NovelToon NovelToon
Takdir Kedua

Takdir Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Murid Genius / Teen School/College / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Putri asli/palsu
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: INeeTha

Shinta Bagaskara terbangun kembali di masa lalu. Kali ini, ia tak lagi takut. Ia kembali untuk menuntut keadilan dan merebut semua yang pernah dirampas darinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon INeeTha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Dua Jenius

Tembok pertahanan yang dibuat Fajar Pramudya hampir sempurna.

Siapa pun yang mencoba masuk akan langsung terjebak di dalamnya—tidak bisa keluar, apalagi menembus masuk.

Setiap kali ada penyusup, notifikasi peringatan otomatis terkirim ke ponselnya.

Saat malam mulai larut, layar ponsel Fajar berkedip. Ia melihat pesan itu, lalu menyipitkan mata.

Tangannya membuka laptop dengan tenang, dan di layar muncul peringatan intrusi hacker.

“SB?” gumamnya pelan.

Fajar bersandar di kursi kerjanya, sorot matanya berubah lembut. Entah kenapa, nama itu membuatnya teringat pada satu sosok.

Jarinya menari cepat di atas keyboard, mengetik dengan nada santai namun mengandung kehangatan tersembunyi.

“SB, ada urusan apa?”

Di sisi lain, Shinta Bagaskara yang duduk di depan laptop terdiam sejenak.

Ini pertama kalinya ada seseorang yang berhasil mendeteksi aksinya — bahkan setelah dua kehidupan.

Hacker F ternyata bukan sekadar legenda di dunia hacker.

Sudut bibir Shinta terangkat pelan, muncul senyum kecil yang licik namun jenaka.

“Aku ingin mendirikan perusahaan. Tertarik bergabung?”

Fajar membaca pesan itu, matanya sempat menajam, namun senyum tipis muncul di wajahnya. Ada sesuatu yang menarik dari SB — mungkin karena gaya bicaranya yang santai dan berani, atau karena kepercayaan diri yang nyaris menantang.

“Tidak tertarik,” balasnya datar.

“Oke, maaf ganggu,” tulis Shinta, hendak menutup komputer.

Tapi tiba-tiba layarnya membeku. Ia mencoba keluar, namun gagal.

Pesan baru muncul di layar.

“Kamu nggak bisa keluar,” tulis Fajar.

Shinta menyipitkan mata. Ia tidak panik, malah semakin bersemangat. Tangannya mulai bergerak cepat, baris demi baris kode menari di layar dengan ritme menegangkan.

Fajar menatap layar miliknya sambil menyandarkan punggung di kursi. Ia bahkan sempat meneguk kopi, menikmati bagaimana “SB” mencoba menembus sistem pertahanannya.

Shinta tetap tenang, matanya tajam memandangi layar.

Rasa penasaran muncul—hal yang sangat jarang terjadi padanya. Ini pertama kalinya ia bertemu seseorang yang bisa menahannya sejauh ini.

Pertarungan dua ahli pun dimulai.

Kode di layar saling bertabrakan, dihapus, disusun ulang, dan diperkuat kembali.

Waktu berjalan cepat—setengah jam berlalu tanpa hasil.

Namun Shinta tidak menyerah.

Senyum tipis muncul di ujung bibirnya saat menemukan celah kecil di sistem itu.

Tangannya kembali menari cepat di atas keyboard.

Deretan kode baru muncul, kali ini jauh lebih agresif.

Tembok pertahanan buatan Fajar mulai retak sedikit demi sedikit.

Fajar akhirnya duduk tegak. Tatapannya fokus, jemarinya ikut bergerak cepat memperkuat sistemnya kembali.

Shinta berusaha menembus, Fajar memperkuat pertahanan.

Dua otak brilian beradu kecepatan dan logika dalam sunyi malam.

Sampai akhirnya—setelah satu jam pertarungan sengit—Shinta berhasil menembus keluar.

“Kamu hebat juga,” tulis Shinta cepat. “Tapi tetap nggak bisa menahanku.”

Pesan itu diikuti oleh notifikasi disconnect.

Fajar menatap layar yang kembali tenang, lalu tersenyum tipis.

Ia meneguk kopinya perlahan, menikmati momen itu.

Malam yang menarik, pikirnya.

---

Keesokan siang, Shinta berdiri di depan kantor Subrata Innovations. Di sana, Harry Subrata berdiri dengan wajah kusut, kedua tinjunya terkepal kuat.

Di depan gedung, spanduk bertuliskan DISEGEL tergantung mencolok.

Karena semua saham atas namanya sendiri, Harry harus menanggung seluruh utang perusahaan.

Setelah dilelang, ia masih punya tanggungan lebih dari satu miliar rupiah.

Ia sudah mencoba mendatangi semua “teman” dan mitra lama, tapi sejak Deni Suteja mengambil alih hubungan mereka, tak ada satu pun yang mau membantu.

Istrinya meninggal. Perusahaannya hancur.

Dua pukulan itu membuat pria berusia 35 tahun itu nyaris kehilangan semangat hidup.

Rambut hitamnya mulai memutih, bahunya membungkuk.

Tiba-tiba, dari belakang muncul suara yang sangat dikenalnya.

Deni Suteja berdiri dengan senyum mengejek.

“Harry Subrata, siapa sangka, ya… hari ini akhirnya datang juga.”

Nada congkaknya menusuk seperti belati.

Deni memang selalu iri padanya—sejak sekolah, ia selalu jadi nomor dua. Nilai Harry selalu nomor satu, guru memujinya, semua orang menghormatinya.

Setelah kuliah, Harry mendirikan perusahaan game yang sukses besar,

sementara Deni berkali-kali gagal dan hidup pas-pasan.

Kini, keadaan berbalik.

Setelah mengambil alih dua proyek game milik Harry, Deni bergabung dengan Aureon Technologies, perusahaan besar pesaingnya, dan langsung diangkat menjadi manajer.

Wajah Harry menegang. Ia menatap Deni dengan mata merah dan suara serak.

“Deni, kamu tega mengkhianati aku?”

Deni menyeringai.

“Di bisnis, nggak ada teman. Hanya untung dan rugi. Kamu yang terlalu percaya padaku. Itu bukan salahku.”

Harry langsung meraih kerah bajunya.

“Kau pengecut!”

Tapi Deni tidak takut. Ia malah mendekat, suaranya dingin.

“Kalau kamu pukul aku, kau akan bayar ganti rugi besar. Sekarang… kamu masih punya uang?”

Harry terdiam. Tangannya perlahan melepaskan kerah itu.

Ia masih punya seorang anak. Ia tidak bisa nekat.

“Suatu hari aku akan balas,” katanya lirih.

Deni terkekeh.

“Balas? Dengan apa? Dengan utangmu?”

Ia melangkah pergi, meninggalkan Harry yang berdiri gemetar menahan marah.

Begitu Deni menjauh, Harry terduduk di trotoar, wajahnya tertutup kedua telapak tangan.

Air mata jatuh tanpa suara.

“Pak Harry…,”

Suara lembut itu datang bersamaan dengan selembar tisu yang disodorkan di hadapannya.

Harry mendongak.

Di depannya berdiri seorang gadis muda berwajah cantik dan tenang — Shinta Bagaskara.

Ia menerima tisu itu, menyeka air matanya.

“Ada urusan apa, Nak?” tanyanya lemah.

“Tentang perusahaan Bapak,” jawab Shinta tenang. “Saya bisa bantu. Mari bicara sebentar.”

Harry sempat ragu. Tapi di tengah keputusasaan, kata-kata itu terasa seperti satu-satunya pegangan.

Ia mengangguk pelan.

---

Beberapa menit kemudian, mereka duduk di sebuah kafe kecil tak jauh dari sana.

Shinta mendorong setumpuk berkas ke arah Harry.

“Saya Shinta Bagaskara. Ini proposal proyek yang saya siapkan. Tolong dibaca.”

Harry sempat tercengang melihat gadis yang masih terlihat seperti siswi SMA itu.

“Ini… kamu yang buat?”

Shinta mengangguk.

Ia meneguk kopi dengan tenang.

Harry awalnya tidak percaya.

Gadis muda seperti ini… menulis proposal perusahaan?

Tapi saat matanya menangkap kalimat “game berbasis kecerdasan buatan penuh (AI Full System)”, pandangannya berubah serius.

Ia membaca setiap halaman, dan semakin lama, tangannya mulai gemetar.

Setiap baris terasa seperti hasil pemikiran seorang ahli sejati.

Setelah membaca halaman terakhir, ia menatap Shinta dengan mata terkejut.

“Teknologi ini… kamu yang kembangkan sendiri?”

Shinta hanya mengangguk ringan.

“Kalau begitu, saya tanya satu hal,” Harry mencondongkan tubuh. “Umurmu berapa sebenarnya?”

“Segera delapan belas,” jawab Shinta pelan, namun matanya penuh keyakinan.

1
Narina Chan
ayo lanjutkan kaka
Robiirta
ayo lanjut update yg banyak kaka
Robiirta
lanjutkan kaka
Na_dhyra
2 bab gak cukup beb...hihihi
Awkarina
update yang banyak kaka
Awkarina
mam to the pus🤣🤣🤣
Awkarina
jurusnya teh hijau nih👍👍👍
Awkarina
dia jijik woy😄😄😄
Awkarina
bisa gitu🤭
Awkarina
antagonis pro nih👍
Awkarina
ini dia yang marah🤣🤣🤣
Awkarina
mati aja lo😄😄😄
Awkarina
lah dia mupeng😄😄😄
Awkarina
ko saya pengen nabok y🤣🤣🤣
Awkarina
lanjutkan 👍👍👍👍
Awkarina
lanjutkan 😍😍😍😍
Awkarina
Mantap ceritanya lanjutkan sampai tamat ya thor, aku menunggu
Robiirta
👍👍👍👍👍 LAnjutkan💪💪💪💪
Robiirta
lanjutkan💪💪💪💪
Robiirta
😍😍😍😍😍😍😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!