NovelToon NovelToon
Second Chances

Second Chances

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Reinkarnasi / CEO / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: cakestrawby

John adalah seorang CEO yang memiliki perusahaan yang sukses dalam sejarah negara Rusia, Keeyara menikah dengan John karena perjodohan orang tua mereka. Pernikahan mereka hanya jadi bumerang bagi Keeyara, John sangat kasar kepada Keeyara dan dia sering menjadi pelampiasan amarahnya ketika John sedang kesal. John juga memiliki kekasih dan diam-diam menikahi kekasihnya itu, Arriel Dealova.

Istri kedua John seringkali cemburu kepada Keeyara karena ia memiliki julukan sebagai 'Bunga Lilac' karena memiliki wajah yang cantik yang selalu menarik perhatian para pemuda. Bulan demi bulan berlalu dan Keeyara mulai kehilangan emosi dan bahkan tidak merasakan apapun saat melihat John dan Arriel sedang menggendong bayi mereka di depan wajahnya. Hingga, beberapa deretan kejadian dan permasalahan membuat Keeyara mengalami kecelakaan yang sangat berat dan menyebabkan Keeyara meninggal dunia. Tetapi anehnya, dia kembali bangun pada tanggal 20 April 2022, tepat dihari pernikahan John bersama kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cakestrawby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. 18+

"Jadi.. selama aku tidak sadarkan diri, Paman James dan Ayahku bertengkar di luar ruangan?" tanya Keeyara, mengulangi ucapan Yona tadi, sedangkan gadis itu langsung menganggukkan kepalanya.

"Hum.... Bahkan Ayah Kakak tidak bisa berkata apa-apa lagi tadi."

Keeyara memahami perkataan yang di ucapkan oleh gadis itu. Untuk sesaat, ruangan di kelilingi oleh keheningan yang nyaman, sebelum akhirnya Keeyara memutuskan untuk berbicara kembali. "Syukurlah jika Nenek menyetujui pernikahan ku dengan Kai..."

"Ini juga sangat aneh, Kak... pagi tadi Nenek sangat tegas menentang pernikahan kalian berdua, bahkan sampai saat ini dia sama sekali belum menerima pernikahan Kak Kanneth yang notabenya adalah cucunya sendiri. Tapi kenapa tiba-tiba dia berubah pikiran, ya? apakah karena Kak Kai adalah cucu kesayangannya?" ungkap gadis itu sambil menghela nafas, memberikan potongan apel kepada Keeyara, wanita itu dengan senang hati menerimanya dan segera memakannya.

"Kanneth? siapa dia?" tanya Keeyara penasaran, karena nama itu tampak sangat asing di telinganya.

"Kakak... biar aku beri tahu rahasia keluargaku." Yona mencondongkan tubuhnya sedikit, suaranya berubah menjadi bisikan konspirasi yang membuat Keeyara tertarik. "Apakah kamu tahu jika Kakakku bukan anak kandung dari orang tuaku?" tanya Yona, membuat kening Keeyara mengerut dalam. Bahkan, ia sama sekali tidak tahu tentang hal ini, Kai sendiri tidak menceritakannya kepadanya.

"Tidak, Kai tidak pernah bercerita..." ungkap Keeyara dengan suara lirih.

"Dia di adopsi oleh Mama saat dia berusia 5 tahun. Waktu itu... saat Mama ku datang untuk pertama kalinya ke panti, dia mendengar latar belakang dari anak-anak panti termasuk Kakakku. Entah bagaimana, Kakakku berhasil memikat hati Mama dan juga Nenek, mereka langsung mengajukan surat pernyataan adopsi ke panti..." Yona berhenti sejenak, mencoba untuk melihat reaksi Keeyara, kedua matanya menatap wanita itu yang sedang mendengarkannya sambil memakan buah apel.

"Lalu?" tanya Keeyara.

Yona tertawa, bersandar di kursinya dengan santai. "Sejak saat itu seluruh keluargaku sangat menyayanginya... Kakakku tidak memiliki kebiasaan buruk, jadi dia tidak pernah membuat masalah. sebaliknya, dia bahkan memperlakukan Mama seperti Ibu kandungnya, lho... itu sebabnya Mama sangat menyayanginya, bahkan Nenek dan juga Papaku."

Keeyara bisa melihat kehangatan sebuah keluarga dari cerita yang di sampaikan oleh gadis itu, tetapi itu tidak menjawabnya rasa penasarannya sedikit pun. "Lalu... bagaimana dengan orang tua kandungnya?"

Terdengar suara helaan nafas Yona saat gadis itu kembali duduk tegak di kursinya di samping tempat tidur Keeyara. "Entahlah... aku dengar bahkan mereka telah membuang Kakakku ke panti saat dia masih bayi, dia tumbuh tanpa kasih sayang kedua orang tuanya sejak kecil. Bahkan sekarang, dia mati-matian belajar agar bisa membalas kebaikan Papa dan Mama dengan melibatkan dirinya untuk mengurus perusahaan Nenek. Sejak saat itu lah... Kak Kanneth yang mungkin mereka tidak terima karena Nenek mengumumkan hak surat warisnya untuk di berikan seluruhnya kepada Kak Kai itu membuat mereka berdua terlibat dalam perang dingin..." kata Yona sambil mengerutkan bibirnya dengan polos.

"Perang dingin?"

Yona mengangguk mantap. "Iya, Kak Kanneth... dia memang selalu cemburu pada Kakakku sejak kecil. Sekeras apapun Kakakku berusaha untuk mendekatinya, Kak Kanneth tidak pernah terima, dia selalu menganggap kakakku sebagai pengganggu. Nenek terlalu menyayangi kakakku sehingga membuatnya cemburu. Itu sebabnya dia selalu menunjukan kepada Nenek bahwa dia pantas mendapat hak warisan Nenek. Prestasi Kakakku selalu membuatnya malu, karena jujur saja jika Kakakku sangat hebat dalam bidang akademik sejak kecil. Maka dari itu, seiring berjalannya waktu, hubungan mereka berdua menjadi retak. Jadi... Kak Kanneth memberontak dengan menikahi seorang wanita yang ia temui di bar. Bahkan... sampai saat ini dia tidak pernah mempertemukan istrinya kepada Nenek, jujur... itu membuatku penasaran."

Keeyara menggigit bibir bawahnya, sedikit pemahaman terlintas dalam benaknya saat mendengarkan silsilah keluarga Kai dari Yona. Dia tidak pernah menyangka jika Kai mengalami hal yang memberatkan seperti itu.

Di tempat lain, suara deritan tempat tidur memenuhi ruangan, bercampur dengan suara desahan, tamparan dan erangan yang terdengar cukup keras di balik pintu yang tengah tertutup rapat. Kanneth membenamkan satu tangan di rambut istrinya, sementara itu tangan lainnya bergerak ke paha wanita itu untuk menarik kakinya lebih tinggi. Langkah pria itu tidak kenal lelah, setiap gerakannya hampir terasa kasar, dalam dan cepat, benar-benar mendominasi. Teriakan istrinya sekali lagi memenuhi ruangan, bercampur dengan nafasnya yang kasar dan juga suara kulit basah yang beradu dengan kulit.

"Fuck..." dia menyelipkan satu tangan di antara kedua kaki istrinya, menemukan klitorisnya dan segera mengusapnya dengan kuat. Bibirnya yang penuh menemukan tenggorokan wanita itu dan kembali menghisapnya.

Otot-otot bagian dalam wanita itu menegang hebat di sekelilingnya saat akhirnya dia terlepas, punggungnya melengkung tajam, membuat Kanneth menggeram saat melihat payudara istrinya yang bergoyang liar. "Hell..." dia menghantamnya, mengenai titik terdalamnya lagi dan lagi. Seketika Kanneth menyadari sesuatu- jika tubuh istrinya itu diciptakan untuk pukulan yang dalam dan keras, membuat Kanneth merentangkan kakinya lebih lebar lagi.

Kanneth mengangkat pinggul istrinya sedikit untuk mengubah sudutnya. Dia menghujamnya tanpa ampun, setiap dorongan mengangkat istrinya dari pangkuannya. Kanneth menunduk untuk memperhatikan di mana mereka bertemu, panjangnya menghilang di dalam istrinya lagi dan lagi. Dia menemukan titik baru-satu titik yang membuat istrinya menjerit setiap kali dia menghantamnya.

Dia terus memukul titik itu, ibu jarinya menekan klitorisnya. Wanita itu menjerit saat orgasme lain menghantamnya-yang ini bahkan lebih kuat dari yang terakhir. Seluruh tubuhnya bergetar, dinding-dindingnya mencengkeramnya begitu erat sehingga membuat Kanneth tidak bisa bergerak. Dia mengerang, buah zakarnya menegang. "Fuck... Fuck..."

Kanneth meraih kakinya dan melebarkannya kembali. Dia mulai meniduri istrinya dengan dorongan yang panjang dan kuat yang mencapai begitu dalam di dalam dirinya sehingga terasa seperti dia memukul perut wanita itu. Setiap dorongan membuatnya menjerit, tangan wanita itu mencengkeram kemejanya dengan erat. "Oh... god!"

Matanya berputar ke belakang saat ia merasakan tubuh wanita itu mengejang di sekelilingnya lagi. Ia kehilangan kendali-gerakannya menjadi liar dan tak terkendali. Ia melingkarkan lengannya di kaki wanita itu, menariknya ke bawah saat ia berdiri tiba-tiba, masih terkubur dalam dirinya. "Aku akan mengisimu..." Dia menggendong wanita itu ke meja, membaringkannya telentang. Kanneth merentangkan kembali kaki wanita itu dan mulai menghentaknya dengan ganas, pinggulnya menghantam pinggul wanita itu. Dia membungkuk, menggigit putingnya dengan keras saat dia mengeluarkan erangan keras, mengosongkan dirinya di dalam wanita itu.

"Fuck yeah!!"

Setelah melakukan hal itu, Kanneth tidak perlu repot-repot membisikan kata-kata cinta kepada istrinya. Ia langsung menjauh dari tempat tidur dan memunguti kembali pakaiannya yang berserakan di lantai.

"Kanneth, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu..."

Pria itu tidak menoleh ke belakang untuk menatap istrinya, membuat wanita itu menunduk, dengan suara yang sedikit gemetar, dia pun berbicara dengan lirih.

"Aku hamil... lagi." ungkapnya yang membuat ekspresi pria itu mengeras.

"Seperti biasa, gugurkan." ucap Kanneth dengan dingin, hampir tidak memiliki perasaan. Setelah selesai berpakaian, ia pun segera meraih ponselnya di atas laci, menghubungi anak buahnya.

"Siapkan seperti biasa, dan juga... panggilkan dia." perintahnya ke anak buahnya. Setelah menutup panggilan tersebut, Kanneth pun melangkah keluar dari kamarnya, meninggalkan wanita itu yang kini di rundung oleh perasaan cemas dan ketakutan.

1
Piet Mayong
harus ya punya jati diri dulu sebagai istri kuat baru lah suami mu sakit kepala
🤦🏻🤦🏻🤦🏻🤦🏻
Khabib Firman Syah Roni
Bikin gelisah, tapi enak banget rasanya. Tungguin terus karyanya ya thor.
Hoa thiên lý
Cerdasnya plot twistnya bikin aku kagum!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!