Karya ini menceritakan tentang seorang karakter utama yang di reinkarnasi menjadi semut di dunia fantasy.
Selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HZ77, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Muak Dengan Serangga!!
Fajar mulai menyingsing, tetapi Ryzef masih saja tersesat di dalam hutan. Embusan angin pagi membawa hawa dingin yang menusuk, namun yang lebih menusuk bagi Ryzef adalah kenyataan bahwa ia sudah berputar-putar di tempat yang sama sejak semalam.
Ia menatap jalur mana yang ditinggalkan Livia. "Kenapa jalurnya kembali ke sini lagi? Apa aku salah jalan?!"
Setelah beberapa saat memikirkannya, Ryzef akhirnya mengambil keputusan: "Persetan dengan petunjuk itu. Aku akan mencari jalanku sendiri!"
Dengan tekad baru, ia mulai berjalan tanpa mengikuti jejak mana tersebut. Hasilnya? Masih tersesat.
"Oke... Ini mulai menyebalkan."
Di tengah rasa frustrasinya, Ryzef tiba-tiba mendengar suara langkah kaki kecil di kejauhan. Matanya langsung bersinar penuh harapan.
"Akhirnya! Mungkin ini Livia!"
Tanpa pikir panjang, Ryzef langsung berlari secepat mungkin menuju sumber suara. Ia menerobos daun-daun besar yang menghalangi pandangannya—dan benar saja! Di depannya berdiri Livia, yang tampak kebingungan sambil memeriksa jalur mananya sendiri.
Namun, ada satu masalah besar.
"AKU NGGAK BISA BERHENTI!"
Menyadari dirinya melaju terlalu cepat, Ryzef hanya bisa pasrah saat tubuhnya meluncur lurus ke arah Livia.
"EH? EH? EH?! KENAPA KAU TERBANG KE SINI?!" Livia berteriak panik.
"AKU JUGA GAK TAU!"
Bruk!
Tanpa sempat menghindar, keduanya terhantam satu sama lain dan langsung terguling ke belakang. Masalahnya, mereka tidak hanya jatuh ke tanah biasa.
Mereka berdua terperosok ke dalam lubang besar yang penuh pasir!
Saat tubuh mereka meluncur ke bawah, Ryzef segera menyadari sesuatu. "Sial! Ini sarang undur-undur!"
"APA?!" Livia semakin panik.
Getaran di bawah pasir mulai terasa, menandakan bahwa pemilik sarang sudah menyadari kehadiran mereka.
Ryzef dan Livia langsung merangkak ke atas sekuat tenaga. Namun, semakin mereka bergerak, semakin dalam mereka terperosok.
"Kenapa sih selalu begini?! Aku cuma mau pulang makan!" teriak Ryzef sambil terus berusaha naik.
"Kalau kau mati di sini, kau nggak akan makan lagi!" balas Livia.
"Oh, benar juga!"
Setelah menyadari bahwa memanjat tidak membuahkan hasil, Ryzef langsung mengambil keputusan.
"Kita harus memancing undur-undur itu keluar! Kalau tidak, kita akan mati terkubur di sini!"
Livia mengangguk cepat. "Baik! Aku akan membantumu!"
Ryzef melirik Livia dengan penuh harapan. "Tunggu, kau bisa memberikan buff, kan? Gunakan buff itu ke aku!"
Livia terdiam sejenak, lalu tersenyum kecut. "Kau yakin? Terakhir kali aku mencoba buff ke semut pekerja, dia malah lari tak terkendali seperti banteng liar."
Ryzef berkedip. "...Aku sudah tidak punya pilihan lain. Coba saja!" Ia tersenyum yakin, "lagipula aku sudah mencobanya, kan?"
Livia menghela napas lalu menyalurkan energi sihirnya. Cahaya biru kehijauan melingkupi tubuh Ryzef, dan seketika ia merasakan kekuatan aneh mengalir dalam dirinya.
Namun, efek sampingnya langsung terasa.
"EHHH KENAPA BADANKU TERASA RINGAN SEKALI?!"
Ryzef tiba-tiba melompat setinggi tiga kali tubuhnya sendiri tanpa sengaja!
"KENAPA BUFF-NYA SEPERTI INI?!"
"AKU JUGA NGGAK TAU!"
Namun, sebelum mereka bisa mengeluh lebih lanjut, pasir di bawah mereka mulai berputar dengan cepat.
Dan akhirnya... Undur-undur itu muncul.
Makhluk itu merayap keluar dari dalam pasir dengan rahang besarnya yang mengerikan. Matanya yang kecil namun tajam menatap langsung ke arah mereka, seolah menilai apakah mereka makanan enak atau tidak.
Ryzef menelan ludah. "Oke, sekarang atau tidak sama sekali."
Dengan penuh percaya diri, Ryzef berlari ke arah undur-undur itu dan langsung beradu rahang dengannya!
"Kau serius?! Itu bukan cara semut bertarung biasanya!" teriak Livia kaget.
"AKU TAHU, TAPI AKU INI SEMUT YANG UNIK!"
Pertarungan sengit pun terjadi. Rahang Ryzef dan undur-undur beradu dalam duel kekuatan murni.
Namun, ada satu hal yang langsung disadari Ryzef.
"Lho? Rahangnya tidak sekeras yang kupikirkan?"
Ia segera menggigit dengan lebih kuat. Undur-undur itu menggeliat kesakitan saat salah satu rahangnya patah di tengah pertempuran!
"YES! SATU RAHANG BERHASIL KUPATAHKAN!"
Undur-undur itu mengeluarkan suara mendesis yang marah dan mencoba membalas dengan mencengkeram tubuh Ryzef.
Namun, Ryzef lebih cepat.
Dengan satu gigitan terakhir, ia menancapkan taringnya langsung ke bagian tubuh lawan. Racun mematikan yang mengalir dari mulutnya dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh undur-undur.
Beberapa detik kemudian... Undur-undur itu berhenti bergerak.
"AKU MENANG!" Ryzef bersorak sambil melompat-lompat senang.
Namun, tiba-tiba efek buff dari Livia kembali bekerja.
"EHHH KENAPA AKU JADI LOMPAT LEBIH TINGGI LAGI?!"
Brak!
Ryzef terbang ke atas dan langsung menabrak batang pohon, lalu jatuh kembali ke dalam lubang dengan kepala lebih dulu.
Livia hanya bisa menahan tawa. "Aku rasa aku perlu memperbaiki buff-ku nanti."
"YA TOLONG DONG!" balas Ryzef sambil mengusap kepalanya yang sakit.
Setelah memastikan bahwa undur-undur benar-benar mati, mereka akhirnya berhasil memanjat keluar dari lubang itu.
Ryzef menghela napas panjang. "Ayo cepat kembali ke sarang. Aku lapar..."
Livia tersenyum. "Aku juga. Kuharap makanan yang mereka siapkan aman dimakan."
Tanpa membuang waktu lagi, mereka pun bergegas kembali ke sarang dengan harapan bisa menikmati pesta makan-makan yang sudah dijanjikan.
...~𝙱𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚋𝚞𝚗𝚐~...