Anak Genius : TWINS PEMBAWA KEBAHAGIAAN.

***💥KALAM HADITS 💥***

Rasulullah ﷺ pernah bersabda : “Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya Allah akan faqihkan ia dalam agama.”

(HR Bukhari dan Muslim).

Yang dimaksud difaqihkan adalah pemahaman yang Allah ﷻ berikan kepada seorang hamba sehingga ia mendapat pemahaman yang lurus terhadap Al-Qur’an dan hadist.

(((((((((((((((((((((((((💥)))))))))))))))))))))))))

Sudah dua hari keberadaan Daffin di kampung santri dan keberadaannya juga menjadi pusat perhatian bagi para penduduk di kampung itu, terutama para gadis desa, membuat Meira terlihat tidak senang, Aki yang melihat cucunya yang nampak uring-uringan, ia pun menghampirinya.

"kamu kenapa Nak?" tanya sang Aki.

"Eh, tidak ada apa-apa Ki" Sentak Meira karena kaget akan munculnya sang Aki yang tiba-tiba.

"Kalau tidak ada apa-apa, Ya sudah sana antar makanan untuk anak Hanan dan Twins gih nak'' titah Sang Aki.

"Baiklah Ki "

"Ya sudah Aki tinggal ya Assalamu'alaikum"

"Iya Ki, Wa'alaikumus salam" setelah mendapat jawaban salamnya sang Aki pun pergi meninggalkan Meira, sementara Meira pun bergegas ke dapur untuk mempersiapkan makanan yang hendak di bawahnya untuk Daffin dan Anak-anaknya.

_____

Sementara di sisi lain Daffin yang sedang berjuang mencari hafalannya untuk mahar Meira, semakin semangat karena ia di bantu oleh kedua anaknya bahkan ia sekarang sudah menghafal surat Al-Waqi'ah yang sebelumnya surah Ar-Rahman ia sudah mampu menghafal dengan lancar..

"Gimana nak, sudah benar tidak hafalan Ayah?" tanya Daffin pada kedua anaknya

"Sudah benar Biyah, ayoo semangat biyah agar hari ini biyah bisa menyelesaikan surat Al-Waqi'ahnya" tutur Azmy memberikan semangat pada sang ayah..

"Iya Biyah, ayoo semangat biar Perjuangan biyah cepat selesai!" seru Azia juga,

"Baiklah Twins Ayo kita mulai lagi!" ujar Daffin yang juga semakin semangat ia menghafal dan mereka juga menyelinginya dengan canda tawa agar sang ayah tidak bosan dalam menghafal

Dan di saat mereka sedang bercanda tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan gubuk tempat mereka sedang bercanda dan menghafal. membuat ketiganya langsung menoleh ke arah mobil tersebut, dan tak lama turunlah seorang wanita cantik dengan penampilan yang elegan dengan kaca mata hitam yang sedang menangkring di hidung mancungnya, namun ia tak memakai Hijab dan ia pun menghampiri mereka.

"Hai mas Daffin? masih ingat sama Hana" ujar wanita itu sembari Ia membuka kaca matanya dan melemparkan senyumnya pada Daffin.

Daffin mengerutkan keningnya..

"Maaf saya tidak mengenal Anda!" ujar Daffin ketus..

"Mas Daffin tidak ingat Sama saya?, Saya Hanna Anak Tante Siska, Calon istrimu mas" ujar Hanna, yang perkataannya di barengi dengan sebuah suara.

KLONTANG!!

Dan seketika Daffin Twins, serta Hanna langsung menoleh ke sumber suara, dan betapa terkejutnya Daffin saat melihat Meira yang sedang berdiri tak berapa jauh dari mereka, dengan sebuah rantang makanan yang terjatuh di bawah.

"Meira?!" Sentak Daffin saat melihat Meira Sedangkan Meira langsung membalikkan tubuhnya dan hendak pergi dari sana, dan dengan spontan Daffin pun mengejarnya.

"Tunggu Mei !" seru Daffin sembari ia berlari mengejar Meira dan langsung berhenti tepat di hadapan Meira

"Jangan halangi ana!, antum pergilah bersama calon istri antum dari sini!" seru Meira yang nampak di raut wajahnya ada kemarahan di sana.

"Tidak Mei, dia bukan calon istriku Bahkan aku tidak mengenalnya." Jelas Daffin

"Tapi Mas kita sudah di jodohkan oleh orang tua kita" Timpal Hanna yang langsung mendekati tempat Meira dan Daffin berdiri.

"omong kosong mamaku nggak mungkin berbohong, karena dia sudah janji padaku bahwa dia tidak akan pernah lagi menjodohkanku!" tukas Daffin ketus

"Tapi mas aku sudah jauh-jauh datang dari luar negeri, untuk kamu mas bahkan aku membatalkan kontrak kerjaku disana hanya untuk kamu" seru Hanna dengan wajah yang di buat sedih.

"Sudah hentikan!, sebaiknya anda Bawak calon suami anda dari sini! dan antum! pernikahan ini di batalkan!!" Hardik Meira dan ia langsung berlari meninggalkan Daffin dengan Hanna, Sedangkan Daffin yang melihat Meira pergi begitu saja, Ia pun hendak mengejarnya namun ditahan oleh Hanna dengan merangkul tangannya,

Daffin yang melihat itu langsung menepisnya dengan kasar, "Lepaskan !!" Bentaknya,

bahkan dengan tatapan dingin yang begitu tajam, membuat Hanna bergidik Melihatnya.

"Pergi Lo dari sini!, dan jangan pernah mengatakan sekalipun kalau gue calon suami lo paham, kalau tidak keluar galo yang akan menanggungnya camkan itu" Hardik Daffin yang masih menatapnya dengan tajam, membuat Hanna terdiam.

sedangkan Daffin langsung kembali ke gubuk tempat anaknya yang sedang melihat pertengkaran mereka dan Daffin pun langsung menggendong keduanya kemudian ia membawanya pergi dan meninggalkan Hanna yang masih menatap kepergiannya

"Heh, Dasar Cowok Arogan, lihat saja gue pasti akan membalas perbuatan Lo ini!" Gumam Hanna dengan tatapan sinisnya, lalu ia pun kembali ke mobilnya dan tak lama mobil itu pun melaju menelusuri jalan yang hanya pas satu mobil.

*******

Sementara Daffin yang menggendong kedua anaknya langsung langkah menuju rumah Kyai Abdul Rahman sesampainya di sana Iya langsung mengetuk pintu rumah sang Kyai

"Assalamu'alaikum " salamnya dengan Nafas sedikit terengah-engah

"Wa'alaikumus salam " bales suara suara seorang Pria dari dalam dan tak lama pintu pun terbuka, dan terlihatlah ternyata kyai yang membuka pintu tersebut.

" Nak Hanan, ayo masuk sini " kata kyai menyuruh Daffin masuk.

"Terima kasih aki " bales Daffin dan ia pun langsung memasuki rumah Sang Kyai.

"Aki sebelumnya anan minta maaf, tadi di sana ada seorang wanita yang mengaku calon istri anan dan itu membuat Mira salah paham Ki " jelas Daffin yang nampak cemas.

"Astaghfirullah, emang wanita itu dari mana kok bisa ngaku-ngaku sebagai calon istrimu nak?'' tanya aki yang ikut penasaran

"Sepertinya dari kota Ki, memang ibu saya pernah menjodohi saya dengannya, Tapi itu sudah dibatalkan kan oleh ibu saya dan bahkan saya berada di sini atas dorongan ibu saya Ki "jelas Daffin, mendengar penjelasan Daffin sang aki hanya manggut-manggutkan kepalanya saja.

"ini ujian untuk kalian seberapa sabar kalian menghadapinya dan untukmu nak Apakah kamu yakin kalau ibu kamu sudah membatalkan perjodohan itu?" tanya sang aki

"Yakin aku atau haruskah saya menelepon beliau sekarang?" ujar Daffin ingin meyakinkan yang aki

"Baiklah aku percaya padamu sekarang kau tinggal menjelaskan saja Meira "kata Aki, dan kemudian ia pun memanggil Meira. dan tak lama Meira datang.

"duduklah nak!" titah sang aki dan Meira pun menurutinya dan ia langsung duduk "Nak, dengarkanlah penjelasan nak Hanan agar kamu nggak salah paham lagi" lanjut sang aki setelah melihat Meira duduk dan hanya dianggukan oleh Meira

"Silakan nak Hanan jelaskanlah pada Meira " Ujar sang Aki, dan di anggukkan juga oleh Daffin.

"Mei, yang di katakan wanita tadi tidak benar, bahkan kalau kamu tidak percaya aku akan menelpon ibuku, untuk menyakinkan mu" Jelas Daffin.

" Aku tak mungkin berhubungan dengan wanita lain Lagi, karena aku sudah memiliki anak, percayalah, aku tak mungkin mengkhianati Allah, karena aku sudah berjanji padanya, akan menjadi kamu istriku satu-satunya, di dunia, dan in syaa Allah juga di akhirat kelak" tutur Daffin yang menyakinkan Meira, Sedangkan Meira yang mendengar itu hatinya tiba-tiba menghangat namun ia tak memberikan jawaban apapun, ia hanya diam..

*BERSAMBUNG

***********

TERUS DUKUNG AUTHOR YA 🙏😊**