Gadis Polos Incaran CEO Dingin
"Katakan cepat, aku tak punya waktu untuk basa basi" ucap Kevin menatap tajam lavinka
"Ma-maaf pak, flashdisk yang harusnya di buat rapat hilang.... saya sudah mencarinya namun tidak menemukannya" cicit lavinka takut menatap wajah Kevin
"Hilang?! Bagaimana bisa?! Apa kau bercanda?! Kau harusnya tahu bahwa itu berisi data proyek yang akan kita lakukan untuk rapat hari ini!!! Apa kau tau itu bisa membuat perusahaan rugi Lavinka!!!" Ujar Kevin begitu marah
Lavinka hanya mampu menunduk melihat tatap pan tajam Kevin, bahkan sekarang mata Lavinka sudah berkaca-kaca dengan hidup memerah menahan tangis.
"Maaf pak, tapi saya mengingat semua data file didalam flashdisk itu...." ujar Lavinka dengan suara gemetar
Kevin menatap tajam lavinka dan berkata "jika kamu mengingatnya maka jelaskan sekarang!!! Jangan mencoba mempermainkan ku!!!" Ujar Kevin menatap tajam lavinka
Dengan gemetar Lavinka menjelaskan semua yang dirinya ingat, dengan wajah menunduk takut.
Kevin yang mendengar penjelasan lavinka tanpa sadar tersenyum tipis.
"Baiklah kau ikut dalam rapat setelah makan siang, kau bisa pergi sekarang" ujar Kevin datar dan dingin
Setelah itu lavinka pun keluar dari ruangan Kevin dengan langkah gontai, jujur ini pertama kalinya lavinka mendapat bentakan dari seseorang meski dirinya menyadari bahwa memang semua karna kesalahannya tapi, tetap saja lavinka begitu gemeter karna syok.
@@@@@@@
Setelah jam makan siang, lavinka pun datang ke ruangan rapat untuk hadir dalam rapat sesuai perintah bosnya.
"Permisi" ujar lavinka datang ke ruangan rapat.
Kedatangan lavinka begitu menarik perhatian semua peserta rapat karna wajah cantiknya dan pakaian lavinka yang begitu tertutup ditambah dengan hijabnya.
Melihat tatap pan mereka membuat lavinka gugup. Kevin yang melihat tatap pan para peserta rapat kepada lavinka pun tanpa sadar tidak menyukainya, tanpa sadar Kevin langsung menegur mereka dengan sinis.
"Apa kita bisa mulai rapatnya? Seperti tak pernah melihat wanita saja kalian!!" Ujar Kevin begitu datar dan dingin
Lavinka pun duduk di samping Kevin karna memang hanya itu kursi kosong saat ini.
Setelah semua siap Kevin pun memulai rapat.
"Baik berhubung semuanya sudah hadir kita mulai rapat, lavinka jelaskan tentang proyek yang akan kita jalankan" ujar Kevin datar dan dingin
Lavinka hanya menganggur dan mulai menjelaskan semuanya. Lavinka menjelaskan dengan baik dan terperinci tanpa ada kesalahan apapun. Hal itu membuat Kevin tersenyum tipis.
"Baik kau bisa diduk" ujar Kevin datar.
"Berhubung rapat sudah selesai aku harap kalian mengerti dan siap untuk proyek itu" lanjut Kevin dan diangguki oleh seluruh peserta rapat.
Setelah itu Kevin membubarkan peserta rapat.
@@@@@@
"Huft akhirnya selesai juga.... hmmm aku mau beli cimol deh kayaknya enak..." ujar lavinka tersenyum manis
Lavinka tak sadar ada satu orang yang memperhatikan nya dengan tersenyum, yaps! Orang itu adalah Kevin Alexander.
"Gadis yang unik" ujar Kevin tanpa sadar.
"Hemmm enak banget... pedes aslinya bikin nagih!!" Ujar lavinka senang karna bisa makan cimol yang merupakan makanan kesukaannya
"Waktu nya lanjut kerja" ujar lavinka masuk kedalam kantor dan menuju ke arah meja nya "yah lembur lagi" ujar kavinka cemberut.
Tanpa sadar ucapan lavinka terdengar oleh Kevin, Kevin memperhatikan lavinka, gadis polos itu memang memiliki wajah cantik, saat dulu pertama kali melihat lavinka galak merasa bahwa lavinka adalah gadis pick dan alay, namun setelah memperhatikan nya Kevin merasa bahwa itu memang benar sifat alami gadis itu tanpa dibuat buat.
"Perlu bantuan?" Tanya Kevin tersenyum ramah pada gadis polos itu, entah mengapa saat melihat lavinka jantung Kevin berdetak sangat kencang.
Lavinka tak menjawab, jujur lavinka masih mengingat bentakan dan tatap pan tajam dari Kevin, bahkan lavinka hanya mampu menunduk takut.
Melihat hal itu Kevin bertanya "ada apa? Kau sakit?" Tanya Kevin pada lavinka yang hanya diam saja.
Lavinka hanya menggeleng kecil dan semakin menunduk.
Melihat hal tersebut Kevin mengerti bahwa lavinka tak nyaman berada di dekat nya. "Baiklah, kerjakan semuanya dengan benar tanpa ada kesalah" ujar Kevin datar.
Mendengar suara datar Kevin membuat lavinka menunduk dan hanya mengangguk.
Kevin lalu beranjak pergi menuju keruangnya.
Setelah melihat kepergian bos nya, lavinka mengerjakan pekerjaannya karna ingin segera pulang.
"Hufttt akhirnya selesai....." ujar lavinka menghela nafas lelah "ternyata cape juga yahh...." lanjut lavinka.
"Sudah selesai?" Tanya Kevin yang tiba tiba muncul di belakang lavinka.
Melihat kedatangan Kevin membuat lavinka hanya menunduk karna masih takut.
Melihat reaksi lavinka Kevin hanya menghela nafas, entah mengapa melihat reaksi gadis polos yang sepertinya takut padanya membuat Kevin merasa tidak nyaman.
"Pulang lah, ini sudah jam sepuluh malam" ujar Kevin menatap lavinka Dengan datar.
Mendengar perkataan Kevin membuat lavinka melotot dan spontan menatap Hp nya.
"Astaga udah jam sepuluh malem" ujar lavinka, "kalo gitu saya pulang dulu yah pak, permisi" ujar lavinka ber pamitan pada Kevin.
"Tunggu..." ujar Kevin membuat lavinka berdiri mematung "biar saya antar ini sudah malam" ujar Kevin membuat lavinka menatapnya dengan mata mengerjap lucu.
Lavinka lalu menunduk dan menggeleng pelan.
"Kenapa? Ini sudah malam dam bahaya untuk kamu pulang sendiri" ujar Kevin.
"Sa-saya ga terbiasa pulang berdua sama cowo pak" cicit lavinka pelan.
Lavinka tak pernah dekat maupun pacaran dengan siapapun, mamanya bilang bahwa lavinka harus menikah saja dan mengatakan bahwa lavinka tidak boleh di dekat dengan cowo manapun sampai menikah dan jika ada yang mencium nya mamanya mengatakan bahwa lavinka tidak suci lagi.
Mendengar ucapan lavinka membuat Kevin tanpa sadar mengembangkan senyumnya, dengan kata lain bukankah di pria pertama yang dekat dengan lavinka? Begitu pikir nya.
"Jadi saya cowo pertama yang dekat dengan kamu?" Tanya Kevin dengan senyum mengembang.
Lavinka hanya mengangguk kecil, lavinka masih takut untuk menatap wajah tampan bosnya karna lavinka masih ingat ketika Kevin membentak nya tadi.
"Biar saya antar kamu biar lebih aman..." ujar Kevin menarik tangan lavinka.
Lavinka berusaha menolak dengan menggeleng keras dan berusaha menarik tangannya dari genggaman tangan Kevin.
Melihat hal itu Kevin tidak kehabisan akal dan berkata "Baiklah kamu bisa pulang sendiri dan saya akan mengikuti kamu dari belakang" ujar Kevin lalu berlalu pergi menuju lift. "Ayo tunggu apalagi... cepet, aku dengar dikantor ini kalo malam suka ada hantunya" ujar Kevin menakuti lavinka.
"Hwaaaaa...." pekik lavinka berlari ke arah lift.
Melihat reaksi lavinka, Kevin menahan tawa.
Saat lift terbuka lavinka berlari keluar dari kantor.
Melihat reaksi lavinka membuat Kevin tersenyum.
"Pak saya pesan taksi online dulu yah?"
Ujar lavinka dan Kevin hanya mengangguk.
Setelah taksi online itu datang, lavinka masuk kedalam mobil diikuti oleh Kevin.
Melihat Kevin yang ikut masuk, membuat lavinka terkejut. "P-pak kok ikut masuk?" Tanya lavinka gugup, jujur ini pertama kalinya bagi lavinka duduk begitu dekat dengan pria.
"Kan saya sudah bilang akan memastikan kamu aman" ujar Kevin santai. "Jalan pak" ujar Kevin datar pada supir taxi online itu.
Taxi online tersebut mulai berjalan, saat dalam perjalanan mata lavinka begitu mengantuk dan tanpa sadar ketiduran.
Kevin yang melihat lavinka ketiduran pun tersenyum menatap wajah cantik lavinka yang begitu teduh dan begitu kelelahan. "Cantik" ujar Kevin spontan dan menyandar kan kepala lavinka di bahunya.
Taxi pun berhenti dirumah besar milik lavinka.
Kevin yang menyadari bahwa itu adalah kediaman adhiwijaya pun terkejut dan menatap tajam lavinka. Keluarga Adhiwijaya dan keluarga Alexander sudah sangat lama bermusuhan.
Dengan dingin Kevin membangunkan lavinka. "Bangun kita sudah sampai" ujar Kevin menggoyangkan bahu lavinka cukup kasar.
Lavinka pun terbangun dengan cukup terkejut. "Ma-maaf pak, saya ketiduran, lalu lavinka segera keluar dari mobil dan masuk kedalam rumah.
Kevin menatap dingin kepergian lavinka, dan menyuruh supir taxi online mengantarkannya kembali kekantor.
"Apa yang keluarga Adhiwijaya rencanakan? Jika mereka berani bermacam-macam dengan keluarga Alexander maka aku takkan diam saja!!" Ujar Kevin dingin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Blush✨☃️
Wuihh! Simpel tapi menghibur banget ni novel.
2025-10-21
0