NovelToon NovelToon
A Jilted Twins

A Jilted Twins

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Kisah cinta masa kecil / Anak Kembar / Teen School/College
Popularitas:469
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Hidup saudara kembar antara Cahaya dan Bulan berubah ketika sang ibu memperkenal kan mereka kepada Farid, salah satu anak dari sahabat nya.

Saat mereka sudah kelas 3 SMA, Aya selaku pemeran utama sudah mencintai orang lain selain farid.

Hingga Ulan berbuat rencana sesuatu yang merubah dinamika di antara Aya dan Farid.

Apa itu rencana nya? selengkap nya ada di A Jilted Twins , saudara kembar yang di tolak cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18.

Keadaan masih di jam istirahat, sisa waktu 15 menit cukup untuk ulan ngobrol empat mata dengan anya di rooftop sekolah.

"Jadi aya sudah tau rahasia lu selama ini?" Kata anya.

"Iya An, makasih ya atas bantuan lu selama ini, lu gak usah repot-repot lagi bujuk aya untuk bersatu dengan farid lagi sekarang" Ulan tersenyum.

Dari kemarin, ulan menyuruh anya untuk membantu dirinya agar aya bersatu dengan farid.

"Terus masalah Rania bagaimana dong?" tanya anya.

"aman kalau masalah rania, farid juga sudah tau kebusukan tuh cewek apa" jawab ulan.

"Lu serius farid sudah tau?" tanya anya

"Iya sorry gue gak ngabarin lu saat itu, Rania kemarin datang ke tempat futsal, pacar nya rania juga datang kesitu" jawab ulan.

"oh syukurlah kalau gitu, gue juga muak sebenar nya lihat rania nge-drama terus" Kata anya.

"dari dulu kali dia emang licik, cuma ya gue diem aja" ulan bangkit dari tempat duduk, sisa nya ia mengajak anya untuk bergabung sama teman-teman lain di taman.

Sampai di taman, anya dan ulan ikut bergabung bersama kelompok sofia.

Sisi lain, aya menghampiri sofi untuk meminjam buku cetak sejarah. Tentu nya aya di temani oleh farid yang setia bersama nya.

"lu gak cemburu?" bisik anya ke ulan.

"ssttt, berisik" bisik ulan ke anya.

Berselang dari itu, lingga yang tidak sengaja melihat langsung menghampiri. "lu kemana aja sih sayang, gue cariin juga" kata lingga ke ulan.

"maaf sayang tadi gue habis sama anya ke perpustakaan" jawab ulan berbohong.

"perasaan... Tadi gue habis dari perpus gak liat lu di dalam lan?" timpal aya.

"gue lihat di perpus juga gak ada ulan" timpal farid menyerukan.

"kata lu habis dari perpus, mereka bilang gak ada lu di perpus, yang benar yang mana sayang?" kata lingga mengerut kening.

Ya, lingga mulai aneh sama perilaku pacar nya sekarang ini. "napa dia mesti berbohong?" dalam hati lingga.

"iya sorry ling, gue ngaku tadi sama anya habis dari rooftop" jawab ulan.

"ngapain kalian di atas rooftop?" tanya lingga semakin penasaran.

"ngobrol aja sayang" jawab ulam.

"bahas apa?" tanya lingga.

"bahas masalah perempuan lah" kata ulan sambil menatap lingga dengan tatapan tajam

"sumpah ni orang kenapa kepo banget" lanjut nya ulan membawa lingga ke gedung olahraga, berhubung masih ada sisa waktu beberapa menit lagi sebelum bel masuk.

"lah, ini gue ditinggal?" anya bingung, begitu pun farid dengan yang lainnya yang melihat. Tapi tidak untuk Aya. Pikir aya, adiknya itu pasti curhat ke anya masalah semalam.

"lu duluan aja ke kelas ya an"

"iya sudah, oke" Jawab Anya.

Dengan begitu, ulan segera melangkah bersama lingga ke tempat tujuan.

belum sampai ke gedung olahraga, mereka dipertemukan dengan sesosok makhluk menyebalkan, siapa lagi kalau bukan rania.

Telinga Ulan tidak sengaja menangkap pembicaraan dari rania yang sedang bersama salah satu teman nya dari kelas lain.

pembicaraaan nya sangat membuat ulan kesal, rania akan membuat aya dan farid putus dalam waktu singkat.

Hm...

" aya benar-benar sudah buat gue di jauhin sama farid, gue mau dia merasakan nya juga!" ucap rania.

Berselang setelah rania bicara, ulan keluar dari balik tembok dan mendorong dada rania sampai ia tersungkur ke lantai.

"ngomong apa lu barusan!" bentak ulan dengan tatapan tajam.

Rania membulat mata singkat. "eh kok ada lu anjir, maaf lan.. gue akan tarik lagi kata-kata gue barusan, gue minta maaf"

"lu obsesi sama cowok boleh, tapi jangan rendahin harga diri lu bego!" sewot ulan gak terima.

Disaat rania sudah meminta maaf, justru teman yang bersama rania tidak terima.

"jangan lu mentang-mentang ratu di sekolah ini lu main hakim sendiri, dia sudah minta maaf ke lu, lu malah nyolot."

" hahaha gue gak ngerasa jadi ratu sekolah tuh sorry-sorry aja, gue lagi membela yang benar, DAN ELU LAH YANG NYOLOT!"

"sayang udah-udah kok jadi berantem." lingga melerai, ia langsung membawa ulan pergi ke kelas dan membatalkan niat ngobrol empat mata nya di gedung olahraga.

Sebelum pergi ke kelas, ulan mengatakan sesuatu terlebih dahulu untuk rania

"lu kalau ada niatan seperti itu ke kakak gue, gue gak akan segan-segan buat hukum lu"

"shit!" umpat rania setelah ulan pergi dari sisi nya.

di dalam kelas.

Ulan tak pernah berhenti menatap tajam ke arah Rania. Gadis itu tidak main-main kalau ada sesuatu yang terjadi pada hubungan kakak nya.

Apa lagi sekarang aya berpacaran dengan farid, seseorang yang berharga di masa lalu Ulan.

"Lan, lu napa liatin rania seperti itu? Apa ada sesuatu diantara kalian?" tanya aya. Kali ini aya benar-benar tak tahu menahu soal ini.

"Engga ada kak" ulan memanipulasi perilaku berpura-pura ke meja nya lingga.

"lu jangan pulang dulu" bisik ulan pada lingga, gadis itu tiba-tiba mengambil pulpen miliknya.

"loh gue bawa satu pulpen, jangan dibawa sayang" kata lingga

"pinjem dulu sayang" kata ulan.

dibelakang ulan, ada aya yang secara tiba-tiba menjewer telinga ulan.

" lu tuh ya, itu pulpen yang kemarin lu pinjem kan dari gue? tadi pagi lu nulis masa cepat habis"

"iya-iya kak maaf, bukan habis, tapi tulisan gue jadi jelek kalau pakai pulpen itu" jawab ulan sambil memegang telinga yang lagi dijewer aya.

"gak usah banyak alasan, buruan balik tempat duduk dan jangan kecentilan" titah aya.

"iya iya" ulan menyerahkan pulpen nya lagi ke lingga. "makasih" lanjut nya ulan kembali ke tempat duduk asal.

Padahal itu gimick dari ulan supaya kakak nya tidak menanyakan tatapan tajam nya kepada rania.

Mereka pun kembali belajar setelah guru sudah datang ke kelas.

Hingga bel pulang sekolah sudah berbunyi.

Aya tak pernah berhenti menatap gerak-gerik lingga dengan ulan, dengan pengakuan ulan semalam, jelas-jelas membuatnya terus kepikiran sampai sekarang.

Berselang farid menghampiri tempat duduk nya aya. "ayo pulang sayang" ajak farid.

Hari ini aya di antar jemput oleh farid, karena motor yang biasa ia pakai, sedang di pinjam oleh kakek nya untuk pergi ke perusahaan sang ibu.

"bentar rid" aya segera merapihkan buku-buku nya yang masih berserakan di atas meja.

karena gerakan nya lemot, farid ikut membantu nya.

aya emang sengaja untuk melama-lamakan durasi, karena masih penasaran dengan hubungan mereka.

"lu sudah milik gue sayang, jadi tolong move on dari lingga, lingga juga sudah ada pacar"

Aya menghela nafas kasar sebelum akhirnya ia menatap tajam farid.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!