Sandro dengan gugup.
"Sekali lagi selamat nak. Mama bangga sama kamu" ucap Amira setelah pelukan mereka terlepas.
"Iya ma terima kasih" balas Denis dengan suara lembut.
Denis lalu mengajak mereka pergi ke restoran Queen untuk merayakan keberhasilannya disana.
Karena mulai besok mereka semua akan direpotkan dengan pekerjaan mereka masing-masing, apa lagi mulai lusa warung makan mamanya akan segera di buka.
2 Hari kemudian
Pagi ini sudah dari subuh Amira bangun dan mulai menyiapkan bahan makanan untuk masakannya hari ini, karena hari ini adalah hari pertama ia membuka warung di depan rumahnya.
Sebelum bekerja Amira mengajak Keysa karyawannya untuk berdoa terlebih dahulu sebelum mereka membuka warung.
"Semangat ya nak Keysa. Semoga di hari pertama kita ini semua makanan kita bisa habis terjual dan pelanggan menyukai masakan tante" ucap Amira dengan semangat.
"Amin tante. Aku yakin mereka bakalan suka sama masakan tante karena masakan tante itu widih T O P banget rasanya" puji Keysa sambil mengangkat kedua jempolnya.
"Ah! Kamu bisa aja. Ayok kita mulai kerjanya" ajak Amira dengan malu-malu.
Sebelum mulai bekerja Amira sudah menyuruh Keysa untuk sarapan, tak lupa ia juga sudah menyiapkan sarapan untuk anaknya di meja makan. Tepat pukul 07:00 pagi Sandro sudah datang untuk menjemput Denis seperti biasa untuk pergi ke kantor.
"Selamat pagi tante. Semangat ya buat pembukaannya" ucap Sandro.
"Pagi juga nak Sandro. Terima kasih buat semangatnya ya nak Sandro" balas tante Amira dengan suara lembut.
"Iya sama-sama tante. Aku masuk dulu ke dalam ya tante"
"Iya nak Sandro"
Sampainya di dalam rumah Sandro melihat Denis yang sedang sarapan dalam diam.
Ia lalu menyapa Denis dan saat ditawari sarapan ia menolaknya dengan halus, karena sebelum datang ia sudah sarapan di rumah bersama ibu dan adiknya yang tadi ia antar ke sekolah sebelum datang menjemput Denis.
"Ma aku pergi dulu" pamit Denis saat keluar dari rumah menghampiri mamanya di warung.
"Iya nak hati-hati ya di jalan" ucap Amira sambil tersenyum dengan manis.
"Heeemmmm"
Cup...........
Denis mencium pipi mamanya sebelum pergi bekerja, membuat Keysa yang sedari tadi melirik kearah mereka menjadi terharu melihat kedekatan sang majikan bersama anaknya tidak seperti ia dengan ibunya di rumah.
Seandainya aja ibu aku seperti tante Amira pasti rasanya senang banget, batin Keysa merasa iri.
...🌼 🌼 🌼 🌼 🌼...
Didalam mobil Denis dan Sandro membahas pekerjaan mereka dan apa saja yang terjadi selama ia tidak masuk kantor selama 5 hari, karena sibuk dengan ujian akhirnya 2 hari yang lalu.
Keduanya terus membahas pekerjaan sampai tak sadar jika mobil mereka sebentar lagi akan sampai di kantor DA Investment.
~ DA Investment ~
Denis keluar dari mobil setelah Sandro membukakan pintu untuknya meski sudah berulang kali Denis melarangnya, tapi Sandro tetap saja melakukan hal tersebut.
Saat masuk ke dalam kantor mereka langsung di sambut satpam dan karyawan lainnya.
"Selamat pagi direktur" ucap Rian dengan sopan di depan meja kerjanya.
"Bawa semua laporan mingguan ke ruanganku" titah Denis dengan suara dingin.
"Baik direktur"
"Sandro panggil Arsen ke ruanganku"
"Bocah empat mata itu belum datang bos. Dia hari ini akan mendaftar ujian di kampus setelah itu baru dia kemari" papar Sandro mengingat ucapan Arsen kemarin.
"Suruh dia ke ruanganku jika dia sudah datang" titah Denis sambil duduk di kursi kebesarannya.
"Baik bos"
Sandro berlalu keluar setelah melihat isyarat tangan Denis yang menyuruhnya pergi, tak berselang lama Rian datang sambil membawa beberapa laporan mingguan dari devisi masing-masing untuk Denis.
Saat jam makan siang Arsen dan Sandro masuk ke dalam ruangan Denis, sambil membawa makan siang yang di kirim oleh tante Amira untuk mereka semua sebagai hadiah pembukaan warungnya hari ini.
Melihat kedatangan keduanya Denis mengajak mereka buat makan bersama kebetulan sudah jam makan siang juga.
"Bagaimana dengan apa yang aku suruh waktu itu?" tanya Denis dengan suara dingin setelah beberapa saat yang lalu sudah menyelesaikan makan siangnya.
"Aku sudah berhasil membeli semua saham yang tersisa di NukaTech bos. Jumlahnya 45% bos" jawab Arsen sambil menyodorkan berkas jual beli saham dari beberapa pemegang saham yang tersisa.
"Bagus"
"Bos perusahaan itu sudah colaps kemarin dulu dan ada 400 karyawan yang kehilangan pekerjaan mereka" ucap Arsen sambil menunjukkan berita yang beredar kemarin dulu.
"Jadi saat ini pemilik perusahaan itu adalah bos" tambah Sandro.
"Iya benar"
"Bos apa rencana bos untuk perusahaan itu?" tanya Sandro dengan penasaran.
"Besok urus semua berkas-berkas kepemilikannya dan ganti nama perusahaan itu dengan nama DA Corp" ucap Denis dengan suara dingin.
"Bagaimana dengan karyawan disana bos?" tanya Arsen sambil membenarkan kaca matanya.
"Rekrut kembali karyawan yang setia dan kompeten dan jika masih ada posisi kosong buka lowongan besar-besaran untuk mengisi posisi yang masih kosong. Untuk karyawan lama taruh mereka di posisi yang lebih tinggi dari jabatan mereka yang dulu" papar Denis dengan suara tegas.
"Baik bos" ucap Arsen dengan patuh.
"Sandro nanti malam jam 19:00 kamu temani aku ke kasino Deluxe"
"Bos apa anda yakin akan ke sana?" tanya Sandro dengan cepat.
Ia tahu jika ditempat itu mereka akan bertemu dengan orang-orang dari geng atau musuh mereka saat masih bergabung dalam geng Ular Cobra.
"Heemmm" deham Denis sambil mengangguk kepalanya.
~ Casino Deluxe ~
Sesuai ucapannya tadi tepat jam 19:00 keduanya sudah tiba di kasino Deluxe dan sebelum masuk ke dalam mereka memakai topeng wajah, karena hari ini adalah tema mask face yang diadakan setiap sebulan sekali dari pihak kasino.
...🌼 🌼 🌼 🌼 🌼...
"Apa bos akan main malam ini?" tanya Sandro berbisik.
"No"
EEhhhh............
Sandro tercengang mendengar jawaban Denis barusan yang tidak ingin bermain malam ini di kasino seperti biasa jika mereka datang. Lalu jika tidak ingin bermain buat apa mereka kesini, itulah yang ada dalam pikirannya saat ini.
"Kamu cukup diam dan lihat saja" bisik Denis sambil tersenyum menyeringai.
"Oke bos"
Keduanya lalu naik ke lantai 3 tempat para VIP kasino biasa berada disana dan kebetulan keduanya mempunyai kartu anggota VIP yang bisa memudahkan mereka untuk bisa masuk ke area VIP di lantai 3.
Saat masuk ke dalam mereka langsung disambut dengan begitu banyak pengusaha, pejabat pemerintah, gangster, bahkan ada juga yang dari kalangan artis disana.
"Bos arah jam 6" bisik Sandro.
Beruntung keduanya memakai topeng wajah sehingga tidak ada yang mengenali mereka. Meski semua orang di sana tidak ada yang memakai topeng wajah, karena disana tempat khusus VIP yang akan menjaga kerahasian data pribadi mereka.
"Riski Akbar" gumam Denis dengan suara dingin saat melihat ke arah jam 6 sesuai ucapan Sandro tadi.
Denis lalu berjalan menuju ruangan kosong yang sering ia tempati jika kesana dan saat masuk ke dalam keduanya diam di tempat masing-masing dengan pemikiran yang berbeda.
Sandro berpikir buat apa mereka masuk ke sana, sedangkan Denis menatap sekeliling mencari sesuatu.
Aku sebenarnya ingin bertanya tapi aku ingat ucapan bos untuk diam dan lihat saja, batin Sandro.
Sandro mengerutkan keningnya melihat Denis yang berjalan menuju arah selatan dan seketika ia kaget saat Denis menarik sebuah benda kecil di tembok.
Ternyata benda itu berwarna sama dengan dinding tembok tersebut dan benda itu adalah kamera tersembunyi.
"Itu" ucap Sandro tak bisa berkata apa-apa lagi.
Denis tak berbicara apa-apa dan kembali berjalan menuju arah timur mengambil sesuatu di samping kursi, yang sering Denis duduk jika mereka datang ke sana untuk bermain atau sekedar melakukan pertemuan disana.
"Jangan bilang bos yang menaruhnya disana" tebak Sandro dengan syok.
"Sesuai dugaanmu! Hehehehe" ucap Denis sambil terkekeh.
Sandro seperti orang linglung yang tak bisa berkata apa-apa mengetahui hal ini, dan ia tak menyangka jika selama ini mereka datang ke sana ternyata mereka diawasi oleh pemilik kasino dan juga bos mereka sendiri.
Brak.................
Tiba-tiba pintu dibuka dengan kuat dari luar mengagetkan keduanya didalam sana.
Denis menatap orang yang baru masuk ke dalam dengan wajah datar dan dingin, sedangkan Sandro menatap sosok didepannya dengan kaget.
...🌼 🌼 🌼 🌼 🌼...
To be continue..............