NovelToon NovelToon
My Secret Agent

My Secret Agent

Status: sedang berlangsung
Genre:SPYxFAMILY / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Feylindita adalah seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai seorang agen rahasia yang bekerja di bawah pusat keamanan negara. Keahlian menembak dan bela diri yang luar biasa, membuatnya menjadi salah satu agen rahasia yang sangat di andalkan. Tak ada yang mengetahui tentang pekerjaannya, termasuk keluarga bahkan suaminya sendiri.

Ia menikah dengan Giantara Aditama seorang CEO sebuah Mall ternama melalui perjodohan. Tepatnya Feylin 'Dijual' pada keluarga Aditama oleh sang paman yang merawatnya sejak kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan.

Namun ia beruntung karena memiliki mertua dan ipar yang baik. Cobaannya hanyalah suami yang selalu bersikap dingin dan cuek padanya.

Apakah hubungan pernikahan mereka akan membaik?
Apakah keluarganya akan mengetahui pekerjaannya yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Salah Sasaran

"Niel, cek titik koordinat." Titah Fey yang kemudian memakai penutup wajahnya.

"Siap, Kak." Jawab Daniel sembari membuka laptop untuk mengecek titiknya.

Begitu sampai di lokasi, mereka langsung bergerak menuju titik koordinat yang sudah di kirimkan.

"Di sini, Kak." Ujar Daniel sembari masuk ke sebuah ruangan.

Ketiganya pun langsung bergegas menyiapkan senjata dan perlengkapan lain. Earpice pun langsung mereka kenakan.

"O.K. Pantau target." Titah Elno.

Ketiga Sniper pun mulai menyapu pandangan untuk mencari keberadaan target mereka. Mereka dengan sabar menunggu hingga target muncul.

"Target lock!" Ujar Fey ketika melihat keberadaan target mereka.

"O.K. Ready? Shoot!"

Jari lentik Fey langsung menekan pelatuk senapan ketika perintah menembak keluar dari mulut Elno.

Peluru yang di muntahkan oleh senjata laras panjang itu terbang bebas sebelum mengenai target, salah satu dari tiga orang Buronan Internasional yang selama ini meresahkan.

"Mission complete." Ujar Elno saat melihat ketiga target mereka tumbang akibat ulah mereka bertiga.

"Mata lo burem, Fey? Di suruh nembak dada malah nembak kepala." Omel Elno.

"Sorry, meleset sedikit soalnya tiba - tiba kepala gue sakit." Jawab Fey sambil meringis.

"Lo gak apa - apa, Kak?" Tanya Daniel. Pria itu menghampiri seniornya yang terduduk lemas di lantai.

"Gak apa - apa." Jawab Fey sambil mengacungkan jempolnya.

"Yakin lo gak apa - apa?" Elno kembali memastikan sembari menangkup wajah Fey.

"Ish! Apaan sih lo, El! Gue kepret juga lo nanti." Kata Fey sambil melepaskan tangan Elno yang menekan pipinya.

"Lo sih, ngapa juga jalanin misi kalo masih sakit. Lagian yang lain kan bisa gantiin lo. Apa susahnya tinggal bilang ke Kapten kalo lagi sakit." Cicit Elno sembari membantu Fey membereskan senjatanya.

"Ya gimana dong? Kapten bilang kalo ini misi penting banget. Lagian Kapten gak akan nelfon gue kalo gak sepenting itu. Lo juga tau sendiri." Sahut Fey.

"Yaudah, kita anter lo pulang dulu. Nanti biar gue yang tanggung jawab masalah salah sasaran ke Kapten." Putus Elno.

"Thank's ya, El. He he he..." Ujar Fey sambil cengar - cengir.

"Cengar - cengir dah, lo, kalo gue yang tanggung jawab." Gerutu Elno yang membuat Fey dan Daniel tertawa.

Matahari mulai menampakkan diri saat Fey berhasil kembali ke rumahnya. Ia berjalan mengendap dan hendak masuk melalui pintu depan sebelum mendengar suara heboh Gian di dalam.

"Fey..."

"Sayaaang!" Seru Gian yang terdengar panik.

"Kamu dimana, Sayang?"

Dari langkahnya, Fey tau kalau Gian baru saja menuruni tangga. Gian pasti mencari kekamarnya di lantai dua.

"Bik! Fey mana?" Tanya Gian.

"Bibik belum liat Nyonya, Tuan. Bukannya semalam tidur di kamar Tuan?" Bibik malah balik bertanya.

"Iya, tapi waktu aku bangun, dia udah gak ada." Jawab Gian yang suara kepanikannya terdengar hingga ke depan rumah.

"Tolong bantu cari, Bik, Mang." Pinta Gian kemudian.

Fey yang tadinya hendak masuk, mengurungkan niatnya setelah mendengar kehebohan Gian di dalam rumah. Ia malah duduk di undakan teras sambil melihat ke arah jalanan yang masih sepi.

"Astaga, Sayang? Kamu ngapain duduk di sini? Kamu gak denger, aku teriak - teriak cari kamu?" Tanya Gian yang melihat Fey begitu ia membuka pintu rumahnya.

Gian lalu menghampiri Fey dan memeluknya dari belakang, meluapkan kekhawatiran yang sedari tadi mengungkungnya. Tubuh Fey masih terasa panas, walaupun tak sepanas tadi malam sebelum ia tidur.

"Kamu ngapain duduk di luar sendirian gini? Kamu kan masih demam." Tanya Gian lagi.

"Aku nunggu tukang bubur ayam." Kilah Fey.

"Kamu pingin bubur? Kenapa gak bilang sama aku, Sayang? Kamu kan bisa bangunin aku." Jawab Gian.

"Kak Gian nyenyak banget tidurnya." Jawab Fey asal.

"Yasudah, ayo masuk dan istirahat di kamar. Nanti aku beliin buburnya. Lain kali bilang dong, Fey, kalo pingin sesuatu." Ajak Gian sembari membantu Fey berdiri.

"Ya ampun, mana pake jaket kebesaran gini lagi. Sampe tenggelem dalem jaket." Kekeh Gian yang melihat penampilan Fey yang memakai jaketnya.

"Ini yang ada di depan mata, yaudah aku pake aja." Sahut Fey yang membuat Gian tersenyum.

"Kamu mau kemana, Sayang?" Tanya Gian saat Fey berbelok ke arah tangga.

"Mau istirahat di kamar." Jawab Fey yang hendak menaiki tangga.

"Tidur di kamarku aja." Titah Gian sembari menggandeng tangan Fey dan membawa Istrinya menuju ke kamar.

Gian kemudian menyelimuti Fey setelah wanita cantik itu merebahkan diri.

"Mau minum?" Tawar Gian yang di jawab gelengan oleh Fey.

"Yaudah, tidur lagi ya. Aku cariin bubur ayamnya." Ujar Gian yang kemudian beranjak menuju walk in closet.

"Oh iya, Sayang. Kamu udah izin ke Kantor?" Tanya Gian.

"Belum. Tapi nanti biar aku telfon Mbak Dini." Jawab Fey. Gian pun mengangguk dan kemudian segera bersiap.

Fey tersenyum saat memandangi punggung Gian yang sedang bersiap di walk in closet yang ada di kamar. Ia masih tak menyangka, bisa di perlakukan seistimewa ini oleh Gian.

"Sayang, kalo sampe nanti sore kamu masih demam, kita ke Rumah Sakit, ya?" Gian meminta pendapat Fey.

"Hm, terserah Kak Gian aja." Jawab Fey.

"Yaudah, aku pergi dulu." Pamit Gian yang kemudian mengusap - usap puncak kepala Fey. Fey sendiri kembali tersenyum saat menerima perlakuan manis dari Suaminya.

Tak lama, Gian sudah kembali dengan membawa satu thinwal berisi bubur ayam. Ia segera masuk ke kamarnya dan mendapati Fey yang tampak tidur dengan pulas.

Tak ingin membangunkan, Gian hanya meletakkan bubur yang sudah ia beli di nakas yang ada di sebelah Fey. Gian tersenyum sembari memandangi wajah cantik istrinya. Tangannya terulur dan perlahan menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Fey.

"Terima kasih karna kamu tetap di sini mendampingiku walaupun sikapku gak baik, Fey. Aku janji akan buat kamu selalu bahagia." Batin Gian.

"Maaf, karna aku udah nyakitin wanita sebaik kamu selama ini." Sesal Gian dengan senyum miris.

Gian kemudian beranjak pergi ke kamar mandi untuk bersiap. Tentu saja ia tetap harus ke Kantor, apa lagi hari ini ia ada meeting penting bersama beberapa investor.

Saat Gian sudah selesai bersiap pun, Fey masih tampak nyenyak. Gian mendekat ke arah Fey dan kembali memeriksa suhu tubuh Fey.

"Masih demam aja." Dengus Gian sedikit resah.

Tentu ia khawatir karna akan meninggalkan Fey di rumah dalam kondisi sakit walaupun ada Bibik yang akan menjaga Istrinya. Gian lalu beranjak, hendak mencari Bibik yang pasti sedang sibuk membersihkan rumah.

Praang...!!!

Baru beberapa langkah setelah ia menutup pintu kamarnya. Terdengar suara barang pecah dari dalam kamar. Gian buru - buru kembali ke dalam kamar untuk melihat apa yang terjadi.

"Astaga, Fey!"

1
Faqisa Sakila
Ayo thor up lg
jgn d gntung yaa
q pdamu thor 😃
bunda kk
wah rahasia apa nih jangan gantung dong thor
Leli Suryani
kurasa tau ni si Gian,cuma mau lihat kek mana reaksi si Fey aja
Leli Suryani
menegangkan
Faqisa Sakila
lnjut donk thor
lg seru2ny nic
Leli Suryani
baru sadar dia istri nya cantik,selama ini mungkin dia rabun🤭
Faqisa Sakila
Hhhaaa
Gian lucuuu 😃
Maryati
sakarepmu pak boss 😄😄
senjaku
keren banget kak
Leli Suryani
ceritanya menarik,
Leli Suryani
kesempatan dalam kesempitan😄😄
Maryati
gambarnya diganti
Ita Xiaomi
Senangnya dimanja ama suami😁.
Dewi kunti
ayo mas suami itu istrimu jangan dianggurin
Dewi kunti
lama2 ketahuan juga
Faqisa Sakila
Lnjut thor
mkin sru critanya
Dewi kunti
uhuuuuuuuyyy
Dewi kunti
nggak diobati dulu itu yg kena paku
bunda kk
ternyata diceramahin kakak to bisa berubah gitu🤣
Ita Xiaomi
Semangat berjuang Gian. Kamu bs.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!