NovelToon NovelToon
Wanita Kedua Suamiku

Wanita Kedua Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Patahhati / Balas Dendam
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Herazhafira

Kedatangannya di kota lain dengan niat ingin memberi kejutan pada suaminya yang berulang tahun, namun justru dialah yang mendapat kejutan.

Semuanya berubah setelah ia melihat langsung dengan mata kepalanya sendiri, suami yang sangat di cintainya menggendong anak kecil dan dan merangkul seorang wanita di sampingnya.

"Siapa wanita itu Mas!" Bentak Anastasya.

"Dia juga istriku." Jawab Damian.

Deg!
Anastasya tersentak kaget, tubuhnya lunglai tak bertenaga hampir saja jatuh di lantai.

"Istri?" Anastasya mengernyitkan keningnya tak percaya.
Hatinya hancur seketika tak bersisa, rasanya sakit dan perih bagai di sayat pisau tajam. Suami yang selama ini dia cintai ternyata memiliki istri di kota lain.

Bagaimana nasib rumah tangganya yang akan datang? Apakah ia mampu mempertahankannya ataukah ia harus melepaskan semuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herazhafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali

Tak terasa waktu seminggu telah berlalu. Hari ini Anastasya akan kembali ke Jakarta dengan menggunakan Jet pribadi milik Austin.

Sebelum berangkat, Anastasya ke mansion untuk berpamitan dengan Mayang dan Rainart.

"Mah, makasih sudah merawat dan membantu Syasya selama sakit hingga seperti sekarang ini. Maaf karena aku nggak bisa membalas kebaikan kalian. Kalian orang tua yang sangat baik baik Syasya. Aku sayang kalian." Ujar Anastasya.

Anastasya memeluk Mayang dengan erat. Tanpa ia sadari air matanya jatuh berderai.

"Aku nggak akan lupain Mama, aku sayang Mama." Anastasya semakin mengeratkan pelukannya.

"Mama juga sayang kamu nak. Jangan lupa telpon Mama jika kalian sudah sampai." Pesan Mayang.

"Jaga diri kalian dan hati-hati di jalan. Jika ada masalah dengan perusahaan kabari Daddy, Daddy akan ke sana membantumu." Pesan Rainart pada Austin.

"Iya Dad! Daddy jangan khawatir, aku pasti bisa menanganinya dengan baik." Austin memeluk Rainart.

Setelah berpamitan mereka berangkat menuju bandara di mana sebuah jet telah menunggu kedatangan mereka.

"Kita naik ini?" Tanya Anastasya melihat jet di depannya.

"Iya, ayo naik, barang kamu biar pramugari yang ambil." Ajak Austin mengulurkan tangannya naik tangga pesawat.

"Kenapa kita bisa naik jet ini?" Tanya Anastasya heran setelah duduk bersandar di kursi.

"Karena jet ini milikku, kalo milik tetangga nggak mungkin kita naik ini kan? karena tetangga kita sedang pergi liburan." Canda Austin.

"Kok tetangga lagi? apa hubungannya?"

"Sudahlah kamu nggak akan ngerti dengan tetangga, fungsinya tuh banyak. Lebih baik kamu istirahat, di dalam sana ada kamar. kamu boleh memakainya." Tunjuk Austin di salah satu ruangan kecil.

"Aku masih ingin duduk di sini, ternyata naik jet lebih menyenangkan dari pada naik pesawat bisnis kelas. Mimpi apa aku semalam naik jet sebagus ini." Lirih Anastasya.

Austin membaringkan kursi lalu menutup matanya untuk istirahat, "Mimpi buruk." Ucap Austin tanpa membuka mata.

"Bukan mimpi buruk, tapi mimpi yang indah. Ternyata kamu sangat kaya, aku nggak nyangka bisa bertemu dengan orang sehebat kamu. Kamu tau nggak saat kita pertama kali bertemu?" Tanya Anastasya.

"Nggak." Singkat Austin tanpa membuka mata.

"Aku tuh kesel... banget sama kamu, masa ia ada orang di beliin minuman nggak bilang terima kasih. Ya udah aku terima kasih aja pada diriku sendiri, hehehe." Kekeh Anastasya mengingatnya.

"Jangan terlalu kesel dengan orang lain, nanti kalo beneran jatuh cinta kualat kamu." Sindir Austin.

Anastasya mendelik menatap tajam Austin, "Ihhh... kamu nyebelin, kenapa ucapan mu seperti sedang mengumpat ku." Kesal Anastasya.

Austin tidak lagi membalas ucapan Anastasya. Suara dengkuran halus mulai terdengar di telinga Anastasya membuatnya semakin geram.

"Aku lagi kesal, dia malah tidur." Anastasya berjalan menuju kamar yang di tunjuk Austin. Ia mengedarkan pandangannya kagum, Ada tempat tidur dan kamar mandi berukuran kecil. Ia langsung melompat ke tempat tidur dan mengguling-gulingkan tubuhnya.

"Ternyata seperti ini rasanya jadi orang kaya?" Anastasya menatap langit-langit pesawat.

Ia kembali mengingat saat hatinya merasa bahagia bersama keluarga Austin di Jerman. Semuanya tulus dan sayang padanya, sangat berbeda jauh dengan keluarga Damian yang tidak menganggap keberadaan dan perjuangannya bersama Damian membangun perusahaan.

Anastasya menutup matanya perlahan, air matanya kembali berderai, saat ini ia harus siap menghadapi Kanaya dan Weni di rumah. Ia menangis sampai akhirnya tertidur dengan mata sembab.

Setengah jam berlalu Austin masuk ke dalam kamar. Ia ingin membasuh wajahnya dan sikat gigi di kamar mandi, tapi malah melihat pemandangan yang menguji imannya. Anastasya tertidur miring memeluk bantal, dress yang ia kenakan juga naik memperlihatkan pahanya yang putih mulus.

Austin mengusap wajahnya dengan kasar, "Kenapa juga aku masuk kesini?" Monolog Austin.

Ia menghampiri Anastasya dan perlahan menarik dresnya turun. Sebelum imannya tergoda ia segera masuk ke dalam kamar mandi.

Austin keluar dan melihat posisi Anastasya berubah, dress Anastasya kembali naik dengan posisi tidur telentang dengan kedua kaki terbuka lebar. Jantungnya mulai berdetak kencang, dengan sudah payah ia menahannya namun pemandangan ini terlalu indah untuk di lepas. Matanya tidak berkedip membayangkan tubuh mungil Anastasya dibalik baju tipisnya. Karena tidak tahan ia mencuri ciuman di bibir Anastasya sambil menurunkan kembali dress-nya.

"Bego! Kamu benar-benar menguji imanku." Sungutnya.

Ia keluar dari kamar dan duduk kembali di kursi pesawat, Ia menenangkan pikirannya sejenak kemudian memesan makanan untuk mereka.

Anastasya duduk di depan Austin dengan wajah tak berdosa. Ia sangat menikmati makanannya sedangkan Austin sibuk membayangkan tubuh Anastasya di bawah kungkungan-nya, biar bagaimanapun dia pria normal, jika melihat pemandangan yang indah di depan mata, jiwa kelaki-lakiannya pasti meronta-ronta.

Austin geleng-geleng kepala membayangkannya.

"Bego!"

Austin mengusap wajahnya dengan kasar menetralkan detak jantungnya dan pikirannya yang kacau akibat ulah Anastasya.

Anastasya langsung mendelik, "Apaan sih! siapa yang bego? mendingan kamu makan biar nggak ngomong sembarangan." Kesal Anastasya karena makannya terganggu. Ia mengambilkan makanan untuk Austin tapi Austin malah meninggalkan.

Austin menuju kamar kemudian meluruskan tubuhnya.

"Gw bisa gila menahannya." Kesal Austin memukul bantal.

Setelah menempuh perjalanan 17 jam, akhirnya mereka tiba di Jakarta. Dodi dan Jack sedang menunggu kedatangan mereka.

Austin menggenggam tangan Anastasya turun dari pesawat membuat Dodi dan Jack tercengang.

"Widihh....! makin mesra aja nih, ingat bos! istri orang." Ejek Dodi mengingatkan.

"Diem Lo." Bentak Austin dengan wajah datarnya.

"Selamat datang Bos!" Sapa Jack.

"Hhmm" Sahut Austin.

"Selamat datang Tasya." Sapa Dodi dan Jack mengulurkan tangannya

Tasya tersenyum membalas uluran tangan Dodi dan Jack.

Dodi membuka pintu mobil belakang kemudian mereka masuk.

"Kita kemana Bos?" Tanya Jack setelah melajukan mobilnya meninggalkan bandara.

"Kita ke restoran Maxi " Jawab Austin.

"Kita kan sudah makan di pesawat?" Sela Anastasya.

Austin mendelik kesal, "Itu kan tadi kamu yang makan, sekarang aku lapar." Kesal Austin. Austin masih kesal ia harus mandi berkali-kali akibat ulah Anastasya.

Dodi dan Jack saling melirik, mereka saling bertanya dalam hati ada apa dengan bos-nya, sejak turun dari pesawat wajahnya seperti di tekuk.

Mereka turun di salah satu restoran yang menyajikan makanan seafood. Mereka masuk ke dalam private room yang berbatas kaca. Sambil menunggu makanan datang, mereka saling bercanda dan tertawa satu sama lain.

Tanpa sengaja mata Anastasya tertuju pada salah satu meja di balik kaca. Kaca yang menjadi pembatas ruangan bisa melihat orang diluar dengan jelas sedangkan dari luar hanya bisa melihat pantulan seperti cermin. Di sana sepasang suami istri dan anaknya sedang menikmati makan bersama. Mereka sangat bahagia bahkan saking bahagianya mereka tidak menyadari kehadiran orang lain.

"Syasya..! kamu kenapa diam? Tanya Austin heran, Anastasya tiba-tiba saja diam.

Austin berbalik mengikuti pandangan Anastasya hingga matanya tertuju di meja yang sama.

'Damian dan Kanaya! mereka makan di sini juga rupanya.' Batin Austin.

"Mereka sangat bahagia tanpamu, apa kamu yakin masih mau mempertahankan rumah tangga dengan pria yang sudah berselingkuh?" Kesal Austin karena Anastasya tidak pernah mau mendengarnya.

Anastasya hanya diam melihat interaksi tiga orang di sana.

"Kamu tunggu di sini dan jangan kemana-mana, aku akan menghampirinya." Austin berdiri tanpa mendengar jawaban Anastasya.

"Khemmm." Dehaman Austin mengagetkan Damian dan Kanaya.

"Halo Tua Damian, Maaf mengganggu waktunya sebentar. Boleh saya duduk?" Tanya Austin.

"Silahkan, Maaf Anda siapa?" Tanya Damian balik. Ia merasa tidak mengenal Austin.

"Perkenalkan saya Austin pemilik perusahaan Royal Group." Austin mengulurkan tangannya.

Damian membalas uluran tangan Austin kemudian memperkenalkan Kanaya sebagai istrinya dan Radit anaknya.

"Wahh... keluarga yang sangat harmonis dan bahagia." Puji Austin.

"Terima kasih, Silahkan duduk." Sahut Damian.

"Pasti sangat menyenangkan memiliki istri yang cantik dan anak yang lucu." Puji Austin.

"Ia, anda benar! aku bersyukur bisa memiliki mereka. Karena merekalah aku memiliki semangat hidup. Ada perlu apa Tuan Austin menghampiri saya?" Tanya Damian.

Austin duduk kemudian menatap Kanaya sekilas.

.

.

.

Bersambung.....

Sahabat Author yang baik ❤️

Jika kalian suka dengan cerita ini, Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, Dukungan dan Votenya ya! 🙏🙏🙏

1
Jihanisa Jihan
hamil deh
Jihanisa Jihan
haduhhhh gregetan lemah banget sih sampe BS diperkaos calon mantan suami.
tendang aja burungnya biar ga BS terbang sekalian . gedeegggggg bgt.
ga mgkn hamil juga lah. kayaknya si Damian mandul. tp ditipu SM Mak Lampir.
gunakan hp, minta tolong Austin kek, atau minta tolong Tirta kek. gedeghhggg
Jihanisa Jihan
Luar biasa
Jihanisa Jihan
tinggal gugat cerai aja knp sih
Jihanisa Jihan
tuhkan. jangan jangan Radit BKN anak kandung Damian .
Jihanisa Jihan
jangan2 bukan anak kandung Damian lagi, tp hasil SM main dgn cowo lain, alias anak orang lain . secara dia dijebak mabu dan pake 2ga tau persis kejadiannya spt apa. yekan
lela sari
bodohhhhhhh
Fitrian Delli
mampus lo marina sepeti binatang kayak anak lo mk jgn jahat karma sdh d tangan lo binatang
guntur 1609
hahha ke kenyangan lah loe jak
guntur 1609
mampus kau damian. jangam bilang raditvtu anaknya rudi. makin mampus kau sama si weni.hjajajjja
guntur 1609
syukur mamanya austin dan ayahnya baik
guntur 1609
mantap austin
guntur 1609
mampus kau damian. secara gak kangsung kau melepaskan istrimu sm org yg juga kuat nya sepertimu. ada sainganmu oenghianat
guntur 1609
mamous kau oenghianat
guntur 1609
cibta sama istrimu. bulshet kau damian. ruoanya kau seorang oenghianat. kau akan menyesal nantinya
Fitri Yani
nangis lgii
Fitri Yani
bosen..., nangis lgi gx capek yaa???
Fitri Yani
hadohhhhh, dikit2 nangis .. laki2 kex gitu koc masih dipertahaninn...
abdul adul
Luar biasa
Tati Riyati
tasya mewek aja trs..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!