PROSES REVISI TYPO DAN TANDA BACA!!!
Jin Lien adalah seorang Jenderal Muda yang sangat berbakat. Di usianya yang ke-21 tahun, dia telah menyelesaikan banyak misi berbahaya.
Jin Lien dibesarkan oleh Kakeknya yang saat ini telah menjadi pensiunan Militer. Dia sedari kecil telah dididik dengan cara militer hingga membuatnya menjadi Jin Lien yang saat ini. tidak hanya mempelajari Strategi Militer tapi juga mempelajari Ilmu kedokteran. di waktu luangnya dia juga mempelajari cara menjadi pengusaha sukses, puisi, Kaligrafi. karena itulah, Jin Lien tidak memiliki banyak teman, dia hanya bergaul dengan rekan sesama Prajurit.
Suatu hari, dirinya menjalankan misi yang akhirnya merenggut nyawanya, dan hari itu juga dirinya yang tidak pernah tersenyum, untuk pertama kalinya menampakkan senyum manis nan tulus.
..
Saat membuka matanya lagi, Jin Lien tidak berada di tempat yang seharusnya. melainkan di Jaman dan Masa yang berbeda serta di dalam gendongan seorang Pelayan yang menangisi seorang Wanita cantik yang tidak lagi memiliki Napas.
Dia menebak jika dirinya yang sekarang merupakan seorang bayi yang berusia 1 tahun dan memiliki nama yang sama dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Askaori, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AGA 19
Ketika malam tiba, Jin Lien berada di kamar milik Ye Hong Zhuang lengkap dengan piyama miliknya yang sangat berbeda dengan pakaian tidur di zaman itu.
Ye Hong Zhuang pernah ingin bertanya saat pertama kali Jin Lien menginap bersamanya tapi karena Jin Lien sudah tertidur lebih dulu, dia memilih membatalkan niatnya.
"Lien'er, pakaian macam apa yang kau pakai itu? sepertinya terlihat nyaman.."
"Hehehe Gege, ini namanya piyama. Aku merancangnya sendiri.."
"Master, anda terlalu banyak omong kosong.."
"Diam.."
Jin Lien yang menyombongkan jika dirinya yang merancang piyama mendapat olokan dari Lotus kecil membuat dirinya agak merasa malu..
Hei dia adalah satu-satunya jiwa dari dunia modern, jadi tidak masalah kalau mengklaim jika piyama itu , dirinyalah yang merancang.
Hanya Jin Shan, dia tidak tahu apakah adik laki-lakinya itu berasal dari dunia yang sama atau dunia lain. Bisa saja dia jiwa di dunia ini yang mengalami penghianatan dan terkirim ke tubuh orang lain..
"Baiklah saatnya tidur.."
"Baik.."
Jin Lien segera membaringkan tubuhnya dan menarik selimut, Ye Hong Zhuang juga melakukan hal yang sama.
Tepat seperti prediksi Ye Hong Zhuang, dia tidak bisa tidur malam ini karena begitu Jin Lien terlelap, dirinya akan melakukan hal konyol seperti meletakan kaki di wajah Ye Hong Zhuang atau memeluk betis Ye Hong Zhuang.
Satu hal yang disyukuri Ye Hong Zhuang yaitu karena Jin Lien tidak pernah memiliki kontak langsung dengan junior miliknya.
Bosan dengan kelakuan Jin Lien yang seperti itu, dia segera memperbaiki posisi adik perempuannya itu dan membawanya kedalam pelukannya agar tidak bergerak bebas.
Tapi ya namanya Jin Lien tidak akan bisa tenang sampai dia bangun esok harinya.
Saat Jin Lien bangun, dia menemukan posisinya sedang tengkurap dengan posisi melintang di atas perut Ye Hong Zhuang.
Saat pertama membuka matanya, hal pertama yang dilihatnya adalah sebuah tonjolan di balik selimut.
Seketika wajahnya menjadi datar dan mengalihkan tatapannya ke sisi lain dan mendapati Ye Hong Zhuang yang tersenyum kecil.
"Selamat pagi Meimei.."
"Pagi juga.."
Jin Lien turun dari posisi seperti itu lalu mengecup pipi Ye Hong Zhuang dan melangkah keluar.
Tapi dia masih sempat mengatakan sesuatu pada Ye Hong Zhuang.
"Gege, secepatnya selesaikan urusan pribadimu selagi adik kecilmu masih menantang layaknya pohon besar.."
Bang
Dengan suara dentuman pintu, Jin Lien akhirnya menghilang.
Ye Hong Zhuang Juga akhirnya sadar dengan apa yang dimaksud oleh Jin Lien.
Muncul Rona merah di wajah tampannya dan segera berlari menuju ruangan untuk dirinya mandi.
...
Tepat saat Jin Lien selesai berpakaian dan sedikit berdandan, seorang pelayan datang memberitahu jika Xiao An berada di aula utama sedang mengobrol dengan ayah angkat dan kakek angkatnya.
Niu'er datang menjemputnya dan mereka berjalan beriringan menuju aula utama kediaman Ye.
Di sana juga, Jin Lien bisa melihat kehadiran Ye Hong Zhuang. Meski wajahnya tampak datar dan acuh, Jin Lien dapat melihat Rona merah sama di pipinya.
Jin Lien tidak peduli, dia dan Niu'er menyapa ayah angkat dan kakek Ye lalu mengambil tempat duduk.
"Jadi ada apa An Ge datang begitu pagi?" Niu'er bertanya lebih dulu dan Xiao An tersenyum kecil.
"Seminggu dari sekarang, Ayah Kaisar berencana mengadakan acara berburu dalam menyambut kedatangan perwakilan kerajaan tersebut. Dia ingin melihat beberapa skema yang telah mereka rencanakan.."
Jin Lien dan Niu'er saling melirik, tampak seringai kecil menghiasi bibir keduanya.
"Lalu?"
"Ayah Kaisar mengundang kalian bertiga untuk ikut serta.."
"Baik.." keduanya dengan cepat menjawab sedangkan Ye Hong Zhuang memiliki senyum tipis di bibirnya.
Dia merasa bahagia saat melihat kilau antusias dimata Jin Lien dan Niu'er, tapi perhatiannya selalu terfokus pada adiknya yang paling kecil.
Setelah menyampaikan berita, Xiao An dan Ye Hong Zhuang segera pergi menuju Istana. Jin Lien dan Niu'er sendiri bergerak menuju halaman milik Niu'er setelah pamit pada kedua orang tua tertentu.
Saat sampai di kamar milik Niu'er, keduanya segera memasuki Dimensi Lotus.
Saat keduanya muncul, Jin Shan terlihat tertawa bahagia.
Niu'er menggendong Jin Shan dan bermain sebentar bersamanya. Sedangkan Jin Lien segera mencari Lotus kecil.
"Lotus kecil, apakah semua senjataku masih lengkap?"
"Masih lengkap tuan. Lotus kecil akan mengantar Master.." keduanya segera menuju tempat dimana Lotus kecil menyimpan semua senjata milik Jin Lien yang telah di kumpulkan selama di kehidupan pertamanya.
"Semua senjata anda berada di dalam lemari ini tuan.." Jin Lien mengangguk dan membuka lemari tersebut.
Di dalam lemari terpajang banyak jenis senjata, beberapa model senjata api juga ada.
Mata Jin Lien terfokus pada dua busur dan anak panahnya, dia mengeluarkan kedua busur tersebut beserta anak panahnya.
Dia tidak khawatir akan kehabisan anak panah, karena dimensi Lotus secara alami akan mengisi kembali setelah seminggu.
"Lotus kecil, bantu aku membawa semua ini. Aku ingin Jiejie memilih salah satu busur ini lalu aku akan memakai yang tidak dia pilih.."
"Ya Tuan.."
Keduanya segera membawa busur beserta anak panahnya ke tempat dimana Niu'er berada.
"Jiejie, pilih salah satu untuk nanti di acara pemburuan.."
Niu'er meletakan Jin Shan kembali dan melihat dia busur lengkap dengan anak panahnya.
Dia tersenyum dan mengambil secara acak. "Aku akan memakai yang ini.."
"Baiklah, kalau begitu aku akan menggunakan yang ini hehehe.."
Melihat busur yang ukurannya sangat kebesaran, Lotus kecil mengerutkan dahi.
"Tuan, berikan aku busur Anda!"
"Ada apa?"
"Hanya untuk menyesuaikan ukuran busur dengan tubuh anda saat ini.."
Jin Lien menurut dan memberikan busur miliknya pada Lotus kecil untuk di sesuaikan.
...
Di Istana, tepatnya ruang kerja Kaisar.
"Membahas tentang permaisuri untuk Putra Mahkota kelak, usia kalian telah matang dan telah memasuki usia pernikahan. Katakan saja jika ada gadis yang memasuki mata kalian.."
"Yang Mulia, Usia pejabat ini masihlah 18 tahun. Belum terlambat untuk mencari gadis yang cocok dengan kriteria yang pejabat ini inginkan.."
"Zhuang, Zhen tidak memaksa untuk kalian segera menikah tapi Zhen hanya mengatakan jika kalian telah menemukan gadis yang sesuai keinginan kalian, cukup katakan pada Zhen.."
"Terimakasih Yang Mulia.."
Pandangan Kaisar kemudian beralih pada Putra pertamanya yang tidak lain adalah Putra Mahkota dan Xiao An selaku pangeran ketiga. Keduanya telah memasuki usia menikah juga. Xiao Zhan yang telah menginjak Usia 19 tahun masih belum memiliki seorang permaisuri di sisinya dan Xiao An juga sama, di Usia 17 tahun juga belum memiliki selir ataupun permaisuri.
"Ayah Kaisar, putra ini memiliki saran. Bagaimana jika perjamuan ulang tahun ayah, kita gunakan untuk menilai para gadis yang cocok untuk menjadi pendamping kami, kami akan menilai mereka secara pribadi.." Xiao An menyarankan dan segera di setujui oleh Kaisar
"Idemu tidak buruk. Baiklah, ayah akan menyiapkan perjamuan pertunjukan bakat para gadis untuk kalian pilih.."
"Tapi Ayah Kaisar, itu hanya untuk gadis yang telah menginjak usia 15 tahun keatas.."
"Baiklah Zhan'er, kalian bertiga pergilah dan ajak Jenderal muda Feng untuk mempersiapkan acara perburuan! Jangan sampai ada kesalahan!"
"Ya.."
Segera ketiganya keluar meninggalkan ruang belajar Kaisar.
Begitu mereka tak lagi terlihat, Kaisar mendesah kecewa.
"Padahal aku ingin Zhan'er atau An'er mengangkat Niu'er sebagai permaisuri mereka tapi mereka lebih menganggap gadis itu sebagai adik mereka.."
"Terlebih, Lien kecil juga masih sangat muda. Sayang sekali, padahal dia dan Niu'er sangat berbakat.."
Kasim yang berada di ruang belajar Kaisar tersenyum lemah karena keluhan Kaisar itu sendiri.
...
Niu'er dan Jin Lien yang berada di ruang dimensi Lotus bersin secara bersamaan.
"Sepertinya ada yang membicarakanku.." ujar keduanya kompak mengundang tawa dari Jin Shan.
"Hahahahaha" mereka segera tertawa bersama terlebih dengan kelucuan milik Jin Shan.
Mereka menghabiskan waktu beberapa saat lagi lalu keluar dari dimensi Lotus.
"Maaf ya Shanshan, kau masih harus berada di sini dan belum boleh keluar.." Jin Shan memberikan anggukan kecil.
Jin Lien dan Niu'er muncul bersama di kamar milik Niu'er. Baru saja keluar dari dimensi Lotus, Jin Lian segera menjadi waspada begitupun dengan Niu'er.
Wajar jika keduanya segera menjadi waspada, karena di meja belajar Niu'er telah duduk seorang pemuda tampan. Pemuda tersebut juga memiliki mata merah sama dengan Niu'er.
"Siapa?"
Pemuda tersebut memberikan senyum lembut dan tatapan penuh kerinduan di berikan pada Niu'er.
Jin Lien merasa aura pemuda tersebut terasa familiar tapi dia lupa dimana dia merasakan aura itu.
"Tidak perlu waspada seperti itu anak-anak. Jika kalian ingin tahu siapa aku, kalian bisa memanggilku dengan sebutan paman Jun. Satu lagi, aku yang memerintahkan Rui untuk menjagamu Lien kecil.."
Keduanya saling melirik dan memiliki pemahaman secara diam-diam di benak mereka.
"Lalu ada perlu apa paman Jun sampai mendatangi kami? sedangkan kami tidak mengenal anda.." Niu'er langsung ke topik utama tanpa berbasa-basi.
"Aku ingin mengajak kalian kesuatu tempat yang akan membantu terobosan kalian.."
Keduanya kembali saling melirik dan menatap paman Jun tepat di mata merahnya. Merasa pemuda di depannya tidak memiliki niat jahat, Jin Lien dan Niu'er segera mengangguk.
Paman Jun segera berdiri dari posisinya dan melangkah mendekati Jin Lien dan Niu'er. Dia menggendong Jin Lien dan memegang tangan Niu'er kemudian menghilang seolah mereka tak pernah berada di sana.
...
Tempat di mana kediaman laman Jun berada, tiga sosok tampak muncul dari ketiadaan.
Jin Lien segera turun dari gendongan paman Jun dan memindai area dimana dia berada.
Kediaman mewah tampak berdiri kokoh di depan mereka, keduanya menghirup udara dan merasakan Qi Spiritual sangatlah tebal.
"Pergilah! Cari tempat yang membuat kalian nyaman berkultivasi. Paman akan menjaga kalian.."
"Ya.."
Segera Jin Lien dan Niu'er mencari lokasi yang nyaman untuk mereka. Sedangkan paman Jun memasuki kediaman miliknya.
"Selamat datang kembali yang mulia.."
"Ya, kumpulkan semuanya! Aku ingin mengatakan sesuatu pada kalian.."
"Baik."
Paman Jun segera melangkah menuju tahta miliknya dan menunggu semua bawahannya..
"Hormat kami yang mulia.."
"Berdirilah!"
Mereka semua segera berdiri dan memandang paman Jun.
"Zhen telah menemukan keponakan Zhen yang di ungsikan oleh Saudari Kerajaan dan Ipar Kerajaan. Saat ini, dia sedang berada di halaman bersama adik perempuan yang merupakan saudari angkatnya sedang berkultivasi. Berlakulah sopan dan layani keperluan mereka! Satu lagi, jangan sampai mereka mengetahui identitas ku yang sebenarnya dan tetap sembunyikan identitas keponakanku dari keduanya!"
"Ya yang mulia.."
"Kalian boleh pergi!"
Di sisi lain, Jin Lien dan Niu'er terus berkultivasi hingga mereka merasakan sesuatu yang hangat hendak menerobos.
Keduanya tersenyum tapi tetap berkonsentrasi.
Boom
Niu'er segera mendapat kenaikan level pertamanya dan memasuki tahap pemula. Tidak berhenti di level 1 saja tapi terus naik hingga level 3. Merasa tidak bisa lagi menerobos, dia membuka matanya dan tertawa bahagia.
Jin Lien terus berkonsentrasi hingga hal yang sama juga terjadi padanya.
Ledakan aura yang menandakan dirinya telah menembus tahap pemula. Banyaknya Qi spiritual yang diserapnya membuat Jin Lien berkeringat dingin hingga Dantian miliknya mulai retak.
Prank
Dantiannya akhirnya pecah, tapi Qi Spiritual terus di serap tanpa berhenti hingga terbentuk 5 dantian baru yang memiliki warna berbeda. Tidak sampai di situ saja, dantian Jin Lien yang tadi pecah, perlahan mulai kembali menyatu dengan warna keemasan. Dantian keemasan miliknya memiliki ukuran lebih besar dari 5 dantian lainnya dan berada di tengah-tengah 5 dantian yang mewakili elemen berbeda.
Wajah Jin Lien yang awalnya pucat, perlahan kembali memiliki ronanya.
Dia membuka mata dengan puas karena berhasil menerobos ketahap pemula.
Meski itu hanya level 1 tapi dia tidak berkecil hati, justru dia sangat senang karena tidak secara instan memperoleh kekuatan.
Dia segera mencari Niu'er dengan raut wajah penuh kebahagiaan.
"Jiejie aku berhasil.."
"Ya Lien'er, kita berhasil. Jiejie berhasil memasuki tahap pemula level 3.."
"Aku hanya di level 1 tapi aku sangat senang.."
Jin Lien tidak sadar jika Qi Spiritual yang dia perlukan adalah beberapa kali lipat dari Qi Spiritual yang di perlukan Niu'er dikarenakan dantiannya terbagi menjadi 6 yang mewakili setiap elemen.
"Ayo temui paman Jun!"
"Ok.."
Segera mereka mencari Paman Jun, mereka mencari sekitar hingga menemukan seorang pelayan.
"Permisi, bisakah kau membawa kami menemui paman Jun.."
"Kedua nona muda, silakan ikuti pelayan ini.."
Jin Lien dan Niu'er mengangguk dan segera mengikuti pelayan tersebut.
Mereka terus melangkah hingga sampai di sebuah taman yang tampak indah. Di tengah taman ada Gazebo dan di Gazebo tersebut terlihat seorang pemuda tengah duduk dan memainkan Guqin..
"Beliau berada di sana, pelayan ini hanya bisa mengantar kedua nona muda hanya sampai di sini.."
"Ya, terimakasih.." pelayan tersebut segera pergi. Niu'er dan Jin Lien melangkah perlahan.
Keduanya bisa mendengar jika permainan Guqin dari paman Jun terdengar indah dan menenangkan.
Jin Lien merasa sangat nyaman langsung mengeluarkan Seruling gioknya dan mulai memainkan mengikuti nada dari musik yang dimainkan oleh paman Jun.
Niu'er sendiri tidak bernyanyi melainkan menari sembari mengikuti irama dari musik yang dimainkan kedua sosok tersebut.
Tanpa sengaja Jin Lien memasukan Qi spiritual kayu miliknya kedalam musik yang dia mainkan.
Dengan kecepatan normal, taman yang memiliki bunga yang masih kuncup segera mekar dengan indah.
Bahkan bunga yang tampak layu juga mulai mendapati kehidupannya kembali..
Musik berhenti dan Jin Lien sukses jatuh terduduk karena kelelahan. Sangat cepat, paman Jun segera mengangkat Jin Lien.
Betapa terkejutnya dia begitu menyadari jika bunga di taman tersebut telah mekar, bahkan beberapa bunga yang layu saat ini telah mendapatkan kehidupannya kembali..
....
ga bosen 👍👍👍
sehat kah? kok lama nggak update perjalanan terakhir
ayo lanjut...
kapan dilanjut perjalanan terakhirnya...
beda dari yang lain