Tang Xiao Tian seorang pemuda berasal dari Desa di puncak gunung Huang yang memiliki keinginan untuk melakukan tugas penting bagi seluruh dunia persilatan dari ketiga orang guru yang membesarkannya selain itu Ia juga ingin mencari tahu identitasnya yang selama 20 tahun di rahasiakan oleh para gurunya. Selamat datang dan membaca novel pertama ku di sini.. Follow, like, rate 5,komentar positif dan share ya😘terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Slyterin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berjumpa Dengan Selir Wu Untuk Pertama Kalinya.
Xiao Tian memenuhi janjinya untuk menemani dan mengantarkan seorang gadis kecil yang menjadi salah satu teman baiknya pulang ke rumah gadis itu yang terada di kota Huang Pusat. Disana ia bertemu dengan ibu kandung temannya itu yang telah berada dalam aula utama rumah mewah yang bertuliskan ' Kediaman Keluarga Wu.'
"Ibu.. aku sudah pulang..." Zhao Li Er berlari kecil dan riang begitu anak kecil ini masuk ke dalam rumahnya dan melihat ibunya berada di sana sedang menanti kepulangannya dengan senyuman yang begitu agung dan membuat kagum setiap orang yang melihat ibu dari anak perempuan manis itu.
"Li Er, kamu anak nakal, sungguh membuat ibumu ini memikirkanmu." kata wanita agung yang dipanggil ibu oleh Zhao Li Er.
"Maaf, Bu..Aku hanya mau membantu ibu untuk batu mujarab ini yang ayah inginkan sebagai upeti ulang tahun Paman kaisar di Ibukota Kekaisaran Tang." kata Zhao Li Er menunjukkan kantong uangnya yang di gantung pada pinggangnya kepada ibunya dengan suara manjanya. Wanita itu menepuk-nepuk bahunya sambil menatap lurus ke arah Xiao Tian dan Xiao Lan yang berdiri tegak di tengah-tengah aula utama.
"Anakku, siapakah kedua orang anak itu yang datang bersamamu?" tanya wanita itu nada arogan kepada anaknya yang telah duduk di dekatnya.
"Oh, mereka berdua adalah teman-teman baikku, Bu. terutama anak laki-laki itu yang telah menyelamatkan aku dari penipu tua itu yang mengirim aku ke sekte pengemis baju bersih cabang dusun bawah gunung Huang. Dan, anak itu juga yang begitu baik hati telah menemani dan mengantarkan aku pulang ke rumah ini dengan selamat sehingga aku bisa bertemu ibu lagi." jawab Zhao Li Er melompat turun dari kursinya dan menghampiri Xiao Tian dan Xiao Lan, lalu gadis itu meminta Xiao Tian untuk memperkenalkan diri di hadapan ibunya.
"Li Er, kemarilah.." panggil wanita itu yang sepertinya tak suka anaknya bergaul dengan anak-anak dusun seperti mereka berdua.
"Ya, Bu." sahut Zhao Li Er patuh kepada ibunya dan ia telah duduk di kursinya sambil menatap Xiao Tian dan Xiao Lan dengan gugup dan khawatir ibunya itu akan memperlakukan kedua temannya dengan sikap merendahkan keduanya.
"Anak, siapa nama kalian?" tanya wanita itu tatapan matanya begitu arogan sekali kepada Xiao Tian dan Xiao Lan yang tak diberikan tempat duduk lebih dulu di ruang tamunya yang megah.
"Adik, sebaiknya kita tak perlu terlalu lama di rumah ini.. Ayo, kita segera pergi saja." kata Xiao Tian yang menolak untuk memperkenalkan namanya kepada si wanita arogan itu, maka ia telah membalikkan badan sambil menggandeng tangan Xiao Lan. Lalu berjalan keluar dari ruang tamu keluarga Wu.
"Hei.. Anak itu sungguh tidak sopan sekali.." ibu Zhao Li Er itu bicara pada Zhao Li Er yang menegur ibunya yang bersikap kasar terhadap Xiao Tian yang dikenal olehnya dengan nama Dewa Gunung Huang.
"Karena ibu tidak menghargai kebaikannya yang telah menemaniku dan mengantarkan aku pulang dengan selamat ke rumah ini." kata Zhao Li Er tampak marah kepada ibunya. Anak itu sudah ingin mengejar Xiao Tian dan Xiao Lan yang sudah keluar dari rumahnya.
Tetapi, ibunya telah menghalanginya dan menyambar tangannya kembali ke ruang lain dari rumah mewah itu. Ia hanya bisa menangis di sepanjang jalan ke kamarnya. Ibunya telah memerintahkannya untuk ia tetap berada di kamarnya sampai orang-orang ayah kandungnya datang untuk menjemput mereka pulang ke Kediaman Pangeran Zhao di Ibukota Kekaisaran Tang beberapa hari lagi.
Sementara itu, Xiao Tian dan Xiao Lan tanpa harus membuang-buang waktu lebih lama lagi untuk ia dan adiknya tinggal di kota tersebut. mereka berdua telah melanjutkan perjalanan ke tujuan lain dari misi yang dijalankan oleh Xiao Tian atas perintah dari guru - gurunya di puncak gunung Huang.
"Sesudah aku menyelesaikan tugas pertamaku dan memenuhi janjiku pada Zhao Li Er. Ya sekarang aku harus secepatnya melakukan perjalanan ke gunung Wu Tang untuk tugas keduaku agar aku bisa kembali ke rumah tepat waktu." batinnya. Ia tetap tersenyum ceria di sepanjang jalan meskipun ia merasa sedih karena ia berpisah dengan Zhao Li Er tanpa sempat ucapkan selamat tinggal kepada teman kecilnya itu.
"Kakak..Coba kau lihat ke arah sana.." kata Xiao Lan di sampingnya telah membuyarkan lamunannya. Ia cepat memperhatikan arah yang ditunjuk oleh Xiao Lan. Ia melihat daerah yang mereka datangi penuh mayat-mayat yang berserakan di sepanjang jalan ke sebuah desa yang tak jauh dari pintu keluar dari kota Huang Pusat.
"Ehh.. Coba kita periksa mayat-mayat itu. Apakah kita bisa menemukan satu orang yang masih hidup atau petunjuk untuk kita mengetahui tentang mayat- mayat ini." kata Xiao Tian mempercepat langkahnya dan diikuti oleh Xiao Lan di belakangnya.
Ia membungkuk lalu memeriksa satu-persatu mayat- mayat di sepanjang jalan dengan teliti, dan terkejut menemukan titik hitam di leher mayat-mayat itu. Lalu ia mendengar suara rintihan seorang anak laki-laki di dekat pohon paling jauh dari mayat wanita yang telah di periksa juga lehernya olehnya.
Ia mengajak Xiao Lan mendekati anak laki-laki yang terluka parah pada salah satu kaki. Ia membungkuk lalu memeriksa kaki kiri anak laki-laki yang telah di temukan secara tidak sengaja olehnya.
"Adik Lan, bisakah kau ambilkan air bersih di saluran air yang kita temukan di jalan bawah sana dan kau bawa kepadaku disini?" perintah Xiao Tian kepada Xiao Lan sambil merobek celana panjang hitam yang dikenakan oleh anak laki-laki yang merintih itu.
"Ya, Kak..." sahut gadis kecil ini segera mematuhinya.
"Siapakah kamu ini?" tanya anak laki-laki itu yang kini siuman dari pingsan dan menemukan dirinya sedang diobati oleh seorang anak laki-laki asing di dekatnya.
"Aku Xiao Tian. Kau jangan banyak bicara dulu karena kau harus segera ku selamatkan supaya nyawamu tertolong." kata Xiao Tian halus membuat anak laki- laki itu mematuhinya. Ia memapah anak laki-laki itu duduk bersandar di batang pohon, lalu membasuh luka di kaki kiri anak laki-laki itu yang kini menatap ke arahnya dengan keheranan.
"Kakak.. Ini airnya..." Xiao Lan berlari ke arah Xiao Tian sambil membawa sebotol air bersih di kantong air kulit sapi dan memberikannya kepada Xiao Tian di dekat anak laki-laki yang memperhatikannya dengan kekaguman yang begitu jelas.
"Cantik sekali adikmu.." puji anak laki-laki itu jujur.
"Iya, terimakasih..Baiklah.. Lukamu sudah selesai ku obati." kata Xiao Tian nada ramah kepada anak laki- laki itu yang kini kaki kirinya telah diobati dan dibalut rapi dengan saputangan miliknya sendiri.
"Hmm, sekarang aku yang harus ucapkan terima kasih kepadamu, teman. Kamu sudah menolongku." kata anak laki-laki itu yang kini Xiao Tian perhatikan benar-benar seorang anak laki-laki yang tampan dan gagah perkasa. Hal ini membuktikan bahwa anak itu adalah seorang murid dari salah satu sekte bersih di dunia persilatan.
Bersambung!!