Gadis Polos Incaran CEO Dingin

Lavinka masih menangis karna syok akan kejadian yang menimpa dirinya.

Kejadian yang pertama adalah ketika dirinya dimarahi oleh prilly, mungkin jika hanya di bentak saja lavinka tak masalah namun ini sampai dokumen di lempar ke kepalanya dan hal tersebut membuat lavinka syok

Melihat hal tersebut Kevin berusaha menenangkan lavinka.

"Hey, ga boleh nangis, udah gak papa, aku akan slalu jaga kamu yah? Ga boleh nangis, nanti cantiknya luntur loh" ujar Kevin berusaha menenangkan lavinka.

Kevin kemudian menatap para karyawan dan menyuruh untuk kembali bekerja. setelah para karyawan kembali bekerja, Kevin mengajak lavinka untuk pergi keluar dan menghiburnya.

Kevin kemudian mengajak lavinka masuk ke dalam mobilnya.

"Udah ga boleh nangis, aku ajak jalan-jalan mau?" Tanya Kevin berusaha menghibur dan lavinka hanya menjawab dengan anggukan saja.

Melihat lavinka mau Kevin tersenyum senang, tapi sebelum berangkat Kevin mengirim pesan kepada Jack untuk membawa prilly ke markas.

Setelah itu Kevin mulai menjalankan mobilnya keluar kantor dan membawa lavinka pergi.

@@@@@

"Sialaannnnn, gua pasti akan balas lo lavinka!!!" Geram prilly yang melihat Kevin membawa lavinka pergi.

Setelah itu prilly pergi dari kantor dengan menaiki mobilnya.

Namun saat di tengah jalan mobil milik prilly di ikuti oleh 3 mobil jeep berwarna hitam.

Melihat hal tersebut membuat prilly melotot panik dan melajukan mobil miliknya dengan kecepatan tinggi.

"Siapa mereka? Apa mereka dari keluarga Adhiwijaya? Sialan apa lavinka yang lapor ke orang tuanya?!" Geram prilly melajukan mobilnya dengan kencang.

Beberapa saat kemudian prilly melihat ke spion belakang bahwa mobil jeep itu telah menghilang.

Melihat hal itu prilly merasa lega.

Namun saat menatap ke depan prilly melotot karna 3 mobil jeep itu muncul dari arah depan dengan kecepatan tinggi dan membuat prilly panik.

Secara spontan prilly membanting stirnya ke arah kiri dan menabrak pembatas jalan dengan sangat kencang.

Mobil prilly mengeluarkan asap di bagian kap mobilnya yang hancur itu. Didalam mobil prilly pingsan.

"Bawa dia kemarkas, dan sisanya singkirkan bukti yang ada" desis Jack menatap prilly dengan tajam.

Jack kemudian memfoto prilly sebelum di bawa masuk kedalam mobil jeep miliknya dan mengirimkan ke Kevin.

Setelah itu Jack kembali ke markas SUPREME DRAGON.

@@@@@

Di tempat lain tepatnya di mobil Kevin berad.

Mobil Kevin sedang berjalan kearah restoran ayam geprek paling enak.

Kevin perhi membeli ayam geprek itu untuk menghibur lavinka.

Kevin menatap wajah cantik lavinka yang habis menangis, baginya terlihat begitu menggemaskan wajah lavinka terlihat seperti seorang anak kecil yang habis menangis.

"Mau makan ayam geprek ga?" Tanya Kevin dengan senyum yang manis.

Lavinka menoleh ke arah Kevin yang tersenyum membuat lavinka mengangguk kecil namun masih menatap senyum Kevin yang manis itu.

"Oke aku akan bawa kamu ke restoran ayam geprek paling enak" ujar Kevin tersenyum menambah ke tampanannya.

Levinka hanya mengangguk sambil memperhatikan senyum Kevin, jantung lavinka berdebar kencang saat melihat senyum itu.

Melihat lavinka menatap terus membuat Kevin heran.

"Ada apa? Apa wajahku ada sesuatu?" Tanya Kevin tersenyum.

Lavinka hanya menggeleng kecil, lalu berkata.....

"Bapak ganteng, pantes mbak prilly marah" ujar lavinka Dengan polosnya.

Mendengar ucapan lavinka membuat Kevin menghela nafas.

"Aku ga suka sama dia, aku suka sama kamu..... lavinka aku suka sama kamu, aku suka sifat kamu, aku suka saat kita berdua, lavinka mau kah kamu menikah dengan ku?" Ucap Kevin serius.

Kevin sudah tak mau menunggu lebih lama lagi, dia ingin lavinka menjadi miliknya sentuh nya. Kevin mencintai semua yang ada pada lavinka, terutama sifat alami gadis polos itu.

Dan Kevin sudah mempersiapkan semuanya dari kemarin.

Flasback ON.

Di markas DRAGON SUPREME miliknya.

"Bos lu kenapa?" Tanya Jack saat melihat Kevin mondar mandir seperti setrika.

"Gua butuh saran dari lu, gimana cara lamar cewek?!" Tanya Kevin serius.

Mendengar ucapan Kevin, Jack lalu menatap Kevin dengan datar.

"Bos lu ngehina gua? Jangankan ngelamar cewe, gua aja pacar kaga punya" ujar Jack kesal.

"Muka ganteng, badan atletis tapi belum pernah pacaran? Lemah!!!" Ejek Kevin.

"Wahhhh ngajak war lu bos? Situ pernah pacaran juga kagak?" Ujar Jack dengan wajah kesal.

"Jawaban gua masih sama, BELUM!!! Mangkanya tolong bantuin gua dong plis!!!!" Ujar Kevin dengan tatapan melas pada Jack.

"Hufttt oke, gua kasih saran sebisa mungkin" Akhirnya Jack sedikit memberikan saran, pada Kevin.

Flasback OF.

Mendengar dirinya dilamar membuat lavinka hanya diam mematung karna terkejut.

Beberapa detik kemudian lavinka menggeleng pelan.

Melihat gelengan kepala lavinka membuat Kevin tersenyum kecut.

"Apa kamu ga suka sama aku?" Tanya Kevin pada lavinka, saat ini mobilnya berada di pinggir jalan.

Lavinka menggeleng lagi dan berkata....

"Tapi nanti mbak prilly marah sama aku..." ujar lavinka Dengan wajah memerah akibat sangat malu dengan lamaran Kevin. Jantung lavinka sendiri sudah berdetak sangat kencang.

Melihat wajah memerah itu Kevin menyalah artikan kalau lavinka masih takut.

"Ga perlu takut, aku bakal lindungi kamu" ucap Kevin lagi.

"Tapi aku ga pernah pacaran,aku ga pernah deket sama cowo, aku juga ga suka di bentak" ujar lavinka Dengan wajah yang sudah memerah karna malu.

Mendengar jawaban lavinka, Kevin berusaha keras meyakinkan bahwa dirinya tulus pada lavinka.

"Aku ga peduli dan aku bakal buat kamu nyaman dan cinta sama aku!" Tegas Kevin.

"Jadi jawaban kamu?" Lanjut Kevin lagi memastikan.

Lavinka dengan wajah menunduk hanya mengangguk kecil.

Jujur lavinka tidak sepolos yang terlihat, itu semua karna drakor yang dia lihat.

Mendengar jawaban lavinka membuat Kevin memekik senang bahkan sampai memeluk lavinka Dengan erat.

"Pa-pak, pak, aku ga bisa nafas..." ujar lavinka sambil memukul punggung Kevin.

Mendengar ucapan lavinka membuat Kevin melepas pelukan nya.

"Maaf aku terlalu senang, aku pasang cincinnya yah" Ujar Kevin lalu memasangkan cincin di jari manis Lavinka.

Melihat cincin itu membuat lavinka merona karna malu.

Lavinka terus memperhatikan cincin di jari manisnya itu.

Melihat lavinka terus memperhatikan cincin itu Kevin tersenyum.

"Kamu suka?" Tanya Kevin sambil tersenyum.

"Suka, makasih pak" ujar lavinka tersenyum senang dan melupakan kejadian hari ini.

Mendengar ucapan lavinka dan senyum lebar wanita yang di cintainya itu membuat Kevin lega namun sedikit cemberut.

"Kok masih panggil pak, kan sekarang aku calon suami kamu" ujar Kevin dengan wajah cemberut.

Melihat wajah cemberut Kevin membuat lavinka melongo. Lalu kalau pak dia harus memanggilnya apa? Begitu pikir lavinka.

"Terus aku panggil apa?" Ujar lavinka Dengan polosnya.

Mendengar jawaban polos lavinka membuat Kevin semakin cemberut.

"Yah apa aja yang penting jangan pak, aku kan calon suami kamu, kamu juga sering liat drama korea kan? Yah panggil aku dengan panggilan romantis dong, kaya 'sayang' misalnya" ujar Kevin menaik turunkan alisnya.

Lavinka yang mendengar ucapan Kevin menunduk malu dengan pelan dia memanggil Kevin dengan sebutan yang Kevin mau.

"S-sa-sayang" lirik lavinka Dengan wajah merona malu.

"Apa aku ga denger?" Ujar Kevin lagi dengan senyum mengembang.

"Sayang" ujar lavinka sedikit keras dengan jantung yang berdetak sangat kencang.

Mendengar ucapan lavinka senyum Kevin mengembang sempurna.

"Iya sayang" ujar Kevin membalas panggilan lavinka padanya.

Blushhh......

Wajah lavinka merona malu.....

"Sa-sayang aku boleh ga berhenti kerja kalau kita nikah? Aku mau kaya mamah yang layanin suaminya dirumah, dan aku juga mau kaya mamah yang jadi tempat pulang untuk suami aku, karna kata mamah, bagi suami istri adalah tempat rumah" ujar lavinka panjang lebar sambil menunduk.

Mendengar ucapan lavinka membuat Kevin senang, dia memang ingin meminta lavinka berhenti bekerja.

"Tentu sayang, udah ayo kita makan dulu" ujar Kevin kembali melajukan mobilnya.

@@@@@

Mobil yang di kendarai oleh Kevin berhenti di restoran ayam geprek.

Melihat bau ayam yang menyengat dari restoran itu membuat mata lavinka berbinar.

"Wahhh" ujar lavinka Dengan mata berbinar.

Melihat mata penuh binar itu membuat Kevin senang.

"Ayo masuk sayang" ujar Kevin tersenyum lembut dan menggenggam tangan lavinka.

Blushhh.....

Lavinka pun tak menolak dan hanya menunduk malu dan sudah merona.

Mereka pun masuk dan mulai memesan makanan, saat sedang memesan makanan lavinka menatap taman bunga yang di sediakan restoran itu.

Melihat tatapan lavinka, Kevin yang peka mengajak lavinka berkeliling ke taman bunga itu.

"Mau ke sana?" Ujar Kevin berdiri sambil mengulurkan tangannya.

"Mau" ujar lavinka berdiri menerima uluran tangan Kevin.

Mereka pun berjalan ke taman bunga tersebut.

Baru saja sampai di taman bunga Kevin tiba tiba terlihat ingin buang air kecil.

"Sayang aku mau kencing dulu yah, ga papa kan?" Ujar Kevin mengelus kepala lavinka yang terlalu hijab itu.

"Iya ga papa" ujar lavinka tersenyum.

Mendengar jawaban lavinka membuat Kevin tersenyum lalu berjalan menuju ke toilet.

Saat sedang asyik bermain bunga tiba tiba ada yang menghampiri lavinka.

Lavinka pikir itu Kevin namun....

"Loh kok udah balik cepet bang....." lavinka terhenti saat melihat siapa yang berdiri di belakang nya.

"Hai, lama ga ketemu yah" ujar orang itu pada lavinka.

Sedangkan lavinka hanya mengangguk kecil.

"Kesini sendirian? Kamu suka bunga?" Tanya orang itu pada lavinka.

"Iya aku suka bunga, bunga nya bagus bagus sama cantik banget" ujar lavinka Dengan mata penuh binar.

Melihat senyum lavinka membuat orang itu tersenyum tipis, gadis itu slalu bisa mencuri perhatian nya, begitu pikirnya.

"Wah bagus kalo gitu, ouh ya kamu mau makan siang bareng?" Ujar orang itu pada lavinka.

Lavinka menggeleng kecil.

"Ke sini sama calon suami aku kak" jawab lavinka Dengan polosnya dan menujukan cincin di jari manisnya.

Mendengar jawaban lavinka dan melihat cincin di jari manis lavinka membuat orang itu terkejut.

"Ca-calon suami? Kamu di lamar siap?" Tanya orang itu.

"Aku dilamar sama..." Belum sempat menjawab suara Bariton mengejutkan lavinka.

"Mau apa lo disini bangsattt" desis Kevin pada orang yang sedang berbicara dengan lavinka.