Ia selalu dihina,diperlakukan kasar dan dianggap aib oleh keluarga nya.Membuat Kanza sebagai gadis yang sangat jelek,hanya bisa bersabar
Hingga suatu hari,ia terpaksa menerima perjodohan oleh seorang pemuda bernama Leon yang bersikap arogan dan sangat playboy dari sang kakek Antonio
Setelah menikah,ia pikir ia akan hidup bahagia dengan pemuda yang sudah dijodohkan oleh kakek Antonio
Namun justu itu menjadi mimpi buruk untuknya,karna Kanza harus menghadapi sikap arogan Leon yang selalu menghina dan tak menganggap dirinya sebagai istri
"Kau sangat jelek dan sangat tidak pantas menjadi istriku..Seharusnya kau lebih pantas menjadi pembantu dirumah ini..!!!"Bentak Leon yang menghina Kanza
Akankah Kanza tetap bersabar??Demi mempertahankan pernikahannya dengan Leon yang sangat membenci dirinya???Ataukah lebih memilih mengakhirinya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 19 - Seperti Musuh
Kediaman kakek Antonio..
Pak Robby datang menemui kakek Antonio yang seperti biasa memandikan burung burung peliharaannya
"Tuan besar.."Sapa pak Robby
Kakek Antonio pun menoleh kearah pak Robby
"Oh..Kau..Bagaimana??Apakah sudah ada hasilnya??"Tanya kakek Antonio yang sebelumnya memberikan perintah pada pak Robby
"Sudah tuan..Ini data lengkap tentang nona Kanza dan keluarganya."Jawab pak Robby seraya memberikan beberapa lembar kertas yang disatukan dalam satu map
Kakek pun menerimanya dan sesaat membaca isi kertas yang berisikan tentang data Kanza dan keluarganya.Kakek begitu serius dan teliti saat membacanya
"Ternyata gadis itu adalah anak mereka sendiri..Tapi justru diperlakukan seperti seorang budak..Kejam sekali ternyata mereka.."Ujar kakek Antonio
Pak Robby pun hanya diam dan mendengarkan celoteh kakek Antonio
"Atur jadwalku besok malam..Dan pastikan Leon tidak menghindar.."Ucap kakek Antonio memberi perintah pada pak Robby
Pak Robby pun langsung mengangguk mengerti
"Baik tuan .."Jawab pak Robby
Keesokan harinya..
"Kanza..Kanza..Dimana kau..!!!!"Teriak ibunya yang memanggil Kanza sambil mencarinya
Kanza tak mendengar suara panggilan sang ibu,karna dirinya sedang terbaring lemah dikasur.Kanza yang saat ini sedang sakit,gak menyadari jika ibunya terus memanggil dirinya
Hingga sang ibu memasuki kamarnya,sorot mata sang ibu berubah menjadi sangat tajam
Karna apa yang ia lihat saat ini,menganggap jika Kanza sedang bermalas malaaan dan sengaja bangun lebih siang.Amarah sang ibu pun langsung meluap dan tanpa basa basi,menarik paksa tangan Kanza yang masih tertidur hingga ia pun terjatuh kelantai
Kanza pun langsung terbangun kaget melihat tindakan ibunya
"A..ada apa bu?"Tanya Kanza dengan nada lemah
"Kau tanya kenapa??Apa kau tidka lihat ini sudah jam berapa??Berani sekali kau bangun siang..Apa kau mulai malas malasan sekarang..Ayo cepat bangun..Kerjakan semua pekerjaan rumah..Jangan coba membantah..!!"Ujar ibunya menolak alasan Kanza dan menganggap Kanza hanya alasan
Sesaat Kanza pun meneteskan air matanya
"Kenapa bu..Kenapa ibu selalu bersikap tidak adil padaku??Hiks..Kenapa perlakuanmu padaku seperti orang asing??Apakah sebenarnya aku bukan anakmu??Hanya karna aku tidak secantik kak Karin??Hiks ..Bisakah sedikit saja ibu peduli padaku??Aku tidak pernah menuntut apa pun dari ibu..Tapi tolong,perlakukan aku sebagai anakmu bu..Hiks.."Ucap Kanza yang menangis pelan
Sang ibu hanya diam dan tak menjawab
"Aku juga ingin diperlakukan layaknya seperti anakmu bu..Bukan seperti musuhmu..Hiks..Kalau ibu benar benar sangat membenciku ..Hanya karna aku jelek,lebih baik ibu bunuh saja aku..Tidak ada gunanya aku hidup tanpa ada yang peduli padaku..Huaa..Hiks.."Isak Kanza tersedu sedu meluapkan semua perasaanya yang sedih
"Berhenti menangis dan kerjakan saja pekerjaanmu..Kalau kau ingin ibu memperlakukan mu sebagai anak ibu,turuti perintah ibu dan jangan membantah..Paham..!!!"Ucap ibu yang akan meninggalkan Kanza
"Kalau begitu,biarkan aku pergi dari rumah ini..Biarkan aku menjalani kehidupan ku sendiri diluar sana..Daripada aku hidup bersama kalian,tapi hidupku selalu disiksa oleh kalian.."Sahut Kanza memberanikan dirinya untuk mengatakan apa yang ia pendam selama ini
Sontak membuat emosi sang ibu kembali meluap dan langsung menarik paksa rambut Kanza menuju kamar mandi