Kimora leticia gadis muda yang sudah mendapatkan gelar dokter nya.
Dia terlahir dari keluarga sederhana
ayah nya seorang guru dan ibunya hanya lah ibu rumah tangga biasa.
Dia bertemu dengan lelaki misterius yang membuat kehidupan nya berubah dramatis.
Kimora harus melepaskan gelar dokter hanya untuk bisa pengabdian seluruh hidupnya hanya untuk suaminya.
Tapi Kimora tidak mendapatkan kebahagiaan dia harus menikah dengan lelaki yang masih selalu mengingat mantan istri nya.yang sudah meninggalkan nya.
Hari-hari kimora pun di penuhi rasa ketakutan oleh kelakuan suaminya itu.
pada suatu pagi dia melihat suaminya membawa setangkai bunga mawar putih.dia pikir bunga itu untuk nya tapi suaminya terus berjalan ke belakang rumah nya.
kimora terus mengikuti suaminya ternyata suami terhenti di depan gudang itu
dan masuk ke dalam nya.rasa penasaran Kimora menjadi-jadi ketika suaminya keluar dengan wajah sedih dan bunga itu dia simpan di dalam gudang.
Ada apa di dalam gudang itu ?.mengapa hampir tiap hari suaminya membawa setangkai mawar putih untuk di bawa ke gudang belakang rumahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pearlyta Hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19
Kimora melirik dengan perlahan dia sangat ketakutan tangan itu adalah tangan suaminya (Genzy).
Ternyata tangan itu adalah tangan Alena.
"Kimora yaampuun kamu cantik banget sekarang.jauh beda dengan Kimora yang dulu polos apa adanya."
Ucap Alena yang terlihat sangat terpesona dengan penampilan kimora yang sekarang.
"Aku berubah,aku sudah menikah."
Ucap Kimora terlihat sangat sedih.
"Kamu sudah menikah ? dengan siapa ? kenapa kamu ga bilang sama aku.
Alena se akan penasaran karena dia tau Kimora hanya memikirkan cita-cita menjadi seorang dokter tidak ada pikiran untuk pacaran atau pun ke arah pernikahan.
"Aku terpaksa menikah dengan pria dari keluarga kaya raya.aku terpaksa menikah dengan dia karena dia yang membiayai administrasi ayah pada saat akan di operasi.Aku gapunya pilihan lagi karena sebelumnya pun ibu sudah meminta uang 50juta kepada pria itu."
Kimora tak kuasa menahan air matanya yang menetes ke pipinya.
"Yaa tuhan,kenapa ibu kamu jadi seperti itu."
Ucap Alena seakan tidak percaya dengan sikap ibunya Kimora.
Melihat kimora menangis alena mencoba membuat tenang Kimora.
"Sudah yah kamu harus sabar aku yakin kamu orang baik pasti nanti akan berujung kebahagiaan an."
Alena langsung memeluk Kimora dengan erat.
Merasa sangat sedih dengan kehidupan Kimora saat ini.
"Aku tidak tau apa aku akan bertahan lama atau tidak di rumah tangga ku ini.aku sudah mencoba menerima semuanya tapi suami masih saja tidak bisa melupakan almarhum istrinya.Aku harus tidur di kamar yang penuh dengan kenangan manis mereka selama hidup bersama bahkan foto pernikahan mereka pun masih ada di kamar itu."
Alena tidak bisa berkata apapun setelah mendengar suara hati Kimora.
"Maafkan aku Ayana pertemuan kita hanya di isi dengan curahan hati ku ini.Aku tertekan Alena aku tidak merasa kebahagiaan setiap hari aku merasa ketakutan setiap hari."
Kimora se akan sedikit tenang meluapkan semua yang di rasakan kepada alena.
"Sudah yah Kimora kamu harus tenang sekarang ada aku yang akan selalu mendengar suara isi hati mu."
Alena tersenyum kepada kimora se akan menyemangati kepada Kimora agar bisa kuat dan tegar.
"Terimakasih Alena kamu memang teman terbaik kuu."
Tiba-tiba handphone Kimora berdering.ada pesan yang masuk.
Kimora segera membuka pesan tersebut.
*Sedang dimana kamu Kimora.Kenapa kamu pergi tidak minta izin dulu.aku mencari mu jangan buat kekhawatiran*
"Alena suami ku mencari ku aku harus segera pulang sekarang.soalnya tadi aku pergi ga minta izin dulu sama dia."
Kimora membalas pesan dari suaminya tersebut.
*Iya mas maaf sekarang aku segera pulang*
"Oh begitu yah yasudah gapapa ko.masih ada waktu panjang untuk kita bertemu lagi."
Kimora langsung bersiap-siap untuk pergi
"Aku pergi dulu yah nanti aku kabarin lagi."
Mereka berpelukan sebelum Kimora meninggalkan tempat itu.
"Aku jadi penasaran dengan suaminya Kimora seperti apa yah lelaki itu."
Kimora langsung pulang dengan taxi online.
~Sesampainya di rumah
Ternyata genzy sudah ada di rumah menunggu kimora.
Kimora pun langsung kaget dia pikir suaminya masih berkerja di kantor.
"Aakuuu pulang.mas kamu udah ada di rumah?."
Tanya Kimora kepada suaminya dengan jantung yang berdebar kencang
"Iyaa,aku langsung pulang mama yang bilang kamu pergi dari rumah."
Genzy menghampiri kimora dengan ke dua tangan memegang pundak Kimora.
"Kenapa kamu pergi tidak izin dulu.tidak mau memakai pasilitas yang ada di rumah ini.Kalau ada apa-apa dengan kamu di jalan gimana."
Kimora tertunduk merasa sangat bersalah dengan sikap nya ini.
"Aku minta maaf mas aku tidak akan mengulangi nya lagi."
Genzy langsung memeluk Kimora.
"Aku suami mu aku yang bertanggung jawab."
Kimora memaksa melepaskan pelukannya suaminya itu.
"Aku tadi bertemu dengan sahabat ku.sewaktu aku masih bertugas di rumah sakit sejahtera."
Genzy langsung berpergi meninggalkan istrinya tersebut dan masuk ke dalam kamar.
"Koo dia ga nanya yah teman ku lelaki atau perempuan dia malah pergi ke kamar."
Kimora langsung mengikuti suaminya ke kamar
"Mas , aku minta maaf yah aku janji ga akan mengulanginya lagi."
Genzy hanya terdiam sambil memandangi foto-foto masalalunya bersama almarhum istrinya.
Genzy ngambil foto-foto satu persatu dari tembok dinding kamar nya dan menyimpan nya satu per satu.
"Sudah seharusnya aku mengganti nya dengan foto-foto pernikahan kita."
Kimora menghampiri genzy se akan tak percaya dengan apa yang di lakukan suaminya itu.
"Kamu mau mengganti nya mas ? kamu yakin ?"
Genzy memasukan foto-foto dalam sebuah kardus kosong.
Dan menutupnya rapat kardus tersebut.
Genzy pun mulai memasang kan foto-foto pernikahan nya bersama Kimora.
"Mas,kamu benar-benar melakukan nya."
Kimora memeluk genzy dari belakang dan terus mengucapkan terimakasih kepada suaminya itu.
"Sudah tidak usah terlalu berlebih-lebihan kamu harus tetap sabar dengan sikap ini."
Kimora tersenyum manis sambil menggangukan kepalanya kepada genzy
*Semoga setelah aku melakukan ini kamu tidak lagi mencurigai ku dan selalu ingin tau ada apa di belakang rumah ini.*
Ucapan genzy dalam hatinya
"Mas besok bisa kah kamu menggajak ku ke kuburan Ayana ?"
Genzy terkejut dengan ucapan Kimora.
"Untuk apa kamu mau kesana bukan kah kamu ingin membuat aku mencoba melupakan secara perlahan."
Kimora menghampiri genzy dan memegang tangan nya
"Aku cuma ini memperkenalkan diriku kepada nya mas.yaa walaupun dia sudah tiada tapi aku yakin dia pasti bisa melihat kita"
Genzy malah memilih pergi meninggalkan Kimora dan pergi ke luar kamar.
"Mas,ko kamu pergi sih.aneh banget sih padahal maksud aku baik."
Kimora mengejar genzy ke luar kamar.kimora mencari suaminya tersebut.
Ternyata genzy sedang ada di luar rumah.genzy sedang berbicara dengan satpam.
"Wahhh,lagi ngomong apa yang mereka kaya nya serius sekali.aku jadi penasaran lagi kan."
Kimora langsung pergi dia melihat genzy sudah selesai berbicara dengan satpam itu dan berjalan masuk ke dalam rumah.
"Besok pagi kita berangkat untuk pergi ke pemakaman ayana.kamu siap-siap kita pergi pagi sekali."
Tak lama datang satpam ke dalam rumah meminta izin untuk mengambil foto-foto yang sudah di masukkan kardus oleh genzy.
"Mau di bawa ke mana foto-foto itu ?."
Tanya kimora melirik kepada genzy
"Kamu gausah selalu ingin tau.yang penting apa yang kamu inginkan sudah aku lakukan."
Genzy langsung pergi meninggalkan Kimora pergi ke arah kamar mama sarrah.
"Ahhhh,pintar sekali dia pasti satpam itu membawa foto-foto itu kebelakang rumah dia saat aku dan genzy pergi ke pemakaman Ayana."
Kimora langsung pergi mengikuti genzy ke arah kamar mama sarrah.
"Aku harus tau apa yang mereka bicarakan."