NovelToon NovelToon
The Chosen One

The Chosen One

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi
Popularitas:263
Nilai: 5
Nama Author: Irvan Al-Lana

Seorang laki-laki berumur 15 tahun yang Ingin membalas kan dendam nya kepada para iblis yang telah membunuh kedua orang tua nya, namun ia tidak memiliki kekuatan atau pun sihir yang dapat membinasakan para iblis, namun semua itu berubah karna kehadiran kakek kakek misterius

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irvan Al-Lana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 : Kulit Rubah Api

"Ayolah pak kurangin lagi, kemahalan segitu mah" Ujar Radit terus menawar.

"Aduh gak bisa dek, udah harga pas, kalau kurang lagi rugi saya" Ucap Pedagang itu masih bersikeras dengan harga yang ia berikan dan tidak mau di kurangin.

"apa rencanamu selanjutnya Tuan?, dia tidak ingin mengurangi harga barangnya" Ujar Axell.

"hmm sepertinya aku harus memakai Skill tawar menawar yang ku pelajari dari emak-emak di pasar" Ucap Radit.

"Bagaimana caranya?" Tanya Axell.

"Yasudah Pak tidak jadi, harganya terlalu mahal"

Ucap Radit yang kemudian berjalan meninggalkan pedagang itu, dia berencana jika dia meninggalkan pedagang itu, dia akan di panggil oleh pedagang itu, seperti Skill tawar menawar ibuk-ibuk di pasar pada umumnya, tak lama kemudian pedagang itu memanggil Radit.

"Dek!!" teriaknya.

"haha sudah ku duga, apa kubilang pasti di panggil" Ucap Radit dengan nada sombong.

"yakin nih gamau?, langka loh ini" ucap pedagang itu tetap tidak mau menurunkan harganya.

"ya ampun kirain manggil setuju sama harganya" Ucap Radit mengeluh

"Sudah lah Tuan, beli saja, Rubah Api sudah langka jadi wajar harga segitu, kapan lagi kau mempunyai Baju tahan Api" Ujar Axell.

"Ah yasudahlah ku beli 50 koin emas, nihh" Ucap Radit sambil mengeluarkan 50 keping koin emas dari kantong uangnya.

"Nah... gitu dong, senang berbisnis dengan anda, hehee" Ucap Pedagang gitu, sambil menyerahkan Kulit rubah api itu.

Radit kemudian membawa kulit itu, dan pergi meninggalkan sang pedagang yang sedang menghitung koin nya sambil beberapa kali menciumnya dengan mesra, agak lain sih memang.

"Jadi mau di bawa kemana kulit ini?" tanya Radit kepada Axell.

"ke tukang urut" cetus Axell dengan nada sedikit kesal. "Ya di bawa ke tukang jahit lah, tapi saranku biar lebih maksimal kau harus membawanya ke tempat Blacksmith atau ke tempat ahli pembuatan Armor atau senjata" lanjutnya.

"hmm... aku tidak suka yang ribet-ribet aku lebih suka pakaian yang simple aku mau di jadikan baju dan jubah aja" Ujar Radit.

"yasudah terserahmu saja Tuan" Ucap Axell pasrah.

Radit lalu masuk ke dalam sebuah toko jahit, untuk menjahit kulit Rubah Api yang baru saja dia beli, agar dapat di jadikan pakaian yang di sukainya, Radit memasuki pintu, seketika "Krincingg" Suara lonceng di atas pintu berbunyi, dan keluar lah sang penjaga toko si tukang jahit, ternyata seorang perempuan paruh baya berumur sekitar 60 atau 65 tahun, sepertinya juga sudah cocok di sebut sebagai nenek-nenek.

"ada yang bisa di bantu Anak Muda?" Ucap nenek-nenek penjaga toko itu.

"aku ingin di buatkan baju dan jubah, tapi jangan yang norak, apakah kau bisa membuatkannya? " Ujar Radit.

"tentu saja aku bisa, aku kan tukang jahit, kalau tukang kayu tadi baru ga nyambung, atau kau menyuruhku untuk jadi kernet itu lebih ga nyambung" Ucap nenek-nenek itu ada benarnya juga.

"baiklah kalau begitu apa kau bisa menjahit kulit ini menjadi pakaian yang kuinginkan?"

Radit kemudian mengeluarkan Kulit bawaannya yang tadi barusan dia beli dari pedagang yang tidak mau di tawar tadi, membuat Wanita paruh baya itu terkejut dengan apa yang di lihatnya, karna yang Radit keluarkan itu bukan lah kulit biasa, ya tentu saja itu bukan kulit biasa, itu adalah kulit dari hewan ghaib yang sangat langka.

"dari mana kau mendapatkan kulit ini?" Tanya Nenek itu.

"Aku membelinya" Ucap Radit.

"ini adalah bahan yang sangat spesial, dan juga sangat sulit untuk di jahit menjadi pakaian, benang biasa akan terbakar jika di gunakan untuk menjahitnya" Ucap sang nenek.

"lantas bagaimana cara menjahitnya kalau benang biasa saja tidak bisa?" Tanya Radit heran.

"Kulit ini hanya bisa di jahit menggunakan benang tembaga" Ujar sang nenek.

"hah? benang tembaga?, dimana mau dicari benang tembaga Nek?" Tanya Radit lebih heran lagi.

"Toko Grosir mungkin, kau cari saja di pedagang-pedagang yang ada di pasar, atau mungkin di tempat kau mendapatkan kulit ini" Ucap Sang Nenek.

"Baiklah akan ku coba cari" Ucap Radit, Kemudian dia berjalan melewati pintu toko jahit itu, mendatangi tempat pedagang yang menjual kulit Rubah Api tadi, pedagang pelit yang tidak mau di tawar barang dagangannya.

"wah pembeli yang tadi nih, ada apakah gerangan dikau kembali kesini? wahai pembeli tadi, jika ingin di kembalikan uangmu, maaf uang tidak bisa di kembalikan" Ucap Pedagang itu sok puitis.

"aku tidak mau uangku kembali, aku hanya ingin tau, apakah kau menjual Benang tembaga?" Tanya Radit kepada pedagang kikir itu.

"Benang tembaga?, untuk apa kau benang tembaga?" Tanyanya kembali, banyak tanya, udah kikir banyak tanya lagi.

"banyak tanya nih, ada atau gak? kalau ada bilang ada, kalau gada bilang gada" Ucap Radit kesal.

"sabar dong, emosian banget jadi orang, PMS lu?" Cetus pedagang itu. "kalau benang tembaga aku tidak punya, tapi kau bisa meminta seorang blacksmith(Pandai Besi) membuatkanmu benang tembaga" sambungnya.

"ouh begitu baiklah terimakasih informasinya" Ucap Radit yang kemudian berjalan meninggalkan pedagang itu.

Radit berjalan mengelilingi desa mencari sebuah blacksmith, namun tidak satu pun terlihat, namun ketika memperhatikan, Radit bertemu dengan sebuah toko bertuliskan Ahli Besi, Tanpa basa-basi, ia langsung menuju ke toko itu. dan ternyata benar tempat itu adalah tempatnya ahli Besi atau pandai Besi.

"Hallo Pak!, boleh minta tolong ga pak?" Ucap Radit.

"minta tolong apaan?" Ucap Sang blacksmith.

"Kau bisa membuatkanku segulung benang tembaga?, tapi yang tipis, lembut, dan yang bisa di gunakan untuk menjahit baju" Ucap Radit.

"menjahit baju?, baju apa yang ingin kau jahit menggunakan benang tembaga?" Tanya pedagang itu.

"hmm itu anoo..... " Radit mendadak gagap tidak bisa menjawab pertanyaannya.

"kau pasti ingin membuat sebuah baju dari kulit rubah api kan?" Tanya blacksmith itu dengan nada mencurigakan.

"mengapa kau bisa tahu?" tanya Radit.

"aku sudah bertahun tahun jadi blacksmith, tidak mungkin ada orang yang ingin membuat baju biasa yang benangnya pakai benang tembaga, pasti pakai benang biasa" ucap blacksmith itu.

"baiklah aku jujur, kau juga sudah tau jadi tidak ada yang perlu ku tutup-tutupi lagi, sekarang aku minta tolong buatkan aku Tali tembaga Tuan Smith" Ucap Radit.

"boleh saja, tapi aku sedang kehabisan tembaga, kau harus mencarikanku dulu tembaga, yang bisa kugunakan untuk membuat benangnya" Ucap sang blacksmith.

"dari mana aku bisa mendapatkan tembaga?" Tanya Radit.

"kau bisa mencarinya di dalam goa bawah tanah" Ucap Pandai besi itu.

"baiklah akan ku carikan untukmu"

Ucap Radit yang kemudian berlari mencari sebuah goa untuk mencari batuan alam itu.

To Be continued...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!