Perjalanan 2 sahabat yang saling menyayangi namun mati secara tragis, dan kembali di pertemukan di dimensi yang berbeda.
Menikahi seorang pangeran dan menghadapi berbagai intrik politik di dalam istana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 19
Hari ini adalah hari yang telah ditetapkan untuk kontes ketangkasan para nona muda bangsawan dan juga putri-putri kekaisaran
"Eh dimana putri sampah itu? Apa dia tak datang?" tanya nona muda 1
"Mungkin dia takut, memegang pedang saja dia tak bisa, bagaimana dia mau bertarung?" jawab nona muda 2
"Itu benar, putri An Xia dan Ai Li adalah putri yang lemah" timpal yang lain
"Owh lihat itu, para pangeran dan juga putra mahkota sudah datang" tunjuk nona A
"Astaga, mimpi apa aku semalam hingga hari ini bisa melihat wajah para pangeran yang tampan dari dekat" ucap nona B
"putra mahkota benar-benar tampan"
"pangeran kedua lebih tampan" balas yang lain.
Tiba-tiba keributan itu pun berhenti saat ada pemandangan cantik melewati kerumunan itu. Itu adalah an xia dan juga ai li yang kali ini datang dengan menaiki kuda mereka, dengan aura yang penuh dengan wibawa seorang penguasa
Penampilan ai li
Penampilan an xia
Sontak kerumunan pun melirik ke arah Ai Li dan juga An Xia
"Eh siapa dua nona muda itu?" tanya nona muda A
"Benar-benar cantik seperti dewi" ucap nona muda B
"Sungguh kecantikan yang langka..." ucap yang lain
"Apakah mereka sudah memiliki pasangan?" tanya bangsawan A
"Aku akan meminta ayah untuk melamar mereka" ucap tuan muda 1
"Aku juga akan meminta ayahku untuk melamarkannya untuk ku" balas tuan muda 2
Tiba-tiba terdengar suarang gong yang di pukul 3x, mereka semua pun berkumpul, para tuan muda duduk dengan gagah di kursinya masing-masing, sedangkan para nona bangsawan dan juga para putri kekaisaran berjalan mengambil nomor antrian
"Acara pertama adalah pertandingan berkuda..." ucap pembawa acara, kesemua nona muda itu pun langsung menaiki kudanya, dan setelah instruksi di berikan, mereka pun segera memacu kuda mereka dengan cepat, berbeda dengan Ai Li dan An Xia yang memacu kudanya dengan santai, para nona bangsawan itu pun mulai mencemooh Ai Li dan An Xia
"Lihatlah gadis itu, biarpun cantik tapi mereka tak bisa memacu kudanya dengan cepat" ujar nya lantang. Nona muda yang lain pun mulai melirik ke belakang dan mencibir An Xia dan Ai Li.
An Xia dan Ai Li terlihat acuh, dengan gerakan malas mereka pun memacu kuda nya, tapi tiba-tiba saja kedua kuda yang di tunggangi Ai Li dan An Xia melompat dengan tinggi, para nona muda bangsawan itu pun kaget, sementara Ai Li dan An Xia yang melihat celah kecil itu langsung memacu kuda nya dengan cepat, menerobos barisan para nona muda bangsawan itu, mengangkat ibu jari nya keatas dan langsung memutar nya ke bawah.
Para tuan muda yang melihat atraksi yang di tunjukkan oleh kedua gadis itu pun sontak bersorak. Mata mereka memancarkan keinginan untuk memiliki salah satu dari gadis cantik itu.
Pangeran kedua berserta pangeran ketiga yang melihat pertunjukan yang di buat istri mereka pun sangat kagum, mereka benar-benar takjub dengan kemampuan istri ajaib mereka itu.
Sedangkan putra mahkota semakin geram mendengar ucapan-ucapan yang di lontarkan para tuan muda itu, membuat wajahnya memerah menahan kekesalan.
Garis finish tinggal 20 langkah lagi, Ai Li dan An Xia pun langsung melewati nya dengan mulus dan di menangkan oleh Ai Li, selisih dua detik lebih cepat di banding An Xia, kedua gadis itu pun tersenyum puas, sementara para nona bangsawan dan para putri kekaisaran merasa geram melihat taktik kedua gadis itu
"Pemenang nya adalah putri Han Ai Li" teriak sang pembawa acara
"Acara selanjutnya yaitu berpedang, kalian bisa saling menantang, yang bisa mengalahkan lawan nya selama 5x dinyatakan sebagai pemenang, dan ingat dilarang saling nembunuh" ujar pembawa acara.
Yang pertama kali maju ke arena adalah selir Jun Jiya, dia pun menantang Ai Li
"Aku ingin menantang putri Han Ai Li" teriak nya lantang
"Bagaimana putri Han Ai Li? Apakah anda menerimanya?" tanya pembawa acara lagi
"Baiklah, aku menerima nya" jawab Ai Li tegas
Ai li pun langsung maju ke arena dan berhadapan dengan Jun Jiya
"Kau pasti akan kalah" ucap Jun Jiya sambil mengangkat pedang nya dan menyerang dengan membabi buta, namun bukan Ai Li nama nya jika tak bisa memperhitungkan kecepatan dan juga teknik dari Jun Jiya, Ai Li pun menghindari serangan Jun Jiya dengan lincah.
Trang...
Trang...
Trang...
Suara pedang beradu terdengar, dengan langkah bayangan nya, Ai Li membalas serangan Jun Jiya dengan gerakan yang begitu indah dan luwes, hanya Jun Jiya yang tahu seberapa besar tekanan dan kekuatan dari serangan ringan itu, badan nya langsung terpental sejauh 5 meter dengan kondisi yang memprihatinkan. Pakaian Jun Jiya pun terlihat robek-robek akibat sayatan pedang Ai Li. Membuat beberapa bagian tubuh nya terekspos. Tak lama kepalan tangan Ai Li pun mengenai perut nya, dia pun ambruk. Sudut bibir nya mengeluarkan darah, beberapa tulang punggung, tulang rusuk dan tulang ekor nya pun patah, yang membuat Jun Jiya pun pingsan. Melihat gerakan Ai Li yang gesit dan kemampuan serangan nya yang tak terbaca dan mematikan, membuat para nona muda dan para putri yang lain pun enggan untuk melawan Ai Li berbeda dengan Xiao Na, dia dengan lantang menantang An Xia, karena berpikir kalau An Xia lebih lemah di banding Ai Li.
An Xia pun langsung maju ke arena pertarungan, Xiao Na langsung membuat kuda-kuda dan bersiap menyerang An Xia. Namun An Xia melakukan kebalikan dari Ai Li. jika Ai Li menghindari serangan, maka An Xia akan menghadang serangan, kepalan tangan Xiao Na melayang menuju wajah An Xia, dan An Xia pun langsung mempersiapkan kepalan tangan nya untuk membendung serangan Xiao Na dengan gerakan yang lembut namun mengandung tenaga yang sangat besar. KRAK...
Tulang jari-jemari Xiao Na pun patah. Dia pun memutar tubuh nya, meliuk-liukan badan nya, dalam sekejap kaki An Xia pun sudah menerjang kaki Xiao Na.
Xiao Na pun ambruk di lantai dengan tangan dan kaki yang patah
"Astaga, maaf.. ku pikir tubuhmu itu kuat, jadi aku menyerang mu, ternyata tulang tangan kaki mu itu sudah keropos, jadi mudah patah" ucap an xia lantang sambil terkikik mengerikan
"Astaga, ternyata putri An Xia dan putri Han Ai Li yang di rumorkan sampah itu bisa mematahkan tulang orang, hihihi..." ucap nyonya A
"Benar, ku pikir dia bubur yang lembut, ternyata batu, hahaha" ucap yang lain.
Sementara An Xia dan Ai Li hanya duduk manis di kursinya sambil menikmati cemilan yang ada di meja nya.
"coba saja boleh membunuh, akan ku patahkan leher selir s****n itu" rutuk An Xia
Ai li hanya memutar bola matanya lelah melihat sang sahabat yang kembali ke mode psikopat nya.
"Ternyata para selir putra mahkota yang selalu menggunakan riasan tebal dan juga pakaian kurang bahan itu benar-benar merasa iri pada kecantikan kita yang alami, bukan seperti mereka yang penuh dempul itu" ucap An Xia sambil memandang Sun Liya dan Meng Xia yang wajahnya memerah menahan amarah
"Sudahlah jangan di bahas lagi. Bagaimana jika selir putra mahkota itu mendengar ucapanmu? Jangan sampai kau tidak bisa memakan kue nanti gara-gara tepung nya diambil mereka untuk menambal muka nya" ucap Ai Li tak kalah keras.
"Ups.. Kau benar hahaha.." ucap An Xia sambil tertawa
