NovelToon NovelToon
Akan Kurebut Cinta Suamimu

Akan Kurebut Cinta Suamimu

Status: tamat
Genre:Tamat / Janda / Cinta Terlarang / Pelakor
Popularitas:107k
Nilai: 5
Nama Author: Yunita Yanti

✅ Cerita ini mengisahkan konflik rumah tangga penuh drama.
✅ Bagi yang belum cukup umur apalagi masih bau kencur, silahkan mundur dengan teratur!

****

Kegetiran senantiasa menyertai perjalanan hidup seorang wanita bernama Mayuri Akhila.
Menyandang status janda di usia yang masih terbilang muda, membawa Yuri ke dalam banyak masalah.

Karena status itu pulalah, dia diusir warga di lingkungan tempat tinggalnya dan dituduh sebagai perempuan penggoda suami orang. Namun, pengusiran itu justru mempertemukan Yuri dengan seorang pria beristri yaitu Pandu Manggala.

Dekat dengan Pandu, membuat Yuri merasa menemukan kenyamanan dan diam-diam menaruh hati terhadap pria yang juga selalu memberi perhatian istimewa terhadapnya tersebut.

Mungkinkah Yuri dan Pandu bisa bersatu?
Haruskah Yuri menjadi seorang pelakor?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunita Yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 19. Pertemuan Tak Disangka

Tanpa mempedulikan sekitarnya, Yuri terus berlari untuk sebisa mungkin menjauh dari rumah Trisno. Meski banyak orang yang menoleh dan heran melihatnya seperti itu, tetapi Yuri terus berlari. Dia takut meminta bantuan apalagi perlindungan dari warga di komplek perumahan itu.

Pengusiran oleh warga yang beberapa kali pernah dialaminya, menyisakan trauma begitu dalam baginya, sehingga dia takut apabila meminta bantuan pada warga, justru warga akan salah paham dan berbalik menuduh kalau dirinya lah yang menjadi sumber dari semua permasalahan.

Cukup jauh Yuri berlari, tanpa dia sadari kini dia sudah keluar dari komplek perumahan itu dan berada di tepi sebuah jalan besar. Kendaraan cukup ramai lalu-lalang di jalan itu dan Yuri menghentikan langkahnya di atas trotoar.

Matahari sudah cukup terik bersinar. Sambil mengatur nafasnya yang tersengal-sengal, Yuri mengusap peluh yang mengucur deras membasahi kening dan sekujur tubuhnya.

"Semoga Pak Trisno tidak mengejarku!" Yuri menggumam seraya mengusap dadanya dan merasakan jantungnya berpacu cepat, sangat kelelahan setelah cukup jauh berlari.

"Ya, Tuhan! Harus pergi kemana lagi aku sekarang. Aku tidak mungkin kembali ke catering milik Bu Leli, aku takut warga perumahan itu akan memfitnahku lagi." Yuri menggelengkan kepalanya. Dia sangat takut untuk kembali ke perumahan itu, khawatir drama pengusiran akibat salah paham warga akan terjadi lagi padanya. Terlebih, dia ingat akan ancaman Trisno tentang dirinya.

Dengan gontai, Yuri mengayun langkahnya pelan menyusuri trotoar di pinggir jalan yang semakin siang semakin padat oleh kendaraan.

Pada sebuah persimpangan, Yuri berbelok dan memilih jalur yang sedikit lebih sepi, menepi dari jalan utama.

"Rasanya haus sekali, aku harus mencari air minum." Yuri menyentuh tenggorokannya yang terasa kering setelah berlari jauh dan menguras banyak energinya.

Yuri merogoh saku celana kulot yang tengah dipakainya dan menemukan selembar uang pecahan lima ribu disana. Yuri tersenyum. "Dengan uang ini, aku bisa membeli sebotol air mineral," gumam Yuri. Di tengah dahaga yang dirasakannya, dia bersyukur masih menemukan selembar uang untuk bisa membeli sebotol air putih untuk sekedar membasahi kerongkongannya.

Yuri mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat itu dan matanya langsung tertuju pada sebuah warung sederhana yang posisinya ada di seberang jalan.

"Aku akan membeli sebotol air disana." Tanpa pikir panjang Yuri bergegas menyeberangi jalan di hadapannya untuk menuju warung tersebut.

Trriiittt!

"Woy ... punya mata nggak sih! Lihat-lihat dong kalau mau nyeberang!"

Yuri terkesiap. Tidak disadarinya, dia menyeberang tanpa menoleh kanan kiri dan sebuah sepeda motor hampir saja menabraknya.

"Ma-maaf, Pak. Saya tidak lihat!" Yuri seketika menghentikan langkahnya dan membungkuk sambil mencakupkan kedua tangan di dada, merasa bersalah terhadap seorang pengendara sepeda motor yang hampir saja menabraknya.

"Lain kali, jalan pakai mata! Jangan melamun saja ... haaah!" umpat pria pengendara motor itu geram akan kecerobohan Yuri.

"Sekali lagi maafkan saya, Pak!" ucap Yuri lagi.

Tanpa mempedulikan Yuri, pria itu kembali tancap gas dan memacu motornya meninggalkan Yuri disana.

Tiin! Tiinn!

Lagi-lagi Yuri terperanjat. Dia langsung tersadar kalau dia masih berdiri di tengah jalan dan menghalangi pengendara lain yang akan lewat di jalan itu. Buru-buru dia berjalan menuju tepi jalan agar mobil yang membunyikan klakson padanya bisa segera berlalu.

Ketika sudah sampai di pinggir jalan, Yuri menautkan kedua alisnya dan keningnya berkerut.

Tiinn! Tiinn!

Pengendara mobil tidak lanjut melajukan mobilnya, tetapi justru mengulang membunyikan klaksonnya beberapa kali.

Yuri menyipitkan sebelah matanya ketika dia merasa seperti mengenal mobil yang kini berhenti tepat di sebelah berdiri saat itu.

Dugaan Yuri ternyata benar. Setelah mobil itu terparkir di pinggir jalan dekat posisinya berdiri, seorang pria bergegas turun dari mobil itu dan menghampirinya.

"Yuri!" Pria itu melambaikan tangannya dan berlari kecil mendekati Yuri.

"Pak Pandu!" Yuri melebarkan matanya, dia tidak menyangka kalau akan bertemu mantan majikannya itu disana.

"Kenapa kamu ada di tempat ini, Yuri? Kemana saja kamu selama seminggu ini?" Pertanyaan itu langsung meluncur dari mulut Pandu. Bertemu dengan Yuri di tempat itu juga sungguh tidak pernah dia duga sebelumnya.

"Sa-sa-saya ... " Yuri menundukkan wajahnya. Dia bingung bagaimana menjawab pertanyaan Pandu.

"Kemana saja kamu selama ini, Yuri? Apa kau tahu ... setelah kepergianmu, aku sangat kerepotan mengurus Chia." Pandu berceloteh. Bertemu dengan Yuri, membuat dia merasa senang dan memiliki harapan akan bisa membawa kembali Yuri ke rumahnya.

"Ee ... sa-saya ... " Yuri kembali hanya terbata dan tidak mampu menjawab pertanyaan Pandu.

"Sebaiknya kita ngobrol di mobil saja. Aku tidak bisa lama-lama parkir disana, bisa-bisa mobilku di derek polisi." Pandu meraih tangan Yuri menariknya membawanya menuju ke mobilnya.

"Katakan padaku, Yuri ... kamu akan pergi kemana dan tinggal dimana?" tanya Pandu lagi ketika mereka berdua sudah sama-sama duduk di dalam mobil.

Melihat badan Yuri yang tampak basah oleh keringat, Pandu menyadari kalau Yuri mungkin saja sangat kelelahan dan kehausan. Pandu lalu mengambil sebotol air mineral dari cup holder di mobilnya dan menyodorkannya kepada Yuri.

"Terima kasih banyak, Pak Pandu." Yuri segera meraih botol air mineral itu dari tangan Pandu dan tanpa menunggu Pandu mempersilahkan, dia langsung menegak air dalam botol itu hingga tak bersisa setetespun.

"Sepertinya kamu sangat kehausan, Yuri." Pandu tersenyum menatap Yuri yang memang terlihat sangat kelelahan dan dahaga.

"Iya, Pak. Saya baru saja habis berlari jauh," aku Yuri jujur.

"Memangnya apa yang terjadi? Kemana saja kamu selama seminggu ini, Yuri?" Pandu kembali mengulang pertanyaan yang sedari tadi belum dijawab oleh Yuri.

"Sebenarnya saya ... " Yuri menundukkan wajahnya. Walau sebenarnya dia segan untuk menceritakan semua hal tentang dirinya terhadap Pandu, namun entah mengapa dia merasa nyaman bercerita kepada pria yang pernah menjadi majikannya itu. Sempat tinggal bersama Pandu lebih dari enam bulan lamanya, membuat Yuri cukup mengenal sosok Pandu. Pria itu berjiwa lembut serta selalu bersikap mengayomi, sehingga Yuri pun tidak ragu ingin bercerita kepadanya.

"Saya tidak punya tujuan, Pak. Dan saya juga tidak tahu akan pergi kemana lagi. Tadi itu saya baru saja kabur dari komplek perumahan tempat saya tinggal selama seminggu ini."

Di atas mobil Pandu yang mulai melaju pelan meninggalkan tempat itu, Yuri menceritakan semua hal yang terjadi terhadapanya setelah keluar dari rumah Pandu akibat diusir oleh Tamara. Yuri juga menceritakan bagaimana pagi itu dia bisa lolos dari Pak Trisno yang secara terang-terangan ingin melecehkannya.

Pandu menghela nafas dalam-dalam mendengar cerita Yuri. Seketika hatinya dilingkupi rasa bersalah. Yuri mengalami masalah lagi, semua karena kesalahan Tamara yang salah paham dan tega mengusir wanita itu dari rumahnya, sedangkan dia sendiri sangat membutuhkan kehadiran Yuri di rumahnya untuk menjaga bayinya.

1
Giyeem Endut
suruh sadar posisi di thor😂
Simply Yunita: Nah betul tuh Kak...
selain komen, sekalian tinggalkan jempolnya juga dong, siapa tahu bisa menambah semangat authornya bisa menulis lagi ❤❤
total 1 replies
Giyeem Endut
pemandangan sejuk y thor
Simply Yunita: semriwing sih tepatnya 😅😅
total 1 replies
Giyeem Endut
sisca,,, suka kamu
Simply Yunita: Berpura² bodoh juga diperlukan untuk menjadi lebih pintar Kak 🤣
total 1 replies
Giyeem Endut
hanya author yg bisa menjodohkan pandu dan yuri🤣
Simply Yunita: Hmm ... bisa gak ya? 🤔🤔💜
total 1 replies
Giyeem Endut
tamara jd kayak janda yg kehausan, padahal yg janda si yuri🤣
Simply Yunita: rumput tetangga emang kadang terlihat lebih hijau sih Kak 😁😁
total 1 replies
Giyeem Endut
hati" y yuri, lanjut thor
Herli Yati
rasa kan yuri kebodohan mu 😁
Simply Yunita: Padahal aslinya di prank sama Pandu 😁😁
total 1 replies
Safa Almira
wow
Oma Umi
lanjuuuttt....
ratna fury soraya
bagus beud storynya
Simply Yunita: terima kasih kakak 🙏
jangan lupa juga mampir di karyaku yg sudah tamat
Deburan Gairah Sang Segara
dan yang ongoing
Janda Bolong Tak Lagi Trending
kedua cerita itu alurnya dijamin nagih 🙏🙏
total 1 replies
Ana Susana
,👍
Diana Susanti
happy new year kak love you full 😚😚😚😚😍😍😍😍😍and happy family
Diana Susanti: 😍😍😍😍😍😚😚😚🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Simply Yunita: ❤❤❤❤❤🌹
total 4 replies
Pemenang YAWW 9 😴🤕
kok aku tersedak Thor ... selamat berkarya othor terbaikku 🤣😂🤭
Simply Yunita: happy new year 2023 🥰❤❤
total 1 replies
Pemenang YAWW 9 😴🤕
padahal aku sangat tergiur, kamu bisa bekerja secara online membantu nona Sisca, Yuri. jaman sudah canggih, jadi jangan mempersulit langkah mu 😬😬🤧
Pemenang YAWW 9 😴🤕
aku diet masih gempal, 😤😤😥

kamu terlalu Sisca 😂😂😂
Pemenang YAWW 9 😴🤕: itu enak 🤣🤣🤣 aku suka 🤣🤣🤣😂😂😂
Simply Yunita: aku biar kata miskin ttp seneng sedot es boba 🤣🤣🤣🤣🙏🙏
total 4 replies
Diana Susanti
nanti kalau kamu kerja punya pembantu,,pandu tergoda,,rugi kamu Yuri,,kenapa lah dah susah susah ndapati pandu dr Tamara
Simply Yunita: betul kak... jgn sampai tergoda lg untuk yg kedua kalinya. kucing kalau disodori ikan pasti langsung di hap lah 🤣🤣
total 1 replies
Diana Susanti
tapi bg aku utk apa Tamara harus berada di rumah yg membuatnya sakit,,,dia seperti itu siapa penyebabnya siapa dan apa,,,maka sudah aku komentari jng memasukkan wanita atau pria ke dalam rumah kita atas naka pertolongan atau balas budi karena suatu saat kita suami atau istri akan berubah sifat dan perlakuan nya,,,, CONTOH NYA AKU,,,,,,,,,,,,AKU DULU MEMASUKKAN ADIK IPAR LAKI LAKI IKUT SAMA AKU BIAR DIA BISA KERJA SEMUANYA BERUBAH DR KEUANGAN DAN SEGALA MACAMNYA LEBIH BAIK BANTU DIA SAJA JNG MASUK KE DFALAM RT KITA RUNYAM,,, JANGAN KAN ORANG LAIN SAUDARA AJA TEGA BISA CEMBURU SAMA KITA KOK NYATA LOH
Pemenang YAWW 9 😴🤕
pandu sok bijak. padahal bisa aja kamu nafkahi Tamara. walaupun dia pernah melakukan kesalahan, tapi setidaknya di maafkan, dan di nafkahi pandu. bagaimanapun Tamara itu ibu dari chia.

dahlah ... selamat buat pandu dan Yuri.

chia udah besar ketemu sama mama tamara ya nak. apapun ibu mu, dia tetap ibumu 😑😑🤭🤭
Pemenang YAWW 9 😴🤕
kok aku nangis😭😭😭

kasihan melihat Tamara, semoga dia akan bahagia bersama kehidupan yang lain. selamat jalan Tamara 🥲🤧
Don't Ask Myname
cepat laporkan aja penjahat itu ke polisi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!