NovelToon NovelToon
Dihamili Adik Angkat

Dihamili Adik Angkat

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Bad Boy / Office Romance
Popularitas:20k
Nilai: 5
Nama Author: Soufflenur

Dinda, wanita cantik berusia 25 tahun itu sangat menyayangi adik angkatnya yang bernama Rafly yang usianya lebih muda enam tahun darinya. Karena rasa sayangnya yang berlebihan itulah membuat Rafly malah jatuh cinta padanya. Suatu malam Rafly mendatangi kamar Dinda dan merekapun berakhir tidur bersama. Sejak saat itulah Rafly berani terang-terangan menunjukkan rasa cintanya pada Dinda, ia bahkan tak peduli kakak angkatnya itu sudah memiliki tunangan.

"Kamu harus putusin si Bara dan nikah sama aku, Dinda!" ucap Rafly.

"Aku nggak mungkin putusin Bara, aku cinta sama dia!" tolak Dinda.

"Bisa-bisanya kamu nolak aku padahal kamu lagi hamil anakku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soufflenur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa Ayahnya?

Setelah dari kamarnya Viona ia tak mendapatkan apapun, akhirnya Dinda pergi ke gudang dan ia menangis lagi di sana. Ia merasa bersalah pada dirinya mengapa ia malah membiarkan dirinya masuk ke dalam pelukan Rafly. Jika ia dari awal bisa menahan diri sudah pasti adiknya itu tak akan pernah mengalami hal sekejam ini sekarang.

Namun dengan cara apapun Dinda pasti akan tetap berusaha untuk mengeluarkan Rafly dari gudang itu. Ia tahu di dalam sana kotor membuatnya semakin bersedih.

Dinda kembali ke kamarnya namun tetap saja ia tak bisa tidur. Ia sangat merindukan Rafly, dan air matanya kembali mengalir di pipinya.

Pagi pagi sekali Dinda sudah pergi menemui Viona lagi di ruang tamu untuk meminta kunci gudang agar bisa membebaskan Rafly namun ibunya itu tetap tak mau memberikannya dan malah memaksa dirinya untuk ikut ke dokter untuk periksa kehamilan. Terpaksa Dinda setuju walaupun tadinya ia bersih keras menolaknya dengan alasan ia tak hamil.

Dan di sinilah Dinda sekarang, ia sedang diperiksa oleh dokter perempuan. Ia hanya berharap bahwa apa yang ia khawatirkan itu tak akan terjadi. Bukan, bukan berarti ia tak ingin hamil anaknya Rafly bukan seperti itu. Namun jika ia hamil sekarang maka semuanya semakin buruk untuk dirinya dan Rafly. Sudah pasti Viona akan marah pada mereka berdua dan ia tak tahu lagi apa yang akan Viona lakukan untuk menyiksa Rafly.

"Apa? Jadi anak saya beneran hamil, Dok?" seru Viona marah.

Dinda yang mendengar hal itu tentu saja ia terbelalak panik. Ia menutup mulutnya dengan tangannya, ia tak menyangka bahwa tuduhan ibunya itu terbukti benar. Ia hamil? Air matanya mengalir tanpa bisa ia cegah.

Kini Viona dan Dinda sudah dalam perjalanan dengan mobil mewah mereka. Mereka berdua sama-sama terdiam dengan pikiran mereka masing-masing. Namun yang jelas wajah Viona tampak sangat kecewa dan penuh amarah.

Sampai di rumahnya, Viona duduk di ruang tamu dan sedangkan Dinda memutuskan untuk pergi.

"Mau ke mana kamu hah? Sini kamu!" perintah Viona marah.

Dinda menghentikan langkahnya lalu ia pun menuruti ibunya, ia duduk di sofa di depan ibunya itu sambil menundukkan wajahnya takut.

Viona menatap Dinda dengan tatapan yang kecewa, ia menghela napas panjang.

"Kenapa kamu bisa lakuin itu, Dinda? Siapa ayah dari bayi yang kamu kandung itu?" tanya Viona dengan penuh rasa kecewa.

Dinda terdiam sejenak lalu ia menghapus air matanya.

"Jawab Mama!" bentak Viona membuat Dinda terkejut.

Dinda pun sambil terus menangis ia mengaku bahwa ia hanya tidur dengan Rafly saja selama ini.

"Kenapa kamu bisa berbuat seperti itu? Kamu anggap Mama ini apa? Mama kecewa banget sama kamu, bisa-bisanya kamu malah ada hubungan sama anak si*lan itu. Kalau aja kamu hamilnya sama Bara Mama nggak akan kecewa dan marah sama kamu, Dinda."

"Maafin aku, Ma. Aku minta maaf banget aku yang salah. Tolong keluarin Rafly dari gudang, Ma. Kasihan dia sampai sekarang dia belum makan."

"Biarin aja dia mati kelaparan di dalem gudang! Kamu masih aja belain dia padahal dia itu udah ngerusak kamu. Kamu masih aja nggak mau sadar, dia itu anak nggak tau diri dan nggak punya moral!"

"Tapi, Ma. Kasihan dia, dia bisa pingsan nanti kalau nggak makan," pinta Dinda yang masih memohon pada ibunya itu.

Dinda sangat khawatir tentu saja apalagi setelah ia tahu bahwa kini ia sedang mengandung anaknya Rafly. Ia tentu saja kasihan pada ayah dari janin yang sedang ia kandung itu.

"Kalau kamu mau dia bebas, kamu harus nurut sama Mama!" ucap Viona dengan serius.

"Apa itu, Ma?" tanya Dinda yang sudah sangat putus asa sekali itu.

"Kamu harus mengakhiri hubungan kamu sama dia dan kamu harus nikah sama Bara secepatnya!"

Dinda terkejut mendengar permintaan dari ibunya itu. Ia harus mengakhiri hubungannya dengan Rafly? Di saat ia sedang hamil anaknya? Ia kembali menangis sedih.

Viona kemudian meletakkan kunci itu di atas meja.

"Ini kuncinya, keputusan ada di tangan kamu. Kamu pilih anak itu mati atau kamu harus nikah sama Bara. Itu terserah kamu, Dinda," ujar Viona dan berlalu pergi dari hadapan Dinda.

Dinda menangis lagi dan ia refleks menyentuh perutnya di mana di sana hidup buah cintanya dengan Rafly.

"Maafin Mama, Nak. Tapi ini demi Papa kamu," lirih Dinda.

Dinda keluar dari rumah untuk membeli bahan makanan namun di tengah jalan ia malah melihat Bara bersama wanita lain dan mereka tampak mesra sekali. Namun melihat kebersamaan mereka entah mengapa itu tak membuatnya sakit hati atau bahkan cemburu.

Dinda pun berjalan menghampiri Bara membuat Bara terkejut melihatnya dan refleks ia menjaga jarak dari selingkuhannya itu. Selingkuhannya tampak kesal namun ia diam saja.

"Dinda? Kamu..." Bara menyapa Dinda dengan gugup.

"Kamu tau nggak, Bara? Aku sekarang ini udah lega banget karena pada akhirnya aku ini tau siapa kamu sebenarnya. Ternyata kamu itu pengkhianat," ujar Dinda.

Bara langsung tersulut emosi mendengarnya. "Kamu tuh kenapa sih, Din? Aku salah kalau jalan sama perempuan lain hah? Salahnya di mana? Kamu itu yang salah, aku mau telepon kamu dan datengin kamu tapi malah sok sibuk kan aku jadinya males kalau mau ngajak kamu jalan lagi. Dan sekarang ini aku lagi jalan sama temenku ini tapi malah nuduh aku selingkuh, kamu tuh maunya apa sih?" kilahnya.

Dinda mendengus kesal. "Aku mau kita putus! Kita batal nikah, lagian asal kamu tau ya aku juga udah nggak ada rasa ke kamu, Bara."

Bara mengepalkan tangannya marah. "Gitu ya? Kamu berani mutusin aku? Apa kamu nggak tau malu atau gimana sih? Mama kamu sendiri yang selalu ngemis ngemis dateng ke rumah buat nanya kapan kita nikah dan sekarang kamu malah mau akhiri hubungan kita? Kamu ternyata anak yang nggak tau diri, Dinda!"

"Terserah apa kata kamu deh aku udah nggak peduli lagi sama kamu. Gimana kita bisa nikah kalau kamu aja nggak setia gitu kok!" balas Dinda.

Karena bosan mendengar drama antara Dinda dan Bara akhirnya wanita ketiga itu pun pergi.

Bara tampak serius sekarang, ternyata ia tak bisa kehilangan Dinda. Maka ia pun berlutut di hadapan Dinda meminta maaf dan ia berjanji tak akan selingkuh lagi pada Dinda bahkan ia sambil menangis namun tak ada air mata.

"Udah deh nggak usah drama, aku nggak percaya sama kamu lagi!" Dinda pun berlalu pergi meninggalkan Bara yang bersedih hati.

Dinda merasa lega sekarang karena ia sudah tak merasa bersalah lagi pada Bara. Bara saja ternyata tukang selingkuh.

1
Irni Yusnita
biasa
mawar berduri
kak... singgah di halaman aku ya....
Sahna Yulianto
Buruk
Sahna Yulianto
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!