Kisah perjalanan pernikahan Kaluna dan Nathan yang harus kandas karena sebuah kesalahpahaman yang di sebabkan oleh adik Nathan yang tidak menyukai Kaluna menjadi bagian keluarga mereka.
Tiga tahun kemudian saat Kaluna mendapat pekerjaan saat itu ia harus berurusan kembali dengan keluarga mantan suaminya.
Bagaimana lanjutan kisah Kaluna dan Nathan apakah mereka akan rujuk kembali ataukah mereka menemukan tambatan hati yang lain. Jangan lupa ikuti kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itz_zara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sembilan
Menjadi istri rahasia mantan suaminya ternyata tidak terlalu menyeramkan seperti yang ia pikirkan. Ia sama saja bekerja seperti asisten rumah tangga pada umumnya. Namun karena ia bekerja dengan hati yang riang dan senang membuat pekerjaannya tidak terlalu berat.
Karena sudah pernah menjadi istrinya membuat Kaluna terbiasa dengan kebiasaan Nathan. Sejak hari pertama menjadi suami rahasia sang mantan suami, tugas Kaluna cukup mudah hanya membersihkan kamar Nathan, membuatkan Nathan makanan serta menyiapkan kebutuhan Nathan. Hanya saja Kaluna tidak di perbolehkan terlalu dekat dengan Athan oleh Nathan.
Pagi ini suasana rumah terlihat sangat ramai dengan celotehan Athan yang sedang bermain dengan babysitter nya. Setiap harinya ia bisa mendengarkan celotehan Athan yang sudah mulai fasih berbicara. Walaupun tidak terlibat dalam proses tumbuh kembang anak nya tapi ia bersyukur bisa bertemu Athan sekarang.
"Permisi mbak," panggil babysitter Athan pada Kaluna.
Suara penggilan itu membuat Kaluna yang sedang mengelap meja menoleh. Dapat Kaluna lihat babysitter Athan sedang menggendong Athan sambil berjalan menghampirinya. Kaluna tersenyum melihat sang anak datang kepadanya.
"Mbak lagi sibuk gak? Boleh saya minta tolong? Pinta babysitter Athan pada Kaluna.
"Enggak kok mbak, ini ku udah selesai, mau minta tolong apa," tanya Kaluna.
"Boleh minta tolong jagain Athan sebentar gak mbak, aku mau ke toilet dulu keburu kebelet banget," kata babysitter Athan pada Kaluna.
"Bisa banget, sini Athan nya sama aku aja," kata Kaluna dengan semangat.
"Ya udah ya mbak, aku minta tolong jagain sebentar," kata babysitter Athan sambil berjalan meninggalkan mereka berdua untuk pergi ke toilet.
Setelah kepergian babysitter Athan, Kaluna langsung mengajak Athan ke ruang tamu untuk bermain di sana.
"Hai Athan hari ini main sama mbak dulu ya sus lagi ke kamar mandi," kata Kaluna menahan sakit hati ketika ia memanggil dirinya sendiri dengan sebutan mbak, yang seharusnya ia panggil mama.
"Mbak," suara Athan terdenger saat ia menirukan Kaluna tadi.
Kaluna memaksakan diri untuk tersenyum dan mulai mengajak Athan bermain. Ia berusaha untuk tidak menunjukan perasaan sedihnya, tapi hatinya terasa sakit ketika Athan memanggilnya "mbak" bukan "mama".
"Athan mau main apa nak," tanya Kaluna berusaha mendekatkan diri pada anaknya.
"Obot," jawab Athan dengan ciri khas suara balita.
"Wahh mbak juga suka obot," jawab Kaluna menirukan suara anak kecil.
Kaluna terus mengajak anaknya bermain dengan mainan yang anaknya sukai. Wanita itu berusaha memahami anaknya yang sudah lama tidak bertemu. Senyum tulus hadir di wajah cantiknya itu.
Setelah sepuluh menit kemudian, babysitter Athan datang dengan wajah yang lega setelah mengeluarkan hajat nya.
"Makasih ya mbak, udah jagain den Athan sebentar," ucap babysitter Athan.
"Iya mbak, sama-sama mbak, aku juga seneng kok main sama anak kecil," kata Kaluna.
Setelah Athan bersama babysitter nya lagi Kaluna kembali ke belakang untuk menyiapkan makan siang Nathan yang sudah waktunya untuk dipersiapkan.
Bu Tati sendiri sudah mulai menyiapkan bumbu-bumbu yang akan di masak oleh Kaluna. Untuk tugas masaknya sendiri sudah di gantikan oleh Kaluna atas perintah dari Nathan langsung. Bu Tati tak keberatan ia malahan bersyukur sedikit berkurangnya tugas dia. Bu Tati merasa terbantu pekerjaannya sejak hadirnya Kaluna di sana membantunya tanpa merasa ia tersaingi.
*****
Sore hari waktunya Nathan pulang bekerja. Nathan pulang dengan wajah yang seperti biasa datar tanpa ekspresi. Kaluna sedang berada di taman rumah Nathan menyiram tanaman dengan Athan dan babysitternya yang melihat dari teras rumah.
Gerbang terbuka lebar, dapat Kaluna lihat mobil yang di pakai Nathan ke kantor masuk ke dalam rumah. Athan yang tau kalau ayah nya pulang langsung bersorak senang.
"Yah,yah," teriak Athan dengan gembira, berlari menuju ke arah mobil Nathan.
Kaluna yang sedang menyiram tanaman itu tersenyum kecil melihat anaknya yang begitu senang ketika ayahnya datang. Babysitter Athan juga mulai ikut berlari mengikuti keaktifan tuan mudanya itu.
Nathan yang baru keluar dari mobil tersenyum ketika melihat anaknya menyambutnya pulang, melihat anaknya berlari ke arahnya langsung saja ia gendong.
"Hai ganteng," kata Nathan sambil menggendong Athan masuk ke dalam rumah.
Babysitter Athan langsung mengikuti majikannya meninggalkan Kaluna yang masih menyirami tanaman.
"Bi Kaluna di mana?" Tanya Nathan pada bu Tati. Nathan sendiri ternyata tidak melihat Kaluna ada di depan.
"Ada di depan tuan sedang menyiram tanaman," kata bu Tati pada Nathan.
Mendengar jawaban bu Tati langsung saja Nathan kembali ke depan dengan Athan yang masih di gendongannya. Sementara babysitter nya Athan mulai kewalahan mengikuti majikannya itu.
"Kaluna," panggil Nathan pada Kaluna yang masih menyiram tanaman.
"Iya tuan, ada apa?" Tanya Kaluna pada Nathan.
"Kamu ikut saya," kata Nathan singkat.
"Baik tuan," jawab Kaluna.
"Athan sayang, main sama sus dulu ya, ayah mau mandi dulu oke," ucap Nathan pada sang anak.
"Oke yah," jawab Athan dengan nada seperti balita pada umumnya.
Nathan kemudian pergi dengan Kaluna yang mengikutinya dari belakang. Sementara Athan mulai bermain lagi bersama babysitternya.
Sampai di kamar Kaluna masih saja mengikuti Nathan.
"Sekarang kamu siapkan pakaian saya, saya mau mandi, pastikan setelah saya mandi semua persiapan telah siap," kata Nathan menyuruh Kaluna.
"Baik tuan akan saya segera kerjakan," jawab Kaluna tanpa bantahan sama sekali.
Kaluna langsung bergerak untuk mempersiapkan pakaian Nathan, sementara Nathan sendiri memasuki kamar mandi untuk mandi. Kaluna bekerja dengan cepat, mempersiapkan semua yang dibutuhkan Nathan setelah mandi.
Setelah selesai, Kaluna memastikan bahwa semua persiapan telah siap dan menunggu Nathan keluar dari kamar mandi. Dia berdiri di depan pintu kamar mandi, menunggu perintah selanjutnya dari Nathan.
Nathan keluar dari kamar mandi dengan wajah yang segar dan rambut yang basah. Dia memandang Kaluna dengan senyum tipis.
"Bagus, kamu sudah menyiapkan semua yang saya butuhkan. Sekarang, tolong bantu saya memilih kemeja yang tepat untuk acara malam ini."
Kaluna mengangguk dan berjalan ke arah lemari pakaian Nathan, siap membantu memilih kemeja yang tepat.
Kaluna membuka lemari pakaian Nathan dan memandang koleksi kemeja yang rapi dan elegan.
"Acara malam ini apa, tuan?" tanya Kaluna, ingin memastikan bahwa kemeja yang dipilih sesuai dengan acara tersebut.
Nathan berpikir sejenak sebelum menjawab, "Acara malam ini adalah pertemuan bisnis dengan beberapa klien penting. Saya ingin membuat kesan yang baik, jadi tolong pilih kemeja yang formal dan elegan."
Kaluna mengangguk dan memulai mencari kemeja yang sesuai dengan keinginan Nathan. Dia memilih beberapa kemeja yang formal dan elegan, dan kemudian menunjukkannya kepada Nathan.
"Mana yang tuan suka, tuan?" tanya Kaluna, menunggu keputusan Nathan. Nathan memandang kemeja-kemeja yang ditunjukkan oleh Kaluna, dan kemudian memilih satu yang berwarna putih dengan desain yang sederhana namun elegan.