Anak Genius : TWINS PEMBAWA KEBAHAGIAAN.
Meira Aulia Aqsyah, Gadis belia yang berusia 16 tahun yang memiliki kecantikan Alami ia Anak tunggal dari ibu Rodiah dan ia sudah tidak memiliki ayah ketika ia duduk di bangku SMP, Ayahnya meninggal karena kecelakaan..
Kini Meira duduk di kelas dua SMA karna keramahannya Meira Selalu di sukai teman-temannya ia juga di kenal sebagai gadis yang ceria dan juga, Sholehah. karena ketaatannya kepada Rabb nya juga selalu patuh pada orang tuanya.
Namun keceriaan itu sirna karena sebuah peristiwa yang telah ia alami, dan itu terjadi ketika ia menghadiri Acara ulang tahun temannya di sebuah cafe..
___
Di Malam yang kelam peristiwa itu..
Nampak di sebuah meja duduk tiga orang pria dan satu wanita yang sepertinya sedang melakukan pertemuan.
''Terimakasih pak Daffin yang sudah mau menerima undangan kami" ujar seorang wanita cantik nan seksi.
'Sama-sama Bu Rita, dan saya senang kalau ibu menyukai hasil kerja saya " balas pria yang bernama Daffin.
"Ya kinerja bapak memang luar biasa, saya suka, dan saya salut dengan bapak, di usia muda sudah menjadi seorang CEO yang tampan lagi.." ujar Wanita yang bernama Rita yang nampak genit membuat Daffin enek melihatnya, dan ia pun buang muka, dan memilih meminum, minumannya.
Namun saat ia selesai minum tampak Rita Tersenyum puas dan terlihat oleh Daffin, ia pun langsung melihat minumannya.. dan tak berapa lama ia merasakan badannya memanas..
"Sialan, minuman ini? dasar wanita licik, gue akan menghancurkan Lo!" _Batin Daffin yang tubuhnya semakin memanas.
'Saya permisi sebentar ke toilet dulu " pamit Daffin lalu ia pun berlalu meninggalkan tempat itu menuju ke toilet.
____
Sementara di sisi lain..
Nampak lima gadis remaja sedang duduk dan mengobrol dengan penuh keceriaan..
"Mei, kamu kenapa?" tanya seorang gadis pada meira.
" Maaf Elsa, ini sudah malam, aku pulang ya.." ujar maira yang nampak resah.
"Ah, Meira, kamu nggak setia kawan inikan Ultah ku, masa kamu pulang sih?" ujar gadis yang bernama Elsa.
"Tau nih, Meira, kita berlima itu harus kompak tahu" ujar wanita yang lainnya..
"Sindi aku takut bundaku cemas karena aku belum pulang." ujar maira pada Sindi.
"Tenang aja Mei, nanti aku sama Santi akan mengantarmu?" Ujar wanita yang lainnya..
"oke Dil, pokoknya nanti kita sama-sama deh kesana?" sambung Santi.
"Oke gue setuju tuh" Ujar Elsa..
"Makasih ya guys, kalau gitu aku ke toilet bentar ya.." ujar Meira.
"Apa perlu di antar mai?" tanya Dila..
"Tidak usah Dil, aku bisa sendiri kok" tolak Meira.
"Ya sudah kalau begitu, kamu hati-hati ya" bales dila..
"Oke," lalu Meira pun pergi menuju ke toilet wanita, sesampainya disana ia pun masuk dan tak berapa lama ia keluar kembali dan melangkah menuju ke tempat temannya berada namun saat ia melewati sebuah ruangan tiba-tiba..
"Um..Um..Um..!" mulut Maira ditutup oleh tangan seseorang dan tangan yang lain melingkari pinggangnya meira, lalu orang tersebut menarik meira keruangan itu yang ternyata sebuah gudang..
Saat tangan yang menyekap mulutnya terbuka serta tangan yang ada di pinggang terlepas, Meira pun langsung membalikkan badannya dan terlihat olehnya, seorang pria tampan berjas hitam dengan wajahnya yang memerah seperti sedang menahan sesuatu.
"Ka-kamu..si-siapa?" tanya Maira gugup karena ketakutan.
"Aku Daffin, Hanan Daffin Abhizar, " ujar pria tersebut yang ternyata Daffin " To-tolong saya Nona !" Ujar Daffin dengan suara bergetar menahan sesuatu.
"Ka-kamu..ke-kenapa?" tanya Maira masih gagap, dan Sepertinya ia mulai kasihan pada pria itu, karena ia berpikir pria itu sakit "A-apa aku harus memanggil dokter untuk tuan?" tanya Meira lagi.
"Ti-dak, a-ku hanya butuh di bantu dengan tubuhmu Nona" ujar Daffin, membuat Meira bingung..
"A-apa.. maksud tuan?" tanya Meira bingung dan masih terlihat gugup. Namun bukannya menjawab pertanyaan Maira Daffin langsung menarik tubuh maira ke dalam pelukannya..
"A-apa yang kau lakukan tuan?! Akh!!" Pekik Meira, karena mereka terjatuh di antara tumpukan kardus yang ada digudang itu.
"Akh..!!" Meira kembali terpekik karena Daffin menarik hijabnya Secara paksa.."Lepaskan aku!!" serunya lagi, namun tidak direspon Daffin.. karena ia sudah mulai menelusuri leher Meira
"Jangan tuan!, lepaskan!! " Teriak Mera yang masih berusaha mendorong Daffin dengan sekuat tenaga. namun tenaganya kalah dengan Daffin.
"TOLONG..!TOL..."Meira berteriak meminta pertolongan namun teriakan terhenti karena mulutnya sudah di bungkam oleh bibir Daffin dengan rakusnya terus menelusuri mulut Maira..
"Um..um..um.!" Meira terus berontak hingga kehabisan tenaganya hanya air matanya yang semakin deras mengalir namun sepertinya tidak berarti bagi Daffin ia semakin brutal menggagahi Meira.
" Hiks..Saya mohon tuan hiks.. jangan lakukan ini hiks.." ia masih memohon dan masih berusaha untuk melepaskan diri..
"Aakh!! sakiiit.. Sakiit tuaan!!" Maira menjerit kesakitan sambil memukul-mukul dada bidang Daffin dengan sisa tenaganya, Namun jeritan Meira seperti tidak terdengar oleh Daffin ia malah mempercepat ritmenya hingga ia mencapai klimaksnya dan tubuhnya langsung terjatuh tepat di tubuh Maira dengan wajahnya yang berada di dada maira.
"Maaf, aku berjanji akan bertanggung jawab " ujar Daffin dengan nafas yang masih memburu, Meira tidak meresponnya ia hanya mendorong tubuh Daffin yang berada di atasnya dengan sisa tenaganya, setelah terlepas, ia langsung memakai bajunya yang sudah robek, setelah memakai hijabnya ia pun melangkah keluar dengan sisa tenaganya dan tanpa bersuara sedikit pun.
"Tunggu! siapa nama kamu?" tanya Daffin namun tak direspon oleh Meira, Daffin terdiam dan hanya memperhatikan Kepergian maira dan ia mulai merasa iba dengan tubuh kecil yang telah ia nodai, ia pun mengusap kasar wajahnya yang dipenuhi keringat..
Setelah Kepergian Maira ia pun memakai kembali bajunya, namun pandangannya seperti melihat sesuatu dan ternyata itu sebuah kartu pelajar yang bertuliskan nama "Meira Aulia Aqsyah" pelajar dari SMA Xz..
"Astaga ternyata dia masih seorang pelajar?" Gumam Daffin sambil menepuk dahinya..
"Dasar manusia bejat kau Daffin, kau telah merusak anak di bawah umur!" gerutu Daffin kesal pada dirinya sendiri, lalu ia mengambil benda pipihnya. dan ia pun memanggil seseorang lewat HPnya dan tak berapa muncul seorang pria berjas hitam
"Rio, aku di jebak Rita dan aku minta kau urus dia!" Tegas Daffin.
"Baik pak!" bales pria yang bernama Rio.
"Dan cari tahu tentang gadis ini, aku mau kamu segera menemukannya " titah Daffin sambil menyerahkan kartu pelajar milik Meira.
" Baik pak!"
"Ya sudah ayoo pergi!" Ajak Daffin dan mereka pun pergi meninggalkan tempat itu..
******
Sementara di sisi lain...
Meira yang telah sampai di rumahnya langsung memeluk sang ibu saat sang ibu membuka pintunya.
"Astaghfirullah.. kamu kenapa nak,?" tanya sang ibu panik, saat melihat anaknya yang nampak begitu berantakan apa lagi Melihat baju Meira yang robek-robek. "Kamu kenapa nak?" tanya lagi,
"huaa...Bundaaa hiks, maafin Ira bundaa hiks huhu hiks" Tangis Meira pun pecah, dan tubuhnya bergetar hebat, membuat sang ibu semakin penasaran.
"Kamu kenapa nak, jangan bikin bunda takut sayang" tanya bunda lembut sambil membelai kepala Meira penuh kasih sayang..
"hee hiks, Ira ingin mati saja bunda hiks, Ira nggak mau hidup lagii hiks " ujar Meira yang begitu terpukul atas kejadian buruk yang menimpanya tadi.
"Astaghfirullah, kamu ngomong apa nak?, nggak boleh berkata seperti itu sayang" ujar sang bunda yang akhirnya ikut menangis.
"Kamu kenapa sayang, katakan pada bunda nak?" tanya bunda lagi.
"Ira di perkosa bundaa aaaaah ha aakh!! " ucap Meira yang kemudian ia menjerit-jerit histeris sambil ia menarik hijabnya serta menjambak-jambak rambutnya.
"APAAA??"
*********
Bismillah semoga Novel terbaru Author ini membawa keberkahan Aamiin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Hamliah Lia
aku UD ngulang 2 x bagus novel y kk
2024-10-27
0
Eity setyowati
lanjut
2024-04-05
0
AnysMentari
mula...
2024-02-12
0