NovelToon NovelToon
Queen Of Hell Necklace

Queen Of Hell Necklace

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Mafia / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dakilerr12

Seorang gadis mafia bernama liu Mei-yin yang terkenal kejam dan sadis pada abad ke 22, kini harus meregang nyawa ditangan musuh bebuyutannya dalam suatu pertarungan. yang dimana dia melawan ratusan orang sementara disisinya hanya seorang diri.

Namun, itu belum sepenuhnya jalan akhir dari Liu Mei yin melainkan awal dari kisah hidup dan perjuangannya di dunia baru, untuk mencari orang tuanya dan keluarganya.

setelah kematiannya dia ditakdirkan untuk bangkit kembali, sebagai anak yang terlantar dan hidup sebatang kara di tengah hutan kematian yang penuh dengan siluman dan monster menyeramkan lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dakilerr12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab.17

"Beraninya kau melawanku." ucap seorang pria gemuk yang melangkah masuk dengan sombongnya, lalu menatap sosok pria yang terlempar tadi dengan tatapan jijik.

"Ma....maafkan saya tuan lu, saya tidak berani tapi saya benar-benar tidak memiliki uang untuk membayar hutang hari ini." ucap seorang pria dengan gemetar sambil memegang perutnya yang berdarah akibat terlempar.

"Kurang ajar!! saya tidak butuh kata maafmu, pengawal cambuk dia." ucap pria gemuk memanggil pengawal di belakangnya yang bertubuh besar.

"Baik tuan," ucap seorang pengawal bertubuh besar dengan memegang cambuk ditangannya, lalu mendekat kearah pria yang terluka tersebut, saat cambuk akan melayang ke tubuh pria paruh baya itu tiba-tiba dari arah pintu seorang berlari.

"Ayaaah.....jangan!!." teriak seorang gadis yang berlari masuk ke restoran lalu menghalau cambuk itu dengan tubuhnya "Akhhh ay..ayah," ucapnya tertahan akibat terkena cambuk dari Pengawal pria gemuk itu.

"Tu..tuan... kumohon jangan hukum ayah saya." ucap gadis itu dengan memohon lalu bersimpuh di atas lantai.

"Ha ha ha... Sungguh drama yang bagus, tapi saya tidak mau tau, jika kamu tidak mampu membayar, serahakan anak gadismu. Maka, saya akan berbaik hati untuk mempertimbangkan hutangmu, bagaimana?." ucap pria gemuk itu dengan tatapan mesumnya ketika melihat tubuh gadis yang sedang menunduk memeluk tubuh ayahnya.

"Ti.. tidak tuan jangan....ku mohon." ucap pria paruh baya itu sambil memegang erat tubuh anaknya, agar tak di ambil oleh pengawal dari pria gemuk itu.

"Pengawal bawa gadis itu untukku!." ucap pria gemuk itu.

"Baik tuan." pengawal mulai mendekat lalu menarik tubuh gadis itu dari dekapan ayahnya dengan paksa.

"Tidaaaak ayah tolong!!." suara gadis itu dengan Isak tangis dan teriakan yang nyaring.

Sungguh itu sangat mengganggu telinga Liu mei yin yang sedari tadi mencoba menghiraukan kejadian di sekitarnya dengan fokus memakan makanannya, namun kini harus terhenti.

Kraaakk

Semua orang mengalihkan perhatiannya menuju sumber suara, yang dimana suara itu berasal dari tempat Liu mei yin berada, karena memang Liu mei yin lah pelaku dibalik suara tadi, dia mematahkan sumpitnya menjadi dua.

"Berisik!" ucap Liu mei yin singkat, namun masih dengan wajah datarnya, tiba-tiba suasana menjadi dingin, orang-orang yang berada di dalam restoran merasa menggigil akibat penurunan suhu yang mendadak.

"Kenapa saya merasa suhu tiba-tiba menjadi dingin, bukankah ini musim kemarau?." Tanya salah satu pelanggan restoran didekat Liu Mei yin, Yang lain hanya diam-diam mengiyakan ucapan temannya.

Pria gemuk itu tak terima jika ada yang menganggu kesenangannya.

"Hei gadis sialan beraninya kau berbicara seperti itu, apa kau tak tau siapa aku haa? Aku anak kepala desa wanzheng Lu wanhan, jadi siapapun harus patuh denganku." ucapnya dengan angkuh dan sombong.

"Oh... tidak tahu dan tak penting." ucap Liu Mei yin dengan acuh membelakangi pria gemuk dan pengawalnya.

"Kau......jalan* sialan.... Pengawal tangkap gadis itu dan bawa kehadapanku." ucap pemuda gemuk itu lalu pengawal yang di perintahkan berjalan menuju meja Liu mei yin.

Banyak yang kasihan dengan Liu mei yin, karena menjadi sasaran dari lu wanhan yang terkenal sombong dan pembuat onar, mereka kasihan karena melihat tubuh Liu mei yin yang terlihat masih remaja 14 atau 15 tahunan, jika dibandingkan dengan Lu wanhan dan pengawalnya yang sudah berumur 20 bahkan 30an tahun.

Mereka hanya bisa geleng-geleng kepala, tak mau ikut campur urusan orang dan hanya bisa menonton di sekeliling.

Dua pengawal dari Lu wanhan segera mendekat dan berniat memegang pundak Liu mei yin, namun bagaimana seorang Liu mei yin yang terkenal dengan julukan ratu iblis pasrah untuk di tahan dan ditangkap? tentunya, jawabannya adalah tidak.

Ketika dua tangan yang hampir menyentuh pundak Liu mei yin, ditepis olehnya dengan kedua telapak tangannya asal-asalan.

Namun tidak dengan dua tangan pengawal yang langsung melayang, yang mengakibatkan dua pengawal itu tak bisa menyeimbangkan tubuhnya, kemudian berakhir terjatuh dengan badan memutar dan bokong menyentuh lantai.

Semua orang di dalam restoran kaget dengan kejadian itu, seorang gadis kecil mampu membuat dua pengawal yang bertubuh besar dan tinggi terjatuh hanya dengan dua tangannya yang kecil?, mereka melihatnya menepis dengan asal-asalan dan tidak bertenaga, bagaimana bisa?....Kecuali seorang kultivator tingkat tinggi, batin orang-orang di dalam restoran.

"Kalian lemah, menangkap seorang gadis kecil saja kalian tidak bisa, cepat serang!." ucap Lu wanhan dengan emosi yang meluap-luap.

Para pengawal yang diremehkan oleh tuannya memanas, kali ini mereka langsung menyerang dan mengeluarkan pedang yang menggantung di pinggangnya, meraka bergerak maju menyerang Liu mei yin.

Liu mei yin masih terlihat santai tak merasa terancam sama sekali, dia masih duduk menunggu serangan datang.

Tepat saat pedang akan mencapai tubuh Liu mei yin, kini dia berdiri lalu memegang kedua pedang itu di sela jemarinya tanpa tergores sedikitpun.

'bagaimana gadis ini bisa sekuat ini? 'batin salah satu pengawal yang menyerang Liu mei yin, orang-orang tidak ada yang tahu bagaimana mereka kesusahan untuk menarik kembali pedangnya.

'sialan, tuan kali ini kita salah lawan" batin pengawal yang lainnya yang mulai merasa takut.

Liu mei yin melepas pedang di sela jarinya, lalu berbalik dan menendang kedua pengawal dengan kecepatan yang tak bisa dilihat oleh mata telanjang.

Dua pengawal itu terbang dan menabrak dinding restoran kemudian tak bergerak setelahnya.

"Jangan pernah mengusikku, aku masih berbaik hati dengan membuat kalian terluka parah jika tidak... maka nyawa kalianlah tanggungannya," ucap Liu mei yin dengan suara dingin.

Lu wanhan bergetar mendengar suara gadis misterius di depannya, baru pertama kali ada yang membuatnya merasakan takut akan kematian, dia terjatuh ke belakang.

"Ja...jangan bunuh saya. Sa-saya mengaku kalah," ucap Lu wanhan, dia tau bahwa dia bukan tandingan gadis didepannya, sekarang tersisa dia sendiri apalagi dia tidak memiliki kultivasi, pengawalnya yang seorang kultivator saja bisa dikalahkan dengan mudahnya, jalan satu-satunya adalah kabur, dia berusaha berdiri lalu lari terbirit-birit keluar dari restoran.

Banyak pasang mata menatap Liu mei yin dengan kagum, tapi tak sedikit yang merasa takut dengan Liu mei yin, tapi tentunya Liu mei yin tak menghiraukan itu semua, dia berjalan menuju ayah dan anak yang terluka akibat ulah Lu wanhan dan pengawalnya.

Ketika sudah di depan sepasang ayah dan anak itu, Liu mei yin bisa melihat tubuh keduanya bergetar dan bergerak mundur kebelakang menjauh darinya.

Liu mei yin hanya bisa menghela nafas, lalu berjongkok di depan sepasang ayah dan anak itu, "tenanglah jangan takut," lalu Liu mei yin mengeluarkan obat berwarna biru dari cincin interpersalnya dan memberikan kantong berisi koin emas kepada mereka.

"Ini minumlah lalu setelah itu kau bayarlah hutang kalian, dan kau sebagai ayahnya jaga baik-baik anak gadismu." ucap Liu Mei yin lalu berdiri dan akan pergi.

Namun baru akan melangkah dia merasa ada yang menarik kain hanfunya, Liu mei yin menoleh ke sebuah tangan yang menarik hanfunya, "ada apa?" Tanya Liu mei yin masih dengan ekspresi datarnya.

"Ee.. terimakasih banyak nona, karena sudah menolong saya dan ayah saya," ucap gadis yang di tolong oleh Liu mei yin, gadis itu bersujud di depan kaki Liu mei yin dengan air mata yang mengalir.

Tentu Liu mei yin tak terbiasa dengan itu, jadi dia menjauh dan menarik tubuh gadis itu untuk berdiri, "jangan lakukan itu...lebih baik kau obati luka ayahmu." ucap Liu mei yin lalu dia pergi ke resepsionis untuk membayar makanannya dan kerugian yang terjadi, kemudian pergi dari restoran tersebut.

***

Setelah keluar dari restoran, tiba-tiba Qiulong mengirim telepati kepada tuannya. "tuan kenapa kau tak membunuh saja orang tadi?" Tanya Qiulong penuh tekad.

"Kalau aku membunuhnya, sama saja menimbulkan masalah yang tak perlu, yah walaupun aku tak takut sama sekali dengan mereka, tapi itu sama saja mencari hambatan buat diri sendiri." ucap Liu mei yin.

"Eh... bagaimana kau bisa tau kejadian tadi?." Tanya Liu Mei lagi.

"Ehe tuan, saya adalah hewan kontrak tuan, jadi saya bisa merasakan aura orang di sekitar tuan, walaupun saya tidak bisa melihatnya secara langsung," jawab Qiulong.

"Oh," ucap Liu Mei yin singkat.

"Huh punya tuan kenapa dingin sekali seperti es balok saja." ucap Qiulong menggerutu tapi masih bisa di dengar oleh Liu mei yin.

"Diam," ucap Liu mei yin singkat dengan nada yang dingin.

'tamatlah riwayatku apakah tuanku mendengar umpatanku? Oh tidak'batin Qiulong.

"Ah i..iya tuan," ucap Qiulong tak berani berbicara lagi, lalu memutuskan telepati sebelum kena amukan tuannya.

1
Murni Dewita
👣
Fhitria Indriani
next Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!