Cinta Tulus Gadis Bercadar

Tik...tik...tik...

detik demi detik....menit demi menit... sampai dua jam berlalu... namun dokter belum membuka pintu ruangan operasi nya.

Saat ini.... Nabila sedang berada di lorong rumah sakit di depan ruang operasi, ia sedari tadi merapalkan banyak doa, untuk keselamatan suaminya.... " kapan operasi nya selesai.... Lama sekali ya Allah, "iya sudah merasa gelisah sampai Nabila lupa untuk menghubungi omnya itu.

tuuuuuut.....

bunyi ponsel Nabila berbunyi, ia merogohnya di dalam tas, dan di layar tertera nama omnya itu.

Dia segera mengangkat"halo assalamualaikum Om?" tanya Nabila... suaranya bergetar menahan tangis.

"waalaikumsalam... Nabila sudah sampai belum...?,. kenapa suaranya berbeda?", tanya Dave di sana penuh curiga

"suami Nabila sedang kena musibah Om...hiks hiks hiks...sekarang kami berada di rumah sakit... tadi suami Nabila, menyelamatkanku dari tembakan seseorang... sehingga dialah yang tertembak,... dan sampai sekarang sudah 2 jam berlalu, belum selesai operasinya.... Om ke sini ya....! aku sendiri di sini hiks hiks hiks " tumpah sudah air mata Nabila lagi... setelah tadi sudah mulai menerima kenyataan pahit yang menimpa suaminya...

"baiklah.... sekarang kamu tenang di situ ya,..!, Om akan segera menyusulmu,,, kirim lokasi rumah sakitnya, agar Om mudah menemuimu" kata Dave untuk menenangkan keponakannya.

"ia Om terima kasih, hati-hati di jalan".... Nabila segera mengirim pesan, titik lokasi Nabila saat ini..., assalamualaikum...?" ucap Nabila setelah menghapus air matanya.

"waalaikumsalam.... tenangkan dirimu ya, Om akan segera datang" kata Dave penuh perhatian.

setelah menerima pesan dari Nabila...dave segera siap-siap untuk menemuinya.

Tak lama kemudian... keluarlah sang dokter dari ruangan operasi tersebut. Nabila segera berdiri dan mendekat ke arah dokter.

"Bagaimana keadaan suamiku sekarang dok...?"tanya Nabila ramah kepada sang dokter paruh baya itu.

"Alhamdulillah.... operasi berjalan dengan lancar.... pelurunya masuk ke punggung bagian kanan.... jadi tidak berakibat buruk, nanti anda bisa menemuinya di ruang rawat"ucap sang dokter itu dengan tersenyum ramah.

"Alhamdulillah.... terima kasih ya Dok"ucap tulus Nabila kepada sang dokter..

"kalau begitu... Saya permisi dulu nona,... nanti para perawat akan memindahkan suami nona ke ruang rawat"kata dokter tersebut, Nabila menganggukkan kepalanya dengan tersenyum penuh haru.

setelah sang dokter pergi... Nabila bersujud... hatinya sudah merasa lega... karena suaminya sudah dinyatakan baik-baik saja.

"Alhamdulillah.... terima kasih ya Allah, engkau telah menyelamatkan suamiku" Nabila tersenyum senang, kemudian ia akan mengabari adik iparnya,

ceklek ....

pintu ruangan operasi telah terbuka... terlihatlah sang suami yang sedang tengkurap... Karena posisi punggungnya yang baru dioperasi.... jadi Mike, tidak bisa dalam posisi terlentang... hanya bisa tengkurap dan juga miring. Karena posisinya sekarang masih keadaan yang tidak sadar... jadi posisi tengkurap lah yang paling aman... sang perawat mendorong brankar tersebut menuju ke ruang rawat inap.... Nabila beserta para anak buah Dave... setia mengikuti para perawat menuju ke tempat istirahat Dave.

***

di sinilah mereka berada... saat ini, dave sudah sampai diruangan Mike... para anak buah berjaga di luar ruangan.

saat ini Mike masih tertidur, karena pengaruh obat bius.

"Kenapa semua ini bisa terjadi" tanya dave dengan santai...

Nabila pun menceritakan semuanya kepada Dave, kemudian Dave mengeluarkan laptop canggih miliknya... yang selalu ia bawa ke mana saja.

dia mengotak-atik laptopnya dengan sangat cepat... ia meretas CCTV yang ada di bandara tersebut.

"ternyata ini orangnya"... Dave menemukan orang tersebut yang telah menyamar menjadi seorang sopir pengangkut barang yang ada di dalam... area bandara.

Dave melihat semua CCTV yang berada di bandara tersebut dari awal masuk pria misterius tersebut ke dalam bandara... di sana terlihat tidak ada yang mencurigakan...

"shiiit.... susah sekali, mencari dalangnya, " Dave frustasi, dan memukul kepalanya sendiri....

"Om tidak usah berlebihan begitu.... lebih baik kita fokus mencari sumber masalahnya..., target orang tersebut adalah aku... aku yakin... ini ada hubungannya dengan Mila dan juga ayahnya..., Karena aku tahu... cepat atau lambat... mereka pasti akan bertindak... lebih baik cepat-cepat kita menjebloskan mereka ke penjara...., kumpulkan semua bukti.... kalau Mike sudah sadar... dan sudah sedikit membaik, kita akan menyerahkan buktinya... biarlah mike yang akan memberi pelajaran kepada wanita munafik tersebut terlebih dahulu sebelum masuk ke penjara." ujar Nabila panjang lebar... dan tidak lama kemudian... terdengar suara ketukan pintu,... Nabila segera berdiri dari duduknya dan menuju ke arah pintu untuk membukakannya,

Ceklek....datanglah arah beserta ayah mertuanya... sedangkan Adam tidak ikut... karena ada meeting penting.

"assalamualaikum...?"ucap mereka serempak.

"waalaikumsalam...!" jawab Nabila bersama Dave , kemudian Dave juga mendekat ke arah ayahnya Mike, dan menyalami Tuan Abraham.

"saya Dave Om, omnya Nabila juga adik kandung dari almarhum kak Abdullah" dave memperkenalkan dirinya dengan sangat ramah. dan tanpa sadar Dave juga melirik ke samping Tuan Abraham... di mana Tuan Abraham tersebut sedang menggandeng seorang wanita yang menurutnya sangat cantik.

sampai terdengar suara deheman dari Nabila..

"Om perkenalkan, dia adalah mutiara... adik kandung suami Nabila,,, dan ia juga sudah menikah dan mempunyai empat orang anak"ucap Nabila... karena ia melihat omnya itu sepertinya sedikit tertarik kepada adik iparnya.

"pupus sudah harapanku.... kirain masih single... ternyata sudah menikah" ucap Dave dalam hati... tersenyum nyeri.

"Bagaimana keadaan kak mike sekarang"tanya Ara setelah memeluk kak Nabila.

"Alhamdulillah , dia sudah melewati masa kritisnya... setelah tadi beberapa jam berada di ruangan operasi, untuk mengambil peluru yang bersarang di punggung bagian kanannya" ucap Nabila melirik suaminya yang masih tertidur di dalam ranjang pasien... dengan posisi tengkurap tidak memakai baju... hanya selimut yang menutupinya sampai ke bagian yang terluka.

Tuan Abraham dan ara mendekat ke arah Mike....

Tuan Abraham mengelus rambut Mike dengan sangat perhatian..."putraku sangat kuat,... Aku yakin dia bisa melalui semuanya dengan sangat baik... Aku tahu itu, Mike adalah putra kebanggaanku... dia adalah satu-satunya putraku yang selalu ada untukku saat aku terpuruk... hanya putraku lah penguat hidupku... sampai bisa bertemu lagi dengan putriku tercinta ... Ara" Tuan Abraham berkata sambil sesekali menghapus air matanya... yang mengingatkan dirinya Bagaimana putranya itu selalu berjuang untuk dirinya dan keluarganya....

ara memeluk ayahnya dengan sayang..."maafkan Ara yah!"ucap Ara menangis di pelukan sang ayah....

"tidak perlu minta maaf sayang.... kalian adalah sumber kekuatanku.... Jadi kalian harus selalu baik-baik saja untuk ayah... juga untuk keluarga kalian masing-masing"ucap Tuan Abraham menenangkan putrinya.

Ehhhhhh....

suara lenguhan terdengar di telinga mereka sangat lirih... dan setelah mereka mengedarkan pandangannya... ternyata itu adalah suara Mike yang tengah tersadar.

"emmmm di mana ini sekarang"Mike merubah posisinya menjadi miring,,, dibantu oleh perawat yang dari tadi berdiri di samping pasien.

"anda di rumah sakit sekarang tuan... dan sekarang keluarga anda sudah berkumpul berada di sini" kata perawat dengan sigap.

"bantu aku untuk duduk"kata Mike barusan... bukan perawat itu yang membantu... melainkan Nabila segera mendekat ke arah mike.. dan membantunya... meski tangannya bergetar karena tak sengaja menyentuh kulit sang suami... tapi ia harus berusaha terlihat biasa saja...

"Ayo mas aku bantu untuk duduk..."ucap Nabila meski dirinya merasakan jantungnya berdebar tak karuan.

Mike tersenyum manis... melihat istrinya itu sudah mau menyentuh dirinya... walaupun hanya dalam keadaan darurat seperti ini.

"terima kasih Nabila...." ucap Mike dengan lembut.