mengisahkan remaja cantik yang di jadikan jaminan keluarganya pada seorang Mafia, dan di jadikan alat transplantasi ginjal untuk kekasih Mafia tampan. salahnya dia adalah mempunyai cinta yang tersembunyi pada mafia tampan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ciuman pertama dari Hira
Hira masih mencoba melepaskan tangan suaminya. dia masih takut dan tidak berani untuk melakukan itu .
" Berhentilah aku mohon! " kata hira yang mulai akan menangis. dia benar-benar takut sekarang. entah apa yang membuatnya takut . mungkin karena ini yang pertama baginya.
Xavier yang melihat hira benar-benar akan menangis langsung menarik tangannya. kemudian memeluk hira kembali dengan sayang. " maafkan aku? " kata Xavier sambil menciumi kening istrinya berulang.
" Aku takut? " kata hira.
" Ya.. maafkan aku ? " ulang Xavier. memang tidak sepantasnya dia melakukan itu di keadaan seperti ini.
" Aku belum siap! " hira kembali berkata setelah lama mereka saling diam.
" Iyya,, aku yang salah. maafkan aku! " kata sakral terus keluar dari Xavier. dia benar-benar menyesal telah melakukan itu pada hira. seharusnya dia menggunakan momen indah untuk membuka apa yang paling istimewa dalam diri istrinya itu.
Setelah itu Xavier kembali membawa hira ke posisi nyamannya agar kembali tidur. namun hira tidak mau, malah dia menatap langit yang akan memancarkan sinar merahnya. " apa di dekat sini ada sumber mata air? " tanya hira.
Xavier tampak berpikir sejenak " kamu di sini dulu! aku akan mencarinya! " kata Xavier. bukanya menurut hira malah memegangi pucuk baju yang di kenakan Xavier.
Xavier yang merasa di tarik langsung melihat ke arah baju " ada apa? kamu disini dulu.! biar aku mencari sumber mata airnya ! " kata Xavier.
" Aku ikut! aku takut, di sini masih gelap! " kata hira.
Tanpa ingin berkata lagi Xavier langsung mengambil tangan hira. kemudian di gandengnya. mereka berjalan beriringan dengan hira yang terus bergelendotan di lengan suaminya.
Setelah lama berjalan akhirnya keduanya menemukan sumber mata air itu. " apa kamu benar-benar tidak punya penerangan? " tanya hira.
" Memangnya kenapa? " tanya Xavier.
" Aku takut di sini ada lintahnya.! " kata hira yang masih bergelendotan di tangan suaminya.
Mendengar alasan hira Xavier langsung mendekat ke air yang mengalir itu . setelah lama mengamati " sepertinya aman! " kata Xavier.
" Baiklah. kamu tunggu ya? " kata hira. setelah itu masih berpegangan pada suaminya hira mulai mendekat ke air itu.
Karena hawa dingin dan kaki yang menyentuh air tiba-tiba membuat hira merasakan hendak buang air kecil. " Xavier..! "
" Hmm,, " jawab Xavier masih menatap istrinya. "apa kamu mau pipis? " tanya Xavier yang tahu. hira pun mengangguk.
"Bukalah celanamu di atas batu ini! biar aku pengangkan celanamu nanti ! " kata Xavier. Hira tampak ragu untuk melakukan apa yang di katakan Xavier.
" Aku suamimu. kalaupun aku melihatnya tidak lagi dosa! " kata Xavier. namun Hira masih saja membatu , dengan kaki yang sudah mulai di rapatkan, Xavier melihat itu. " apa kamu mau mengompol saja? " ledek Xavier.
Hira menghentakkan genggaman tangan yang di peganganya. Xavier tersenyum dia tahu kalau Hira sedang malu saat ini. namun dia tidak ingin membuat Hira merasa sungkan ketika bersamanya.
" Baiklah aku pegang! " Xavier menarik pelan tangan Hira. kemudian dia membawa Hira agar naik ke baru besar yang ada di depan mereka.
Karena batunya licin, membuat Hira tidak berani melepaskan pegangan tangannya pada suaminya. " batunya licin. aku takut terpeleset! " kata Hira terdengar benar-benar takut.
Tanpa pikir lagi. Xavier beralih memegangi kedua ketiak Hira, lalu mengangkatnya dan di bawanya ke atas batu itu. "pengangan pundakku! " kata Xavier sambil mengarahkan kedua tangan hira ke pundaknya.
" Kamu mau apa? " tanya Hira yang masih sempat curiga.
" Menurutlah! " kata Xavier. dan Hira langsung memegangi pundak suaminya. kemudian Xavier meraba bagian rok panjang yang di kenalan istrinya..
Ternyata dia ingin melepaskan celana yang di pakai istri kecilnya itu. legging yang di kenakan Hira begitu ketat membuat Xavier sedikit kesulitan ketika menurunkannya untuk di lepas.
" Yang ini biar aku saja! " kata Hira. dia merasa malu kalau Xavier juga melepaskan celana dalamnya.
Namun Xavier tidak menanggapi usulan istrinya. malah dia menatap tajam mata istrinya itu. sehingga tanpa protes Hira langsung menurut ketika Xavier melepaskan celana dalamnya. juga.
Setelah itu Xavier langsung mengangkat sedikit tinggi baju yang di kenakan Hira. sehingga tungkai dan paha yang mulus itu terlihat oleh mata lelaki yang bukan muhrim Hira. namun dia sudah khalal untuknya itu.
" Cepat lakukan di sini. aku akan berdiri di sini menjagamu! " kata Xavier.
Tanpa membantah karena memang tidak tahan. hira pun langsung jongkok untuk pipis. tangan Xavier yang satu masih saling memegang dengan tangan hira. sedang tangan yang satunya di buatnya untuk megangi baju istrinya agar tidak basah.
Posisi Xavier kini membelakangi Hira. " sudah! " kata Hira. setelah itu Xavier berbalik.
" Apa kamu mau melakukan kewajiban kamu? " tanya Xavier.
" Iyya. ! " jawab Hira.
" Kalau begitu pakai ini dulu! " kata Xavier, dan dia kembali mengangkat Hira dengan ketiaknya seperti yang pertama. setelah Hira kembali ke posisi seperti tadi , berdiri di atas batu besar dan berpegang pada kedua bahu Xavier.
Xavier memakaikan celana dalam hira seperti anak kecil. Xavier terlihat santai dan telaten. hira terus mengamati apa yang di lakukan suaminya padanya itu. setelah itu hira tidak lagi malu, dia juga menerima perlakuan Xavier saat ini tanpa protes dan membantah.
" Terima kasih! " kata hira sambil tersenyum.
Xavier yang memang sudah selesai langsung mendongak menatap wajah istrinya yang berada di atasnya. dia tersenyum " apa tidak ada hadiah untukku? " goda Xavier.
" Apa? " tanya hira .
" Muach.. " Xavier memberi isyarat pada hira dari pergerakan bibirnya. bahwasannya dirinya minta di cium.
Hira tampak malu. namun dia tetap menurunkan kepalanya. " muach..! " kata hira setelah bibirnya menempel di kening suaminya.
Xavier sangat senang mendapat ciuman yang pertama dari hira. dia kemudian menatap kembali wajah cantik istrinya " apa tidak ingin di pipi juga! " kata Xavier. setelah itu dia memiringkan kepala memperlihatkan pipinya pada wajah hira.
Walau masih malu tapi hira tetap melakukannya. "muach ..! " hira mencium pipi kanan suaminya. tapi Xavier kembali membalikkan kepalanya menghadap ke kanan. hira yang paham kembali mencium pipi suaminya yang sebelah kiri "muach..! " lanjut hira.
Xavier tersenyum sangat tampan, mewakili bahagianya dirinya saat ini. hira melihat itu.
Namun tangan Xavier memegang tengkuk belakang hira, kemudian sedikit menurunkan kepala istrinya itu. " muach..! " kini gantian dia yang mengecup dengan sedikit menekan bibir istrinya.
Keduanya benar-benar terlihat sangat bahagia. mereka saling lempar senyum terbaiknya.layaknya sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta .
kecewa sih sama cerita ini di luar ekspektasi meninimal happy end lh ka, buat mereka hidup bahagia, aku berharap banyak ke kakak untuk buat happy end🙏
penasaran aku