NovelToon NovelToon
Petualangan Bayi Rumput Didunia Antarbintang

Petualangan Bayi Rumput Didunia Antarbintang

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: WIZARD_WIND26

Manusia antarbintang : "Uhhh, dia sangat menggemaskan. Tuan! bolehkah aku mencubit pipi gembul nya?


Monster dan mutan : "SEMUANYA LARI! DIA AKAN MEMAKAN KITA ...."


Bonbon : "Mamam Cana, mamam cini, mamam mana-mana ...."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WIZARD_WIND26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Level S dihadapan kelucuan Bonbon.

 "Mengapa Bonbon mengatakan, kalau orang ini adalah saudara Bonbon?"

"Cebab itu codala na. Tapi napa, lambut codala Ndak bilu, Ndak milip walna lumput cepelti Mama cama Bonbon na."

Dave mengingat ucapan sikecil, tentang pria yang tidak sengaja sikecil lihat di komputernya ... yang Bonbon sendiri mengatakan kalau ... itu saudaranya? Dan sekarang, orang itu duduk didepan Dave?

"Pangeran, dengan tujuan apa anda datang ke planet kecil kami?" tanya Dave masih berusaha mempertahankan senyum ramah.

Noxtis yang saat ini hendak mengangkat cangkir porselen berisi teh melati mutan, menatap Dave sebentar, sebelum menyeruput air dalam gelas itu.

"Bukan apa-apa, hanya datang mengunjungi planet yang baru dibebaskan." Menjawab santai, Noxtis menatap sekeliling pada orang-orang yang tegang. Terutama pria didepannya! Meskipun Dave tersenyum, tapi degup jantung pria tidak bisa disembunyikan, berdegup keras hingga bisa didengar jelas olehnya.

"Cosnov tidak ikut," ungkap Noxtis tiba-tiba, yang malah membuat Dave bingung.

"Ah, begitu?" Dan kerutan dalam tercipta didahi Dave, hampir membuat senyumannya tampak aneh.

Gerakan tangan Noxtis yang hendak meletakkan gelas teh terhenti, lalu menatap Dave dengan mata menyipit.

"Aku tidak akan melakukan apapun, jadi tenanglah," lanjut Noxtis lagi, semakin membuat bingung pria didepannya.

"Ah, ya. Anda tidak ... ekhem, komandan sebentar lagi akan pulang, pangeran." Dan jawaban Dave telah berubah aneh, bahkan orang-orang disekitar mereka ikut bingung dengan arah pembicaraan ini.

sementara Noxtis sendiri, masih merasakan kalau degup jantung Dave makin bertambah cepat. Bukan karena khawatir bertemu Cosnov, maupun kedatangannya yang tiba-tiba ke planet Sahara. Orang didepannya seperti menyembunyikan sesuatu, yang tidak ingin Noxtis ketahui. Dan rahasia itu, hanya Dave yang tau. Sebab, Prizil maupun beberapa prajurit disamping, tidak memiliki reaksi yang sama seperti Dave.

"Aku telah melihat beberapa mayat monster dan mutan di lubang besar selatan planet ini. Sepertinya kalian menghadapi pertarungan yang melelahkan." Angkat bicara soal apa yang dilihatnya saat pertama kali datang ke planet Sahara, dalam kata-kata sang pangeran terdapat pujian serta simpati untuk para prajurit.

"Semuanya berkat kerja keras semua prajurit batalion lima. Dibawah kepemimpinan hebat seperti komandan, kami berhasil melewati neraka," jawab Dave dengan sesekali melihat pergelangan tangan.

"Ya. Sebentar lagi federasi akan mengirimkan hadiah dan penghargaan yang pantas kalian terima. tidak hanya federasi, kerajaan juga akan menempatkan nama semua prajurit Batalion lima di catatan para pejuang tangguh."

Perkataan Noxtis membuat mata beberapa Prajurit disamping sedikit berbinar, semantara pengawal kerajaan yang dibawa Noxtis ... tampak iri tapi mereka hanya bisa terdiam.

"Suatu kehormatan bagi kami, pangeran." Dave menjawab dengan senyuman terbaik, lalu ... kepala Dave kembali menunduk melihat jam digital lagi.

Percakapan kembali berlanjut, hingga salah satu prajurit diluar mengabarkan kalau, sang komandan telah kembali dari perjalannya ke planet lain di Calamitas.

Ketika pintu baja terbuka, seorang pria berpakaian militer lengkap, dengan punggung tegap dan bahu lurus masuk, kemudian memberi hormat pada sang pangeran.

"Salam hormat saya, Pangeran ke tiga," ucap Belian datar dan membungkuk sedikit.

Noxtis yang masih duduk hanya mengangguk, kemudian menyuruh Belian untuk duduk di kursi seberang meja.

Melihat sang komandan datang, Dave segera menyingkir dan berdiri dibelakang tempat Belian duduk, lalu tanpa sadar ... menatap ke luar jendela.

Semua tingkah laku yang tidak disadari oleh Dave itu, dilihat oleh Noxtis dari sudut mata.

'Jadi, dia tidak guguk karena menunggu komandannya?' batin sang pangeran, tanpa merubah raut wajah sedikitpun.

"Ada apa anda datang jauh-jauh dari bintang Lordgion, ke Calamitas ini, pangeran?"

Tidak pemimpin tidak bawahan. Bahkan pada anggota kerajaan pun, mereka tidak berniat basa-basi dengan Noxtis.

"Tidak ada, hanya mengunjungi planet yang baru dibebaskan," jawab Noxtis, memberikan jawaban yang sama saat Dave bertanya tadi.

"Jika seperti itu, saya akan mengantar anda berkeliling untuk melihat-lihat planet kami." Belian bersandar pada sofa, bekas luka memanjang di wajah pria itu cukup untuk mengintimidasi siapapun.

Termasuk pengawal pribadi sang pangeran, Rachel.

"Kami sudah berjalan-jalan, bahkan sudah mengunjungi lubang besar tempat penguburan mayat monster dan mutan." Noxtis berucap santai kemudian meminum teh, "Itu cukup fantastis, tapi ... ah, entah mengapa, aku merasakan hal yang janggal," lanjut Noxtis sebelum seringai ringan muncul disudut bibir.

"Apa yang aneh, pangeran? Apakah anda menemukan Monster yang hidup didalam lubang itu?"

Hanya ada satu orang yang jantungnya tidak berfluktuasi setelah Noxtis berucap, yaitu Belian ... pria yang masih tenang didepannya.

"Entahlah, aku hanya merasa kalau monster disana terlalu sedikit? Begitupun mutan ...."

Setelah Noxtis berucap sedemikian rupa, masih tidak terdengar gemuruh jantung Belian. Sementara para prajurit disamping, sudah seperti drum yang bertalu-talu.

"Tidak ada yang aneh. Planet ini akan menjadi rumah baru bagi manusia yang menghuni Calamitas. Kami sudah mengangkut banyak mayat monster dan mutan, lalu membakarnya langsung ke matahari. Yang tertinggal, itu hanya para monster yang tidak sanggup lagi kami bawa," jawab Belian santai, seolah yang dia katakan benar-benar terjadi.

Noxtis hanya mengangguk merasa masuk akal. Satelit yang mengawasi Calamitas hanya ada satu, dan itu sangat sulit untuk menangkap semua pergerakan di galaksi ini. Jadi tidak ada bukti relevan untuk membuktikan ucapan Belian barusan.

"Ternyata begitu, langkah yang bagus, komandan."

Dan teh melati mutan didalam gelas pun habis, sebelum di isi kembali oleh Dave.

"Oh, iya. Saat kesini, aku melihat boneka menggemaskan ...."

Ucapan Noxtis terhenti, tepat ketika tangannya tidak sengaja terkena teh panas yang dituangkan Dave.

"Pengaran. Apa yang anda lakukan, chief Biller." Rachel segera bereaksi, langsung mengeluarkan sapu tangan lalu membungkus tangan sang pangeran yang sedikit memerah.

"Tidak apa-apa, Rachel. Ini hanyalah air panas, bukan sesuatu yang berbahaya." Noxtis segera melepas lap lembut itu, dan menyuruh Rachel kembali berdiri pada posisi semula.

"Maafkan saya, pangeran. Tangan saya tergelincir tadi." Berucap dengan kepala menunduk, Dave tampak menyesal atas kecerobohannya.

"Jangan perlakukan aku seperti porselen yang mudah pecah, Dave. Air hangat tidak berpengaruh pada seseorang yang telah mencapai level S."

Mengangkat tangan, Noxtis menunjukkan kulit yang terkena air panas ... yang awalnya memarahi, tapi sekarang sudah kembali keadaan semula.

Dave kembali berdiri di belakang belian, setelah mengganti gelas baru untuk Noxtis. Jantungnya masih berdebar cepat, karena sang pangeran sempat menyinggung soal sikecil.

Dan saat berikutnya ... jantung Dave yang bergemuruh hebat, hampir melompat keluar ... tepat ketika pintu baja kembali terbuka, dan menampilkan bayi kecil dengan pakaian kodok hijau, masuk, sambil memegang keranjang jinjing berisi batu meteorit.

"Waaa ... benal kan, dah pulang Belian na."

Dengan mata berbinar, Bonbon langsung menuju ketempat Belian duduk, meletakkan keranjang kecil keatas meja, kemudian mengangkat kedua lengan ... siap diangkat keatas pangkuan.

"Belian! Nah, batu itam. Jual, tluc kaci Bonbon Wang. Ah, pelut Bonbon juga lapal celakang. Bonbon mau mamam, cama minta ail cikidit (sedikit). Ndak ... manak lah. Capek Bonbon na, dah kuluc cepelti lanting Bonbon celakang, cebab lama Ndak mamam." Menepuk-nepuk perut buncit, si kecil berucap tanpa menatap sekitar.

"Lapar, hmm? Bukankah sudah diperingati untuk tidak memungut batu. Mengapa kamu keras kepala sekali." Mencubit hidung kecil Bonbon, didetik berikutnya tangan Belian mendapat gigitan dari enam gigi susu.

"Jangan melakukan hal itu, nanti gigimu sakit." Mengusap surai si kecil, dan sang bayi melepaskan telunjuk Belian sambil menatap marah sang komandan.

"Liat kan, tambah kicil idung Bonbon na. Cemana nanti kalau ilang? Mau Belian na kaci idung Belian buat Bonbon?" Dengan gerakan cepat, Bonbon yang marah menyambar hidung Belian tanpa bisa dihentikan oleh pria itu.

Dan terjadilah, aksi menarik hidung, membuat Belian kuwalahan dan segera meminta maaf.

"Huhh! Bonbon malah celakang Belian. Belian na haluc kaci Bonbon manak mamam, bial Bonbon Ndak malah lagi cama Belian na. Kalau Ndak, cemalanamalana (selama-lamanya) Bonbon malah Ndak mau manteman lagi."

Dengan pipi menggembung dan alis bertaut, Bonbon duduk sambil bersedekap dada. Dia marah, ok. Maka takutlah akan wajah garangnya ini ....

"PANGERAN! HIDUNG ANDA BERDARAH ...."

Tiba-tiba, suara teriakan salah satu pengawal terdengar, membuat semua lamunan buyar, dan mereka tanpa sadar langsung menatap kearah Noxtis.

Benar saja, hidung pria itu saat ini mengeluarkan darah yang mengucur deras.

"Tidak. Kalian ... KALIAN JUGA BERDARAH ...."

Saling pandang, pengawal yang dibawa Noxtis mimisan berjamaah ditempat. Termasuk Rachel, yang cepat-cepat menutup hidungnya dengan sapu tangan.

Belian segera menyembunyikan si kecil dibalik jubah militer, tapi ... Bonbon yang berhasil mengintip pria berambut putih didepan, saat ini memiliki mulut yang menganga tidak percaya.

"CODALA? Napa codala Bonbon na cini!?" tanya Bonbon, lalu memberontak ... dan cepat-cepat meluncur turun dari kaki Belian.

"WAAA ... CODALA. LINDU BONBON NA. Huhuhuhu ...."

Noxtis yang sedang membersihkan hidung dengan sapu tangan, tertegun ... tepat saat kakinya dipeluk oleh makluk kecil yang lucu.

Pipi tembem itu tergencet disamping lutut Noxtis, lembut dan kenyal.

Dan segera ...

Darah kembali deras mengalir.

Dia yang tidak terluka setelah tersiram air panas, malah hampir pingsan ketika melihat boneka yang bisa berbicara dari dekat?

"PANGERAN!!!"

To be Continue

Jangan lupa tinggalkan ulasan dan komentar. Bantu author telak. Like, subscribe, dan bintang ya🤗🫶

Free picture :

Noxtis

Belian

Bonbon

Babay 👋

1
fenelove34
rasanya sangat sedikit sekali five up nya besok ya author
Adin Dera
ini typo gk thor? harusjya 100%. klo 0% aman, artinya bahaya dong (?)
WIZARD_WIND26: lah iya, 10 nya ketinggalan 🙈 makasih udahh ingatin 🥺🫶
total 1 replies
riani
Aaaaa mau lagi up dobel besok kak
riani: hihih aku suka banget dan sampai ku ulangi terus
total 2 replies
riani
aku nunggu up nya kak dari kemarin loh
riani: iya kak
total 3 replies
riani
aku suka cerita ini, up banyak ya kaka, semangat juga ya /Determined//Determined//Determined//Determined//Drool//Drool//Drool//Drool//Rose//Rose//Rose//Plusone//Plusone//Plusone//Plusone//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
riii
kok belom up thor?
Aliyah B_Sita aminah
besttt pokonya mah
fenelove34
uh aku berharap ada picture lain tentang bonbon karena mau bagaimana pun itu sudah jadi milik Rui tapi aku suka cerita nya sangat bagus
fenelove34
wow agak kebalik ini tapi darimana makannya dan di mana akhirnya
fenelove34
jangan bilang bonbon dari zaman modern kenapa bisa sampai antar bintang bonbon ini keberuntungan kah
WIZARD_WIND26: masih misteri kalau soal bayi iki🤭🫵
total 1 replies
fenelove34
uh kenapa bisa sampai sejauh itu kamu sayang
fenelove34
sekarang bayi rumput kah apakah rambutnya hijau, inikah yang di namakan lahir dari tanah 🤭🤣
fenelove34
kirain rui, sekarang bayinya berada di antar bintang ya, dari modern, survival horor, antar bintang jangan bilang selanjutnya antara zaman kuno, zaman purba sama dunia kultivasi lagi🤣🤭
Admiral Samwan
Lucu menggemaskan tingkat akut. Ibarat 5/5.
Admiral Samwan
Itu wujud planet Mars?
.
Jejak-kaki 👣👣👣
WIZARD_WIND26: semoga suka ceritanya 🫶
total 1 replies
Sulastri Mawardi.87
kata" BonBon ambil codala na di tempat sampah..mengingatkan ku dngn Rui..mama Rui na di ambil tempah sampah 🙊🙊🙊
Adin Dera
heh kepikiran dari mana itu si buntelan😭😭😭
WIZARD_WIND26: nggk mirip fiks, anak pungut🙈
total 1 replies
Agung Akmal
wow bonbon leluhur/tetua noxtis 🤣🤣🤣
WIZARD_WIND26: 🙈🙈🙈🙈🙈
total 1 replies
Evi Oktavia
yahhh di gantung lagiii
minta upnya double dong Thor
kangen setelah mao-mao, bon-bon adalah penyemangat ku buka noveltoon ini khusus buat bon bon
😄😄😄
Evi Oktavia: wp aplikasi apa kak
total 2 replies
Sulastri Mawardi.87
codala rindu BonBon na..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!